JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
FRENDI ROSYADA
115020100111007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan variabel CAR, LDR, NIM,
Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap terjadinya kredit bermasalah (NPL)
pada BPD Jawa Timur dan Jawa Barat tahun 2006-2013. Dalam penelitian ini juga
membandingkan keterkaitan variabel yang mempengaruhi terjadinya kredit
bermasalah antara BPD Jawa Timur dan BPD Jawa Barat. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk
menguji keterkaitan variabel tersebut. Kemudian hasil dari regresi tersebut
digunakan untuk membandingkan pengaruh dari variabel yang mempengaruhi kredit
bermasalah antara kedua daerah BPD tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah
walaupun kedua BPD tersebut memiliki tingkat NPL yang relatif hampir sama dana
juga keadaan perekonomian kedua daerah BPD tersebut memiliki tinkat
perekonomian yang hampir serupa tetapi penyebab faktor yang mempengaruhi
terjadinya kredit bermasalah berbeda. Pada BPD Jawa Timur variabel CAR, LDR,
NIM, dan inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap terjadinya NPL dan variabel
pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap terjadinya NPL.
Sedangkan pada BPD Jawa Barat variabel CAR, NIM, inflasi dan pertumbuhan
ekonomi memiliki pengaruh signifikan terhadap terjadinya NPL dan variabel LDR
tidak memiliki pengaruh terhadap terjadinya kredit bermasalah ( NPL).
Kata Kunci: Kredit Bermasalah, CAR, LDR, NIM, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
A. Pendahulan
Sektor perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan suatu pertumbuhan ekonomi. Perbankan tersebut mempunyai
tugas dan kewajiban untuk memegang komitmen sebagai pendorong perekonomian
atau development agent. Hal tersebut dapat dilihat ketika sektor perekonomian di
Indonesia mengalami penurunan, maka salah satu cara untuk mengembalikan
stabilitas perekonomian tersebut adalah dengan cara menata kembali sektor
perbankan agar menjadi lebih baik. Perekonomian suatu negara secara keseluruhan
akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Dimana manfaat tersebut
dapat berupa mekanisme alokasi sumber dana secara efektif dan efisien. Pemanfaatan
tersebutlah yang dinamakan fungsi intermediasi yang dapat diartikan bank sebagai
penyalur dana dari unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana kepada unit yang
kekurangan dana.
Bank selain memiliki tugas sebagai stabilisasi dalam perekonomian juga
memiliki tujuan sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua
pihak. Dimana bank sebagai lembaga keuangan menjadi perantara antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dan juga pihak yang kekurangan dana. Pihak yang memiliki
kelebihan dana akan menyimpan dana tersebut dalam bentuk simpanan dan pihak
yang membutuhkan dana akan melakukan pinjaman pada bank tersebut. Salah satu
produk pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak yang membutuhkan dana
disebut dengan kredit. Kredit bank sendiri memiliki pengertian yaitu fasilitas dari
suatu bank kepada nasabah yang membutuhkan dana untuk kepentingannya dan
nasabah tersebut harus mengembalikan dana pinjaman tersebut kepada bank pemberi
pinjaman pada waktu yang telah ditentukan. Pemberian pinjaman tersebut tentunya
nasabah juga harus membayar bunga bank
Pada suatu bank dengan adanya penyediaan kredit sangatlah bermanfaat,
dimana pengembalian kredit tersebut dapat menghasilkan bunga pinjaman. Bunga
pinjaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan suatu bank
dalam kelancaran kredit kegiatan dan kontinuitas usahanya. Oleh karena itu jika
tingkat pengembalian kredit turun maka dapat menyebabkan pendapatan bunga dan
laba yang dihasilkan berkurang sehingga dapat mengganggu operasional bank itu
sendiri. Selain itu tingkat pengembalian kredit juga dapat menggambarkan kondisi
kredit bermasalah yang dapat mempengaruhi besarnya penyisihan untuk cadangan
aktiva produktif dan berpengaruh juga pada modal bank itu sendiri.
Pemberian kredit oleh BPD Jawa Timur dan Jawa Barat yang diberikan
kepada nasabah oleh bank biasanya terdapat nasabah yang tidak dapat
mengembalikan dana pinjaman kepada pihak bank yang telah memberikan pinjaman
tersebut. Kegagalan nasabah tersebut dalam mengembalikan pinjaman biasanya
disebut dengan kredit bermasalah . Kredit bermasalah atau non performing loan itu
sendiri adalah kredit yang nasabah meminjam dana tetapi mengalami kesulitan atau
masalah dalam masa pelunasan pinjaman kepada bank tersebut karena adanya faktor-
faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur. Pada
BPD Jawa Timur dan Jawa Barat menarik untuk dibandingkan karena NPL kedua
BPD tersebut relatif hampir sama dan kenaikan cukup tinggi diakhir penelitian.
Grafik 1 : Perbandingan NPL BPD Jawa Timur & Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputra, Iksan. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Non Performing Loan
Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Skripsi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Boediono, 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi
1, Cetakan Ke 5, Jogjakarta: BPFE,
Bonifrm, D. 2003. Credit Risk Drivers: Evaluating The Contribution Of Firm Level
Information And Macroeconomic Dynamics. Journal of Banking & Finance, 33 2009
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat.
Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dwi Jayanti, Kurnia, 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Non-Performing
Loan (Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Go Public di Indonesia Periode 2008-
2012). Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.
Fearied Wijaya, M. 2001. Perkreditan Bank dan Lembaga-lembaga Keuangan, Yogyakarta :
Edisi Pertama BPFE.
Firdaus, Rachmat. 2003. Teori Dan Analisa Kredit Serta Kentuan-Ketentuan Tentang
Beberapa Jenis Kredit. Bandung : Purnasarana Lingga Utama.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPS, Semarang: Cetakan
Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar N. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika (Buku 1, edisi ke-5). Jakarta:
Salemba Empat.
Hasibuan, Malayu. 2006. Dasar‐Dasar Perbankan. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman‐Pengalaman.
Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raharja Grafindo.
Kuncoro dan Suhardjono, 2002. Manajemen Perbankan (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama,
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
M. Suparmoko, 2001. Ekonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah,
Edisi Pertama, Yogyakarta, Penerbit: Andi
Martono dan D Agus Sarjito. 2008. Manajemen keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Mulyono, Teguh Pudjo. 1995, Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Jakarta:
Djambatan.
OP. Simorangkir, 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, Cetakan
Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia
Putong, Iskandar, 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management. Edisi Ketiga. Jakarta:
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Siamat, Dahlan. 2003. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedio.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara
Somanadevi Thiagarajan, et al. 2011. Market Discipline, Behavior and Capital Adequacy of
Public and Private Sector Banks in India. European Journal of Social Science–Volume 23.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung, Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Perkasa.
Susilo Sri Y., Triandaru, Sigit, Totok Budisantoso A. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Suyatno, Thomas. 2003. Dasar-dasar Perkreditan Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Taswan. 2010. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Todaro M.P. 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga.