Judul Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri) Dimensi mutu Kelangsungan pelayanan, keamanan Tipe indikator V Struktur Proses īHasil Tujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RS Definisi operasional 1. Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di rumah sakit seperti masker, kaca mata, sarung tangan steril dan non steril, penutup kepala, sepatu boots dan baju/gaun. 2. APD dipakai berdasarkan potensi dan jenis paparan, daya tahan dan kesesuaian, serta kecocokan.
Numerator Jumlah instalasi/unit/ yang menyediakan APD
Denominator Jumlah semua instalasi/unit di rumah sakit Cara perhitungan Jumlah instalasi/unit yang menggunakan APD x100% Jumlah semua instalasi/unit di rumah sakit Kriteria Inklusi APD dipakai sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian unit/instalasi. Kriteria Eksklusi _ Metodologi Survey Pengumpulan Data Sumber data Instalasi dan Unit, Tim P2K3, Tim PPI Frekuensi Harian pengumpulan data Periode analisis 1 bulan Standar 100% Penanggung jawab Tim PPI pengumpul data b.Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO) Judul Angka Kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO) Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, keamanan Tipe indikator Struktur Proses V Hasil Tujuan Menurunkan dan mengendalikan angka infeksi luka operasi Definisi operasional 1. ILO Superficial (Superficial Incisional SSI) adalah infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah tindakan operasi dan mengenai hanya pada kulit dan jaringan bawah kulit (sub kutan) pada tempat insisi. 2. ILO Profunda (Deep Incisional SSI) adalah infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah tindakan operasi tanpa pemasangan implat atau dalam waktu 1 tahun bila operasi dengan pemasangan implant dan infeksi diduga ada kaitannya dengan prosedur pembedahan dan mengenai jaringan lunak yang lebih dalam (fascia dan lapisan otot) pada tempat insisi. 3. ILO Organ/Rongga Tubuh (Organ/Space SSI) adalah infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah tindakan operasi tanpa pemasangan implant atau dalam waktu 1 tahun bila operasi dengan pemasangan implant dan infeksi diduga ada kaitannya dengan prosedur pembedahan dan infeksi mengenai semua bagian dari tubuh, kecuali insisi kulit, fascia, dan lapisan otot yang sengaja dibuka atau dimanipulasi selama prosedur/tindakan. Numerator Jumlah kasus infeksi luka operasi yang terjadi dalam waktu tertentu Denominator Jumlah pasien operasi pada waktu tertentu Cara perhitungan Jumlah kasus infeksi yang terjadi periode tertentu x 100 = % Jumlah semua pasien operasi periode tertentu Kriteria Inklusi 1. Pasien yang melakukan periksa ulang di Klinik luar/RBPB, tetapi dokter yang memeriksa adalah dokter Operator/DPJP pada saat dilakukan tindakan pembedahan. 2. Pasien dari RS lain (RBPB Sampangan Surakarta) yang dilakukan tindakan pembedahan di RS Hidayah dan setelah operasi dibawa ke RBPB Sampangan dan dirawat oleh dokter Operator yang bersangkutan. 3. Pasien post operasi yang masih dirawat dirumah sakit karena kondisi yang lemah selama dalam waktu ≤ 1 bulan. Kriteria Eksklusi 1. Pasien yang dilakukan tindakan pembedahan di RS lain dan periksa ulang di RS Hidayah 2. Pasien yang periksa ulang dan ada tanda-tanda infeksi akibat pembedahan dalam kurun waktu >1 bulan tetapi tidak terpasang implant. Metodologi Survey Pengumpulan Data
c. Infeksi Jarum Infus (ILI/Plebitis)
Judul Infeksi akibat jarum infus (plebitis) Ruang Lingkup Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan Tipe indikator Struktur Proses V Hasil Tujuan 1. Pencegahan atau koreksi ketidakseimbangan cairan elektrolit atau darah. 2. Akses kegawatdaruratan atau pemberian obat. 3. Memberikan makanan pada pasien yang tidak atau tidak boleh makan minum melalui mulut. Definisi operasional Pemasangan infus adalah tindakan memasukkan kateter intravena ke dalam pembuluh vena pasien untuk pemberian cairan/ elektrolit atau terapi lainnya Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi akibat pemasangan jarum infus sesuai kriteria dalam dalam periode tertentu. Denominator Jumlah lama hari pemasangan infus dalam periode tertentu. Cara Penghitungan Jumlah kasus infeksi jarum infus x 1000= ‰ Jumlah lama hari pemasangan infus Kriteria Inklusi Semua pasien yang dilakukan p emasangan infus di RS Xxxx. Kriteria Eksklusi Semua pasien yang sudah terpasang infus dari luar. Metodologi Survey Pengumpulan Data Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisis 1 bulan Sumber data Rawat Inap dan Tim PPI Standar 25,05 ‰ Penanggung jawab Tim PPI pengumpul data
d. Kepatuhan pelaksanaan cuci tangan pada petugas
Judul Kepatuhan Hand Hygiene Dimensi mutu Efektivitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan Tipe indikator Struktur Proses V Hasil Tujuan Menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis danmengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Definisi operasional 1) Hand Hygiene atau kebersihan tangan adalah suatu prosedur membersihakan tangan dengan menggunakan air mengalir atau dengan menggunakan handsrub berbasis alkohol. 2) Handwash atau adalah membersihkan tangan dengan menggunakan air yang mengalir dan sabun/antiseptik apabila tangan terlihat kotor. 3) Handsrub adalah membersihkan tangan dengan menggunakan handsrub berbasis alkohol apabila tangan tidak terlihat kotor. 4) Handwash dilakukan selama 40 – 60 detik 5) Handsrub dilakukan selama 20 – 30 detik. Numerator Jumlah petugas yang patuh dalam melakukan kebersihan tangan dalam suatu ruangan. Denominator Jumlah semua petugas yang ada di ruangan dalam periode tertentu. Cara Penghitungan Total Penghitungan “ya” x 100 = % Total Penghitungan “ya” dan “tidak” Kriteria Inklusi - Kriteria Eksklusi - Metodologi Survey Pengumpulan Data Frekuensi pengumpulan 1 bulan data Periode analisis 1 bulan Sumber data Semua Unit dan Tim PPI Standar 100% Penanggung jawab Tim PPI pengumpul data PROFIL INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI