Anda di halaman 1dari 13

AKSES KE

PELAYANAN DAN
KONTINUITAS
PELAYANAN
Primiandrianza Prorenata
22020115410061

AKREDITASI RUMAH SAKIT


A. Pengertian
Suatu proeses dimana suatu lembaga independen baik dari dalam ataupun luar
negeri melakukan assessment thd RS berdasarkan standar akreditasi yang berlaku.
B. Tujuan dan Manfaat Akreditasi RS
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat thd pelayanan RS yg bersangkutan krn
berorientasi pd peningkatan muta dan keselamatan pasien.
2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan lebih efisien.
3. Menciptakan lingkungan RS yg lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan,
dan perawatan pasien.

SASARAN : AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN


Kebijakan Umum meliputi :
1. Semua pasien yang datang berobat dilakukan skrining terlebih dahulu untuk
menentukan pelayanan yang dibutuhkan: preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
dan menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan rumah sakit.
2. Pasien diterima di poliklinik dan diberikan pelayanan medis oleh DPJP berdasarkan
indikasi penyakitnya
3. Pasien emergensi atau yang memerlukan pelayanan segera diberikan prioritas untuk
pemeriksaan dan pengobatan melalui proses triase

1. Standar 1 : ADMISI KE RUMAH SAKIT


Pengertian :
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan
berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada
misi serta sumber daya rumah sakit yang ada
Indikator :
a. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit
b. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai dengan misi dan
sumber daya rumah sakit.
c. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
pasien rawat inap dan rawat jalan dengan tepat

2. Standar 2 : KONTINUITAS PELAYANAN


Pengertian :
Rumah sakit mendesain dan melaksanakan proses untuk menyediakan pelayananpelayanan pasien yang berkelanjutan didalam rumah sakit dan berkoordinasi dengan
para tenaga
Indikator :
a. Pimpinan

pelayanan

menetapkan

disain

dan

melaksanakan

proses

yang

mendukung kontinuitas pelayanan dan koordinasi pelayanan yang meliputi semua


yang tercantum dalam maksud dan tujuan di atas.
b. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan menentukan tata cara transfer pasien
yang tepat di rumah sakit.
c. Kesinambungan dan
pelayanan pasien.

koordinasi terbukti terlaksana

yang meliputi seluruh fase

3. Standar 3 : PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN, DAN TINDAK LANJUT


Pengertian :
Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan pasien
Indikator :
a. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan
kebutuhan pelayanan selanjutnya.
b. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.
c. Apabila diperlukan perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien dapat
diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga.

4. Standar 4 : PERPINDAHAN / RUJUKAN PASIEN


Pengertian :
Pasien dirujuk ke rumah sakit lain berdasarkan atas kondisi dan kebutuhan pelayanan
lanjutan.
Indikator :
a. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk pelayanan berkelanjutan
b. Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke rumah sakit yang
menerima
c. Proses rujukan menunjuk orang/siapa yang bertanggung jawab selama proses
rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi

5. Standar 5 : TRANSPORTASI
Pengertian :
Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan,
termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien.
Indikator :
a. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk ke
pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia pelayanan yang lain atau siap
pulang dari rawat inap atau kunjungan rawat jalan.
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan status pasien.
c. Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum dan peraturan yang
berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan kendaraan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

1. PEMBERIAN INFORMASI PELAYANAN SAAT ADMISI RAWAT INAP


Pengertian : Pemberian Informasi adalah merupakan informasi saat akan admisi rawat inap yang
berupa pelayanan yang akan diberikan, hasil yang diharapkan, dan perkiraan biaya.
Tujuan : Pasien dan keluarganya mendapatkan penjelasan yang cukup untuk pembuat keputusan.
Kebijakan : Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
pelayanan yang akan diberikan, hasil yang diharapkan, dan perkiraan biaya
2. PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI
Pengertian : pasien pulang atau keluar RS atas permintaan pasien dan atau keluarga pasien
sebelum diputuskan pulang oleh dokter
Tujuan : Tergambarnya penilaian pasien dan keluarga pasien terhadap efektivitas pelayanan
Rumah Sakit (kepuasan pasien).
Kebijakan : Rumah Sakit mempunyai proses untuk penatalaksanaan tindak lanjut bagi pasien
yang pulang karena menolak nasihat medis atau pulang APS

3. CUTI PERAWATAN PASIEN


Pengertian : Cuti perawatan pasien merupakan prosedur untuk pasien yang mengajukan cuti
perawatan dalam satu periode perawatan oleh karena kepentingan pasien yang tidak dapat
ditinggalkan
Tujuan : Agar pasien dengan cuti perawatan sesuai prosedur yang benar
Kebijakan : Pasien diperbolehkan cuti perawatan dengan sepengetahuan dan seijin DPJP dan lama
cuti perawatan maksimal 8 jam.
4. DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
Pengertian : seorang dokter, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien,
memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada satu pasien dengan satu patologi/penyakit, dari
awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap
Tujuan : memberikan perlindungan kepada pasien.
Kebijakan : Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat jalan maupun
rawat inap harus memiliki DPJP

5. KRITERIA MASUK DAN KELUAR ICU


Pengertian : Indikasi pasien masuk dan keluar ICU adalah kriteria atau identifikasi
pasien yang dinilai wajib dirawat di ICU untuk memperoleh perawatan intensive dan
indikasi keluar perawatan intensive.
Tujuan : Prosedur ini dibuat untuk menentukan kriteria masuk dan keluar pasien yang
memerlukan perawatan intensif.
Kebijakan :
a. Kriteria Fisiologis untuk masuk perawatan intensif di ICU :
1) Membutuhkan ventilator
2) Kesadaran dengan GCS 8
3) RR

< 8 x/mnt

or

> 35 x/mnt ( adanya gangguan ventilasi : hypoxia dan

hypercapnia)
b. Kriteria fisiologis untuk keluar dari ICU :
Kriteria fisiologis untuk keluar dari ICU adalah kebalikan dari kriteria masuk ICU.

6. PELAYANAN KENDARAAN PASIEN


Pengertian : Suatu tata cara petugas melakukan pelayanan kendaraan medis
terhadap pasien yang nyaman dan aman.
Tujuan : Sebagai alat transportasi atau kendaraan bagi pasien yang memerlukan
tindakan medis atau penunjang fasilitas yang diberikan dari rumah sakit.
Kebijakan : Petugas yang akan memberikan pelayanan kendaraan pasien wajib di
monitor
7. PEMELIHARAAN KENDARAAN
Pengertian : Pemeliharaan kendaraan mobil baik bagian mesin maupun bodi, cek oli
mesin, pemeriksaan rem, power steering, air aki, air radiator dan hal-hal yang
menyangkut ketidaknyamanan fungsi kendaraan untuk pasien.
Tujuan : Agar kendaraan dalam kondisi aman, nyaman dan siap pakai
Kebijakan : Mengatur petugas bagian kendaraan dalam pemeliharaan kendaraan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai