Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN KEPUASAN

KELUARGA PASIEN DI INSTALANSI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD Dr.


PIRNGADI MEDAN TAHUN 2016

Ns, Marlisa,

ABSTRACT

Family statisfaction is determined by a good response time. The objective of this research is to investigate
the correlation between the nurses’s response time in giving service and family statisfaction at Emergency
Unit of RSUD Dr.Pirngadi Medan This research use th correlational descriptive method. The population of
this research consisted of 597 patient. Yhe sample of the research consisted of 42. They were colleted
through stopwacth/handphone that have a stopwatch to caculate the response time and questionnsire
consisting of 20 questions about family statisfiction of patient.The result of the research show that
nurses’response time at Emergency Unit RSUD Dr.Pirngadi Medan was a past’s response time.In addition,
the family of patients were statisfied with the service at Emergency Unit of RSUD Dr.Pirngadi Medan. There
was a corelation between the nurses’s response time in giving service and the family statisfaction at
Emergency Unit of RSUD Dr. Pirngadi of medan as indicate by the p.value= 0.02 and the correlation
coeficient value=0.01

Keywords:Response Time, Family Satifactions

Kepuasan pelanggan ditentukan oleh pelayanan yang salah satunya adalah waktu tanggap (respone time)
yang cepat dan penanganan yang tepat. Tujuan penlitian ini adalah untuk melihat gambaran tentang
hubungan antara response time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan keluarga pasien di
Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode dekskriftif korelasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 597
pasien. Sampel yang digunakan adalah 42 responden yang dipilih secara Accidental Sampling. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah stopwacth/arloji/Handphone yang mempunyai stopwacth untuk
menghitung response time dan kusioner kepuasan keluarga pasien yang terdiri dari 20 pertanyaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa response time perawat Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr.
Pirngadi Medan adalah response timeyang cepat. Kepuasan pelanggan menunjukkan puas terhadap
pelayanan di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan. Ada hubungan antara response
time perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan keluarga pasien di Instalansi Gawat Darurat
(IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan tingkat keeratan rendah (ρ value 0,02 koefisien korelasi 0.01).

PENDAHULUAN kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Pada


Pada saat ini, rumah sakit berkembang sebagai hakikatnya kegiatan atau pun tindakan keperawatan
sebuah industri padat karya, padat modal, dan padat bersifat membantu (assistive in nature) (Agung, 2010).
teknologi. Disebut demikian karena rumah sakit Pelayanan keperawatan juga diartikan sebagai suatu
memamfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
jumlah yang besar dan beragam kualifikasi. Demikian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
pula, jumlah dana yang digunakan untuk melaksanakan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
berbagai jenis pelayanan, termasuk pendapatan rumah biopsikososial dan spiritual yang komprehensif,
sakit. Produk umum industri rumah sakit adalah jasa ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
pelayanan kesehatan (Muninjaya, 2012). baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
Pelayanan kesehatan juga diartikan sebagai kehidupan manusia (Hidayat, 2008).
sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan Pelayanandalam kegawatdaruratan memerlukan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan penanganan secara terpadu dari multi disiplin profesi
promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran termasuk pelayanan keperawatan yang merupakan
masyarakat (Notoatmojo, 2012). bagian integral yang mengutamakan akses pelayanan
Pelayanan keperawatan adalah merupakan kesehatan bagi korban dengan tujuan mencegah dan
sebuah bantuan, dan pelayanan keperawatan ini mengurangi angka kesakitan, kecacatan dan kematian
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, (Haryatun, 2008).
adanya keterbatasan pengetahuan serta kurangnya Keperawatan merupakan ujung tombak dari
kemampuan menuju kepada kemampuan melaksanakan pelayanan di rumah sakit, dimana selama dua puluh

45
empat jam perawatlah yang selalu berada didekat Berdasarkan data kunjungan pasien ke Instalansi
pasien sehingga perawat memegang peran cukup Gawat Darurat (IGD) diseluruh Indonesia mencapai 4.4
dominan dalam rangka memberi kepuasan kepada 02.205 (13,3% dari total seluruh kunjungan di Rumah
pasien (Mustofa, 2008). Sakit Umum (RSU) dengan jumlah kunjungan 12%
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang dari kunjungan Instalansi Gawat Darurat (IGD) berasal
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dari rujukan dengan jumlah Rumah Sakit Umum (RSU)
dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan 1.033 Rumah Sakit Umum (RSU) dari 1.319 rumah
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang sakit yang ada. Jumlah yang signifikan ini kemudian
dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah memerlukan perhatian yang cukup besar dengan
harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa, bila pelayanan pasien gawat darurat (Kepmenkes, 2009).
sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Hasil penelitian Widodo (2014) tentang
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan kepuasan pelanggan terhadap response time perawat di
akan sangat puas. Di samping itu harapan pelanggan salah satu Instalansi Gawat Darurat (IGD) di sebuah
dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, rumah sakit menjelaskan bahwa dari 95 orang
komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari responden terdapat 4 pasien kategori “rendah/kurang
berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih puas”, dan 8 pasien kategori “sedang/cukup puas”, dan
lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi 83 pasien kategori “tinggi/puas”.
komentar yang baik tentang tersebut (Aditama, 2008). Hasil penelitian Dewi (2015) tentang kepuasan
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah suatu unit keluarga terhadap response time perawat Instalansi
integral dalam satu rumah sakit dimana semua Gawat Darurat (IGD) di salah satu rumah sakit di
pengalaman pasien yang pernah datang ke Instalansi Manado menjelaskan bahwa dari 30 orang responden,
Gawat Darurat (IGD) tersebut akan dapat menjadi terdapat 6 keluarga pasien kategori “kurang puas”, dan
pengaruh yang besar bagi masyarakat tentang 24 orang keluarga pasien kategori “puas”.
bagaimana gambaran rumah sakit itu sebenarnya. Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti
Fungsinya adalah untuk menerima, menstabilkan dan lakukan di RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 22
mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang Januari 2016, dengan melakukan wawancara terhadap 3
bervariasi dan gawat serta juga kondisi-kondisi yang responden dengan mengajukan pertanyaan “Apakah
sifatnya tidak gawat. Unit gawat darurat juga anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
menyediakan sarana penerimaan untuk penatalaksanaan perawat kepada keluarga anda?” hasilnya 1 responden
pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan mengatakan kurang puas, dan 2 responden mengatakan
bagian dari perannya di dalam membantu keadaan puas dengan pelayanan yang diberikan perawat. Dari
bencana yang terjadi di tiap daerah (Agung, 2014). survey yang dilakukan didapat juga data pasien yang
Sebagai pintu terdepan rumah sakit, Instalansi berkunjung keInstalansi Gawat Darurat (IGD)dari
Gawat Darurat (IGD) memegang peran yang sangat tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2013
penting. Instalansi Gawat Darurat (IGD) harus bisa ada sebanyak 5879 pasien yang berkunjung, dan pada
memberikan pertolongan yang cepat dan tepat untuk tahun 2014pasien yang berkunjung sebanyak
keselamatan pasien (Wilde, 2009). 6227pasien dan pada tahun 2015 terjadi juga
Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang peningkatan jumlah pasien yang berkunjung yaitu
diberikan pada pasien yang datang ke Instalansi Gawat sebanyak 7164 pasien.
Darurat (IGD) memerlukan standar sesuai dengan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan
menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time perawat dengan tingkat kepuasan
response time perawat yang cepat dan penanganan keluarga pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD)
yang tepat (Kemenkes RI, 2009). RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Response time merupakan kecepatan dalam
penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang METODE
sampai dilakukan penaganan (Suhartati, 2011). Waktu Penelitian ini menggunakan desain penelitian
tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤5 menit ( analitik observasi dengan studi korelasional. Studi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, korelasional pada hakikatya merupakan penelitian atau
2009). penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu
Response time penanganan dapat dihitung situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2012).
dengan hitungan menit dan sangat dipengaruhi oleh Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah
berbagai hal, baik mengenai jumlah tenaga maupun pendekatan cross sectional.
komponen-komponen lain yang mendukung seperti Peneliti menentukan populasi pada penelitian ini
layanan laboratorium, radiologi, farmasi dan menggunakan rata-rata jumlah pasien Instalansi
administrasi. Waktu tanggap dikatakan tepat waktu GawatDarurat (IGD) perbulan dalam periode tahun 2015
atau tidak terlambat apabila waktu ynag diperlukan di Instalansi GawatDarurat (IGD) RSUD Dr.Pirngadi
tidak melebihi waku rata-rata standar yang ada Medan yaitu sekitar 597 pasien/bulan.
(Haryatun dan Sudaryanto, 2008).

