Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2302 - 1590

E-ISSN : 2460 - 1900

ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.3 No.2 (137 - 144)

PENGARUH INFLASI, KURS DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NON


PERFORMING LOAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk
CABANG PADANG

Muthia Roza Linda


Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: muthia_rozalinda@yahoo.com

Megawati
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: megawati.me@gmail.com

Deflinawati
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: deflinawati@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh inflasi, kurs, dan tingkat suku bunga
terhadap non performing loan Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Padang. Pada penelitian
ini digunakan periode observasi yang digunakan mulai dari tahun 2008 – 2013. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang
Padang. Untuk melakukan pengujian hipotesis digunakan model regresi linear berganda dengan melihat nilai
uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa inflasi, dan tingkat suku bunga secara
individual berpengaruh signifikan terhadap non performing loan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Padang, sedangkan kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap non performing loan pada PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Padang.

Abstract
This study aimed to get empirical evidence of the effects of inflation, exchange rate, and interest rates on non-
performing loans At the State Savings Bank (Persero) Tbk Branch Padang. In this research used observation
period ranging from 2008 - 2013. Data used is secondary data obtained from the financial statements of the
State Savings Bank (Persero) Tbk Branch Padang. For testing the hypothesis used multiple linear regression
model to see the value of t-statistic. Based on the results of hypothesis testing found that inflation, and interest
rates are individually significant effect on non-performing loans at the State Savings Bank (Persero) Branch
Padang, whereas no significant effect on the rate of non-performing loans at the State Savings Bank (Persero)
Branch Padang ,
Keywords: Inflation, Exchange Rate, Interest Rate, Non-performing loans

©2015 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang

137
PENDAHULUAN Walaupun analisis 5C telah
dilaksanakan, akan tetapi tidak tertutup
Bank merupakan lembaga resmi kemungkinan bagi bank pemberi kredit
yang menyalurkan dana dalam bentuk untuk mengalami berbagai masalah yang
kredit kepada masyarakat, sehingga bank berhubungan dengan kredit. Beberapa
merupakan lembaga keuangan yang masalah tersebut terlihat dari adanya kredit
bekerja berdasarkan kepercayaan. Dalam yang tidak dapat dibayar tepat waktu atau
setiap penyaluran dana berupa kredit, kredit macet. Hal tersebut disebabkan oleh
terdapat risiko yang mungkin akan dialami kurang selektifnya bank dalam memilih
bank seperti kredit macet, yang berdampak calon nasabah yang akan diberikan kredit,
kerugian terhadap bank itu sendiri seperti seperti pada jaminan yang diberikan oleh
diberikan sanksi oleh Bank Indonesia atau nasabah. Adapun jaminan yang tidak dapat
Stop Selling, yang mengharuskan bank dicairkan berupa tanah yang terletak di
menyelesaikan permasalahan kredit macet tempat yang tidak strategis dan sulit
dengan cara fokus dalam penagihan kredit dilelang atau berupa kios pasar yang
menunggak, sekaligus memperbaiki ternyata dikerjasamakan dengan pihak lain.
kualitas realisasi kredit. Maka nilainya pun tidak jelas dan ujungnya
Risiko kredit adalah risiko pun menjadi kredit bermasalah. Jika kita
pinjaman tidak kembali sesuai dengan mengamati dengan seksama masalah kredit
kontrak, seperti penundaan, pengurangan macet. Permasalahan tersebut tentu
pembayaran suku bunga dan/atau menjadi sangat riskan dan harus segera
pinjamanpokoknya, atau tidak membayar dicermati dengan baik.
pinjaman sama sekali. (Ktut, 2009). Untuk Untuk itu bank BTN perlu
memperkecil terjadinya risiko dalam membuat kebijakan dalam hal penanganan
pemberian kredit, terutama risiko kredit bermasalah untuk menghindari
terjadinya kredit macet, lembaga keuangan kerugian yang besar terhadap bank. Salah
atau bank dalam memberikan kredit kepada satu cara yang dapat dilakukan untuk
debitur harus mempertimbangkan beberapa menangani masalah tersebut adalah dengan
hal yang terkait dengan i’tikad baik menganalisa faktor-faktor penyebab
(willingness to pay) dan kemampuan terjadinya kredit bermasalah sehingga
membayar (ability to pay) debitur untuk pengendaliannya dapat dilakukan dengan
melunasi kembali pinjaman beserta lebih cepat dan tepat. Pada perbankan,
bunganya, sehingga debitur dapat gambaran kredit bermasalah dapat
mengembalikan pinjaman yang diketahui dengan melihat nilai Non
diterimanya sesuai dengan jangka waktu Performing Loan (NPL). Jika nilai NPL
dan syarat yang telah disetujui oleh kedua tinggi, maka hal tersebut menggambarkan
pihak. bahwa kredit bermasalah pada bank
Di samping hal yang telah tersebut juga tinggi.
dikemukakan di atas, dalam memberikan Arifin (2012) mengungkapkan
kredit bank juga harus memperhatikan bahwa terdapat sejumlah variabel yang
prinsip-prinsip pemberian kredit. Pihak mempengaruhi peningkatan atau
bank harus melakukan survey terlebih penurunan nilai NPL yang dimiliki sebuah
dahulu pada calon debitur, seperti bank, dipengaruhi oleh pergerakan faktor
mengetahui watak (character), kemampuan ekonomi makro yang terdiri dari inflasi,
(capacity) modal (capital), anggunan kurs dan tingkat suku bunga. Jika
(collateral) dan kondisi ekonomi debitur mengamati lebih seksama beberapa
(condition of economy). Pendekatan variabel tersebut tentu memiliki kontribusi
tersebut disebut dengan prinsip 5C. yang kuat bagi peningkatan risiko kredit
(Kasmir, 2013) Pendekatan yang dilakukan macet.
pada calon nasabah tentu ditujukan untuk
mengurangi terjadinya risiko kredit macet.

138
Muthia Roza Linda

Non Performing Loan Inflasi


Salah satu faktor yang menunjukan Inflasi merupakan kondisi yang
peningkatan performance dari sebuah bank dialami suatu negara dimana harga-harga
adalah kemampuan manajemen bank dalam barang naik secara terus menerus. Inflasi
mengelola kredit macet. Semakin rendah adalah dimana terjadi kelebihan permintaan
kredit macet menunjukan efektifitas bank (excess demand) terhadap barang-barang
dalam mengalokasikan dana kredit akan dan jasa dalam perekonomian secara
semakin baik. Salah satu rasio yang dapat keseluruhan (Gunawan, 1991) dalam
dijadikan alat untuk mengukur kredit macet Sukirno (2008).
adalah Non Performing Loan (NPL). Pengaruh inflasi sangat besar bagi
Menurut Kamus Bank masyarakat, ini sejalan dengan yang
Indonesia, Non Performing loan dikemukakan oleh Umer dalam Irham
(NPL) adalah kredit bermasalah yang (2009) dimana inflasi mengandung
terdiri dari kredit yang berklasifikasi implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi
kurang lancar, diragukan dan macet. sebagai satuan hitungan yang adil dan
Menurut Masruri (2006) NPL adalah benar. Sedangkan Irham (2009: 21)
kemampuan bank dalam mengemukakan bahwa inflasi merupakan
menekan atau meminimalisir jumlah suatu keadaan dimana menurunnya nilai
tunggakan merah atau kredit non lancar mata uang pada suatu negara dan naiknya
untuk menjadi kredit lancar. harga barang yang berlangsung secara
Berdasarkan uraian ringkas sistematis.
beberapa teori tersebut dapat disimpulkan
bahwa Non Performing Loan merupakan Teori inflasi
rasio yang menunjukkan seberapa lancar a. Teori Kuantitas
atau macet proses pengembalian kredit Inti dari teori kuantitas adalah
yang dilaksanakan oleh nasabah, jika telah pertama, bahwa inflasi itu hanya bisa
menunjukan indikator tidak lancar atau terjadi kalau ada penambahan volume uang
macet tentu nilai Non Performing Loan beredar, baik uang kartal maupun uang
mengalami peningkatan. Keadaan tersebut giral. Bila terjadi kegagalan panen
tentu memberikan dampak buruk bagi misalnya yang menyebabkan harga beras
bank. naik, tetapi apabila jumlah uang tidak
beredar, maka kenaikan harga beras akan
Kredit Bermasalah berhenti dengan sendirinya. Inti yang
Menurut Kasmir (2013), kredit kedua adalah laju inflasi ditentukan oleh
bermasalah atau kredit macet adalah kredit laju pertambahan jumlah uang beredar dan
yang di dalamnya terdapat hambatan yang phisikologi atau harapan masyarakat
disebabkan oleh 2 unsur, yakni dari pihak mengenai kenaikan harga-harga.
perbankan dalam menganalisis kredit, b. Teori Keynes
maupun dari pihak nasabah yang dengan Proses inflasi menurut Keynes
sengaja atau tidak sengaja dalam adalah proses perebutan di antara
kewajibannya tidak melakukan kelompok-kelompok sosial yang
pembayaran. menginginkan bagian yang lebih besar
Kredit bermasalah Menurut Siamat daripada yang dapat disediakan oleh
(2001:174) adalah kredit yang memiliki masyarakat. Kelompok-kelompok sosial ini
kualitas dalam perhatian khusus (DPK), misalnya orang-orang pemerintahan
kurang lancar (KL), diragukan (D), macet sendiri, pihak swasta atau bisa juga serikat
(M). buruh yang berusaha mendapatkan
kenaikan gaji atau upah, dimana hal ini
akan berdampak terhadap permintaan
Muthia Roza Linda

