Anda di halaman 1dari 23

USAHA “PISANG NUGGET CERIA”

Disusun oleh:

Nama : 1. Citra Julyana NIM : P05130218009


2.Delima Meli G.P NIM : P051302180
3.Melinda Tri Putri NIM : P05130218031

GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
APRIL, 2021

-----------------------------------------
Proposal Asli berjudul : Pisang Nugget Ceria
Di tulis oleh : Citra Julyana, Delima Meli G.P, Melinda Tri Putri mahasiswa Sarjana Terapan
Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Tahun 2020/2021.
(Di revisi dan dilengkapi oleh : Entang Inoriah, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes, Bengkulu )

HALAMAN PENGESAHAN (UNTUK PKM)

1.    Judul Kegiatan : Pisang Nugget Ceria

2.      Bidang Kegiatan : Makanan


3.      Bidang Ilmu : Kewirausahaan
4.      Ketua pelaksana kegiatan
a.       Nama Lengkap : Melinda Tri Putri
b.      NIM : P05130218031
c.       Angkatan : Tingkat 3
d.      Jurusan/Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
e.       Universitas : Poltekkes Kemenkes Bengkulul
5.      Anggota Pelaksana : 3 orang.
6.      Dosen Pendamping
a.       Nama : Entang Inoriah
b.      Jenis Kelamin : Perempuan
c.       Alamat Rumah :
e.       Handphone :
f.       e-mail :
g.       Pendidikan :
7.      Biaya Kegiatan Total
a.      Sumber Dana …………… :
b.      Sumber Dana Lain :
8.      Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan

Bengkulu,………… Mei 2014


Menyetujui,
Ketua Jurusan …….. Ketua Pelaksana Kegiatan,

(……………………….) (Melinda Tri Putri)


NIP. NIM. P05130218031

Mengetahui

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pembimbing,


Kemahasiswaan

(Okdi Natan ) (Entang Inoriah)


NIP. NIP.
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Manfaat
Usaha
1.3 Rumusan
masalah
1.4 Profil
Organisasi
1.5 Visi, Misi dan
Tujuan
1.6 Aspek
Manajemen

BAB II RENCANA PRODUKSI


2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai
2.2 Kapasitas Produksi
2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan
2.4 Sumber Bahan Baku

BAB III RENCANA PEMASARAN


3.1 Analisis pasar
3.2 Strategi harga produk
3.3 Stategi Promosi

BAB IV RENCANA PERMODALAN


4.1 Kebutuhan Dana
4.2 Biaya Operasional
4.3 Estimasi Pendapatan

BAB V RENCANA ORGANISASI


5.1 Struktur Organisasi

BAB VI RESIKO USAHA


6.1 Resiko Dalam Usaha

BAB VII KESIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN EKSEKUTIF

Minat masyarakat terhadap makanan cemilan semakin meningkat. Rencana usaha ini
dibuat bertujuan untuk pemenuhan kekutuhan konsumsi cemilan. Penulis mengembangkan
sebuah produk pisang nugget yang termasuk makanan ringan yang banyak disukai masyarakat
mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas, dan secara ekonomis usaha ini hasilnya
menguntungkan. Pembuatan pisang nugget ini pembuatannya relative mudah dan kandungan
gizinya sangat baik, karena terbuat dari bahan-bahan pilihan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pisang Nugget adalah cemilan yang terbuat dari pisang dengan campuran tepung terigu dan
juga susu.Pisang Nugget dapat dikonsumsi oleh semua kalangan,disamping rasanya yang crispy
ketika masih hangat juga harganya murah. Kami mengambil usaha ini karena kami ingin
mengembangkan usaha yang sudah ada untuk menjadi usaha yang lebih besar lagi,bahkan kami
menginginkan untuk dibukanya cabang Pisang Nugget di beberapa daerah.
Usaha ini merupakan usaha”Pisang Nugget” yang merupakan makanan ringan atau
cemilan di saat santai atau pun teman untuk mengerjakan tugas.

Analisis SWOT Bisnis


1.       Faktor internal.
a. Strengths (Kekuatan)
  Penyajian dari kue brownies ini sangatlah sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dalam
penyajiannya.
 Harga dari dari pisang nugget cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat/konsumen.
 Pisang nugget mengandung banyak karbohidrat dari tepung jagung dan glukosa untuk
menambah energy dalam beraktivitas, sehingga dapat digunakan sebagai makanan untuk
mengisi perut kosong sebelum makan siang.
 Pisang nugget sajikan ini memiliki rasa yang lebih nikmat dan gurih, karna kualitas dan
kebersihannya selalu kami utamakan.
 Pisang nugget mempunyai banyak rasa di bagian toppingnya, sehingga konsumen dapat
memilih rasa yang sesuai dengan selera mereka masing-masing.
 Perlengkapannya mudah di dapatkan, tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku maupun
peralatannya.

b.      Weakness (Kelemahan)

 Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karna tidak semua
produsen dapat menerima pisang nugget sebagai produk yang dijualnya.
 Pisang nugget tidak tahan lama, mudah rusak, sehingga tidak dapat dijual kembali

2.      Faktor eksternal

c. Opportunities (Peluang / kesempatan)         


 Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan ringan, pisang nugget bisa
menjadi alternatif sebagai makanan pengganti makanan cemilan lainnya.
 Sebagian besar penjual pisang nugget yang ada hanya menawarkan rasa yang umum
seperti rasa coklat saja, maka melalui usaha pisang nugget ini kami memberikan aneka
rasa seperti coklat, kejut, strawberry, original. Dengan aneka rasa tersebut masyarakat
dapat memilih rasa yang disukainya.
 Karna pisang nugget ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua,
maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.

d. Threats (Ancaman)
 Melihat dari bnyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan terutama
pisang nugget ini, maka persaingan dalam menjalankan usaha ini pun cukup banyak, maka
upaya yang akan dilakukan antara lain dalam hal produk yang berkualitas, disukai
konsumen, harga yang kompetitif, pelayanan yang memuaskan konsumen.

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah
peluang pasar dan bagaimana menggaet minat para konsumen. Bagaimana peluang pasar yang
hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang
kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh
mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan
kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai usaha. Singkirkan
hambatan psikologis, rasa malu, takut gagal dan perang batain antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,dimana reasiko bisnis adalah untung atau
rugi.

1.2. Manfaat Usaha


1.2.1. Manfaat Ekonomi
Usaha pisang nugget ini cukup menjanjikan, karna keuntungan yang didapat cukup besar.
Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan memberikan harga yang
murah tapi dengan produk yang tidak murahan dengan kata lain kualitas produk selalu dijaga dan
dijamin kesehatannya. Dengan usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan.

1.2.2. Manfaat Sosial

         1)      Bagi Pemilik

Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai daerah
bahkan ke luar negeri. Usaha kue brownes ini cukup menjanjikan bagi kita, karna masih banyak
daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya pisang nugget ini, sehingga kita
dapat memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha
yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran
dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh
seperti bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang
dengan kebijakan yang kita tetapkan, dan lain sebagainya

2)      Bagi Masyarakat

Dengan adanya kue brownes ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan makanan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka
lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah
berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran usaha.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tips untuk membuka usaha kue brownies yang baik dan benar serta tidak merugi.
2. Bagaimana cara mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang semakin ketat saat ini.
3. Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis kue brownies.

1.4. Profil Organisasi


1. Nama pemohon : Melinda Tri Putri
2. Alamat Rumah : Jl. Al- Mukaromah
3. Jenis usaha : Makanan
4. Produk/jasa : Pisang Nugget
5. Alasan pendirian usaha : Mengolah pisang menjadi cemilan yang enak
6. Bentuk usaha : UMKM
7. Nama usaha : Pisang Nugget Ceria
8. Alamat lokasi yang dipilih : ......................................

1.5. Visi, Misi Dan Tujuan


1.5.1. Visi
 Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
1.5.2. Misi
 Memberikan kualitas yang terbaik.
 Memberikan pelayanan yang terbaik
1.5.3. Tujuan Usaha
 Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan kegiatan
usaha.
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
 Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan dalam berwirausaha
1.6. Aspek Manajemen
Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini maka untuk
produksi awal hanya menggunakan manajemen sederhana beranggotakan 3 orang.
1. Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan dicatat oleh
salah satu anggota.
2. Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara bersama-
sama oleh seluruh anggota.
3. Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3 orang.
Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha kuliner
Pisang nugget ceria ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga efisiensi operasional
termasuk aspek produksi sangat diperlukan.

BAB II
RENCANA PRODUKSI
Usaha kue brownies akan dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Rencana usaha ini akan dijalankan secara bertahap, disesuaikan dengan target
perencanaan. Untuk jangka pendek terencana usaha bertujuan untuk menambah pengalaman
kerja, meningkatkan kreativitas usaha untuk kehidupan masa depan. Rencana usaha jangka
pendek penganggranan produksi disusun untuk selama satu bulan (30 hari), sebagai berikut :
2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai
No. Peralataan Quantitas
1. Panci besar 3
2. Loyang 10
3. Timbangan 2
4. Wadah adonan besar 3
2.2 Kapasitas Produksi
Dengan menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi pisang nugget. Dapat
menghasilkan 10 loyang brownies perhari dengan volume produksi per loyang ialah 10 buah
brownies ukuran sedang. Sehingga dengan jumlah mesin produksi yang ada dipastikan dapat
memproduksi kue brownies dengan hasil yang maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan
pasar serta melayani order-order brownies lainnya. Hal ini juga didukung oleh jumlah karyawan
yang sesuai

-        Bahan baku produksi


No. Bahan baku Quantitas
1. Telur 4
2. Sp & baking soda 1 sdt
3. Gula 3 ons
4. Vanili 2 buah
5. Mentega 250 gr
6. Coklat blok 1 ons
7. Tepung terigu 2 ons
8. Susu coklat 1 sch
9. Coklat bubuk ½ ons
10. Butter cream 1 ons
11. Topping (misis/ keju) secukupnya

2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan


Dari kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka volume produksi dari
brownies selama sebulan ialah sebagai berikut:
  10 loyang X 20 hari = 200 loyang / bulan
  3 buah x 200 loyang = 600 buah/bulan
Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum atau keseluruhan. Jumlah
tersebut masih dapat berubah disesuaikan dengan pasang surutnya penjualan serta order yang ada

2.4 Sumber Bahan Baku


Dalam pembuatan kue brownies ini tentu membutuhkan berrbagai macam bahan baku yang
diperoleh dari toko kue yang ada di sekitar jember ini. Ataupun bisa juga dengan mendatangi
pasar-pasar murah yang ada di Jember yang menyediakan berbagai kebutuhan akan bahan baku
pembuatan kue brownies pada umumnya. Bahkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional
yang memungkinkan untuk dilakukannya kerja sama bisnis, yakni pemesanan bahan baku
dengan jumlah yang sesuai untuk mendapat diskon/ potongan harga dari penjual yang
bersangkutan. Berbagai macam hal ini juga dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan
bahan baku secara konstan (tetap).
Akan tetapi dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang ditemui, diantaranya :
1.     Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga biaya produksi
kurang diminimalisir dan mengakibatkan kepada h`rga jual produk.
2.     Kapasitas produksi yang terbatas dan masa kadaluarsa produk.

2.5     Inovasi produk


Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi. Diantaranya yang
sudah tampak didepan mata ialah tidak semua produk terjual setiap harinya. Sehingga perlu
dilakukan diversifikasi (perluasan produk), diantaranya untuk mengantisipasi kadaluarsanya
produk, maka brownies dapat diinovasikan dan dijadikan / dijual dalam bentuk dingin / frezz.
Dan disebut dengan ice cream brownies.

2.6. Cara Pembuatan Kue Brownies


2.6.1 Bahan-bahan
………………………………
2.6.2. Cara Membuat
………………………………..
BAB III
RENCANA PEMASARAN
3.1 Analisis Pasar
Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun beberapa contoh dari pasar
yang telah dapat dijangkau peluang pasarnya ialah seperti sekolah-sekolah, koperasi usaha di
wilayah tertentu, bahkan bias dengan memasuki pasar besar seperti pasar tanjung yang ada di
jember. Yakni dengan membuka toko stand atau toko khusus yang menyediakan produk untuk
pembuatan brownies dengan menyediakan layanan pesan antar (delivery), atau meskipun tidak
mendirikan stand sendiri,minimal bisa memasukkan produk kita kedalam stand kue lain yang
strategis, demi kelancaran pemasaran produk ini. Sehingga analisis pasar maupun target pasar
dapat dicapai dengan hasil maksimal.

3.2 Segmentasi Pasar


Dalam memasarkan produk brownies ini, perlu dilakukan segmentasi terhadap calon konsumen
yang ada sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
No. Segmentasi Pasar Sasaran
1. Lokasi target pemasaran 1. Sekolah-sekolah
2. Toko oleh-oleh jember
3. Koperasi kantor pemerintah
4. Stand kue dan tempat tongkrongan
2. Target konsumen 1. Siswa sekolah dan mahasiswa
2. Masyarakat umum bawah, menengah, dan ½ atas.
3. Konsumen dengan kepentingan / hajat
4. Konsumen usia anak-anak, remaja dan dewasa

3.3 Strategi Harga Produk


Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi
harga yang kita laksanakan. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena system produksi yang
salah dan tidak efektif. Maka perlu misalnya mencari supplier yang mampu mensuplai bahan
baku dengan harga yang benar-benar murah. Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi
awal yang lebih murah untuk dapat menarik konsumen untuk membeli produk kita, atau bias
juga dengan memberikan potongan harga bagi konseumen yang mengorder brownies dengan
jumlah besar. Sehingga bias menciptakan image harga yang murah dan dapat dijangkau oleh
konsumen berbagai kalangan.

3.4 Strategi Promosi


Ada beberapa strategi yang dapat adilakukan demi menunjang keberhasilan produk brownies anti
galau dalam memasuki bangsa pasar serta lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat luas
maka strategi yang kami lakukan antara lain:
a. Melakukan promosi dari mulut kemulut, diawali dengan promosi diwilayah tempat usaha
kita.
b. Memasang iklan dikoran kota, taidak perlu terlalu luas jangkauannya, cukup dengan
menggiring konssumen jember untuk tertarik dan membeli produk kita. Memasang iklan di
media elektronik seperti: facebook, twitter, dll.
c. Dan yang paling terpenting yaitu memberikan suatu kemasan yang unik dan berkesan
mewah sehingga membuat konsumen semakin tertarik untuk membeli.
d. Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan yang ada pada brownies
ini, baik dari segi rasa, bentuk, kemasan dan harga yang disesuaikan dengan segmentasi
konsumen.
e. Memanjakan konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan layanan
jenis kue yang bisa di custom sesuai dengan keinginan konsumen
BAB IV
RENCANA PERMODALAN

4.1 Kebutuhan Dana


Rincian dana yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis makanan brownies ini ialah
sebagai berikut:

4.1.1. Sewa Bangunan (investasi awal)


No. Perlatan Quantitas Harga Jumlah
1. Sewa Bangunan selama 12 bulan 1 5.000.000 5.000.000,-

 Susut nilai sewa bangunan dihitung secara rata-rata pada tiap bulan adalah Rp. 5.000.000
: 12 bulan Rp. 417.000,- atau nilai sewa harian sebesar Rp. 13.700,-
4.1.2. Inventaris barang (investasi awal)
No. Perlatan Quantitas Harga Jumlah
1. Panci besar 2 35.000 70.000,-
2. Stand mixer 1 150.000 150.000,-
3. Loyang 10 4.500 45.000,-
4. Timbangan 1 30.000 30.000,-
5. Wadah adonan 5 3.000 15.000,-
Total Rp. 310.000

 Susut peralatan dihitung secara rata-rata. Jika penggunaan peralatan selama 100 kali,
maka rata-rata biaya susut peralatan pada setiap kali pakai sebesar Rp. 310.000 : 100 kali = Rp.
3.100,-

4.1.3. Bahan baku untuk satu kali resep (1 loyang/5 potong )


No. Bahan baku Quantitas Harga Jumlah
1. Telur 4 1.000 4.000,00
2. Sp & baking soda 1 sdt - 1000,00
3. Gula 3 ons 1000 3000,00
4. Vanili 2 buah 500 1000,00
5. Mentega 250 gr - 3.500,00
6. Coklat blok 1 ons - 7.000,00
7. Tepung terigu 2 ons - 1500,00
8. Susu coklat 1 sch 1000 1000,00
9. Coklat bubuk ½ ons - 1500,00
10. Butter cream 1 ons - 2000,00
11. Topping (misis/ keju) secukupnya - 1000,00
Total Rp. 26.500,00

4.1.3. Biaya Pemasaran dan Promosi

a. Biaya iklan : - pembuatan brosur Rp. 50.000,00


Pengeluaran biaya promosi sebesar Rp. 50.000,00 selama 100 hari, maka setiap hari akan
mengeluarkan biaya promosi sebesar Rp. 50.000,- : 100 = Rp. 500,00

b. Biaya ongkos transportasi per bulan Rp. 32.000,00


 Pengeluaran biaya transportasi sebesar Rp. 32.000,00 untuk 8 kali, maka setiap hari akan
mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp. 32.000,00 : 8 = Rp. 4.000,00

4.2 Total Biaya Operasional


Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada setiap hari dalam rangka operasional
perusahaan ialah sebagai berikut:
No. Komponen Jumlah Rp
1 Biaya bahan baku untuk 10 loyang brownies @ Rp. 260.500,00
26.500,00
2 Biaya iklan dan pemasaran 500,00
3 Biaya transportasi 4.000,00
4 Susut Peralatan 3.100,00
5 Tenaga Kerja selama 4 jam x Rp 50.000 (8 jam) 25.000,00
6 Biaya listrik setiap kali pakai 3.000,00
7. Sewa rumah 13.700,00
Jumlah 279.800,00

4.3 Estimasi Pendapatan

Berdasarkan pada biaya operasional yang telah tercantum di atas, dan nilai susut alat maka dapat
ditentukan harga dasar yang memungkinkan untuk satu potong kue brownies ialah sebesar: Rp
279.800: 50 potong = Rp 5.596,00/ potong. Maka dari harga dasar tersebut dapat ditentukan
harga jual yang sesuai, yakni Rp 7.500.
Sehingga pendapatan yang diperoleh ialah:

Pendapatan perhari Rp 7.500 x 50 potong Rp 375.000


Keuntungan Per hari Rp 375.000 - Rp. 279.800,00 Rp. 95.200,00
Pendapatan per bulan Rp 375.000,00 x 30 hari Rp 11.250.000

Keuntungan per bulan Rp 11.250.000,00 – Rp.8.394000,00 Rp. 2.856.000,00

4.4. Estimasi Pengembalian Modal


4.4.1. Break Even Point
= Jumlah Biaya modal x unit (potong)
(harga jual) - (harga dasar)

= Rp. 5.000.000,00 + Rp. 310.000 x unit


(Rp.7.500,00) – (Rp. 5.596.00,00)
= 2.789 unit (potong)
Artinya modal akan kembali jika perusahaan sudah memproduksi sebanyak 2.789 potong

4.4.2. Pay Back Periode


= (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp. 5.310.000 : Rp. 2.856.000,00) x 1 bulan
= 1,86 bulan = 1 bulan 26 hari
Artinya waktu pengembalian modal yang digunakan perusahaan akan kembali selama 1 bulan 26
hari.

4.4.3. BC Ratio
= Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 11.250.000 : (Rp. 279.800,00 x 30 hari)
= Rp. 11.250,00 : Rp. 8394.000,00
= 1,34
Artinya berdasarkan perhitungan B/C bahwa mengelola bisnis makanan brownies tersebut layak
untuk dijalankan, karena NILAI 1,34 > 1
BAB V
RENCANA ORGANISASI

