Anda di halaman 1dari 8

Suku Bunga Bank – Ekonomi Makro

Ellin Herlina1, Heri Kristiantoko2, Angga Yuana Prayudha3, Dithi Officera Shafa M4.
Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen
Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suku bunga bank merupakan salah satu instrumen penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Pengaruhnya memberikan dampak yang besar terhadap berbagai aspek ekonomi.
Menurut Huda, Sukidin, Wahyuni (2019), aspek ekonomi tersebut meliputi belanja konsumen,
investasi bisnis, inflasi dan keputusan nasabah dalam mengambil pinjaman. Dalam prosesnya,
bank sentral menetapkan suku bunga untuk mengatur tingkat suku bunga dalam perekonomian,
yang selanjutnya akan mempengaruhi suku bunga yang diberlakukan oleh bank-bank
komersial dalam memberikan kredit atau menawarkan produk deposito kepada nasabahnya.
Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas bisnis dan investasi di dalam perekonomian, serta dapat
memengaruhi kondisi keuangan pribadi maupun korporasi. Susilawati & Putri (2019) juga
menjelaskan bahwa suku bunga merupakan salah satu variabel penting dalam perekonomian
karena dampaknya yang luas dan efek penting terhadap kesehatan perekonomian secara
keseluruhan.
Dilansir dari situs resmi Departemen Komunikasi Bank Indonesia (2023), Bank
Indonesia memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR),
Deposit Facility, dan Lending Facility pada rapat Dewan Gubernur 17-18 April 2023.
Keputusan ini diambil untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali dan sesuai dengan target
Bank Indonesia. Bank Indonesia berharap bahwa dengan menjaga suku bunga tetap stabil,
inflasi inti dan indeks harga konsumen (IHK) dapat tetap berada dalam kisaran yang ditetapkan.
Selain itu, Bank Indonesia juga memperkuat kebijakan untuk mengendalikan inflasi barang
impor dan memitigasi dampak ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar
Rupiah.
Keputusan Bank Indonesia untuk tidak mengubah suku bunga BI7DRR, Deposit
Facility, dan Lending Facility dapat memiliki pengaruh terhadap simpanan, kredit nasabah dan
perekonomian secara keseluruhan. Meskipun suku bunga bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi minat nasabah untuk menabung atau mengambil kredit, suku bunga memiliki
peran penting dalam menentukan biaya pinjaman dan imbal hasil tabungan atau investasi,
sehingga masih menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam keputusan nasabah dalam
menabung atau mengambil kredit. Menurut Nianty & Marlinah (2022), kebijakan suku bunga
deposito yang stabil dan kompetitif dapat meningkatkan jumlah dana deposito berjangka di
bank-bank di Indonesia, membantu bank untuk memperoleh sumber pendanaan yang lebih
murah dan stabil, serta memberikan manfaat bagi nasabah dalam bentuk suku bunga yang lebih
baik. Walaupun suku bunga deposito mungkin tidak berubah secara signifikan, tetapi nasabah
akan merasa lebih aman dan nyaman karena tidak khawatir terhadap fluktuasi suku bunga
dalam jangka pendek. Sementara itu, dalam hal kredit, keputusan Bank Indonesia untuk
menjaga suku bunga tetap stabil dapat mempengaruhi minat dan kemampuan nasabah untuk
mengambil kredit. Menurut Kasmir (dalam Rachman & Dawood, 2023), semakin tinggi suku
bunga yang ditawarkan oleh bank, semakin sedikit minat nasabah untuk menggunakan layanan
perbankan tersebut atau beralih ke bank lain yang dapat menawarkan suku bunga pinjaman
yang lebih rendah. Jika suku bunga pinjaman terlalu tinggi, permintaan kredit dari masyarakat
1
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
akan menurun. Oleh karena itu, jika suku bunga tetap rendah atau stabil, nasabah mungkin
akan lebih tertarik untuk mengambil kredit. Sebaliknya, jika suku bunga naik, nasabah
mungkin akan berpikir dua kali sebelum mengambil kredit karena biaya kredit yang lebih
tinggi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah, publikasi resmi
pemerintah, dan media terkemuka, untuk menjelaskan secara komprehensif tentang pengertian
suku bunga bank, dampaknya terhadap perekonomian dan nasabah, serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian suku bunga bank ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suku bunga bank, termasuk faktor ekonomi,
kebijakan moneter, dan risiko kredit?
3. Bagaimana pengaruh suku bunga dalam perekonomian dan apa pengaruhnya terhadap
inflasi, investasi, konsumsi, dan nilai tukar mata uang?
4. Bagaimana pengaruh suku bunga bank terhadap nasabah, baik dalam konteks
menabung maupun meminjam uang dari bank?