barang dan jasa, yang pada akhirnya akan Hipotesis


menaikkan harga. Berdasarkan kepada landasan teori
c. Teori Strukturalis dan penelitian terdahulu peneliti
Teori ini biasa disebut juga dengan mengajukan sebuah hipotesis yang akan
teori inflasi jangka panjang, karena dibuktikan yaitu:
menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal H1 Inflasi berpengaruh positif terhadap
dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya Non Performing Loan pada PT
ketegaran supply bahan makanan dan Bank Tabungan Negara (Persero)
barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab Tbk
struktural ini, pertambahan produksi H2 Kurs berpengaruh negatif terhadap
barang lebih lambat dibandingkan dengan Non Performing Loan pada PT
peningkatan kebutuhan masyarakat. Bank Tabungan Negara (Persero)
Akibatnya penawaran (supply) barang Tbk
kurang dari yang dibutuhkan masyarakat, H3 Tingkat suku bunga berpengaruh
sehingga harga barang dan jasa meningkat. positif terhadap Non Performing
Dalam menganalisa penyebab Loan pada PT Bank Tabungan
terjadinya inflasi ada beberapa kelompok Negara (Persero) Tbk
teori yang masing-masing menyoroti
aspek-aspek tertentu dari proses inflasi, METODE PENELITIAN
akan tetapi masing-masingnya bukanlah Penelitian yang dilakukan saat ini
teori yang lengkap mencakup segala aspek adalah penelitian kuantitatif dengan desain
penting dari kenaikan harga. penelitian kausatif. yang menjelaskan
pengaruh dari inflasi, kurs dan tingkat suku
Kurs bunga terhadap Non Performing Loan pada
Perdagangan yang dilakukan PT BTN Cabang Padang.
diantara berbagai negara adalah lebih rumit Pada penelitian ini yang menjadi
daripada yang dilakukan antar wilayah- objek penelitian adalah PT Bank Tabungan
wilayah dalam suatu negara. Salah satu Negara (Persero). Dipilihnya PT Bank
kesukarannya karena adanya perbedaan Tabungan Negara (Persero) karena
mata uang yang digunakan oleh negara di perusahaan tersebut merupakan salah satu
dunia, yang secara umum juga berbeda dari bank pemerintah dengan perolehan kinerja
segi nilai tukar. terbaik di Indonesia.
Menurut Martono dan Harjito
(2000) kurs valuta asing adalah banyaknya Regresi Linear Berganda
unit mata uang yang dapat dibeli atau Analisis regresi linear berganda
ditukar dengan satu satuan mata uang asing digunakan untuk mengetahui sejauh mana
atau harga suatu mata uang yang pengaruh inflasi, Kurs dan tingkat suku
dinyatakan dalam mata uang lain. Hal ini bunga terhadap NPL PT. BTN Cabang
ditentukan dalam bursa valas tempat mata Padang, dengan menggunakan rumus
uang diperjualbelikan. Permintaan akan regresi linier berganda sebagai berikut:
valas timbul dari kebutuhan untuk Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
membayar barang dan jasa serta asset yang Keterangan:
berasal dari luar negeri. a = Konstanta
Menurut Hasad (2001), pada Y = Non Performing Loan
dasarnya persoalannya adalah berapa b1 - 3 = Koefisien Regresi Masing-
jumlah mata uang domestik yang dapat masing variabel pada tahun t
diturunkan dengan sejumlah mata uang X1 = Inflasi
suatu negara tertentu yang diperlukan X2 = Kurs
untuk mendapatkan atau memperoleh satu X3 = Tingkat Suku Bunga
unit valuta asing (nilai tukar valuta asing). e = Error Term
Muthia Roza Linda

Koefisien Determinasi (R2) terjadi perubahan variabel dependen adalah


Untuk mengetahui besarnya sebesar -3,743, yang berarti Non
pengaruh variabel independen yaitu inflasi, Performing Loan yang dimiliki oleh PT
kurs dan tingkat suku bunga terhadap
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
variabel dependen dalam hal ini Non
Performing Loan PT. BTN Cabang Padang akan mengalami penurunan sebesar 3,743
maka digunakan analisis koefisien satuan.
determinasi (R2). Pada persamaan regresi terlihat
Koefisien Determinasi (R2) yang variabel inflasi memiliki koefisien regresi
mendekati angka satu, itu berarti variabel – bertanda positif sebesar 0,062 yang berarti
variabel independen yang digunakan dalam ketika diasumsikan terjadi kenaikan inflasi
penelitian ini memberikan hampir semua
sebesar satu satuan akan mendorong
informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. meningkatnya nilai Non Performing Loan
yang dimiliki bank sebesar 0,062 satuan
PEMBAHASAN dengan asumsi faktor lain selain inflasi
Regresi Linear Berganda dianggap tetap atau konstan.
Untuk melihat sejauh mana Untuk variabel kurs terlihat bahwa
pengaruh inflasi (X1), kurs (X2) dan koefisien regresi bertanda positif sebesar
tingkat suku bunga (X3) terhadap non
1,120. Hasil yang diperoleh menunjukan
performing loan (Y) dapat dilihat pada
tabel 1 berikut ini bahwa semakin tinggi tingkat depresiasi
rupiah sebesar satu satuan akan mendorong
Tabel 1. Hasil Analisis Model Regresi terjadinya kenaikan porsi Non Performing
Linear Berganda Loan sebesar 1,120 satuan dengan asumsi
Variabel Koefisien faktor lain selain kurs dianggap tetap atau
t-hit Sig
Independen Regresi konstan.
Contanta -3,743 Sedangkan pada variabel tingkat
Inflasi 0,062 2,526 0,032 suku bunga, koefisien regresi bertanda
positif sebesar 0,673. Nilai tersebut
Kurs 1,120 0,968 0,337
menunjukan bahwa jika diasumsikan
Tingkat Suku 0,673 4,706 0,000
Bunga terjadi peningkatan suku bunga Bank
Sumber : pengolahan data sekunder tahun Indonesia sebesar 1 satuan akan
2014 mendorong meningkatnya nilai Non
Performing Loan sebesar 0,673 satuan
Berdasarkan tabel diatas didapatkan dengan asumsi faktor lain selain suku
sebuah persamaan regresi linear berganda bunga dianggap tetap atau konstan.
seperti yang terlihat pada persamaan di
bawah ini:
Y = -3,743 + 0,062x1 + 1,120x2 + 0,673x3 Analisis Koefisien Determinasi
+ 10,333 Pengujian koefisien determinasi
Pada persamaan terlihat bahwa nilai dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi
konstanta yang dihasilkan adalah sebesar - yang diberikan variabel independen dalam
3,743, hasil yang diperoleh menunjukan mempengaruhi dependen yang diukur
bahwa ketika inflasi, kurs dan tingkat suku dengan. Berdasarkan hasil pengujian
bunga dianggap tetap atau konstan maka statistik yang telah dilakukan diperoleh
Muthia Roza Linda

ringkasan hasil terlihat pada Tabel 2 signifikan 0,032 < 0,05 maka keputusannya
dibawah ini: adalah Ho ditolak dan Ha diterima
Tabel 2. Pengujian Koefisien sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi
Determinasi berpengaruh signifikan terhadap Non
Performing Loan yang dimiliki oleh PT
Variabel R-square Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Inflasi, Kurs dan Suku hipotesis kedua dengan
Bunga 0,247 menggunakan variabel kurs diperoleh nilai
Sumber : pengolahan data sekunder tahun signifikan sebesar 0,337. Hasil yang
2014 diperoleh menunjukan bahwa nilai
signifikan sebesar 0,337 > 0,05 maka
Berdasarkan hasil pengujian keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien determinasi yang dihasilkan
kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap
diperoleh nilai R-square sebesar 0,247. Non Performing Loan yang dimiliki oleh
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
bahwa inflasi, kurs dan tingkat suku bunga Cabang Padang.
mampu memberikan variasi kontribusi Hasil pengujian hipotesis ketiga
untuk mempengaruhi Non Performing menunjukan bahwa variabel tingkat suku
Loan yang dimiliki oleh PT Bank bunga telah memiliki nilai signifikan
sebesar 0,000. Hasil yang diperoleh
Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar
tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan
24,70% sedangkan sisanya 75,30% lagi sebesar 0,000 < 0,05 maka keputusannya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak adalah Ho ditolak dan Ha diterima
digunakan didalam model penelitian ini sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
seperti pendapatan nasabah, penjualan suku bunga berpengaruh signifikan
produk industri dan sebagainya. terhadap Non Performing Loan yang
Pengujian Hipotesis dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk.
Untuk mendapatkan bukti empiris
pengaruh inflasi, kurs dan tingkat suku Pengaruh Inflasi Terhadap Non
bunga secara individual, maka dilakukan Performing Loan Pada PT Bank
pengujian t-statistik. Berdasarkan hasil Tabungan Negara (Persero) Tbk
pengujian statistik yang telah dilakukan Berdasarkan hasil pengujian
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel hipotesis pertama ditemukan bahwa inflasi
berpengaruh signifikan terhadap Non
3 dibawah ini:
Performing Loan pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian ini
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis sejalan dengan teori, Dimana Sukirno
Variabel
Independen
Sig Alpha Kesimpulan (2008) mengungkapkan bahwa inflasi
Inflasi 0,032 0,05 Signifikan dapat terjadi akibat kelebihan permintaan
Kurs 0,337 0,05 Tidak Signifikan terhadap sejumlah produk atau jasa dan
mendorong terjadinya kenaikan harga
produk secara keseluruhan, peningkatan
Tingkat 0,000 0,05 Signifikan inflasi tentu akan di iringi dengan
Suku Bunga meningkatnya suku bunga baik tabungan
Sumber : pengolahan data sekunder tahun dan pinjaman, akibatnya nilai non
2014 performing loan yang dimiliki bank
Berdasarkan hasil pengujian cenderung meningkat, kondisi tersebut
hipotesis pertama diperoleh bahwa nilai terjadi karena beban bunga yang harus
Muthia Roza Linda

dibayarkan debitur relatif meningkat. Nilai kredit macet yang terlihat NPL yang
pendapatan yang relatif tidak berubah dimiliki sebuah bank.
mendorong debitur kesulitan untuk Bertolak belakangnya hasil yang
membayarkan kewajibannya kepada bank. diperoleh di dalam pengujian hipotesis
Hasil tersebut menandakan ketika inflasi kedua terjadi karena perubahan kurs tidak
terus meningkat akan mendorong begitu dirasakan oleh nasabah, keadaan
meningkatnya Non Performing Loan yang tersebut terjadi karena perubahan kurs yang
dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara relatif terjadi dalam jangka pendek,
(Persero) Tbk Cabang Padang. sehingga situasi tersebut tidak begitu
Hasil penelitian ini juga sejalan mengganggu bisnis yang dijalankan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari nasabah, oleh sebab itu perubahan kurs
(2013) yang menemukan bahwa inflasi rupiah tidak mempengaruhi kemampuan
berpengaruh signifikan terhadap Non nasabah untuk membayar tagihan kredit.
Performing Loan sebuah bank. Sholeh Fenomena tersebut mendorong rasio kredit
(2012) mengungkapkan bahwa semakin bermasalah yang diukur dengan Non
tinggi inflasi akan mendorong Performing Loan tidak mengalami
meningkatnya kecenderungan nilai Non perubahan berarti akibat adanya perubahan
Performing Loan yang dimiliki oleh kurs.
sebuah bank. Wikutama (2012) dan Hasil yang diperoleh pada tahapan
Ridwan (2013) menemukan bahwa inflasi pengujian hipotesis kedua sejalan dengan
berpengaruh positif yang signifikan penelitian Handoko (2011) yang
terhadap Non Performing Loan yang menemukan bahwa kurs tidak berpengaruh
dimiliki oleh sebuah bank. signifikan terhadap Non Performing Loan
yang dimiliki oleh sebuah bank.
Pengaruh Kurs Terhadap Non
Performing Loan Pada PT Bank Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tabungan Negara (Persero) Tbk Terhadap Non Performing Loan Pada
Berdasarkan hasil pengujian PT Bank Tabungan Negara (Persero)
hipotesis kedua ditemukan bahwa kurs Tbk
tidak berpengaruh signifikan terhadap Non Berdasarkan hasil pengujian
Performing Loan pada PT Bank Tabungan hipotesis ketiga ditemukan bahwa tingkat
Negara (Persero) Tbk. Hasil yang diperoleh suku bunga berpengaruh signifikan
tersebut menunjukan bahwa perubahan terhadap Non Performing Loan pada PT
kurs tidak mempengaruhi nilai Non Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Performing Loan yang dimiliki oleh PT Hasil yang diperoleh tersebut diperkuat
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan nilai koefisien regresi bertanda
Cabang Padang. Hasil yang diperoleh pada positif, hasil tersebut menunjukan bahwa
tahapan pengujian hipotesis kedua tidak semakin tinggi tingkat suku bunga bank
sejalan dengan teori atau pun hipotesis sentral akan mendorong meningkatnya
seperti yang diungkapkan Dhendawidjaya nilai Non Performing Loan yang dimiliki
(2008) yang menyatakan kurs merupakan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero)
nilai tukar mata uang sebuah negara, jika Tbk Cabang Padang. Hasil penelitian ini
terjadi penurunan nilai kurs tentu nilai mata sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh
uang sebuah negara akan mengalami Dhendawidjaya (2008) tingkat suku bunga
penurunan nilai, ketika hal tersebut terjadi merupakan sejumlah keuntungan yang
mengakibatkan nilai hutang yang harus diperoleh bank atau pun nasabah. Bagi
dibayarkan kepada bank bagi debitur akan bank besarnya tingkat suku bunga kredit
meningkat, situasi tersebut tentu akan tentu akan sangat menentukan laba yang
mendorong meningkatnya kemungkinan diperoleh oleh sebuah bank, bagi nasabah
semakin tinggi tingkat suku bunga bank
Muthia Roza Linda

umum tentu akan mendorong besarnya sejumlah masalah yang dibahas di dalam
keuntungan yang diperoleh nasabah. penelitian ini yaitu:
Walaupun demikian ketika tingkat suku 1. Inflasi berpengaruh signifikan
bunga tinggi risiko kredit bermasalah terhadap Non Performing Loan yang
menjadi meningkat. Meningkatnya suku dimiliki oleh PT Bank Tabungan
bunga akan mendorong jumlah Negara (Persero) Tbk Cabang Padang
pembayaran kredit yang harus segera (sig 0,032 < 0,05) Hipotesis yang
dibayarkan menjadi semakin tinggi. diajukan diterima.
Kondisi tersebut terjadi karena 2. Tingkat suku bunga tidak berpengaruh
ketika tingkat suku bunga dinaikkan signifikan terhadap Non Performing
menandakan kondisi ekonomi sedang Loan yang dimiliki oleh PT Bank
mengalami masalah seperti tingginya Tabungan Negara (Persero) Tbk
inflasi, situasi tersebut tentu berimbas pada Cabang Padang (sig 0,337 > 0,05)
sektor usaha yang dikembangkan debitur, Hipotesis yang diajukan ditolak
peningkatan suku bunga bank sentral tentu 3. Suku bunga berpengaruh signifikan
bertujuan untuk menarik mata uang lokal terhadap Non Performing Loan yang
yang beredar dimasyarakat, kecenderungan dimiliki oleh PT Bank Tabungan
masyarakat tentu akan lebih suka Negara (Persero) Tbk Cabang Padang
menabung ketika tingkat suku bunga (sig 0,000 < 0,05) Hipotesis yang
dinaikkan, akan tetapi jika kita amati dalam diajukan diterima.
proses pembayaran kredit, peningkatan
suku bunga tentu akan mendorong semakin Saran
besar nilai tagihan kredit yang akan Saran yang dapat diberikan dari hasil
dipenuhi, situasi tersebut tentu membuat penelitian ini adalah :
debitur panik serta mempertinggi nilai 1. Dalam memberikan kredit kepada
kredit bermasalah yang terlihat pada rasio debitur, pihak bank sebaiknya
Non Performing Loan yang dimiliki oleh memperhatikan apakah pendapatan
bank. dari calojn debitur tersebut yang akan
Temuan yang diperoleh di dalam digunakan untuk membayar atau
tahapan pengujian hipotesis pertama mencicil pinjaman mempunyai
sejalan dengan penelitian Sari (2013) yang pengaruh yang langsung terhadap
menemukan bahwa tingkat suku bunga perubahan nilai inflasi dan suku bunga
berpengaruh signifikan terhadap Non atau tidak. Karena dari hasil penelitian,
Performing Loan sebuah bank. Sholeh ditemukan bahwa perubahan inflasi
(2012) mengungkapkan bahwa semakin dan tingkat suku bunga akan
tinggi tingkat suku bunga bank sentral akan mempengaruhi nilai NPL dari bank
mendorong meningkatnya kecenderungan yang dikarenakan terpengaruhnya
nilai Non Performing Loan yang dimiliki kemampuan dari debitur untuk
oleh sebuah bank. Wikutama (2012) dan membayar atau mencicil pinjaman
Ridwan (2013) menemukan bahwa tingkat tersebut
suku bunga berpengaruh positif yang 2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan
signifikan terhadap Non Performing Loan mencoba mencari minimal satu
yang dimiliki oleh sebuah bank. variabel baru yang belum digunakan di
dalam penelitian ini, seperti jenis
PENUTUP usaha kreditur, musim, nilai penjualan
Kesimpulan dan berbagai variabel lainnya, saran
Berdasarkan kepada analisis dan tersebut penting untuk meningkatkan
pembahasan hasil pengujian hipotesis ketepatan dan akurasi hasil penelitian
peneliti mengajukan beberapa kesimpulan dimasa mendatang.
penting yang merupakan jawaban dari
Muthia Roza Linda

DAFTAR PUSTAKA Samuelson. 2005. Economic Managerial


Achmad Ridwan Sholeh, Feriyana third Editions. McGraw-Hill, Irwin
Kusumawati dan Citra Nurhayati. Sadono Sukirno, 2008. Mikro Ekonomi
2012. Analisis Faktor Faktor yang Teori Pengantar. PT. Raja Grafindo
Mempengaruhi Kredit Bermasalah Persada, Jakarta
(Studi Kasus Pada Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah pada Bank X Cabang
Kota Y). Jurnal Manajemen Keuangan
Volume 1 Nomor 2. Universitas
Jayabaya, Surabaya.
Dhanawidjaya Lukman. 2001. Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya.
Gramedia Pustaka, Jakarta.
Gujarati Damodar. 2004. Basic of
Econometrica. McGraw-Hill, Irwin
Hasad Limcod. 2001. Bank dan Perannya
Bagi Perekonomian. Erlangga, Jakarta
Iswardono,1996. Bank dan Lembaga
Keuangan. Erlangga, Jakarta
Irham Fahmi & Yovi Lavianti Hadi. 2009.
Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Alfabeta. Bandung
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga
Keuangan lainnya. Grafindo, Jakarta
Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga
Keuangan Lain. Erlangga. Jakarta
Muhamad Ridwan. 2013. Pengaruh Faktor
Mikro dan Makro Terhadap Non
Performing Loan Pada Beberapa Bank
Go Publik di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Keuangan Nomor 3 Volume 2.
Universitas Dipenegoro, Semarang.
Muntoha,2011. Bank Ekonomi dan Uang.
Salemba Empat, Jakarta.
Martono dan Harjito, Agus., (2001).
Manajemen Keuangan, Ekonesia,
Yogyakarta Mahmoedin. 2001.
Managerial Teori dan Aplikasi.
Gramedia Pustaka, Jakarta.
Masruri. Analisis Non Performing
Loan Dan Loan Deposit To Rasio
Terhadapkesehatan
Pd.Bank Perkreditan Rakyat Bkk
Kecamatan Sedan Kabupaten
Rembang. Fokus Ekonomi Vol. 1 No.
2 Desember 2006 : 109 119
Samsul Muarif, 2006. Bank (Konsep Teori
dan Aplikasi). Erlangga, Jakarta.
Sekaran Uma. 2005. Metodologi Penelitian
Bisnis. Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai