BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Penyebab kanker sangat bervariasi dan tidak dapat diketahui dengan
pasti. Kanker dapat terjadi dikarenakan adanya kerusakan struktur
genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel menjadi tidak
terkontrol. Pola insiden kanker bervariasi sesuai jenis kelamin, ras,
dan letak geografik. Beberapa kanker dapat dipengaruhi faktor
genetik keluarga, namun yang paling sering terjadi karena faktor
lingkungan dan gaya hidup. Promotor kanker, yang disebut
karsinogen seperti bahan kimia, virus serta faktor lingkungan dan
gaya hidup (Savitri & Astrid, 2015).
2.1.7 Stadium
Terdapat banyak klasifikasi yang berbeda, tetapi sistem TNM
merupakan sistem yang paling lazim digunakan untuk
menggambarkan :
T – Tingkat tumor primer
N – Tidak ada atau adanya/tingkat keterlibatan nodus limfa
16
2.1.8 Pencegahan
Tindakan pencegahan kanker secara primer dan sekunder dapat
menghentikan kanker sebelum terjadi atau mengidentifikasinya pada
tahap yang sangat dini.
Trombositopenia
Gastritis
Diare
Anemia
Mual dan muntah
Alkaloid tumbuhan Arefleksia
Kelemahan otot
Neuritis perifer
Konstipasi
Depresi
Alopesia
Mual dan muntah
Depresi sumsum tulang
Hipotensi dengan infsu yang
cepat
Kelabilan emosi
Peningkatan resiko infeksi
Ulkus perdarahan tidak terlihat
Beragam obat Depresi sumsum tulang :
leukopenia dan trombositopenia
Kerusakan tubulus ginjalli
Stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi oleh lingkungan
maupun penampilan individu didalam lingkungan (Lestari, 2015).
stress timbul secara lambat dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala
sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.
Berikut tahapan-tahapan stress sebagai berikut :
2.4.2.1 Stres tahap I
a. Tahapan ini merupakan tahapan stress yang paling ringan
dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan berikut.
b. Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting)
c. Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.
2.4.2.2. Stres tahap II
a. Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa
segar.
b. Merasa mudah lelah sesudah makan siang.
c. Lekas merasa cape menjelang sore hari.
d. Sering mengeluh
e. Detakan jantung lebih keras dari biasanya.
f. otot-otot panggung dan tengkuk terasa tegang.
g. tidak bisa santai.
2.4.2.3 Stres tahap III
a. gangguan lambung dan usus semakin nyata.
b. ketegangan otot-otot semakin terasa.
c. perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional
semakin meningkat.
d. gangguan pola tidur (insomnia)
2.4.2.4 Stres tahap IV
a. untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.
b. aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah
diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit.
c. yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan
kemampuan untuk merespons secara memadai
d. ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin
sehari-hari.
32
2.7 Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara gangguan citra tubuh dengan tingkat
stress pada pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi di
RSUD Ulin Banjarmasin.
Ha : Ada hubungan antara gangguan citra tubuh dengan tingkat stress
pada pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi di RSUD
Ulin Banjarmasin.