1.3 Tujuan
1. Menguraikan pengertian suku bunga bank.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga bank, termasuk faktor
ekonomi, kebijakan moneter, dan risiko kredit.
3. Menjelaskan pengaruh suku bunga dalam perekonomian, antara lain dalam
pengaruhnya terhadap inflasi, investasi, konsumsi, dan nilai tukar mata uang.
4. Menganalisis dampak suku bunga bank terhadap nasabah, baik dalam konteks
menabung maupun meminjam uang dari bank.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Suku Bunga Bank
a. Definisi Suku Bunga Bank
Menurut Nasir & Segara (2019), suku bunga bank adalah jumlah uang yang
dibayarkan oleh bank kepada pelanggannya untuk menarik dana dan menyimpan uang
mereka dalam rekening tabungan atau rekening deposito lainnya. Sementara itu,
dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, suku bunga bank adalah balas jasa yang diberikan
oleh bank kepada nasabah atas produknya. Pengertian lain suku bunga bank menurut
Kasmir (dalam Maronrong & Nugrhoho, 2017), adalah harga atau balas jasa yang
diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli
atau menjual produknya, yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank sebagai bentuk
penggunaan modal.
Secara historis, suku bunga telah hadir sejak zaman kuno dan terus berkembang
seiring dengan peradaban manusia. Menurut Kidwell (dalam Sianipar, 2013), sejak
zaman dahulu kala orang telah meminjam barang dari orang lain dan meminta imbalan
atas jasa yang diberikan dalam bentuk sewa. Hal ini telah menjadikan suku bunga
sebagai bagian dari aktivitas ekonomi yang masih digunakan hingga saat ini.
2
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
b. Jenis-jenis Suku Bunga Bank
Menurut Kasmir (dalam Deviana, 2014) menyatakan bahwa dalam kegiatan
perbankan sehari-hari ada 2 (dua) macam bunga yang diberikan kepada nasabah yaitu
bunga simpanan dan bunga pinjaman.
1. Bunga simpanan
Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai perangsang atau balas jasa
bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga
yang harus dibayar bank kepada nasabah. Sebagai contoh: jasa giro, bunga
tabungan, bunga deposito.
2. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman adalah bunga yang dibebankan kepada para peminjam atau harga
harus yang dibayarkan oleh nasabah kepada bank atas pinjaman modal yang
dinikmati oleh nasabah tersebut.
Menurut Sikapi Uangmu Otoritas Jasa Keuangan (n.d.), terdapat 5 jenis suku
bunga dalam industri perbankan yang perlu diketahui, yaitu:
1. Suku bunga tetap (fixed)
Suku bunga tetap (fixed) merupakan suku bunga yang tidak berubah selama masa
kredit, seperti bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi, dan kredit
kendaraan bermotor.
2. Suku bunga mengambang (floating)
Suku bunga mengambang (floating) adalah suku bunga yang selalu berubah
mengikuti suku bunga di pasaran, seperti suku bunga KPR yang menerapkan suku
bunga tetap untuk periode tertentu dan suku bunga mengambang untuk periode
selanjutnya.
3. Suku bunga flat
Suku bunga flat adalah suku bunga yang penghitungannya mengacu pada jumlah
pokok pinjaman di awal setiap periode cicilan. Suku bunga ini umumnya digunakan
untuk kredit jangka pendek seperti KTA, handphone, peralatan rumah tangga, atau
motor.
4. Suku bunga efektif
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok
pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan.
Suku bunga ini dianggap lebih adil bagi nasabah karena menghitung bunga
berdasarkan sisa pokok pinjaman yang masih harus dibayarkan.
5. Suku bunga anuitas
Suku bunga anuitas mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga
agar sama setiap bulan. Porsi bunga pada masa awal sangat besar, sedangkan porsi
angsuran pokok sangat kecil. Metode ini biasanya digunakan untuk kredit jangka
panjang seperti KPR atau kredit investasi.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Bank


