ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.3 No.2 (137 - 144)
Megawati
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: megawati.me@gmail.com
Deflinawati
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: deflinawati@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh inflasi, kurs, dan tingkat suku bunga
terhadap non performing loan Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Padang. Pada penelitian
ini digunakan periode observasi yang digunakan mulai dari tahun 2008 – 2013. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang
Padang. Untuk melakukan pengujian hipotesis digunakan model regresi linear berganda dengan melihat nilai
uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa inflasi, dan tingkat suku bunga secara
individual berpengaruh signifikan terhadap non performing loan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Padang, sedangkan kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap non performing loan pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Padang.
Abstract
This study aimed to get empirical evidence of the effects of inflation, exchange rate, and interest rates on non-
performing loans At the State Savings Bank (Persero) Tbk Branch Padang. In this research used observation
period ranging from 2008 - 2013. Data used is secondary data obtained from the financial statements of the
State Savings Bank (Persero) Tbk Branch Padang. For testing the hypothesis used multiple linear regression
model to see the value of t-statistic. Based on the results of hypothesis testing found that inflation, and interest
rates are individually significant effect on non-performing loans at the State Savings Bank (Persero) Branch
Padang, whereas no significant effect on the rate of non-performing loans at the State Savings Bank (Persero)
Branch Padang ,
Keywords: Inflation, Exchange Rate, Interest Rate, Non-performing loans
137
PENDAHULUAN Walaupun analisis 5C telah
dilaksanakan, akan tetapi tidak tertutup
Bank merupakan lembaga resmi kemungkinan bagi bank pemberi kredit
yang menyalurkan dana dalam bentuk untuk mengalami berbagai masalah yang
kredit kepada masyarakat, sehingga bank berhubungan dengan kredit. Beberapa
merupakan lembaga keuangan yang masalah tersebut terlihat dari adanya kredit
bekerja berdasarkan kepercayaan. Dalam yang tidak dapat dibayar tepat waktu atau
setiap penyaluran dana berupa kredit, kredit macet. Hal tersebut disebabkan oleh
terdapat risiko yang mungkin akan dialami kurang selektifnya bank dalam memilih
bank seperti kredit macet, yang berdampak calon nasabah yang akan diberikan kredit,
kerugian terhadap bank itu sendiri seperti seperti pada jaminan yang diberikan oleh
diberikan sanksi oleh Bank Indonesia atau nasabah. Adapun jaminan yang tidak dapat
Stop Selling, yang mengharuskan bank dicairkan berupa tanah yang terletak di
menyelesaikan permasalahan kredit macet tempat yang tidak strategis dan sulit
dengan cara fokus dalam penagihan kredit dilelang atau berupa kios pasar yang
menunggak, sekaligus memperbaiki ternyata dikerjasamakan dengan pihak lain.
kualitas realisasi kredit. Maka nilainya pun tidak jelas dan ujungnya
Risiko kredit adalah risiko pun menjadi kredit bermasalah. Jika kita
pinjaman tidak kembali sesuai dengan mengamati dengan seksama masalah kredit
kontrak, seperti penundaan, pengurangan macet. Permasalahan tersebut tentu
pembayaran suku bunga dan/atau menjadi sangat riskan dan harus segera
pinjamanpokoknya, atau tidak membayar dicermati dengan baik.
pinjaman sama sekali. (Ktut, 2009). Untuk Untuk itu bank BTN perlu
memperkecil terjadinya risiko dalam membuat kebijakan dalam hal penanganan
pemberian kredit, terutama risiko kredit bermasalah untuk menghindari
terjadinya kredit macet, lembaga keuangan kerugian yang besar terhadap bank. Salah
atau bank dalam memberikan kredit kepada satu cara yang dapat dilakukan untuk
debitur harus mempertimbangkan beberapa menangani masalah tersebut adalah dengan
hal yang terkait dengan i’tikad baik menganalisa faktor-faktor penyebab
(willingness to pay) dan kemampuan terjadinya kredit bermasalah sehingga
membayar (ability to pay) debitur untuk pengendaliannya dapat dilakukan dengan
melunasi kembali pinjaman beserta lebih cepat dan tepat. Pada perbankan,
bunganya, sehingga debitur dapat gambaran kredit bermasalah dapat
mengembalikan pinjaman yang diketahui dengan melihat nilai Non
diterimanya sesuai dengan jangka waktu Performing Loan (NPL). Jika nilai NPL
dan syarat yang telah disetujui oleh kedua tinggi, maka hal tersebut menggambarkan
pihak. bahwa kredit bermasalah pada bank
Di samping hal yang telah tersebut juga tinggi.
dikemukakan di atas, dalam memberikan Arifin (2012) mengungkapkan
kredit bank juga harus memperhatikan bahwa terdapat sejumlah variabel yang
prinsip-prinsip pemberian kredit. Pihak mempengaruhi peningkatan atau
bank harus melakukan survey terlebih penurunan nilai NPL yang dimiliki sebuah
dahulu pada calon debitur, seperti bank, dipengaruhi oleh pergerakan faktor
mengetahui watak (character), kemampuan ekonomi makro yang terdiri dari inflasi,
(capacity) modal (capital), anggunan kurs dan tingkat suku bunga. Jika
(collateral) dan kondisi ekonomi debitur mengamati lebih seksama beberapa
(condition of economy). Pendekatan variabel tersebut tentu memiliki kontribusi
tersebut disebut dengan prinsip 5C. yang kuat bagi peningkatan risiko kredit
(Kasmir, 2013) Pendekatan yang dilakukan macet.
pada calon nasabah tentu ditujukan untuk
mengurangi terjadinya risiko kredit macet.
138
Muthia Roza Linda
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 2 signifikan 0,032 < 0,05 maka keputusannya
dibawah ini: adalah Ho ditolak dan Ha diterima
Tabel 2. Pengujian Koefisien sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi
Determinasi berpengaruh signifikan terhadap Non
Performing Loan yang dimiliki oleh PT
Variabel R-square Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Inflasi, Kurs dan Suku hipotesis kedua dengan
Bunga 0,247 menggunakan variabel kurs diperoleh nilai
Sumber : pengolahan data sekunder tahun signifikan sebesar 0,337. Hasil yang
2014 diperoleh menunjukan bahwa nilai
signifikan sebesar 0,337 > 0,05 maka
Berdasarkan hasil pengujian keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien determinasi yang dihasilkan
kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap
diperoleh nilai R-square sebesar 0,247. Non Performing Loan yang dimiliki oleh
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
bahwa inflasi, kurs dan tingkat suku bunga Cabang Padang.
mampu memberikan variasi kontribusi Hasil pengujian hipotesis ketiga
untuk mempengaruhi Non Performing menunjukan bahwa variabel tingkat suku
Loan yang dimiliki oleh PT Bank bunga telah memiliki nilai signifikan
sebesar 0,000. Hasil yang diperoleh
Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar
tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan
24,70% sedangkan sisanya 75,30% lagi sebesar 0,000 < 0,05 maka keputusannya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak adalah Ho ditolak dan Ha diterima
digunakan didalam model penelitian ini sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
seperti pendapatan nasabah, penjualan suku bunga berpengaruh signifikan
produk industri dan sebagainya. terhadap Non Performing Loan yang
Pengujian Hipotesis dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
Untuk mendapatkan bukti empiris
pengaruh inflasi, kurs dan tingkat suku Pengaruh Inflasi Terhadap Non
bunga secara individual, maka dilakukan Performing Loan Pada PT Bank
pengujian t-statistik. Berdasarkan hasil Tabungan Negara (Persero) Tbk
pengujian statistik yang telah dilakukan Berdasarkan hasil pengujian
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel hipotesis pertama ditemukan bahwa inflasi
berpengaruh signifikan terhadap Non
3 dibawah ini:
Performing Loan pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian ini
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis sejalan dengan teori, Dimana Sukirno
Variabel
Independen
Sig Alpha Kesimpulan (2008) mengungkapkan bahwa inflasi
Inflasi 0,032 0,05 Signifikan dapat terjadi akibat kelebihan permintaan
Kurs 0,337 0,05 Tidak Signifikan terhadap sejumlah produk atau jasa dan
mendorong terjadinya kenaikan harga
produk secara keseluruhan, peningkatan
Tingkat 0,000 0,05 Signifikan inflasi tentu akan di iringi dengan
Suku Bunga meningkatnya suku bunga baik tabungan
Sumber : pengolahan data sekunder tahun dan pinjaman, akibatnya nilai non
2014 performing loan yang dimiliki bank
Berdasarkan hasil pengujian cenderung meningkat, kondisi tersebut
hipotesis pertama diperoleh bahwa nilai terjadi karena beban bunga yang harus
Muthia Roza Linda
dibayarkan debitur relatif meningkat. Nilai kredit macet yang terlihat NPL yang
pendapatan yang relatif tidak berubah dimiliki sebuah bank.
mendorong debitur kesulitan untuk Bertolak belakangnya hasil yang
membayarkan kewajibannya kepada bank. diperoleh di dalam pengujian hipotesis
Hasil tersebut menandakan ketika inflasi kedua terjadi karena perubahan kurs tidak
terus meningkat akan mendorong begitu dirasakan oleh nasabah, keadaan
meningkatnya Non Performing Loan yang tersebut terjadi karena perubahan kurs yang
dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara relatif terjadi dalam jangka pendek,
(Persero) Tbk Cabang Padang. sehingga situasi tersebut tidak begitu
Hasil penelitian ini juga sejalan mengganggu bisnis yang dijalankan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari nasabah, oleh sebab itu perubahan kurs
(2013) yang menemukan bahwa inflasi rupiah tidak mempengaruhi kemampuan
berpengaruh signifikan terhadap Non nasabah untuk membayar tagihan kredit.
Performing Loan sebuah bank. Sholeh Fenomena tersebut mendorong rasio kredit
(2012) mengungkapkan bahwa semakin bermasalah yang diukur dengan Non
tinggi inflasi akan mendorong Performing Loan tidak mengalami
meningkatnya kecenderungan nilai Non perubahan berarti akibat adanya perubahan
Performing Loan yang dimiliki oleh kurs.
sebuah bank. Wikutama (2012) dan Hasil yang diperoleh pada tahapan
Ridwan (2013) menemukan bahwa inflasi pengujian hipotesis kedua sejalan dengan
berpengaruh positif yang signifikan penelitian Handoko (2011) yang
terhadap Non Performing Loan yang menemukan bahwa kurs tidak berpengaruh
dimiliki oleh sebuah bank. signifikan terhadap Non Performing Loan
yang dimiliki oleh sebuah bank.
Pengaruh Kurs Terhadap Non
Performing Loan Pada PT Bank Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tabungan Negara (Persero) Tbk Terhadap Non Performing Loan Pada
Berdasarkan hasil pengujian PT Bank Tabungan Negara (Persero)
hipotesis kedua ditemukan bahwa kurs Tbk
tidak berpengaruh signifikan terhadap Non Berdasarkan hasil pengujian
Performing Loan pada PT Bank Tabungan hipotesis ketiga ditemukan bahwa tingkat
Negara (Persero) Tbk. Hasil yang diperoleh suku bunga berpengaruh signifikan
tersebut menunjukan bahwa perubahan terhadap Non Performing Loan pada PT
kurs tidak mempengaruhi nilai Non Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Performing Loan yang dimiliki oleh PT Hasil yang diperoleh tersebut diperkuat
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan nilai koefisien regresi bertanda
Cabang Padang. Hasil yang diperoleh pada positif, hasil tersebut menunjukan bahwa
tahapan pengujian hipotesis kedua tidak semakin tinggi tingkat suku bunga bank
sejalan dengan teori atau pun hipotesis sentral akan mendorong meningkatnya
seperti yang diungkapkan Dhendawidjaya nilai Non Performing Loan yang dimiliki
(2008) yang menyatakan kurs merupakan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero)
nilai tukar mata uang sebuah negara, jika Tbk Cabang Padang. Hasil penelitian ini
terjadi penurunan nilai kurs tentu nilai mata sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh
uang sebuah negara akan mengalami Dhendawidjaya (2008) tingkat suku bunga
penurunan nilai, ketika hal tersebut terjadi merupakan sejumlah keuntungan yang
mengakibatkan nilai hutang yang harus diperoleh bank atau pun nasabah. Bagi
dibayarkan kepada bank bagi debitur akan bank besarnya tingkat suku bunga kredit
meningkat, situasi tersebut tentu akan tentu akan sangat menentukan laba yang
mendorong meningkatnya kemungkinan diperoleh oleh sebuah bank, bagi nasabah
semakin tinggi tingkat suku bunga bank
Muthia Roza Linda
umum tentu akan mendorong besarnya sejumlah masalah yang dibahas di dalam
keuntungan yang diperoleh nasabah. penelitian ini yaitu:
Walaupun demikian ketika tingkat suku 1. Inflasi berpengaruh signifikan
bunga tinggi risiko kredit bermasalah terhadap Non Performing Loan yang
menjadi meningkat. Meningkatnya suku dimiliki oleh PT Bank Tabungan
bunga akan mendorong jumlah Negara (Persero) Tbk Cabang Padang
pembayaran kredit yang harus segera (sig 0,032 < 0,05) Hipotesis yang
dibayarkan menjadi semakin tinggi. diajukan diterima.
Kondisi tersebut terjadi karena 2. Tingkat suku bunga tidak berpengaruh
ketika tingkat suku bunga dinaikkan signifikan terhadap Non Performing
menandakan kondisi ekonomi sedang Loan yang dimiliki oleh PT Bank
mengalami masalah seperti tingginya Tabungan Negara (Persero) Tbk
inflasi, situasi tersebut tentu berimbas pada Cabang Padang (sig 0,337 > 0,05)
sektor usaha yang dikembangkan debitur, Hipotesis yang diajukan ditolak
peningkatan suku bunga bank sentral tentu 3. Suku bunga berpengaruh signifikan
bertujuan untuk menarik mata uang lokal terhadap Non Performing Loan yang
yang beredar dimasyarakat, kecenderungan dimiliki oleh PT Bank Tabungan
masyarakat tentu akan lebih suka Negara (Persero) Tbk Cabang Padang
menabung ketika tingkat suku bunga (sig 0,000 < 0,05) Hipotesis yang
dinaikkan, akan tetapi jika kita amati dalam diajukan diterima.
proses pembayaran kredit, peningkatan
suku bunga tentu akan mendorong semakin Saran
besar nilai tagihan kredit yang akan Saran yang dapat diberikan dari hasil
dipenuhi, situasi tersebut tentu membuat penelitian ini adalah :
debitur panik serta mempertinggi nilai 1. Dalam memberikan kredit kepada
kredit bermasalah yang terlihat pada rasio debitur, pihak bank sebaiknya
Non Performing Loan yang dimiliki oleh memperhatikan apakah pendapatan
bank. dari calojn debitur tersebut yang akan
Temuan yang diperoleh di dalam digunakan untuk membayar atau
tahapan pengujian hipotesis pertama mencicil pinjaman mempunyai
sejalan dengan penelitian Sari (2013) yang pengaruh yang langsung terhadap
menemukan bahwa tingkat suku bunga perubahan nilai inflasi dan suku bunga
berpengaruh signifikan terhadap Non atau tidak. Karena dari hasil penelitian,
Performing Loan sebuah bank. Sholeh ditemukan bahwa perubahan inflasi
(2012) mengungkapkan bahwa semakin dan tingkat suku bunga akan
tinggi tingkat suku bunga bank sentral akan mempengaruhi nilai NPL dari bank
mendorong meningkatnya kecenderungan yang dikarenakan terpengaruhnya
nilai Non Performing Loan yang dimiliki kemampuan dari debitur untuk
oleh sebuah bank. Wikutama (2012) dan membayar atau mencicil pinjaman
Ridwan (2013) menemukan bahwa tingkat tersebut
suku bunga berpengaruh positif yang 2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan
signifikan terhadap Non Performing Loan mencoba mencari minimal satu
yang dimiliki oleh sebuah bank. variabel baru yang belum digunakan di
dalam penelitian ini, seperti jenis
PENUTUP usaha kreditur, musim, nilai penjualan
Kesimpulan dan berbagai variabel lainnya, saran
Berdasarkan kepada analisis dan tersebut penting untuk meningkatkan
pembahasan hasil pengujian hipotesis ketepatan dan akurasi hasil penelitian
peneliti mengajukan beberapa kesimpulan dimasa mendatang.
penting yang merupakan jawaban dari
Muthia Roza Linda