Disusun Oleh :
1. Hani Wijihardini (2014340083)
2. Mutiara Ulfa (2014340058)
3. Rizka Utami (2014340100)
4. Sofi Nurjanah (2014340060)
5. Yosua Andika (2014340040)
A. Latar Belakang
Es cendol merupakan salah satu minuman tradisional dari Jawa Barat yang
terbuat dari bahan baku tepung beras yang ditambahkan dengan santan dan gula
merah. Es cendol sering kita temukan di pinggir jalan yang dijajakan
menggunakan gerobak ataupun sepeda dengan kemasan plastik. Minuman
tradisional ini sangat digemari oleh kalangan menengah ke bawah karena
harganya yang terjangkau, mudah ditemukan atau didapat, dan rasanya yang segar
sehingga dapat melepas dahaga. Namun, es cendol kurang diminati oleh kalangan
menengah ke atas dengan berbagai alasan antara lain kemasan yang kurang
menarik, tidak ada inovasi rasa, dan memiliki citra atau image sebagai minuman
untuk kalangan menengah ke bawah. Maka dari itu, kami melakukan inovasi
untuk mempertahankan eksistensi es cendol di semua kalangan khususnya
kalangan remaja agar minuman tradisional ini dapat bertahan di tengah ketatnya
persaingan industri minuman-minuman modern atau kekinian.
Inovasi yang kami lakukan terhadap es cendol antara lain inovasi kemasan,
inovasi rasa, dan membentuk citra atau image sebagai minuman yang modern atau
kekinian. Inovasi kemasan yang kami lakukan yaitu dengan mengubah kemasan
plastik menjadi kemasan cup plastik yang telihat lebih menarik dan praktis. Tak
hanya kemasan, kami juga melakukan inovasi rasa dengan menggunakan bahan
pangan lokal Indonesia yaitu penambahan labu kuning sebagai salah satu
campuran pembuatan es cendolnya. Labu kuning dipilih berdasarkan harga yang
terjangkau, mudah didapat, dan merupakan salah satu bahan pangan lokal
Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi minuman sebagai
bentuk nilai tambah dengan nilai kalori yang tinggi sebagai salah satu sumber
energi. Kami juga membentuk citra atau image es cendol agar menjadi minuman
yang modern atau kekinian dengan cara tampilan yang menarik atau instagram-
able, penjualan di mall atau cafe, dan promosi melalui media sosial. Maka dari itu,
kami membuka usaha es cendol labu kuning yang kami beri nama brand yaitu
“Pumpump Cendoleo”.
B. Gambaran Usaha
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka usaha yang
kami kembangkan yaitu es cendol labu kuning dengan nama brand “Pumpump
Cendoleo” dibawah rumah produksi 7th floor Universitas Sahid Jakarta sebagai
bentuk nyata atau tujuan akhir dari mata kuliah Praktikum Pengembangan Produk
sehingga dapat menumbuhkan minat kewirausahaan mahasiswa dimana
merupakan visi Universitas Sahid Jakarta. Potensi usaha ini cukup besar
dikarenakan produk es cendol labu kuning dapat dikatakan sebagai salah satu
pangan fungsional, diversifikasi pangan lokal (labu kuning), ready to eat, inovasi
minuman tradisional (inovasi rasa dan kemasan), dan mempertahankan eksistensi
minuman tradisional itu sendiri.
Potensi usaha ini di masa depan masih cukup besar dengan catatan kami
harus terus melakukan inovasi untuk mengikuti kemauan pasar dengan syarat
tetap menggunakan bahan pangan lokal Indonesia sebagai salah satu campurannya
agar bahan pangan lokal memiliki nilai tambah dan nilai jual yang lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan bahan segarnya. Maka dari itu, peluang pasar dari
usaha ini dapat dikatakan cukup besar dikarenakan pesaing di pasaran belum
banyak dan es cendol cukup diminati di pasaran sebagai minuman tradisional asli
Indonesia.
2. Misi
1) Untuk mengembangkan hasil bahan pangan lokal.
2) Untuk meningkatkan citra minuman tradisional menjadi minuman yang
kekinian dan bergizi.
3) Untuk menarik minat konsumen remaja terhadap minuman tradisional
dengan tampilan yang unik dan instagram-able.
4) Untuk menjaga eksistensi minuman tradisional asli Indonesia.
BAB II
STRATEGI PEMASARAN
B. Positioning
a. Produk : “Es Cendol Labu Kuning” Minuman tradisional.
b. Pasaran : Golongan masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, dan karyawan.
c. Manfaat: Mudah dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang baik
d. Harga : Ekonomis
1. Produk
Produk yang dijual adalah es tradisional yaitu “Es Cendol Labu Kuning“.
Produk yang dihasilkan memiliki manfaat dan kualitas yang tinggi. Pengawasan
kualitas dilakukan untuk bahan baku, pengawasan proses produksi, dan
pengawasan terhadap produk jadi. Pengawasan kualitas bahan baku dilakukan
dengan memakai labu kuning, agar-agar, tepung beras, garam, air, pewarna
makanan, santan, susu, dan gula merah berkualitas baik. Pengawasan kualitas
proses dilakukan dengan memastikan alat – alat yang digunakan kering dan
bersih, dan menggunakan kemasakan yang tepat. Sementara itu pengawasan
produk jadi dilakukan dengan memperhatikan keseragaman berat, kerapihan
pengemasan, dan pencantuman waktu kedaluwarsa dikemasan.
2. Price
Ada dua cara untuk menentukan harga jual yaitu cara dulu dan sekarang :
1) Cara klasik
Harga jual ditentukan terakhir yaitu dengan menambahkan semua biaya
yang dikeluarkan ditambah dengan laba yang diinginkan.
2) Cara sekarang
Harga jual ditentukan pertama kali. Setelah itu biaya-biaya yang lain
disesuaikan. Harga Jual = Harga awal (biaya produksi) + laba (keuntungan yang
diinginkan).
3. Promosi
Adapun usaha –usaha yang kami lakukan untuk mempromosikan produk yaitu :
1) Mulut ke mulut
Hal pertama yang kami lakukan untuk mempromosikan produk kami jual
adalah memberikan contoh produk yang dapat dicicipi secara gratis (tester)
kepada teman-teman terdekat, dan tetangga. Karena berita mulut ke mulut akan
tersebar dengan cepat.
2) Media sosial
Kami mempromosikan produk melalui media sosial seperti instagram,
whatsapp, facebook, dan platform e-commerce yang tersedia lainnya sehingga
orang lain akan dapat lebih cepat mengetahui produk es cendol labu kuning ini.
3) Buka stand di event-event tertentu
Produk yang kami jual biasanya kami jual dan promosikan ditempat-
tempat yang menyelenggarakan event-event seperti Car Free Day (CFD), bazaar,
festival pangan, seminar dan konser, sehingga produk kami dikenal dan cepat
terjual.
4. People
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha “Es Cendol
Labu Kuning” ini terdiri dari 5 orang yang bertugas sebagai pemimpin
perusahaan, administrasi, produksi dan logistik, pemasaran, serta distribusi.
e. Process
Proses produksi dilakukan menggunakan bahan, alat, dan cara yang
sederhana. Awalnya dilakukan pencampuran bahan kering dan basah seperti agar-
agar powder, tepung beras, garam, dan labu kuning (yang telah dikukus dan
dihancurkan menggunakan blender) kemudian ditambahkan pewarna makanan
(merah, kuning, dan hijau). Proses selanjutnya adalah memasak adonan sampai
mengental dan matang. Setelah diangkat dicetak dengan cetakan cendol ke dalam
wadah yang berisi air dan es batu. Setelah itu, masukkan ke dalam wadah lalu
tambahkan kuah cendol. Kuah cendol yang tersedia adalah ‘caramelow’ yang
terbuat dari susu dan gula merah sehingga rasanya seperti caramel dan ‘gula
mantan’ yang terbuat dari campuran gula merah dan santan. Tambahkan es batu
ke dalam kemasan, kemudian ditutup. Es cendol labu kuning siap dikonsumsi.
