Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

KELAYAKAN USAHA
“SUP BUAH SEMANGKA”
ANALISIS PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN

Oleh
Alexander Tika Wuwur
2104070077

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
KUPANG
2023
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Semangka bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Afrika
yang kemudian berkembang ke Mesir, Eropa, dan Asia termasuk Indonesia. Buah
semangka merupakan salah satu hasil hortikultura Indonesia yang produknya
cukup banyak dan secara luas disukai masyarakat. Di Indonesia semangka
merupakan salah satu sumber pendapatan petani di daerah-daerah yang beriklim
kering. Produksinya pun mengalami peningkatan sejak tahun 2007 hingga 2012
( BPS, 2011). Buah semangka dapat diperoleh sepanjang tahun dan pada bulan-
bulan tertentu buahnya bisa melimpah. Apabila penanganan pasca panen buah
semangka tersebut kurang baik, maka buah semangka akan cepat mengalami
kerusakan. untuk menanggulangi masalah buah semangka yang mudah rusak ini,
maka dapat dilakukan pengolahan buah semangka menjadi berbagai macam
produk olahan.
Adapun pengolahan yang dapat dilakukan pada buah semangka antara lain bijinya
diolah menjadi kuaci sedangkan albedo (daging buah) semangka diolah menjadi
sirup, juice, atau sari buah karena ditinjau dari nilai gizinya cukup potensial. Sari
buah merupakan salah satu alternatif pemanfaatan buah semangka yang bisa
diterima konsumen karena proses pembuatannya yang mudah, penampakannya
yang menarik, rasanya enak dan manis. Hasil pengolahan yang berbentuk sari
buah ini telah menjadi produk yang populer mengingat masyarakat sekarang ini
secara umum lebih memilih produk yang praktis. Oleh karena itu peluang usaha
sirup buah atau sari buah semangka sangat terbuka dan menjanjikan.
Usaha ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan atau pertimbangan
yang dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan mengenai pengembangan
usaha selanjutnya, bagi pihak lain diharapkan dapat menjadi suatu sumbangan
pemikiran dan pengetahuan di bidang studi kelayakan usaha sirup buah
semangka.
II. ASPEK PASAR

2.1. Gambaran Umum Pasar


 Bentuk Pasar
Bentuk pasar produsen untuk untuk sirup buah semangka adalah pasar
persaingan sempurna. Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan
melalui distributor, agen.
 Segmentasi
Segmen konsumen yang ingin dicapai oleh usaha sirup buah semangka
adalah penduduk Kota Palembang pada khususnya dan warga Indonesia
yang tersebar dalam beberapa provinsi umumnya, kalangan menengah
kebawah, dan harga yang ditawarkan cukup bersaing dari produsen sirup
buah lainnya.
2.2. Permintaan
Direktorat Jendral Hortikultura, Departemen Pertanian Republik Indonesia
pada tahun 2012, menargetkan bahwa masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsi
buah sebanyak 95 kg per kapita per tahun. Angka tersebut menunjukkan
pencapaian peningkatan konsumsi buah-buahan yang cukup besar untuk dipenuhi.
Karena itu, kebutuhan akan buah pun semakin meningkat. Salah satu cara untuk
mengkonsumsi buah- buahan adalah dengan mengkonsumsi produk olahan buah,
seperti jus dan sirup buah.
Dewasa ini, minuman berupa sari buah mulai digemari pada kalangan
tertentu. Selain warnanya yang menggiurkan dan menggugah selera, rasanya
menyegarkan dan dapat menghilangkan dahaga. Dari segi gizi, konsistensi sari
buah juga lebih menguntungkan. Asupan buah dapat lebih tinggi karena sifatnya
yang cair, sehingga dengan sendirinya asupan zat-zat gizi dan substansi penting
lainnya akan meningkat . Hal ini juga didukung oleh perkembangan pola hidup
masyarakat yang saat ini semakin kompleks, dimana masyarakat menuntut
tersedianya produk yang siap saji dan mudah untuk dikonsumsi. Salah satunya
adalah dengan pengembangan produk makanan ataupun minuman yang praktis
untuk dikonsumsi. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi buah
dengan cara yang lebih praktis namun tetap mengandung nilai gizi dengan
adanya produk olahan buah seperti, jus dan sirup buah. Peluang sirup buah
semangka dapat dilihat dari tingginya konsumsi buah semangka.
Tabel 1. Konsumsi buah semangka rumah tangga tahun 2007-2011.

2.3. Penawaran
Daya serap industri pengolahan hasil buah semangka dalam negeri cukup
tinggi . hal tersebut biasa kita lihat pada saat bulan- bulan tertentu seperti bulan
ramadan, hari-hari besar lainnya. Prospek kedepan cukup menjanjikan karena
masih sedikit perusahaan yang menngeluti bidang ini.
2.4. Analisis Persaingan dan Peluang usaha
Dengan semakin banyaknya bermunculan merek baru dalam usaha sirup
buah, saat ini dapat ditemukan lebih dari 8 item merek yang beredar di pasaran.
Usaha sirup buah semangka ini memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki
oleh produsen merek lain karena produk yang ditawarkan lebih bervariasi, dengan
kemasan gelas plastik 250 ml, botol plastik 600 ml, dan botol plastik 1200 ml
yang telah teruji mutunya. Diketahui bahwa konsumen akan memilih produk
yang unggul dari segi kemasan, kualitas, dan harga yang dapat bersaing.
2.5. Harga
Harga yang akan ditetapkan dalam usaha sirup buah semangka untuk gelas
plastik 250 ml adalah Rp 1.000,- untuk ukuran botol plastik 600 ml adalah Rp.
4.000,- untuk ukuran 1200 ml adalah Rp. 8.000,-. Penentuan harga jual eceran
tersebut, berdasarkan pada biaya penggunaan bahan baku, upah tenaga kerja, dan
keuntungan yang ingin didapatkan. Strategi harga yang akan dilakukan pada
usaha sirup buah semangka adalah dengan tidak mengambil keuntungan yang
besar dalam kegiatan usahanya sehingga perputaran modal usaha berjalan lancar
dan perusahaan diharapkan akan bisa melakukan produksi dengan jumlah yang
lebih besar jika ada permintaan lebih
2.6. Saluran Pemasaran
Gambar : Rencana skema saluran pemasaran

Distributor Distributor Distributor


Utama Provinsi Kabupaten
Produk Promosi : produk Grosir
dikenal

Pabrik Konsumen Toko

Petani
Semangka

2.7. Kendala Pemasaran


Kendala pemasaran yang dihadapi adalah pada saat pertama kali
mengenalkan produk kepada konsumen, karena untuk meyakinkan konsumen
pada produk ini membutuhkan waktu yang lama agar konsumen yakin bahwa
produk ini yang terbaik buat mereka. Ketatnya persaingan seperti kualitas, harga
dan kuantitas pesaing juga sangat mempengaruhi lancarnya pemasaran.
III. ASPEK YURIDIS

III.1 Produk yang Dijual


Produk yang akan dijual ada yang dalam bentuk kemasan gelas dan botol,
kemasan botol terdiri dari dua bentuk ukuran. Untuk kemasan gelas dengan
volume 250 ml, kemasan botol I dengan volume 600 ml, dan kemasan botol II
dengan volume 1200 ml.

IV. ASPEK TEKNIS / PRODUKSI / PELAYANAN

3.1. Lokasi Usaha


Lokasi pabrik akan didirikan di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa
Lima, Kota Kupang. Pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut berkaitan dengan
ketersediaan bahan baku.
3.2. Skala Usaha dan Rencana Produksi
Usaha sirup buah semangka ini akan didirikan dengan skala industri bukan
skala rumah tangga dengan tingkat produktivitas 10.000 kemasan per hari.
Kemasan produk yang akan dihasilkan nantinya ada tiga jenis kemasan yaitu 250
ml, 600 ml, dan 1,2 liter. Hal itu dilakukan agar konsumen bebas memilih produk
ini dengan berbagai ukuran.
3.3. Proses Produksi

semangka Gula pasir, air, perisa buah.

Pengupasan Pencampuran, pendidihan

penghancuran Penyaringan

Pemerasan Pengemasan

Penyaringan Labeling

Sebelum proses penimbangan, buah semangka dikupas terlebih dahulu


serta bahan-bahan lain di siapkan terlebih dahulu. Penimbangan bertujuan untuk
menimbang bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang
homogen. Kemudian gula pasir dimasukan kedalam tong setelah dibuka dari
karung gula. Bagian ini mempersiapkan segala bahan dan perlengkapan proses
produksi, mulai dari bahan yang ada digudang yaitu gula pasir sampai bahan
tersebut siap untuk diproses. Selain itu bagian ini juga mempersiapkan mesin-
mesin yaitu dengan cara memeriksa dan mencoba mesin agar dapat berjalan
dengan baik, juga mempersiapkan pada bahan pembantu lainnya yaitu diantaranya
pewarna makanan dan air kedalam panci penggodokan.
Selanjutnya semangka yang sudah dikupas dimasukan kedalam mesin
pengaduk yang sudah ada larutan gula tadi, kemudian masukan perisa buah dan
juga bahan-bahan pendukung lainnya. Selanjutnya proses penyaringan dilakukan
melalui pipa-pipa kecil yang kemudian mengalir ke botol pengemasan.
Selanjutnya proses labeling atau pemberian merek. Setelah itu proses pengecekan
sesuai standar yang telah ditentukan dan setelah itu kemudian proses pengepakan
selanjutnya masuk kedalam gudang.
V. ASPEK PENGELOLAAN

V.1 Struktur Organisasi

Pimpinan

Manajer Manajerr Manajer Keuangan

Transportasi Pengadaan

Proses
Promosi

Pergudangan
Penjualan

4.1. Kebutuhan Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha sirup buah semangka
tidak terlalu banyak karena menggunakan mesin pada proses produksinya, yaitu
sebanyak 44 orang dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 2. Kebutuhan tenaga kerja
Bagian Sub Bagian Jumlah
Manajer Pemasaran 1 orang
- Transportasi 2 orang
Bagian Pemasaran - Promosi 4 orang
- Penjualan 4 orang
Manajer Produksi 1 orang
- Pengadaan Bahan Baku 4 orang
Bagian Produksi - Proses Produksi 10 orang
- Pergudangan 2 orang
Bagian Keuangan Keuangan dan Pembukuan 1 orang
Bagian Personalia Pengawas Karyawan 1 orang
Total 30 orang

VI. ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.


b. Kegiatan usaha yang dapat di kerjakan oleh tenaga kerja local tidak perlu di
gantikan oleh tenaga kerja asing.
c. Menggunakan sumber daya local.
d. Sumber daya lokal misalnya bahan baku. komponen bahan baku produk local
jika di manfatkan (dengan catatan kualiatas cukup layak sesuai standart) untuk
proses produksi.
e. Menghasilkan dan menghemat devisa penggunaan bahan baku yang di ambil
dari produk local berarti mengurangi penggunaan bahan impor.
f. Menumbuhkan industry lain Dengan adanya proses bisnis yang baru ,di
harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung
lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak positif
adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
g. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan
kemampuan. Sebagian sudah di jelaskan di atas bawah produk yang di
hasilkan atas usaha tersebut dapat memnuhi kebutuhan dalam negri sehingga
jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor yang sudah tentu akan
menguras devisa.
VII.ASPEK FINANSIAL

1. Usaha yang dilakukan adalah usaha dalam bentuk badan usaha CV . Dimana
usaha sirup buah semangka ini membeli bahan baku dari petani dan pemasok
untuk diolah kemudian dijual ke konsumen. Umur proyek ditetapkan selama
5 tahun karena dianggap telah dapat merepresentasikan kondisi usaha yang
dijalankan.
2. Biaya investasi di asumsikan dikeluarkan pada tahun ke-0.
3. Modal investasi awal berasal dari dua sumber yaitu pinjaman bank ( 60%)
dan modal pribadi (40%), dalam hal ini pembentukanusaha sirup buah
semangka berupa lahan, bangunan, dan peralatan yang dibutuhkan dalam
menjalankan usaha.
4. Daftar nilai investasi awal (lahan, bangunan, dan peralatan produksi) adalah
daftar harga sekarang (2014) berdasarkan data hasil wawancara .
5. Biaya reinvestasi alat produksi dikeluarkan untuk alat produksi yang memiliki
umur teknis kurang dari 5 tahun.
6. Jangka waktu yang digunakan dalam perhitungan cash flow adalah pertahun.
7. Harga jual sirup buah semangka kemasan I ditetapkan Rp. 1.000,- , kemasan
II ditetapkan Rp. 4.000,- , kemasan III ditetapkan Rp. 8.000,-
8. Perhitungan biaya bahan baku mengikuti harga yang diberlakukan oleh toko
bahan pemasok (harga tahun 2014).
9. Harga seluruh input di asumsikan tetap (harga bahan baku tahun 2014) dan
perubahan yang terjadi diperhitungkan dalam analisis sensitivitas.
10. Faktor-faktor yang akan diteliti dalam analisis sensitivitas adalah perubahan
harga bahan baku, penurunan harga jual produk dan kombinasi perubahan
harga bahan baku serta harga jual produk. Perubahan harga bahan baku dan
harga jual akan memberikan dampak yang besar dalam perhitungan cash
flow.
11. Kegiatan produksi di asumsikan tetap setiap bulannya berdasarkan siklus
produksi flosh, dengan kapasitas produksi flosh yaitu 10.000 unit /
hari.dengan perincian kemasan I sebanyak 6.000 unit, kemasan II sebanyak
3.000 Unit, kemasan III sebanyak 1.000 unit.
12. Biaya promosi hanya dikeluarkan pada tahun pertama.
13. Hasil analisis finansial disajikan dalam cash flow pengembangan usaha.
14. Suku bunga yang dijadikan dasar dalam perhitungan analisis adalah suku
bunga kredit dengan tingkat bunga sebesar 15 %.
15. Pajak penghasilan diasumsikan sebesar 10 %.
Berikut disajikan tabel asumsi dan parameter sebagai pedoman dan
rujukan dalam menganalisis kelayakan usaha sirup buah semangka.
Tabel 3. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan
No Asumsi Satuan Jumlah/Nilai
1 Periode proyek Tahun 5
2 Luas tanah m2 500
3 Hari kerja per bulan Hari 30
- Bulan kerja per tahun Bulan 12
4 Produksi dan Harga
- Kapasitas maksimum per hari unit 10.000
- Produksi per bulan unit 300000
- Produksi per tahun unit 3.600.000
Harga kemasan I Rp/unit 1.000
Harga kemasan II Rp/unit 4.000
Harga Kemasan III Rp/unit 8.000
6 Penggunaan tenaga kerja
- Tenaga Manajerial Orang 3
- Tenaga kerja tetap Orang 27
7 Discount factor/suku bunga % 15%
8 Modal Pinjaman % 60%
9 Modal Sendiri % 40%
10 Pajak % 10%

5.1. Komponen Biaya Investasi


Tabel 4. Komponen Biaya Investasi usaha sirup buah semangka 10.000 unit/ hari
No Jenis Biaya Nilai Penyusutan
1 Perijinan 1.500.000 0
2 Sewa Tanah dan 800.000.000 32.000.000
Bangunan
3 Mesin/Peralatan 82.000.000 5.533.333
Produksi
4 Peralatan lain 99.100.000 5.800.000
5 Mobil Truk 540.000.000 27.000.000
Jumlah Biaya Investasi 1.522.600.00 70.333.333
0
6 Sumber Dana Investasi % Rp
dari
Kredit 60% 913.560.000

5.2. Pembiayaan dan Rincian Kredit


Tabel 5. pembiayaan dan rincian kredit
NO URAIAN Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
A. Kredit Investasi :
- Saldo Pinjaman 913.560.000 730.848.000 548.136.000 365.424.000 182.712.000 0
- Angsuran Pokok 182.712.000 182.712.000 182.712.000 182.712.000 182.712.000
- Angsuran Bunga (15 %) 137.034.000 109.627.200 82.220.400 54.813.600 27.406.800
B. Kredit Modal Kerja :
- Saldo Pinjaman 12.990.528 8.660.352 4.330.176 0
- Angsuran Pokok 4.330.176 4.330.176 4.330.176
- Angsuran Bunga (15 %) 1.948.579 1.299.053 649.526
C. Tot. Kredit Investasi dan MK
- Pokok 187.042.176 187.042.176 187.042.176 182.712.000 182.712.000
- Bunga (15 %) 138.982.579 110.926.253 82.869.926 54.813.600 27.406.800
Total 926.550.528 326.024.755 297.968.429 269.912.102 237.525.600 210.118.800

5.3. Biaya Operasional


Tabel 6. Biaya Operasional
No Komponen Satuan Jumlah Harga / Total
Unit/ Unit Biaya
Tahun
1 Bahan Baku : 2.030.400.000
Semangka kg 360.000 2.500 900.000.000
Gula Pasir kg 72.000 8.500 612.000.000
Air Mineral liter 864.000 600 518.400.000
2 Bahan Pembantu : 0 4.914.000.000
Pewarna Makanan kg 7.200 50.000 360.000.000
Perisa Buah kg 3.240 50.000 162.000.000
Gelas Kemasan I (250 ml) unit 2.160.000 400 864.000.000
Botol Kemasan II (600 ml) unit 1.080.000 600 648.000.000
Botol Kemasan III (1200 unit 360.000 8.000 2.880.000.000
ML)
3 Biaya Overhead : 0 849.916.800
Listrik bulan 12 800.000 9.504.000
Transportasi bulan 12 1.200.00 14.256.000
0
Telepon bulan 12 160.000 1.900.800
Bahan Bakar Minyak (Solar) liter 10.800 7.500 81.000.000
Tenaga Kerja Manajerial org/ 1.080 83.300 89.964.000
0,033
bln
Tenaga Kerja Tetap org/ 9.720 66.600 647.352.000
0,033
bln
Pemeliharaan Alat 12 500.000 5.940.000
Total : 1+2+3 7.794.316.800

5.4. Arus Kas Dan Kelayakan Usaha


Tabel 7. arus dan kas kelayakan usaha
Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Cash- 0 1.471.363.89 1.496.614.586 1.521.865.280 1.547.115.97 1.571.782.09
Inflow 2 3 3
Cash- 1.544.250.880 187.042.176 187.042.176 187.042.176 182.712.000 182.712.000
Outflow
Net- (1.544.250.880) 1.284.321.71 1.309.572.410 1.334.823.104 1.364.403.97 1.389.070.09
Cashflow 6 3 3
Kas Awal 0 0 1.284.321.716 2.593.894.126 3.928.717.22 5.293.121.20
9 3
Kas Akhir 0 1.284.321.71 2.593.894.126 3.928.717.229 5.293.121.20 6.682.191.29
6 3 6
IRR cash-flow (1.544.250.880) 1.471.363.89 1.496.614.586 1.521.865.280 1.547.115.97 1.571.782.09
2 3 3
Total Penerimaan ( tahun 1- tahun 5) 47.450.000.000
Total Biaya Operasional (tahun 1-tahun 5) 38.971.584.000
Net present value (NPV) 3.072.630.276
B/C Ratio 1,22
Internal Rate of return (IRR) % 0,93
PI 3,29

VIII. KESIMPULAN

Kesimpulan
1. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan
teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha
sirup buah semangka layak untuk dilaksanakan.
2. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan nilai NPV positif
(Rp. 3.072.630.276 ,-), nilai IRR 0,93 / 93 % dimana nilai ini lebih besar dari
nilai suku bunga pinjaman yang digunkan (15 persen), B/C Rasio 1,22.
Semua hasil perhitungan pada analisis finansial juga menunjukkan bahwa
usaha ini layak untuk dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai