KEPERAWATAN
(22020115410048)
(22020115410059)
Nunung Rachmawati
(22020115410060)
(22020115410073)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah
sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945
pasal 28 H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan Pasal 34 ayat
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Pemerintah mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
yang diamanatkan dalam UUD 1945, maka disusunlah beberapa
kebijakan dalam pelayanan kesehatan. Dalam setiap perumusan
kebijakan yang menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu
diiringi dengan suatu tindakan pelaksanaan atau implementasi. Betapa
pun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi maka tidak akan
banyak berarti. Implementasi kebijakan bukanlah sekedar bersangkut
paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik ke
dalam prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi, melainkan lebih
dari itu, ia menyangkut masalah konflik, keputusan dan siapa yang
memperoleh apa dari suatu kebijakan (Grindle dalam Wahab, 1990:59).
Oleh sebab itu, tidak berlebihan jika dikatakan implementasi
kebijakan merupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses
kebijakan. Ini menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara
perumusan kebijakan dengan implementasi kebijakan dalam arti
walaupun perumusan dilakukan dengan sempurna namun apabila proses
implementasi tidak bekerja sesuai persyaratan, maka kebijakan yang
semula baik akan menjadi jelek begitu pula sebaliknya. Dalam kaitan
ini, seperti dikemukakan oleh Wahab (1990:51), menyatakan bahwa
implementasi
belakang
kebijakan
diatas
dirumuskan
pelayanan
masalah
kesehatan
dan
keperawatan ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui implementasi kebijakan pelayanan kesehatan
dan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
1. Definisi Implementasi Kebijakan
Menurut Patton dan Sawicki (1993) bahwa implementasi
berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk
merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur
cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan dan menerapkan
kebijakan yang telah diseleksi. Sehingga dengan mengorganisir,
seorang eksekutif mampu mengatur secara efektif dan efisien
sumber daya, Unit-unit dan teknik
berhubungan
keberhasilan
dalam
dengan
implementasi
mengevaluasi
masalah
kebijakan
dan
adalah
kemudian
kegiatan-kegiatan
fungsional.
Jones
(1977)
kepatuhan
(compliance)
yang
mengukur
sendiri/secara
organisasi
untuk
memelihara
mencegah,
dan
mencembuhkan
bersama-sama
dan
dalam
meningkatkan
penyakit
serta
suatu
kesehatan,
memulihkan
perseorangan,
kesehatan
perbaikan
berkala,
sanitasi
penigkatan
lingkungan,
status
gizi,
bagimanapun
pasein
merupakan
beban
dan
cukup
dalam
memberikan
berbagai
tingkat
kesehatan
adalah
pelayanan
kesehatan
dasar.
pelayanan
kesehatan
ini
diperlukan
bagi
sistem
pelayanan
kesehatan
dapat
tingginya
kesadaran
masyarakat
terhadap
harus
dituntut
untuk
memberikan
pelayanan
d. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh
tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi
seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan
mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat
ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau
pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan
ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem
pelayanan kesehatan.
e. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada
akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian
pelayanan kesehatan. Kebijakan kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan.
C. Pelayanan Keperawatan
1. Definisi Pelayanan Keperawatan
Menurut Ilyas (2001) dalam Sabarguna (2004) Pelayanan
keperawatan
adalah
kinerja pelayanan
keperawatan
dengan
penampilan dari hasil karya atau jasa yang telah diberikan kepada
individu atau kelompok. Penampilan adalah proses, cara, perbuatan,
tindakan dan gambaran dari sesuatu atau individu, selain itu
pengertian penampilan meliputi banyak hal. tidak hanya masalah
Berkenan dengan
(2002).
Kualitas
yang
berhubungan
dengan
Emphaty (Empati)
Berarti
perusahaan
memahami
masalah
para
dari
kelompok
menengah
atas
atas
ke
lima
kualitas
ini
didapatkan
konsep
terhadap
kualitas
pelayanan
yang
akan
e.
Responsiveness (Ketanggapan)
Menurut Robert dan Prevost tahun (1987) dalam Azwar
(1996) menyatakan bahwa bagi pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health costumer) kualitas pelayanan lebih terkait
dengan ketanggapan petugas memenuhi kebutihan pasien dan
kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, dimana
dalam hal ini kebutuhan pasien adalah menjadi lebih sesuai atau
sembuh dari keluhan/penyakit yang dideritanya.
Sedangkan menurut Depkes RI (2008) telah menetapkan
bahwa pelayanan keperawatan dikatakan berkualitas baik
apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
sesuai dengan aspek-aspek dasar perawat. Aspek dasar tersebut
meliputi
aspek
penerimaan,
perhatian,
tanggung
jawab,
dan
kepercayaan
kepada
pasien
sehingga
BAB III
PEMBAHASAN
A. Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Salah satu tujuan pendirian Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 berupaya meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Kesejahteraan
tersebut
harus
dapat
dinikmati
secara
Sosial
Nasional
(SJSN)
dalam
rangka
memberikan
BPJS
merupakan
badan
hukum
dengan
tujuan
yaitu
badan
usaha
miliknya,
melainkan
ke
depan
Negara
di
lapangan,
pelayanan
kesehatan
yang
yang
dikebiri
oleh
Permenkes
No.
69/2013.
eksternal.
Pengawasan
internal
seperti
melalui
perorangan
(promotif,
preventif,
kuratif
dan
kesehatan
swasta
yang
memenuhi
keamanan
peserta,
efektifitas
tindakan,
untuk
menunjang
BPJS
tersebut.
Dengan
penyaluran
dana
ke
fasilitas
kesehatan
rumah
sakit
pengembangan ini terarah dan sistematis, maka perlu disusun prinsipprinsip, kerangka kerja serta langkah-langkah yang menggambarkan
alur implementasi tersebut.
Agar kegiatan implementasi pengembangan pelayanan
keperawatan fokus dan terarah dalam mencapai tujuan maka diperlukan
kerangka kerja implementasi. Kerangka kerja ini dikembangkan dengan
mempergunakan pendekatan sistem yaitu input (masukan), proses dan
output (hasil/keluaran). Kerangka kerja dapat digambarkan pada skema
sebagai berikut:
kualitas
pelayanan
keperawatan
daftar
SPO
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
asuhan
keperawatan
dengan
mempergunakan
prinsip
keselamatan
asuhan keperawatan,
7. Melakukan preceptorship mentoring,
pasien
selama
pemberian
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
A.G. Subarsono. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,