Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tri Widyaningsih

NIM : 020118A067
Mata Kuliah : Manajemen Bencana
Dosen Pengampu : Sri Lestari., S.KM.,M.Kes
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Soal :

1. Apakah wabah Corona COVID-19 bisa dijadikan sebagai bencana nasional? Dan apakah
alasannya?
2. Bagaimana dengan wabah DBD, apakah bisa dijadikan sebagai bencana nasional? Dan
jelaskan alasannya?
3. Sebutkan data kejadian wabah Corona COVID-19 dan DBD pada tahun ini? Berapa yang
positif, yang sembuh dan data yang meninggal? Sebutkan referensinya?
4. Mengapa wabah DBD seolah-olah dikesampingkan dengan munculnya wabah virus
Corona?
5. Menurut kalian, apakah virus Corona lebih berbahaya dibandingkan dengan DBD?
Jelaskan alasannya?
6. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan yang efektif terkait pandemi Corona
COVID-19 bagi Masyarakat, Pemerintah dan Tenagah Kesehatan?
7. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan yang efektif terkait wabah DBD bagi
Masyarakat, Pemerintah dan Tenaga Kesehatan?
8. Apakah yang dimaksud dengan LOCKDOWN? Dan mengapa kegiatan pembelajaran
maupun pekerjaan dibatasi selama 14 hari? Apa kaitannya dengan Corona COVID-19?
9. Menurun kalian, apa yang akan menyebabkan Corona COVID-19 susah dihentikan
penyebarannya?
10. Apakah kalian takut dengan Virus Corona COVID-19?

Jawaban :
1. Iya, wabah Corona COVID-19 dapat dikategorikan sebagai bencana nasional. Pemerintah
sudah menetapkan wabah virus corona atau Covid-19 sebagai Bencana Nasional non
alam. Hal tersebut menjadi langkah lanjutan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global. Karena alasannya sebagai berikut;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan
ada 5 indikator mengapa suatu bencana dapat dikategorikan sebagai Bencana Nasional.
a. Jumlah korban. Temuan pengidap virus corona (Covid-19) di Indonesia terus
bertambah, dan sejauh ini merenggut nyawa lima orang. Meski temuan tersebut
hanya 0,07% dunia, atau 111 pasien, tetapi angka kematiannya (fatality rate)
terburuk yang keeempat.
b. Kerugian harta benda. Ekonom Institute for Development of Economics and
Finance (Indef), Bhima Yudhistira memproyeksi, ekonomi Indonesia berpotensi
kehilangan Rp 127 triliun seiring dengan prospek pertumbuhan yang kian
tertekan.
c. Kerusakan prasarana dan sarana
d. Cakupan luas wilayah yang terkena bencana. Juru bicara penanganan corona
Achmad Yurianto mengatakan, pasien virus corona ( Covid-19) tersebar di
delapan wilayah di Indonesia. Delapan wilayah itu adalah DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat,
Sulawesi Utara dan Banten.
e. Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
2. Iya, wabah DBD dapat dikategorikan menjadi bencana nasional. Kementerian Kesehatan
mencatat sebanyak 17.820 kasus penularan demam berdarah dengue ( DBD) di seluruh
Indonesia. Jumlah ini tercatat jauh lebih banyak jika dibandingkan kasus positif virus
corona (Covid-19) di Indonesia yang berjumlah 34 kasus hingga 11 Maret 2020.
3. Data positif sembuh dan meninggal
A. COVID-19
Dari data who yang dapat diakses pada link https://experience.arcgis.com yang
diakses pada tanggal 17 Maret 2020, pukul 16.00 WIB menyatakan bahwa data
Penyebaran COVID-19 dalam skala Global di 152 negara adalah 173,344 kasus,
angka mortalitas nya 7,019.
B. DBD
Kementerian Kesehatan mencatat ada 16.099 kasus demam berdarah dengue
(DBD) di Indonesia selama periode Januari hingga awal Maret 2020. Seratus
orang di antaranya meninggal dunia, kasus 16.099 dengan kematian 100 untuk
nasional.
4. Karena kasus penyakit DBD merupakan kasus lama yang perkembangan prevalensinya
fluktuatif, saat ini muncul wabah penyakit baru di dunia dengan virus COVID-19 yang
juga banyak memakan korban jiwa dan menjadikan hal tersebut sebagai perhatian utama,
karena belum jelas terkait epidemiologi penyakit dan pengobatannya pun belum dapat
ditemukan.
5. Menurut saya lebih bahaya penyakit corona, karena epidemiologi, dan pengobatan dari
penyakit korona belum dapat ditemukan dengan jelas, cara penularan penyakit yang
belum spesifik, dan tanda gejala yang ditimbulkan dari penyakit corona sering tidak
disadari bahwa itu merupakan penyakit yang serius. Berbeda dengan penyakit DBD yang
epidemiologi, berikut pengobatannya sudah ditemukan dengan pasti, hal itu dapat
mempermudah dalam hal preventif dan kuratif penyakit DBD.
6. Pencegahan dan penanggulangan yang efektif terkait pandemi Corona COVID-19
A. Bagi pemerintah
Membuat Kebijakan nasional tentang penyesuaian sistem kerja ASN selama
merebaknya kasus Covid-19, yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi instansi
pemerintah dalam pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat
tinggalnya (Work from Home/WFH) bagi ASN sebagai upaya pencegahan dan
meminimalisasi penyebaran Covid-19, seperti; penyesuaian sistem kerja,
penyelenggaraan kegiatan dan perjalanan dinas, penerapan standar kesehatan,
laporan kesehatan.
B. Bagi Masyarakat
Dengan menerapkan PHBS dan menaati kebijakan pemerintah seperti pembatasan
aktivitas diluar rumah, serta menaati pedoman terkait pencegahan tertularnya
virus covid-19.
C. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan selalu memberikan pelayanan sesuai dengan SOP dalam
penatalaksanaan penyakit korona, dan selalu menggunakan APD khusus dalam setiap
pelayanan yang diberikan sehingga dapat terhindar dari penularan penyakitnya.
7. Pencegahan dan penanggulangan yang efektif terkait wabah DBD
A. Bagi Pemerintah
Upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam penanggulangan penyakit DBD
adalah dengan melakukan surveilans aktif berbasis laboratorium, kesiapan dan
tanggap darurat untuk pengendalian nyamuk seperti fogging secara berkala.
B. Bagi Masyarkat
Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat, sebagai berikut; mengurangi
habitat vektor seperti menutup tempat penyimpanan air, membuang limbah padat
yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk, penggunaan predator nyamuk
seperti capung, katak, dan ikan, serta penggunaan bahan kimia yang memiliki
sifat insektisida guna mengurangi populasi nyamuk di lingkungan seperti abate.
C. Bagi Tenaga Kesehatan
Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit DBD adalah dengan penyuluhan secara berkala terkait
upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mengurangi perkembang
biakan nyamuk aedes aegypt secara mandiri.
8. Lockdown adalah situasi yang melarang warga untuk masuk tempat atau tempat karena
kondisi darurat. Serta mengapa kegiatan pembelajaran dan pekerjaan dibatasi selama 14
hari, yaitu karena menurut Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PB Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) Diah Agustina Waluyo menuturkan, 14 hari merupakan standar
internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masa inkubasi virus
korona berkisar 2-14 hari setelah terpapar. Masa inkubasi yakni waktu antara terjadinya
infeksi dan timbul gejala.
9. Virus Corona COVID-19 susah dihentikan penyebarannya, karena gejala yang
ditimbulkan sulit diidentifikasi dan penularannya sangat mudah, hal ini menyebabkan
keterlambatan dalam diagnosis dan berakibat keterlambatan dalam penanganan penyakit
tersebut.
10. Tidak, karena selama saya menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku bersih dan
sehat, serta memperhatikan aktivitas yang saya lakukan dengan baik dan benar, saya
dapat menurunkan resiko tertular oleh virus COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai