KEPERAWATAN
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Saat ini masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya kesehatan dan
menuntut tersedianya pelayanan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien.
Upaya keselamatan pasien bertujuan untuk dapat mengurangi angka Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Apabila tingginya angka
KTD dan KNC akan memberikan dampak bagi rumah sakit yaitu bertambahnya
lama hari perawatan pasien dan tentunya akan terjadi peningkatan pengeluaran biaya
perawatan. Selain daripada itu juga dapat menimbulkan konflik antara dokter atau
petugas keperawatan dan pasien berupa tuntutan hukum sebagai akibat keluarga
pasien tidak menerima kejadian yang berujung pada ketidakselamatan pasien
(Kemenkes, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari makalah ini yaitu setelah dilakukan praktek selama 2 minggu
mahasiswa mampu melakukan pengelolaan manajemen pelayanan keperawatan
profesional tingkat dasar secara bertanggung jawab dan menunjukan sikap
kepemimpinan yang profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur proses
dan unsur output.
3. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Tinjauan Pustaka
A. Planning
B. Organizing
a. Struktur Organisasi
b. Job Deskriptions
c. Metode Penugasan
Jenis model asuhan keperawatan menurut Grant & Massey (2012) dan Marquis
& Houston, antara lain :
1) Model Fungsional
Kepala Ruang
Pasien
2) Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbedabeda
dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
Kepala Ruang
Pasien Pasien
3) Model Primer
Kepala Ruang
Dokter Penunjang
Primary nurse
Pasien
4) Manajemen Kasus
Pada model ini digunakan kombinasi dari kedua sistem. Menurut Ratna S.
Sudarsono (2000), penerapan model ini didasarkan pada beberapa alasan
yaitu :
C. Staffing
Pada metode ini latihan ketrampilan menjadi tujuan utama sehingga mereka dapat
menguasai teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepada
mereka. Biasanya metode ini dilakukan oleh atasan pada bawahan secara
langsung dalam membimbing pegawai kantor.
D. Actuating
1. Motivasi
a) Rumus Gillies
AxBx 365
tenaga Perawat =
( 365−C ) x jam kerja/hari
Keterangan:
A : jam perawatan/ 24 jam= rata-rata waktu yang dibutuhkan
pasien.
B : sensus harian= BORx jumlah tempat tidur.
b) Rumus Douglas
Berdasarkan :
Rata-rata klien/hari
Cara perhitungan :
E. Kontroling
1. Definisi
Analisa Situasional
KASUS 5
Keselamataan pasien adalah salah satu sistem dimana RS membuat asuhan
keperawatan lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dalam hal ini terdapat 6 sasaraan keselamatan pasien.
Dari data ruang Flamboyan RS Cahaya Husada dari data 6 bulan terakhir
ini terdapat temuan pasien jatuh di ruang rawat inap Cempaka (ruang rawat
inap laki-laki), baik jatuh dari tempat tidur maupun jatuh di kamar mandi
sejumlah 3 pasien. Total tempat tidur di Cempaka sejumlah 30 buah, dengan
model tempat tidur yang tidak bisa di seting rendah. Penutup tempat tidur,
terdapat 7 tempat tidur yang rusak pada penutup tempat tidurnya. Format
pengkajian resiko jatuh belum ada. Jumlah perawat di ruang Cempaka, DIII
Keperawatan sejumlah 15 orang, Ners : 2 orang. Perawat mengatakan
bahwa sosialisasi dari Bidang Keperawatan belum dilakukan secara optimal.
Bidang Keperawatan mengatakan akan disusun SOP untuk pencegahan
resiko jatuh akan dibuat oleh tim Keselamatan Pasien karena untuk
persiapan akreditasi rumah sakit.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Ketenagaan
4. Penggerakkan (actuating)
Berdasarkan dari data kasus diatas Perawat mengatakan bahwa sosialisasi
dari Bidang Keperawatan belum dilakukan secara optimal. Bidang
Keperawatan mengatakan akan disusun SOP untuk pencegahan resiko
jatuh akan dibuat oleh tim Keselamatan Pasien karena untuk persiapan
akreditasi rumah sakit.
Ketidakefektifan petugas
Belum optimalnya
dalam penerapan
penerapan pemberian
Patient Safety
obat dengan prinsip 6 benar
Ruang rawat tidak ada SOP Fasilitas Rumah sakit Fasilitas Rumah
terkait pencegahan risiko yang belum memadai sakit yang belum
pasien jatuh atau 6 sasaran Perawat kurang untuk SOP memadai untuk
keselamatan pasien memperhatikan tentang 6 pencegahan risiko tempat tidur banyak Sosialisasi bidang
sasaran keselamatan jatuh yang rusak dan tidak Keperawatan belum dilakukan
pasien sehingga ada 3 bisa di setting secara optimal oleh tim
pasien yang jatuh dari rendah/ masih kuno keselamatan pasien
tempat tidur dan kamar
mandi.
Ket :
A = Accessblity yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang
pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti
keahlian atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah yang di bahas