DISUSUN OLEH :
AGRIBISNIS_B
FAKULTAS PERTANIAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pisang merupakan komoditas buah yang sangat potensial dikembangkan untuk menunjang
ketahanan pangan. Pisang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan energi yang besar yaitu 90
kalori/100 g, sedangkan energi yang dihasilkan beras adalah 97 kalori/100 g, sehingga pisang
cocok dijadikan sebagai alternatif pendamping beras untuk mensubstitusi kebutuhan karbohidrat
sebagai pangan pokok. Proses diversifikasi pangan dengan mengambil dari sumberdaya alam
lain, seperti buah-buahan tropika dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras
sebagai sumber karbohidrat sehingga dapat dijadikan sebagai jalan keluar untuk permasalahan
pemenuhan kebutuhan pangan khususnya karbohidrat (Hendri et al., 2010). Selain itu buah
pisang juga kaya mineral seperti magnesium, besi, fosfor, kalsium, vitamin A, vitamin B,
vitamin B6, dan vitamin C, serta potassium yang berfungsi untuk mengatur tekanan darah, dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran mekanisme otak. Energi yang
terkandung pada pisang merupakan energi instan yang mudah tersedia dalam waktu singkat
sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat dan dapat secara cepat tersedia
bagi tubuh. Buah pisang juga mengandung senyawa polifenol yang merupakan sumber potensial
antioksidan dan antimikroba terhadap sejumlah besar bakteri patogen serta agen potensial untuk
mencegah penyakit (Ongelina, 2013).
Indonesia merupakan negara penghasil pisang keenam terbesar di dunia pada tahun 2014
dengan produksi 6,19 juta ton setelah India (24,86 juta ton), China (10,55 juta ton), Philipina
(9,22 juta ton), Ekuador (7,01 juta ton) dan Brazil (6,90 juta ton) (Maps of World, 2014).
Keragaman plasma nutfah pisang di Indonesia sangat besar, yaitu terdapat lebih dari 300 varietas
pisang. Namun, hanya belasan varietas yang dikonsumsi masyarakat di kebanyakan daerah
Indonesia baik sebagai buah segar (banana) maupun pisang olahan (plantain) (Yusnita, 2015).
Pisang cokelat merupakan cemilan yang berbahan pisang ,Rasanya yang gurih dan juga
manis karena diberi lelehan coklat yang lumer membuat makanan ini disukai oleh banyak
orang ,mulai dari anak – anak sampai orang dewasa menyukai makanan ini., Pisang coklat ini
akan lebih enak apabila dijadikan cemilan ketika kita sedang berkumpul dengan teman atau saat
jam istirahat kuliah, terlebih ketika ditemani dengan secangkir minuman dingin atau sejenisnya
maka pisang coklat sangat cocok sebagai makanan cemilan untuk menunda rasa lapar. pisang
coklat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan, dan juga memiliki
manfaat yang tinggi dan pisang juga sangat mudah di dapatkan. Indonesia merupakan salah satu
Negara penghasil pisang terbesar di dunia, Pisang yang dihasilkan di Indonesia juga berkualitas
dan beragam jenisnya. Pisang coklat akan menjadi usaha bisnis kecil yang menguntungkan sejak
dulu mulai berkembang dengan berbagai rasa.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk menganalisis kelayakan dari usaha Pisang
cokat keju hana.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam praktikum lapangan ini adalah survei lapangan. Artinya, mahasiswa
peserta praktikum lapangan ditugaskan untuk mengunjungi lokasi tempat usaha olahan pisang yang telah
di tentukan, kemudian melakukan investigasi sederhana melalui wawancara dan pengamatan objek.
Maksud kunjungan adalah untuk mengumpulkan data tentang usaha olahan pisang.
2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktikum lapangan ini adalah Jl. Bilal ujung kec. Medan Timur., Kota
Medan, Sumatera Utara. Sedangkan waktu pelaksanaan praktikum adakah Kamis 20 Juli 2022.
2.3 Pengambilan Sampel
Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam praktikum lapangan ini adalah sebanyak 1 (satu)
usaha olahan pisang . Diharapkan dari jumlah sampel ini sudah dapat megambarkan tentang
usaha olahan pisang dengan secara dominan.
2.4 Data dan Analisa Data
Untuk mengumpulkan data dari usah olahan pisang dilakukan dengan cara wawancara
yang dituntun oleh kuestioner dan pengamatan langsung ke lokasi. Pengamatan secara langsung
dilakukan untuk aspek-aspek penting.Dalam menganlisi data, maka akan mengunakan analisi
R/C ratio, B/C ratio.
2.5 Alat dan Bahan
2.5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam Produksi pisang Keju Colat adalah :
Meja dan Kursi
Kompor Gas dan Gas
Kuali
Baskom
Kotak Pesanan
Sendok
Piring plastik
Steling Kaca
Sewa Banguan
2.5.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam produksi pisang keju coklat adalah :
Pisang
Coklat
Susu kental
Keju
Tepung
Gula
Garam
Minyak goreng
2.6 Prosedur Kerja
o Kupas dan iris pisang secara vertikal, 1 buah pisang jadi 5 potong
o Buat adonan, tepung terigu, tepung beras, garam, vanili, beti sedikit demi sedikit air es
sampai kental jgn terlalu encer
o Celupkan pisang pada adonan, kemudian gulingkan pada tepung panir. Goreng sampai
coklat keemasan, angkat dan tiriskan
o Susun di piring saji, beri susu skm, taburi coklat dan keju. Pisang coklat keju siap di
santap
o Kalau pisang yang sudah di beri tepung masih sisa simpan dalam prizer, bisa di goreng
keesokan hari. Tahan 1 minggu.
BAB III
PEMBAHASAN
Jenis pisang yang digunakan sebagai bahan utama dari pisang coklat keju yaitu Pisang lilin
. Karena harganya murah dan mudah didapat. Dagingnya kaya akan mineral dan
antioksidan.pisang lilin juga mengandung beragam nutrisi yang baik untuk
menjaga kesehatan tubuh.B. Asal Usul Durian Tembaga.
Pisang memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat buah
pisang bagi tubuh.
Menunjang Sistem Kerja Pencernaan
Menjaga Kesehatan Jantung
Mencegah Anemia
Usaha pisang coklat yang di kelola oleh Bu hana yang berlokasi di jl. Bilal Ujung
Medan Timur, Kota Medan, Sumatra Utara merupakan perusahaan perorangan atau
pemilik perorangan.
Usaha kolak Durian Nayla memiliki letak geografis yang sangat strategis. Terletak di Depan
Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan Imelda Medan, Sumatera Utara. Pisang coklat ini menjadi
makanan dan Murid dan mahasiswa, bahkan masyarakat sekitar.
Umur. : 38 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
3.7 Pemasaran
Penjualan dari usaha pisang coklat Keju ini langsung di jual kepada masyarakat di lokasi
tempat penjualan yaitu di Jln. Bilal ujung, Medan Timur,Kota medan,Sumatera Utara.
Nilai
Uraian Jumlah Umur Harga Jumlah
No penyusutan
Biaya (Unit) (tahun) (Rp/unit (Rp)
(Rp/ bulan
2.08
1 Meja 5 4 20.000 100.000 3
10.41
2 Kursi 20 4 25.000 500.000 7
3.33
3 kompor Gas 1 4 160.000 160.000 3
Tabung gas 3 43
4 kg 1 4 21.000 21.000 8
1.66
5 Kuali 1 4 80.000 80.000 7
31
6 Baskom 1 4 15.000 15.000 3
Sendok 12
7 Goreng 1 4 5.900 5.900 3
37
8 Sedok Makan 24 4 750 18.000 5
25
9 Piring Plastik 10 4 1.200 12.000 0
41.66
10 Steling Kaca 1 4 2.000.000 2.000.000 7
Sewa 8.33
11 Bangunan 1 4 400.000 400.000 3
41
12 Pisau 2 4 10.000 20.000 7
69.41
TOTAL 2.738.850 3.331.900 5
Jumlah
Uraian Harga Nilai Jumlah
No. Produksi
biaya (Rp/satuan) (Rp/satuan Rp/bulan
(hari)
6 kg (6 900.
1 Pisang 5.000 30.000
sisir ) 000
8.00 240.
2 Coklat 0,5 Kg 16.000 0 000
4.07 122.
3 Susu Kental 0,37 Kg 11.000 0 100
3.37 101.
4 Keju 0,25 Kg 13.500 5 250
5.0 2.50 75.
5 Tepung 0,5 Kg 00 0 000
7.70 3.85 115.
6 Gula 0,5 Kg 0 0 500
5.00 2.50 75.
7 Garam 0,5 Kg 0 0 000
Minyak 37.50 1.125.
8 Goreng 1,5 Kg 25.000 0 000
91.79 2.753.
TOTAL 5 850
b) Biaya Kemasan
Jumlah
No. Uraian
(Rp/bulan)
Total 4.103.850
= 13.200.000 – 4.173.265
= 9.026.735
beberapa analisis yang di gunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha adalah
sebagai berikut :
R/C
= 3,16
Berdasarkan perbandingan total penerimaan dan total biaya menunjukkan bahwa
perhitungan R/C rasio pada UD. Mawar yaitu menguntungkan karena nilai R/C rasio Rp.
3,16 > 1. Artinya setiap pengeluaran Rp. 100,-, memberikan penerimaan sebesar Rp. 316
maka Pisang Coklat Keju bu hana layak untuk diusahakan.
B/C
= 2,16
Artinya setiap biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 100,-, maka akan
diperoleh keuntungan sebesar Rp. 216 menunjukkan bahwa Pisang Coklat Keju Bu hana
dapat dikatakan layak (untung) untuk diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan
total penerimaan dengan total biaya produksi yang lebih besar dari nol
Return On Investment (ROI)
ROI
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Nilai dari R/C ratio dalam usaha pisang coklat tersebut adalah 3,08, yang dimana nilai
R/C > 1.
2. Nilai dari B/C ratio dalam usaha pisang coklat tersebut adalah 2,08, yang dimana nilai
B/C > 1.
3. Dalam sekali produksi atau berjualan dimana usaha pisang coklat tersebut dapat menjual
sebanyak 55 Porsi.
4. Usaha pisang coklat tersebur dapat dikatakan layak untuk di usahakan di karenakan nilai
R/C ratio dan nilai B/C ratio lebih besar 1, yang dimana dalam rumus mengatakan jika
nilai R/C ratio dan B/C ratio lebih besar dari 1maka sangat layak di usahakan.
5. Besar nilai ROI yang di peroleh dari usaha pisang coklat adalah sebesar = 216 %, yang
berarti keuntungan yang di peroleh dibandingkan dengan investasi adalah baik yang
berarti jika modal di tambah Rp 100, maka akan di peroleh ketungan Rp 216.
4.1 Saran
Adapun saran dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Variasi rasa di usaha pisang coklat tersebut lebih di lengkapi lagi, dimana dikatakan
memiliki varian rasa tetapi hanya rasa coklat yang tersedia.
2. Di spanduk di cantumkan nama agar dapat di ketahui, tidak hanya nama pisang coklat
keju saja, agar dapat lebih di ketehaui masyarakat.
Daftar Pustaka
Basri, Hasan. 1992. Ekologi Tanaman. Jakarta: Rajawali Press
Cahyono, B. 2002. Pisang Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
hendri et al., 2010.Teknologi Pascapanen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting
Wisnu Broto. Balai Besar Penerbitan dan Pengembangan Pertanian.
Ongelina, S. 2013. Daya Hambat Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Raja)
Yusnita. 2015. Kultur Jaringan Tanaman Pisang. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja.
104 hal.
LAMPIRAN