Menurut Rachman & Dawood (2023), faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga bank
antara lain:

3
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
a. Faktor Ekonomi
Suku bunga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan uang dalam perekonomian.
Jika permintaan uang tinggi, suku bunga cenderung naik, dan sebaliknya jika
permintaan uang rendah, suku bunga cenderung turun.
b. Kebijakan Moneter
Suku bunga juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank
sentral. Jika bank sentral menaikkan suku bunga acuan, maka suku bunga bank akan
cenderung naik.
c. Risiko Kredit
Risiko kredit juga mempengaruhi suku bunga bank. Semakin besar risiko kredit yang
dihadapi oleh bank, semakin tinggi pula suku bunga yang harus dibebankan kepada
nasabah untuk mengkompensasi risiko tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga bank tidak hanya terbatas pada faktor
ekonomi, kebijakan moneter, dan risiko kredit saja. Tingkat inflasi, kebijakan fiskal
pemerintah, stabilitas politik, dan strategi bisnis serta kompetisi antara bank-bank juga
sangat mempengaruhi suku bunga bank (Priyono & Chandra, 2016). Selain itu, faktor-
faktor mikro seperti kebijakan internal bank, model bisnis, dan struktur biaya juga
mempengaruhi suku bunga bank. Oleh karena itu, dalam memahami suku bunga bank,
perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya secara holistik.
Menurut Kasmir (dalam Maronrong & Nugrhoho, 2017), faktor-faktor yang
mempengaruhi naik turunnya suku bunga antara lain: kebutuhan dana bank, target laba
yang diinginkan, kualitas jaminan, kebijaksanaan pemerintah, dan jangka waktu simpanan.
Kebutuhan dana bank dan permohonan pinjaman yang meningkat dapat meningkatkan
suku bunga pinjaman, sementara dana yang banyak dalam simpanan dan permohonan
pinjaman yang sedikit dapat menurunkan suku bunga simpanan. Target laba yang
diinginkan sesuai dengan target para investor dapat mempengaruhi besarnya suku bunga
pinjaman. Semakin likuid jaminan, semakin rendah suku bunga kredit yang dibebankan
dan sebaliknya. Kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan bunga juga harus
diperhatikan. Faktor jangka waktu simpanan sangat menentukan besar kecilnya suku
bunga. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, semakin tinggi bunganya, sedangkan
untuk bunga simpanan, semakin panjang jangka waktu maka bunga simpanan semakin
rendah dan sebaliknya.

2.3 Pengaruh Suku Bunga Bank dalam Perekonomian


Menurut Ningsih & Kristiyanti (2018) mengungkapkan bahwa jumlah uang yang
beredar, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Dalam
penelitian tersebut dijelaskan bahwa jumlah uang yang beredar mempengaruhi inflasi
secara negatif, sedangkan nilai tukar mempengaruhi secara positif. Namun, suku bunga
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi. Hasil penelitian Ningsih & Kristiyanti
(2018) merekomendasikan agar pemerintah berhati-hati dalam menerapkan kebijakan
moneter terkait faktor-faktor tersebut agar inflasi dapat terkendali.
Penelitian Kusumastuti & Mutiasari (2022) juga menjelaskan bahwa suku bunga
bank, inflasi, dan nilai tukar memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 2018-2020 sebelum dan selama pandemi
COVID-19. Akan tetapi, ketiga faktor tersebut secara bersama-sama memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, untuk