5.1 Struktur Organisasi


Usaha ini dikelola melalui struktur organisasi, Rencana usaha ini akan dikelola oleh empat
jabatan fungsional yang dipimpin oleh Division Manufacturing Manager.
Peran dan fungsi jabatan dari empat manager yang berada di usaha brownies ini adalah sebagai
berikut.
1. Division Manufacturing Manager bertugas dalam perencanaan, proses, hasil dan kualitas
produksi untuk di pasok ke gudang barang jadi yang disesuaikan dengan permintaan bagian
penjualan dengan tetap memperhatikan efisiensi produk.
2. Human Resources and General Affair Manager bertugas memberikan dukungan ke semua
bagian dalam aspek-aspek kepegawaian yang mengatur, membina dan mengembangkan pekerja-
pekerja.
3. Production and Maintenance Engineering Manager bertugas memimpin kegiatan produksi
sehingga mampu mencapai target produksi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan perawatan dan
perbaikan peralatan produksi sehingga kegiatan produksi berjalan lancar sesuai dengan target
yang telah di tetapkan.
4. Finance and Accounting Manager bertugas mengatur dan mengawasi pencatatan transaksi-
transaksi perusahaan, mengawasi bagian penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.

BAB VI
RESIKO USAHA

6.1 Resiko Dalam Usaha


Kita tahu bahwa seorang wirausaha atau pendiri usaha mempunyai resiko dalam menjalani
usahanya. Tidak semudah yang dibayangkan untuk menghadapi resiko tersebut. Dalam
menyikapi hal ini perlu diketahui bahwa seorang wirausaha itu harus percaya diri dan
mempunyai mental kuat untuk menjalani usaha tersebut, jangan takut akan kegagalan yang
dihadapi. Akan tetapi seorang wirausaha harus menyikapinya dengan mencari solusi yang baik.
Resiko usaha yang sering di hadapi seorang wirausaha yaitu:
1.    Banyaknya pesaing dalam usaha yg dijalankan
2.    Kurangnya menguasai usaha yang dijalankannya
3.    Kurangnya pendekatan pasar
4.    Kurangnya permodalan
5.    Bersikap pesimis dalam menjalankan usahanya
6.    Tidak mengetahui permintaan pasar
7.    Tempat usaha yang tidak tepat, sehingga konsumen pun tidak mengetahuinya
8.    Tidak percaya diri akan produk yang dihasilkan
Resiko tersebut harus dihadapi dengan bijak dan mencari solusi yang baik agar usah ayang kita
jalankan akan berkembang dan maju.

BAB VII
KESIMPULAN

Demikian proposal usaha ini kami buat dengan mempertimbangkan seluruh aspek usaha maupun
peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia bisnis kedepannya. Dengan adanya
proposal usaha Brownies ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen
khususnya masyarakat .
Apapun usaha yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam pandangan ataupun
peluang yang ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya suatu usaha yang akan dijalankan. Dan
merupakan tantangan bagi wirausahawan muda yang selallu dituntut untuk dapat beradaptasi
dengan persaingan bisnis yang amat ketat. Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui bahwa
peluang bisnis akan tercipta bila kita mampu mendciptakannya. Karena saat ini tentu sangat sulit
bagi calon pengusaha muda untuk dapat medmasuki dunia bisnis tanpa benar-benar jeli dan
paham mengenai bisnis apa yang akan ia geluti.
Maka dengan adanya proposal ini dapat memberikan sedikit pandangan bahwa peluang bisnis
Brownies ini sangat menjanjiakan, namun semua itu juga harus disertai dengan kemamppuan
membaca peluang yang baik dan pengelolaan (manajemen) yang baik, dan yakinkan bahwa
bisnis apapun yang anda laksanakan dapat bersaing dan berkembang sesuai harapan.

LAMPIRAN

1. Kartu identitas
2. Surat Izin Usaha (KALAU SUDAH ADA)
3. Izin PRT (KALAU SUDAH ADA)
4. Susunan Organisasi :

a. Nama : Irvan Nur Prasetya


b. Jabatan dalam kegiatan ini : Ketua
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :

a. Nama : Budi Setiawan


b. Jabatan dalam kegiatan ini : Anggota 1
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :

a. Nama : Suparman
b. Jabatan dalam kegiatan ini : Anggota 2
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :

5. dll

Anda mungkin juga menyukai