Anda di halaman 1dari 17

METODE

SEARCHING
METODE SEARCHING

Pada dasarnya Teknik searching (pencarian) dapat dibagi menjadi 2


kelompok besar, yaitu pencarian buta (blind search) dan pencarian
terbimbing (heuristic search). Untuk mengukur performa metode pencarian,
terdapat empat kriteria yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Completenes.
2. Time Complexity.
3. Space Complexity.
4. Optimality.
PENCARIAN BUTA (BLIND SEARCH)

Pencarian Melebar Pertama (Breadth-Firsh Search)


Pada metode ini semua node pada level n akan dikunjungi
terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n
+
1. Pencarian dimulai dari node akar (node S) terus ke level -1 dari
kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya,
demikian pula dari kiri ke kanan hingga ditemukannya goal (node
G)
GAMBAR

A B

C D E F

H G
Dalam Algoritma BFS, node anak yang telah dikunjungi disimpan
dalam suatu Queue (Antrian). Queue ini digunakan untuk mengacu
simpul-simpul yang bertetangga dengannya yang akan dikunjungi
sesuai urutan antrian.
Langkah-langkah Algaritma BFS :
1. Masukkan node akar ke dalam Queue.
2. Ambil node dari awal Queue, lalu cek apakah node merupakan
solusi.
3. Jika node merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil
dikembalikan.
4. Jika node bukan solusi, masukkan seluruh node anak ke dalam
Queue.
5. Jika Queue kosong dan setiap node sudah dicek, pencarian selesai.
6. Jika Queue tidak kosong, ulangi pencarian mulai dari poin 2
KEUNTUNGAN :
Menjamin ditemukannya Solusi yang paling baik
(Complete dan Optimal)
KELEMAHANNYA :
Karena BSF harus menyimpan semua node yang
dibangkitkan maka metode ini membutuhkan memori
dan waktu yang cukup banyak.
Pencarian Mendalam Pertama (Depth-First Search)
Pada DFS proses pencarian akan dilakukan pada
semua anaknya, sebelum dilakukan pencarian ke node-
node yang selevel. Pencarian dimulai dari node akar (node
S) ke level yang lebih tinggi. Proses ini diulangi terus hingga
ditemukannya goal (node G) .
GAMBAR

A B

C D E F

H G
Dalam Algoritma DFS, note yang tela dikujungi disimpan dalam suatu stack
(tumpukan). Stack ini diugunakan untuk mengacu node-node yang akan
dikunjungi sesuai aturan tumpukan (masuk terakhir, leluar pertama dan
mempermudah proses runut-balik, jika node sudah tidak mempunyai anak (node
pada kedalaman maksimal).
Langkah-langkah Algoritma DFS :
1. Masukkan node akar ke dalam stack.
2. Ambil node dari stack teratas, lalu cek apakah node merupakan solusi.
3. Jika node merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
4. Jika node bukan polusi, masukkan seluruh node anak ke dalam stack.
5. Jika stack kosong dan setiap node sudah dicek, pencarian selesai.
6. Ulangi pencarian mulai dari poin ke – 2.
KEUNTUNGAN :
1. Membutuhkan memori yang relative kecil dan hanya
node-node pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
2. Secara kebetulan, metode DFS akan menemukan solusi
tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang
keadaan.

KELEMAHAN :
1. Memugkinkan tidak ditemukannya tujuan yang
diharapkan.
2. Hanya akan mendapatkan solusi pada setiap pencarian
PENCARIAN HEURISTIC (TERBIMBING)
ATAU INFORMED SEACH)

Pencarian buta biasanya tidak efisien karena waktu


akses dan memori yang dibutuhkan cukup besar. Untuk
mengatasi hal ini maka perlu ditambahkan suatu informasi
pada domain yang bersangkutan sehingga proses
pencarian yang baru akan dihasilkan. Pencarian seprti ini
biasanya disebut sebagai Informed Serch atau pencarian
heuristic atau pencarian terbimbing, yaitu pencarian
berdasarkan paduan.
Teknik pencarian Heuristik merupakan suatu strategi untuk melakukan proses
pencarian secara selektif dan dapat memandu proses pencarian yang memiliki
kemungkinan sukses paling besar, namun dengan kemungkinan mengorbankan
kelengkapan.
Fungsi Heuristik adalah aturan-aturan yang digunakan untuk mendapatkan
solusi yang diinginkan.
Pencarian Heuristik, terdiri dari :
1. Generate And Test (Pembangkitan dan Pengujian).
2. Hill Climbing (Pendakian Bukit).
a. Simple Hill Climbing.
b. Steepest-Ascent Hill Climbing.
3. Best First Seach.
4. Algoritma A
5. Simulated Annelaing.
Generate And Test (Pembangkitan dan pengujian)

Metode ini adalah metode yang paling sederhana


dalam pencarian Heuristic. Pada prinsipnya metode ini
merupakan penggabungan antara DFS dengan pelacakan
mundur (Bactracking) karena solusi harus dibangkitkan
secara lengkap sebelum dilakukan test. Jika pembangkitan
solusi dikerjakan secara sistematis maka prosedur akan
mencari solusinya, jika ada. Tetapi jika ruang masalahnya
sangat luas, mungkin memerlukan waktu yang sangat lama.
Langkah-langkahnya antara lain :
1. Bangkitkan suatu kemungkinan solusi.
2. Uji,.
3. Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi langkah 1.
GAMBAR
3 1
B J K
4
4 D

6 G 7
4 Z
2
A E 8
H 6
5 3

F I
4
C 2
Pada gambar diatas diketahui ada 12 kota, A,
B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, Z dan jarak antar
kota seperti gambar diatas. Tanda anak
panah merupakan tanda jalur yang bisa
dilewati. Seseorang yang berada dikota A
hendak pergi menuju kota Z. Jalur manakah
yang dilewati agar perjalanannya bisa lebih
cepat ?
SILAKAN DIKERJAKAN
PAKAI TULISAN TANGAN
HASILNYA BISA DIFOTO
ATAU SCAN, MINGGU
DEPAN SUDAH ADA DI E-
LEARNING

Anda mungkin juga menyukai