46
Besar sampel dalam penelitian ini akan
Kepuasan Keluarga N %
diketahui melalui rumus Slovin (Nursalam, 2009)
sebagai berikut :
𝑁
𝑛= Kepuasan Tinggi 27 64,3%
1 + 𝑁(𝑑)2

597 Kepuasan Sedang 10 23,8%


𝑛=
1 + 597(0,0225) Kepuasan Rendah 5 11,9%
𝑛 = 41,364 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 42 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Total 42 100,00%
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Jumlah sampel Tabel Distribusi frekuensi berdasarkan Response
d : Tingkat ketepatan yang diinginkan (15 Time perawat gawat darurat di Instalansi Gawat
%) Darurat (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun
2016
Dalam penentuan sampel, peneliti juga Berdasarkan tabel di atas dapat diambil
menentukan kriteria inklusi sebagai berikut : kesimpulan bahwa response time perawat dalam
memberikan pelayanan di Instalansi Gawat Darurat
1. Keluarga pasien Instalansi Gawat Darurat (IGD) (IGD) RSUD Pirngadi Medan Tahun 2016 cepat.
atau pendamping pasien yang bersedia menjadi Dimana jumlah response time yang lambat sebanyak 12
responden. orang (28,6 %) danresponse time yang cepat sejumlah
2. Keluarga pasien Instalansi Gawat Darurat (IGD) 30 orang (71,4%).
yang mampu membaca
3. Keluarga pasien Instalansi Gawat Darurat (IGD) Tabel Distribusi Frekuensi berdasarkan kepuasan
keluarga pasien gawat darurat di Instalansi Gawat
Kepuasan Keluarga Pasien Darurat (IGD) RSUD Dr. Pirngdi Medan Tahun 2016.
Response Total Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan
Tinggi Sedang Rendah
Time bahwa mayoritas pelanggan di Instalansi Gawat Darurat
F % f % f % f % (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medam memiliki kategori
4 tingkat kepuasan tinggi 27 responden (64,3%), kategori
57, 9 tingkat kepuasan sedang ada 10 responden (23,8%) dan 5
,
1 , 71,
7 responden (11,9%) memiliki kategori tingkat kepuasan
Cepat 24 4 4 5 2 30 4
6 rendah.
2 %
% %
% Tabel Distribusi frekuensi berdasarkan Response
1 7 time dan Kepuasan Keluarga Di Instalasi Gawat
7,1 4 , Daruat (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan.
28,
4 , 1
Lambat 3 6 3 12 6
3 4
%
% 0
% %
1 Response time N %
64, 2 1
2 3 , 10
Response time cepat 30 71,4%
Total 27 8 10 , 5 9 42 0
3 0 %
% % Response time lambat 12 28,6%
%
yang mengantar pasien atau mendampingi pasien
dari awal dan menunggui pasien hingga pasien
selesai ditangani. Total 42 100,00%

Hasil Penelitian Tabel di atas menunjukan bahwa kepuasan


Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal keluarga pasien kategori tinggi dengan response time yang
15 Juli sampai tanggal 25 Juli dengan judul “Hubungan cepat sebanyak 24 responden (57,14%), dan kepuasan
Response Time Perawat Dengan Kepuasan Keluarga keluarga dengan kategori sedang dengan response
Pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. time yang cepat sebanyak 3 responden (7,14%), dan
Pirngadi Medan Tahun 2016” diperoleh data yang sudah kepuasan keluarga dengan kategori rendah dengan
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : response time yang cepat sebanyak 2 responden (4,76%).

47
Berdasarkan hasil uji statistik chi-squaremaka 2. Kepuasan Keluarga Pasien
didapatkan nilai ρ yang menunjukkan ada hubungan yang Hasil distribusi frekuensi kepuasan keluarga
bermakna antara response time dengan kepuasan keluarga pasien di Instalansi Gawat Darurat(IGD) RSUD
pasien dimana ρ < 0,05 yaitu 0,02. Dr.Pirngadi Medan menunjukan kategori kepuasan
Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tinggi sebanyak 30 orang atau 64,2%.
ada hubungann antara response time dengan kepuasan Peneliti menyimpulkan bahwa kualitas Sumber
keluarga pasien. Dimana pada response time yang lambat Daya Manusia (SDM) di Instalansi Gawat Darurat
(> 5 menit) dari 42 responden ada 6 responden yang (IGD) RSUD Pirngadi Medan memberikan mamfaat
memiliki kepuasan kategori sedang dan 3 responden yang sangat besar bagi kepuasan pelanggan. Hal ini
memiliki kepuasan kategori rendah terhadap pelayanan dibuktikan dengan penilaian tertinggi tentang sikap
yang diterima dari petugas kesehatan. perawat dari aspek lain yang memberikan penilaian
tinggi pula pada kemampuan dan sikap profesional
A. Pembahasan petugas Instalansi Gawat Darurat (IGD) dibandingkan
dengan penilain terhadap kondisi ruang maupun
1. Response Time fasilitas yang terdapat Instlansi Gawat Darurat (IGD).
Hasil distribusi frekuensi response time perawat Hasil penelitian juga menunjukkan responsiviness
dalam memberikan pelayanan di Instalansi Gawat perawat mendapatkan penilaian yang tinggi. Peneliti
Darurat (IGD) RSUD Dr.Pirngadi Medan menunjukkan hannya meneliti dua variabel yaitu hannya sebatas
response time cepat sebanyak 30 responden atau sekitar response time dan kepuasan keluarga pasien. Oleh
71,4% responden. Dengan hasil rata-rata response time karena itu penliti menggunakan metode servqual
Instalansi Gawa Darurat (IGD) RSUD Dr. Pirngadi dimana pasien atau keluarga pasien mengisi kusioner
Medan yaitu 2,12 menit. yang dibagikan oleh peneliti berdasarkan atas apa yang
Ketersediaan petugas triase juga sesuai dengan dirasakan setelah selesai di berikan pelayanan.
penelitian Eko widodo, bahwa penempatan staf
perawat sangat mempengaruhi response time perawat , 3. Hubungan Response Time Perawat Dalam
namun menurut mereka tidak terdapat hubungan yang Memberikan Pelayanan Dengan Kepuasan
bermakna antara pola penempatan staf dengan Keluarga di Instalansi Gawat Darurat (IGD).
ketepatan waktu tanggap penanganan kasus di Uji statistik mengenai hubungan response time
Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr.Pirngadi perawat dalam memberikan pelayanan dengan
Medan. kepuasan keluarga pasien di Instalansi Gawat Darurat
Langkah selanjutnya adalah dengan memenuhi (IGD) RSUD Dr.Pirngadi Medan dengan menggunakan
sarana dan prasarana. Selain alat medis yang memadai, korelasi chi-square diperoleh hasil ρ = 0,02 yaitu ada
untuk memberikan kesan bahwa pelayanan yang cepat hubungan antara response time perawat dalam
diperlukan jumlah streecher/tempat tidur pasien yang memberikan pelayanan dengan kepuasan keluarga
cukup. pasien di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan
Kegiatan memenuhi kebutuhan tenaga di tingkat korelasi rendah .
Instalansi Gawat Darurat (IGD) dan sarana prasarana Upaya memberikan pelayanan agar bisa
juga perlu didukung adanya sistem menejemen yang memberikan kepuasan bagi keluarga maupun
baik dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal pasienkhususnya pelayanan gaawat darurat dapat
(SPM). Faktor sistem menejemen Instalansi Gawat dinilai dari kemampuan perawat dalam hal
Darurat (IGD) yang baik dalam menagani setiap pasien responsiviness(cepat tanggap), reliability (pelayanan
gawat darurat juga ditunjukkan melalui motto tepat waktu), assurance (sikap dalam mmberikan
“kepentingan penderita adalah yang utama”. Sistem pelayanan), empathy (kepedulian dan perhatian dalam
menejemen yang baik ini mendukung Kepmenkes RI memerikan pelayanan) dan tangible (mutu jasa
No.856 tahu 2009 tengtang standar Instalansi Gawat pelayaanan) dariperawat kepada pasien (Muninjaya,
Darurat (IGD) Rumah Sakit yang menyatakan bahwa 2012).
kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan Bedasarkan teori tersebut responsiveness
pada pasien yang datang ke Instalansi Gawat Darurat memberikan dampak bagi kepuasan pelanggan.
(IGD) memberikan standar sesuai dengan kompetensi Responsiveness dalam pelayanan di Instalansi Gawat
dan kemampuanya sehingga dapat menjamin suatu Darurat (IGD) mencakup dua hal yatu response time
penanganan gawat darurat dengan response time yang pada saat pasien datang dan waktu pelayanan sampai
cepat dan penanganan yang tepat. Hal ni dapat dicapai selesai proses pelayanan ( Hariatun dan Sudaryanto,
dengan meningkatkan sarana, prasarana, Sumber Daya 2008).
Manusia (SDM) dan menejemen Instalansi Gawat Mengenai tingkat korelasi yang rendah dapat
Darurat (IGD) rumah sakit sesuai standar. disebabkan oleh bebrapa faktor diantaranya karateristik
pasien yang datang ke Instalansi Gawat Darurat (IGD)
terutama saat sore dan malam hari tidak semua
merupakan kasus true emergency yang membutuhkan
penanganan segera sehingga kecepatan bukan
merupakan hal utama yang dibutuhkan, namun

48
keramahan dan kemampuan profesianal petugas di SARAN
Instalansi Gawat Darurat (IGD) dalam memberikan Berdasarkan kesimpulan di atas demi perbaikan dan
pelayanan dan kesempatan untuk berinteraksi/ kemajuan dalam pelayanan di Instalansi Gawat Darurat
berdiskusi menjadi faktor yang diharapkan pasien. (IGD) RSUD Dr. Pirngadi Medan disampaikan saran
Faktor lain yang tidak bisa dikesampingkan adalah sebagai berikut :
budaya masyarakat. Mayoritas pasien di RSUD Dr 1. Diharapkan bagi petugas Instalansi Gawat Darurat
Pirngadi Medan adalah masyarakat yang memiliki adat (IGD) hendaknya mengetahui bahwa kualitas
istiadat yang lebih mengutamakan keramahan, pelayanan perawat baik responsiveness, empathy,
kesopanan, daripada kecepatan, terlebih apabila reliabilithy maupun assurance dapat membuat
kecepatan yang ditunjukkan dalam melayani kepuasan pelaggan di Instalansi Gawat Darurat
memberikan kesan tergesa-gesa tidak teliti dan kurang (IGD) terjaga pada tingkat tinggi.
peduli terhadap keluhan pasien. Kesimpulan ini juga
sesuai dengan pendapat Eko Widodo (2014) yang 2. Manajemen rumah sakit sudah baik, namun
menyatakan faktor-faktor yang mempengaruh keluhan hendaknya ditingkatkan lagi dalam memilah
pasien yaitu faktor psikologis, demogarafi dan faktor pasien true emergency dan false emergency
geografi. dengan adanya klinik 24 jam sehingga tingkat
signifikasi response time dengan kepuasan
KESIMPULAN pelanggan akan lebih jelas.
Kesimpulan penelitian tentang hubungan response time
perawat dalam memberikan pelayanan dengan kepuasan 3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
pelanggan di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. pemenuhan sarana yang lebih baik memberikan
Pirngadi Medan : kecepatan dan ketepatan dalam pelayananan
1. Response time perawat dalam memberikan
pelayanan di IGD memiliki kategori response time 4. Survey tingkat kepuasan pelanggan hendaknya
cepat (71,4%) tidak dilihat dengan satu variabel/elemen saja
tetapi dengan 5 elemen yang mempengaruhi
2. Kepuasan pelanggan Instalansi Gawat Darurat kepuasan pelanggan.
(IGD) didapatkan hasil kategori kepuasan tinggi
yaitu (64,2%)

3. Ada hubungan response time perawat dalam


memberikan pelayanan dengan kepuasan keluarga
pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD) dengan
ρ values 0,02.

49

Anda mungkin juga menyukai