1
Perawat merupakan kelompok pemberi jasa pelayanan kesehatan dengan
jumlah terbesar di rumah sakit yang mencapai 40-60% (Huber, 2006)
mengerjakan hampir 90% pelayanan kesehatan rumah sakit dengan asuhan
keperawatannya dan sangat berpengaruh pada pada out- comes pasien.
Perawat memberikan pelayanan kesehatan utama di rumah sakit dan di
masyarakat. Di rumah sakit, perawat memiliki peran fundamental yang luas
selama 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun, dan memberikan dampak pada
kualitas, efisiensi dan efektifvitas pelayanan kesehatan.
Pendahuluan Pelayanan keperawatan merupakan unsur terpenting pelaksanaan pelayanan
prima dalam memberikan kontribusi pada kesuksesan pencapaian tujuan
rumah sakit. Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat ditopang oleh peran
dan fungsi kepala ruangan melalui fungsi controling atau Suvervisi Fungsi
manajerial yang menangani pelayanan keperawatan di ruang rawat dikordinir
oleh kepala ruang rawat. Kepala ruangan sebagai manajer harus dapat
menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh perawat pelaksana dalam
memberikan pelayanan yang aman dan mementingkan kenyamanan pasien.
Kemampuan manajerial yang harus dimiliki oleh kepala ruangan antara lain
perencanaan, (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan dan
pelaksanaan (aktuasi), pengawasan serta pengendalian (controlling), dan
evaluasi,(Aprilia,2011). Dari beberapa fungsi manajerial kepala ruangan
tersebut terlihat bahwa salah satu yang harus dijalankan oleh kepala ruangan
adalah bagaimana melakukan controling untuk meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan keperawatan.Controling dengan melakukan pengamatan
secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan
“bawahan” untuk kemudian bila ditemukan masalah segera diberikan bantuan
yang bersifat langsung guna mengatasinya. Menurut Thora Korn menyatakan
bahwa fungsi controling adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar,mengobservasi,mendorong memperbaiki, mempercayai,
mengevaluasi, secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar adil
serta bijaksana. Dengan demikian diharapkan setiap perawat dapat memberi
asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara
menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat yang
bersangkutan.Dari seluruh jenjang perawat kepala rauangan merupakan posisi
kunci untuk menegankkan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis.
Dengan demikian diharapkan kepala ruangan mampu melaksanakan
pengelolaan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Kajian
Pustaka
3
Desain Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis maka peneliti menggunakan penelitian
observasional yang bertujuan untuk mengamati hubungan suatu tindakan
atau perlakuan tertentu, kemudian hasil (akibat) dari perlakuan tersebut
Metode mempengaruhi hasil yang dicapai setelah perlakuan.Desain penelitian yang
penelitian digunakan pada penelitian adalah Crossectional study.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antar fungsi controling kepala
ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam penerapan patien safety
Hasil 68 orang (77,2%) perawat yang patuh 20 orang (22,8%) yang tidak patuh
penelitian nilai p value 0,036. Tidak terdapat perbedaan penerapan patien safety antara
satu ruangan dengan ruangan lain, sementara fungsi controling kepala
ruangan terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara fungsi controling kepala ruangan
dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam identifikasi pasien.
Kesimpulan
1. Abstrak yang ditulis jelas,karena sudah menunjukkan data dan range
dari hasil penelitian.
2. Isi dari jurnal singkat, padat dan jelas
Kelebihan
Kekurangan