f. Physical Evidence
Tempat produksi es cendol labu kuning berada di Laboratorium Pengolahan
Pangan lantai 7 Universitas Sahid (7th floor). Tempat produksi ini tidak
menyebabkan polusi baik dalam bentuk debu, suara, maupun limbah karena tidak
menggunakan peralatan mesin yang menimbulkan kebisingan sehingga
keberadaan tempat produksi dapat diterima dengan baik.
BAB III
ANALISA PESAING
BAB V
RENCANA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN
A. Proses Produksi
1. Alat :
a. Wadah/baskom
b. Pisau
c. Talenan
d. Blender
e. Panci
f. Cetakan cendol
g. Kompor
h. Sendok
i. Spatula
j. Timbangan
k. Saringan
2. Bahan :
a. Bahan cendol :
- Tepung beras
- Labu kuning
- Agar-agar
- Air
- Garam
3. Proses Produksi
Pengukusan labu
Penghancuran labu
Pemanasan adonan
Pencetakan
Penambahan kuah
Pengemasan
B. Struktur Organisasi
Dalam mewujudkan visi dan misi 7th floor, perusahaan memiliki struktur
organisasi untuk membantu mewujudkannya. Struktur organisasi adalah susunan
dan hubungan antara tiap bagian posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama. Bagan struktur organisasi 7th floor dapat dilihat pada Gambar 5.
PIMPINAN
PERUSAHAAN
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN
PRODUKSI &
ADMINISTRASI PEMASARAN DISTRIBUSI
LOGISTIK
A. Sumber Pendanaan
Modal yang dibutuhkan untuk membangun usaha Pumpump Cendoleo
sebesar Rp. 48.178.000,- yang terdiri dari modal investasi dan modal kerja selama
1 tahun dimana modal tersebut berasal dari tabungan tim penulis.
B. Penentuan Biaya
Modal investasi yang dibutuhkan Pumpump Cendoleo sebesar Rp.
6.205.000,- sedangkan modal kerja sebesar Rp. 41.973.000,-. Berikut perhitungan
penentuan biaya yang telah kami susun.
1. Total biaya
a. Kebutuhan investasi
Stand berjualan Rp. 1.500.000,-
Dekorasi stand Rp. 500.000,-
Peralatan dapur Rp. 1.805.000,-
Peralatan kantor Rp. 2.400.000,- +
Total Rp. 6.205.000,-
Tabel 1. Rincian peralatan dapur dan kantor
PERALATAN DAPUR
Komponen Jumlah Harga Total
Kompor 1 Rp. 300.000.- Rp. 300.000.-
Panci 5 Rp. 50.000.- Rp. 250.000.-
Timbangan 1 Rp. 50.000.- Rp. 50.000.-
Blender 1 Rp. 500.000.- Rp. 500.000.-
Saringan 2 Rp. 10.000.- Rp. 20.000.-
Baskom 6 Rp. 10.000.- Rp. 60.000.-
Pengaduk dari kayu 3 Rp. 10.000.- Rp. 30.000.-
Sendok ½ lusin Rp. 20.000.- Rp. 20.000.-
Serbet 3 Rp. 5.000.- Rp. 15.000.-
Teko plastik kecil 2 Rp. 50.000.- Rp. 100.000.-
Cetakan cendol 2 Rp. 25.000.- Rp. 50.000.-
Gelas ukur plastic 2 Rp. 20.000.- Rp. 40.000.-
Dandang ukuran sedang 1 Rp. 70.000.- Rp. 70.000.-
Pisau 1 set Rp. 300.000.- Rp. 300.000.-
Total Rp. 1.805.000.-
PERALATAN KANTOR
Alat cashier 1 Rp. 2.000.000.- Rp. 2.000.000.-
ATK 1 Rp. 400.000.- Rp. 400.000.-
Total Rp. 2.400.000.-
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penentuan PBP, pengembalian biaya investasi dapat
dilaksanakan selama 1 tahun 5 hari.
2. Berdasarkan perhitumgan NPV, usaha ini layak untuk dijalankan karena
hasil NPV > 0 yaitu Rp. 126.607.461
3. Berdasarkan perhinguan IRR, maka dapar disimpulkan bahwa usaha ini
layak untuk dijalankan karena nilai IRR > SOCC yaitu 33,31%.
4. Berdasarkan penentuan BEP, pengembalian biaya investasi dapat
dilaksanakan selama 1 tahun 10 bulan 2 hari.
5. Berdasarkan analisis kelayakan usaha menggunakan PBP, NPV, IRR,
dan BEP maka dapat dikatakan usaha Pumpump Cendoleo layak untuk
dijalankan.
B. Saran
Dalam perencanaan usaha, perlu lebih diperhatikan mengenai harga pokok
produksi, rencana penjualan, dan biaya operasional sehingga dapat lebih
dipastikan mengenai berapa besar pendapatan yang diperoleh.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan analisis kelayakan usaha
1. Pay Back Period (PBP)
Biaya Operasi B
Thn Investasi (Rp) Benefit D.F (5%) ī OM
(Rp)
0 48.178.000 - - 1 48.178.000 - -
1 - 1.200.000 47.952.000 0,9524 - 1.142.880 45.669.485
2 - 2.200.000 48.151.800 0,907 - 1.995.400 43.673.683
3 - 3.200.000 48.351.600 0,8638 - 2.764.160 41.766.112
4 - 4.200.000 48.551.400 0,8227 - 3.455.340 39.943.237
5 - 5.200.000 48.751.200 0,7835 - 4.074.200 38.196.565
6 - 6.200.000 48.951.000 0,7462 - 4.626.440 36.527.236
7 - 6.200.000 49.150.800 0,7107 - 4.406.340 34.931.474
8 - 6.200.000 49.350.600 0,6768 - 4.196.160 33.400.486
9 - 6.200.000 49.550.400 0,6446 - 3.996.520 31.940.188
10 - 6.200.000 49.750.200 0,6139 - 3.806.180 30.541.648
48.178.000 34.463.620 376.590.113
Keterangan:
Dimana:
Tp-1 PBP = Pay Back Period T (p-1) 2
Tahun PBP Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP
Ii = Jumlah investasi telah didiskon Ii Rp 48.178.000
n n Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
I B i icp 1 sebelum PBP
B Rp 89.343.167
PBP Tp 1 i 1 i 1
Bp = Jumlah benefit pada PBP
Bp Bp Rp 41.766.112
PBP 2 + ((48178000-89343167)/41766112)
2 + (-0,9856)
2. Net Present Value (NPV)
Net B
Biaya Present C (Total
Investasi Total Cost Benefit Benefit (B- D.F. (Benefit*D.
Thn Operasi Value Cost*D.F)
(Rp) (Rp) TC) F)
(Rp)
(Rp) (Rp) 5% (Rp) (Rp) (Rp)
0 - - 1 -
48.178.000 48.178.000 48.178.000 48.178.000 48.178.000
1 - 0,9524
1.200.000 1.200.000 47.952.000 46.752.000 44.526.605 45.669.485 1.142.880
2 - 0,907
2.200.000 2.200.000 48.151.800 45.951.800 41.678.283 43.673.683 1.995.400
3 - 0,8638
3.200.000 3.200.000 48.351.600 45.151.600 39.001.952 41.766.112 2.764.160
4 - 0,8227
4.200.000 4.200.000 48.551.400 44.351.400 36.487.897 39.943.237 3.455.340
5 - 0,7835
5.200.000 5.200.000 48.751.200 43.551.200 34.122.365 38.196.565 4.074.200
6 - 0,7462
6.200.000 6.200.000 48.951.000 42.751.000 31.900.796 36.527.236 4.626.440
7 - 0,7107
6.200.000 6.200.000 49.150.800 42.950.800 30.525.134 34.931.474 4.406.340
8 - 0,6768
6.200.000 6.200.000 49.350.600 43.150.600 29.204.326 33.400.486 4.196.160
9 - 0,6446
6.200.000 6.200.000 49.550.400 43.350.400 27.943.668 31.940.188 3.996.520
10 - 0,6139
6.200.000 6.200.000 49.750.200 43.550.200 26.735.468 30.541.648 3.806.180
209.249.081 82.641.620
126.
NPV
607.461
3. Internal Rate of Return (IRR)
Net Benefit D.F. Present Value D.F Present Value
Thn
(Rp) 5% (Rp) 10% (Rp)
0 48.178.000 1 48.178.000 1 48.178.000
1 46.752.000 0,9524 44.526.605 0,9091 42.502.243
2 45.951.800 0,907 41.678.283 0,8264 37.974.568
3 45.151.600 0,8638 39.001.952 0,7513 33.922.397
4 0,8227 36.487.897 0,683 30.292.006
44.351.400
5 43.551.200 0,7835 34.122.365 0,6209 27.040.940
6 42.751.200 0,7462 31.900.945 0,5645 24.133.052
7 42.950.800 0,7107 30.525.134 0,5132 22.042.351
8 43.150.600 0,6768 29.204.326 0,4665 20.129.755
9 43.350.400 0,6446 27.943.668 0,4241 18.384.905
10 43.550.200 0,6139 26.735.468 0,3855 16.788.602
NPV 390.304.642 321.388.819
4. Break Even Point (BEP)
Biaya B
Investasi Net Benefit Present C (Total
Thn Operasi Benefit D.F. (Benefit*D.F
(Rp) (B-TC) Value Cost*D.F)
(Rp) )
(Rp) (Rp) 5% (Rp) (Rp) (Rp)
0 - - 1 -
48.178.000 48.178.000 48.178.000 48.178.000
1 - 0,9524
1.200.000 47.952.000 46.752.000 44.526.605 45.669.485 1.142.880
2 - 0,907
2.200.000 48.151.800 45.951.800 41.678.283 43.673.683 1.995.400
3 - 0,8638
3.200.000 48.351.600 45.151.600 39.001.952 41.766.112 2.764.160
4 - 0,8227
4.200.000 48.551.400 44.351.400 36.487.897 39.943.237 3.455.340
5 - 0,7835
5.200.000 48.751.200 43.551.200 34.122.365 38.196.565 4.074.200
6 - 0,7462
6.200.000 48.951.000 42.751.000 31.900.796 36.527.236 4.626.440
7 - 0,7107
6.200.000 49.150.800 42.950.800 30.525.134 34.931.474 4.406.340
8 - 0,6768
6.200.000 49.350.600 43.150.600 29.204.326 33.400.486 4.196.160
9 - 0,6446
6.200.000 49.550.400 43.350.400 27.943.668 31.940.188 3.996.520
10 - 0,6139
6.200.000 49.750.200 43.550.200 26.735.468 30.541.648 3.806.180
NPV 376.590.113
82.641.620
∑NPV=
293.948.493
(∑B-∑C)
Keterangan:
Tp-1 Dimana:
BEP = Break Even Point
Tahun BEP Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP
TCi = Jumlah total cost yang telah didiskon
n n Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
TC B
i icp 1
sebelum BEP
Bp = Jumlah benefit pada BEP
BEP Tp 1 i 1 i 1
Bp
T(p-1) 2
∑TC Rp 82.641.620
∑B Rp 89.343.167
Bp Rp 41.766.112
BEP = 2 + (Rp 82641620- Rp 89343167) / Rp 41766112
2 + (-0,16045)
1,83955 1 Tahun 10 Bulan 2 Hari