4
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, diperlukan pengendalian inflasi,
stabilisasi nilai tukar, dan penggunaan produk dalam negeri yang optimal.
Menurut hasil penelitian Rahma & Soebagio (2023), suku bunga memiliki pengaruh
signifikan terhadap inflasi di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2022. Namun, jumlah uang
beredar dan nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap inflasi dalam periode yang sama.
Dengan demikian, pemerintah Indonesia disarankan untuk tidak terlalu fokus pada
kebijakan moneter yang meningkatkan jumlah uang beredar untuk mengurangi inflasi.
Sebagai gantinya, pemerintah sebaiknya memperkenalkan kebijakan yang mendorong
produktivitas dan memperbaiki stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar.

2.4 Pengaruh Suku Bunga Bank Terhadap Keputusan Nasabah


Menurut penelitian Yolanda et al., (2022), persepsi terhadap suku bunga deposito
berpengaruh signifikan pada keputusan nasabah untuk deposit. Hal ini menunjukkan bahwa
suku bunga masih menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk
menyimpan uang di bank. Namun, perlu diingat bahwa keputusan nasabah tidak hanya
dipengaruhi oleh suku bunga deposito. Ada banyak faktor lain yang juga memengaruhi
keputusan nasabah, seperti reputasi bank, kemudahan dalam melakukan transaksi, kualitas
layanan, dan produk investasi yang ditawarkan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan
oleh Darmawansyah, Mahfud & Suriyanti (2023) menemukan bahwa suku bunga
berpengaruh positif dan signifikan pada keputusan kredit nasabah di Bank Sulselbar
Cabang Majene. Namun, pengaruh suku bunga hanyalah satu dari beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan kredit, dengan variasi sebesar 43,8% dipengaruhi oleh faktor
lain.

2.5 Contoh Peristiwa Suku Bunga Bank


Terdapat banyak peristiwa yang berkaitan dengan suku bunga bank, salah satunya
terjadi pada tahun 2008. Seperti dilansir dari situs resmi Badan Kebijakan Fiskal
Kementrian Keuangan (n.d.), Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan tingkat suku
bunga acuan BI-Rate untuk pertama kali sejak Desember 2007. Rapat Dewan Gubernur
BI sepakat memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 9,5% menjadi 9,25%.
Keputusan menurunkan BI-Rate diharapkan dapat menjaga gairah sektor usaha di tengah
melesunya perekonomian global. Menurut Dewan Gubernur BI, dampak krisis keuangan
terhadap perekonomian global semakin nyata seperti terlihat dari penurunan proyeksi
pertumbuhan ekonomi dunia dari 3% menjadi 2,2%. Pengaruh dampak krisis keuangan
terhadap perekonomian nasional juga semakin terlihat. Di sisi lain, penurunan harga
minyak dan berbagai komoditas telah mengurangi tekanan inflasi di dalam negeri. Laju
inflasi pada November 2008 bahkan terendah dibanding bulan yang sama pada tahun-
tahun sebelumnya. Penurunan suku bunga akan mendorong pengeluaran domestik,
sehingga akan menggerakkan sektor riil. Keputusan ini sangat tepat di tengah kondisi
seperti ini, karena diharapkan sektor riil akan lebih berkembang. Sukirno (Fahrika, 2016)
menjelaskan, dengan memahami peran tingkat bunga dalam investasi, para pengusaha
dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan mengoptimalkan potensi keuntungan
bisnis mereka. Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang
mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga.
Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha

5
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
yang dapat dilakukan para pengusaha. Serta semakin rendah tingkat bunga, semakin
banyak investasi yang dilakukan para pengusahaan.
Dilansir dari Kata Data (2018), pada krisis moneter tahun 1998, suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tenor 1 bulan mencapai 70%/tahun sebagai upaya
untuk mengendalikan laju inflasi dan menahan depresiasi rupiah. Namun, harga-harga
barang yang melonjak serta kerusuhan di seluruh wilayah Indonesia membuat inflasi
melonjak hingga lebih dari 70% dan ekonomi domestik mengalami kontraksi lebih dari
13%. Akibatnya, nilai tukar rupiah sempat terdepresiasi hingga di atas Rp 15.000/dolar
Amerika Serikat (AS). Menurut Arifin (1998), selama masa krisis moneter suku bunga
menjadi andalan utama dalam upaya mengendalikan laju inflasi dan menahan depresiasi
rupiah. Namun, dalam situasi perekonomian yang mengalami stagflasi atau lebih tepatnya
kontraksi dan hiper-inflasi akibat hilangnya kepercayaan, kerusakan sistem produksi dan
distribusi dan gangguan stabilitas politik serta keamanan, efektivitas suku bunga tinggi
menjadi dipertanyakan. Ketika terjadi krisis moneter, pemerintah mengadopsi program
stabilisasi ekonomi yang menggunakan instrumen kebijakan moneter untuk
mengendalikan inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Instrumen kebijakan moneter
yang digunakan adalah besaran moneter, yaitu jumlah uang yang beredar di masyarakat,
dengan menetapkan batas atas atau ceiling untuk Neraca Devisa Bank Indonesia (NDA),
yang merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kebijakan moneter.
Sementara itu, suku bunga dibiarkan bervariasi atau dilepas di pasar dalam rangka
meningkatkan efisiensi pasar keuangan. Dengan demikian, pengendalian inflasi dan
stabilisasi nilai tukar dilakukan melalui pengendalian jumlah uang yang beredar, bukan
hanya melalui pengendalian suku bunga saja.

BAB III
KESIMPULAN
Suku bunga bank merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian yang dapat
mempengaruhi keputusan investasi, pengambilan kredit, dan konsumsi masyarakat. Suku
bunga bank dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, kebijakan moneter, dan
risiko kredit. Faktor ekonomi memengaruhi suku bunga bank karena berkaitan dengan
permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian. Kebijakan moneter yang diterapkan
oleh bank sentral juga mempengaruhi suku bunga bank, di mana jika bank sentral menaikkan
suku bunga acuan, suku bunga bank cenderung naik. Risiko kredit juga memengaruhi suku
bunga bank karena semakin besar risiko kredit yang dihadapi oleh bank, semakin tinggi pula
suku bunga yang harus dibebankan kepada nasabah untuk mengkompensasi risiko tersebut.
Tingkat suku bunga bank dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian, karena suku
bunga bank dapat mempengaruhi tingkat inflasi, investasi, dan konsumsi. Bank sentral
menggunakan suku bunga sebagai alat untuk mengontrol inflasi, di mana jika inflasi tinggi,
bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi. Selain itu, suku bunga bank
juga dapat mempengaruhi keputusan investasi dan konsumsi masyarakat, di mana suku bunga
yang tinggi dapat mendorong masyarakat untuk menabung dan mengurangi konsumsi,
sedangkan suku bunga yang rendah dapat mendorong masyarakat untuk mengambil kredit dan
meningkatkan konsumsi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk
memperhatikan tingkat suku bunga bank dan memastikan bahwa suku bunga tersebut tetap
stabil dan dapat mendukung pertumbuhan perekonomian yang sehat dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

6
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
Arifin, S. (1998). EFEKTIFITAS KEBIJAKAN SUKU BUNGA DALAM RANGKA
STABILISASI RUPIAH DI MASA KRISIS. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan.
Badan Kebijakan Fiskal (Kemenkeu). (n.d.). BI Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan.
Badan Kebijakan Fiskal (Kemenkeu). Retrieved May 12, 2023, from 2.
https://fiskal.kemenkeu.go.id/baca/2008/05/05/121414-bi-akhirnya-turunkan-suku-
bunga-acuan
Darmawansyah, Mahfudnurnajamuddin, Kamidin, M., & Suriyanti. (2023). Pengaruh Aset,
Jaminan Kredit dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Keputusan Kredit Nasabah Pada
Bank Sulselbar Cabang Majene. Jurnal Akuntansi & Sistem Informasi (JASIN), 1(1).
Departemen Komunikasi Bank Indonesia. (2023, April 18). BI 7-DAY REVERSE REPO
RATE TETAP 5,75%: SINERGI MENJAGA STABILITAS DAN MENDORONG
PERTUMBUHAN. Siaran Pers. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-
release/Pages/sp_2510223.aspx
Deviana, N. (2014). ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SBI, SUKU BUNGA
KREDIT DAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PERIODE
TAHUN 2006 – 2012. Journal of Economic & Development, 12(2), 81–91.
Fahrika, A. I. (2016). PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA MELALUI INVESTASI
SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI. Economics, Social, and
Development Studies, 3(2).
Huda, B., Sukidin, S., & Wahyuni, S. (2019). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
PROSEDUR KREDIT, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN
RAKYAT SUKOWONO ARTHAJAYA JEMBER. JURNAL PENDIDIKAN
EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 13(1), 87.
https://doi.org/10.19184/jpe.v13i1.10425
Kata Data. (2018, September 26). Suku Bunga Sempat Melonjak Hingga 70% Saat Krisis
Moneter 1998. Data Boks (Kata Data).
Kusumastuti, A. D., Mutiasari, A. I., Paningrum, D., & Cahyani, R. R. (2022). PENGARUH
FAKTOR MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA PERIODE 2018-2020. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 26(1), 19–29.
https://doi.org/10.24123/jeb.v26i1.4959
Maronrong, R., & Nugrhoho, K. (2017). PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN
NILAI TUKAR TERHADAP HARGA SAHAM STUDI KASUS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2012 – 2017. Jurnal STEI Ekonomi, 26(2).
Nasir, M., & Segara, T. (2019). Buku 2 Perbankan - Seri Literasi Keuangan Perguruan
Tinggi (2nd ed.). Otoritas Jasa Keuangan.
Nianty, D. A., & Marlinah, A. (2022). YUME : Journal of Management Pengaruh Tingkat
Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Dana Deposito. YUME : Journal of
Management, 5(3), 553–566. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.346
Ningsih, S., & Kristiyanti, L. (2018). ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG
BEREDAR, SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI
INDONESIA PERIODE 2014-2016. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, 20(2).
Priyono, & Chandra, T. (2016). Esensi Ekonomi Makro (Fitri & Emjy, Eds.; 1st ed.).
Zifatama Publisher.
Rachman, L. N., & Dawood, T. C. (2023). ANALISIS PENGARUH PDB, KURS,
PERDAGANGAN, SERTA SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT
BANK DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (JIM EKP) ,
8(1), 1–10.
7
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023
Rahma, E. A., & Soebagio, D. (2023). ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, JUMLAH
UANG BEREDAR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA
PERIODE TAHUN 2005-2022. In Jurnal Bisnis dan Manajemen (Vol. 3, Issue Mei).
Sianipar, A. O., Pius, K. P., & Hariyani, I. (2013). ASPEK HUKUM PERJANJIAN
PENERBITAN KARTU KREDIT DENGAN SUKU BUNGA MELEBIHI
KETENTUAN BATAS MAKSIMUM SUKU BUNGA KARTU KREDIT. Artikel
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Sikapi Uangmu (OJK). (n.d.). MENGENAL JENIS-JENIS SUKU BUNGA BANK. Otoritas
Jasa Keuangan. Retrieved May 12, 2023, from
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20649
Susilawati, & Putri, D. Z. (2019). ANALISIS PENGARUH TRANSAKSI NON TUNAI
DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
INDONESIA. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan, 1(2), 667–678.
Yolanda, N., Putri, R. D., & Anggreni, N. (2022). PENGARUH PENGETAHUAN
PRODUK TABUNGAN, CITRA PERBANKAN DAN PERSEPSI MENGENAI SUKU
BUNGA SIMPANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG (Studi Kasus pada
Bank BRI Unit Selayo). JIRK Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(5).

8
Paper Suku Bunga Bank - Ekonomi Makro, Kelompok E, UP45, Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai