Anda di halaman 1dari 20

Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

ANALISIS PENGARUH 5C (CHARACTER, CAPACITY, CAPITAL,


COLLATERAL, CONDITION of ECONOMIC) TERHADAP
KEPUTUSAN KREDIT DI PT. BPR MODERN EXPRESS AMBON

Lilian Sonya Loppies SE.,M.Sc


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura
Lilian_loppies@yahoo.com
Maria J.F Esomar
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura

Brian F.A Rikumahu

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura

ABSTRAK

Bank memperoleh keuntungan dari pinjaman yang disalurkan kepada nasabah. Pinjaman
yang disalurkan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan risiko
minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruh Character,
Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economic secara parsial dan simultan
terhadap pemberian kredit di PT. BPR Modern Express Ambon. Populasi pada penelitian ini
adalah karyawan PT. BPR Modern Express Ambon. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah karyawan PT. BPR Modern Express Ambon sebanyak 48 responden. Teknik
analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu uji
validitas, uji reliabilitas dan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS.
Dari hasil pengujian yang dilakukan secara parsial dan secara simultan, Character,
Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economic mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pemberian kredit.
Kata kunci :, Analisa 5C, Pemberian Kredit, PT. BPR Modern Express Ambon

PENDAHULUAN aktivitas Bank sangat berpengaruh


terhadap distribusi uang secara
1.1. Latar Belakang Nasional. (Wijoyo, 2020). Sebagian
Bank Pekreditan Rakyat (BPR) besar dana operasi BPR di putar
memiliki produk seperti Tabungan dan dengan cara penyaluran kredit ke
Deposito berjangka harus digalangkan. masyarakat.
Terutama Deposito, sehingga dapat Pendapatan terbesar dalam Bank yang
meningkatkan pembangunan melalui dapat mempengaruhi modal adalah
kegiatan kredit. Peranan BPR di bidang pendapatan bunga dan penyaluran
perekonomian bukan saja sebagai kredit. Karena dari penyaluran kredit
pedagang uang, tetapi juga sebagai maka pendapatan bunga akan semakin
pengatur peredaran uang, sehingga meningkat. Peningkatan pendapatan

88
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

bunga tersebut dapat dipergunakan Pengelolaan kredit bermasalah atau


untuk menutupi seluruh beban Non Performing Loan menjadi sangat
operasional Bank, termasuk di penting karena hal ini berdampak pada
dalamnya kredit macet (NPL). Laba kinerja perusahaan. NPL menunjukkan
Bank di dapat dengan cara mengurangi seberapa besar kolektibilitas Bank
beban operasional dan NPL. Dengan dalam mengumpulkan kembali kredit
demikian penyaluran kredit yang telah disalurkannya. Tingginya
memberikan masukkan yang sangat NPL dapat mempengaruhi kebijakan
besar untuk Bank, sehingga masing- Bank dalam menyalurkan
masing Bank dalam membuat kreditnya.(Amelia & Marlius, 2018)
penyaluran kredit berbeda-beda. Kesalahan dalam penyaluran dana
Dengan tujuan menambah jumlah lebih merugikan lagi jika tidak diproses
modal walaupun ada pendapatan Bank dengan baik. Hal itu dapat
yang diperoleh selain dari bunga menyebabkan banyaknya jumlah kredit
seperti biaya administrasi dan jasa bermasalah atau macet. Jika hal ini di
transfer. alami oleh Bank maka tingkat
Kredit merupakan kegiatan profitabilitas Bank tersebut akan
operasional terpenting dalam aktivitas mengalami penurunan.
operasi Bank, dimana kredit memiliki Besarnya jumlah kredit yang
asset terbesar dibandingkan dengan disalurkan akan menetukan
kegiatan operasional lain yang ada di keuntungan yang diperoleh. Akan
Bank. Semakin besar tingkat atau tetapi tidak berarti bahwa jumlah kredit
proporsi kredit dari keseluruhan yang disalurkan besar akan
pinjaman, maka semakin besar pula memberikan keuntungan yang besar
jumlah invesatsi kredit yang di miliki pula, dan hal ini akan berdampak pada
oleh Bank. Dengan besarnya volume NPL Bank. Untuk itu perlu adanya
pinjaman kredit setiap tahunnya, kebijakan dan analisis pemberian
berarti Bank tersebut harus kredit yang tepat dan efektif yang
menyediakan investasi yang lebih diterapkan agar tingkat kredit
besar lagi. Namun sebagian besar bermasalah berkurang.
resiko kerugian berasal dari kegiatan PT. BPR Modern Express Ambon
tersebut. Maka kegiatan ini didirikan sejak tahun 1988 berdasarkan
membutuhkan cara tersendiri dalam Akta pendirian No. 60 tanggal 28
pengelolaannya agar Bank dapat November 1988. Akta ini mendapatkan
mencapai tujuan pemberian kredit pengesahan dari Departemen
secara aman dan menguntungkan. Kehakiman RI dengan SK Nomor C2-
Proporsi penyaluran kredit 5780.HT.01.01.TH pada tanggal 26
menentukan perannya dari besar Juni 1989. Ijin operasional diperoleh
kecilnya pendapatan operasional yang dari SK Menteri Keuangan No.
diterima Bank. Proporsi penggunaan 210/KM.13/1989 pada tanggal 4
dan simpanan yang tidak ideal akan November 1989.
mendorong kerugian pada Bank PT. BPR Modern Express Ambon
tersebut. Oleh karena itu pengelolaan merupakan Bank yang kegiatan
kredit harus dilakukan dengan sebaik- usahanya adalah menghimpun dana
baiknya dengan tujuan untuk menekan dari masyarakat dalam bentuk
resiko dari aktivitas kredit Bank seperti Tabungan dan Deposito kemudian
tingginya Non Performing Loan menyalurkan kembali kepada
(NPL).(Afandi, 2012) masyarakat dalam bentuk pinjaman
atau kredit.

89
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Kegiatan penyaluran kredit sendiri juga Character, Capacity, Capital,


mengandung resiko, misalnya tidak Collateral, dan Condition of
kembalinya dana yang diberikan Economic.(NIM, n.d.)
kepada nasabah. Dampak resiko yang Kasmir (2002), menyatakan bahwa
diterima Bank akan menggangu tingkat Character merupakan suatu keyakinan
likuiditas Bank tersebut. Resiko kredit bahwa sifat atau watak dari calon
dapat ditekan dengan jalan melakukan debitur benar-benar dapat dipercaya.
analisa kredit. Maka dari itu diperlukan Penilaian watak calon nasabah
analisa kredit untuk mengetahui didasarkan pada hubungan yang telah
keberhasilan aktivitas penyaluran terjalin antara Bank dan nasabah yang
kredit itu dan juga untuk menekan bersangkutan atau informasi yang
kemungkinan terjadinya resiko kredit. diperoleh dari pihak lain yang dapat di
Analisa kredit juga dilakukan untuk percaya sehingga Bank dapat
menentukan besarnya jumlah pinjaman menyimpulkan bahwa nasabah atau
yang akan diberikan, sedangkan tujuan calon debitur bersangkutan jujur,
utama dari analisa kredit ini adalah beritikad baik, dan tidak menyulitkan
untuk menilai kesediaan dan Bank di kemudian hari. Indikatornya
kemampuan calon debitur untuk meliputi: Itikad dan tanggung jawab,
mengembalikan pinjaman pokok serta Sifat atau watak jujur, dan Komitmen
bunganya atau memenuhi pembayaran.
kewajibannya sesuai dengan perjanjian Capacity digunakan untuk melihat
kredit yang dilakukan. kemampuan calon debitur yang
Analisa kredit bertujuan untuk mengajukan kredit dalam
menentukan besarnya jumlah pinjaman kemampuannya untuk membayar
yang akan diberikan kepada calon angsuran dan menjalankan usaha.
debitur. Melakukan analisa kredit, Dalam penilaian kemampuan calon
Bank dapat mengetahui kondisi debitur Bank harus meneliti keahlian
debitur secara keseluruhan atau utuh calon debitur dalam bidang usahanya
sesuai dengan ketentuan Bank dan merasa yakin bahwa usaha yang
Indonesia untuk memperkecil resiko akan di biayai dikelola dengan baik
kredit.(Saraswati, 2012) Indikatornya meliputi: Pendapatan
Berdasarkan ketentuan Bank usaha calon debitur, Kemampuan calon
Indonesia, penyaluran kredit debitur dalam membayar angsuran, dan
didasarkan pada prinsip kehati-hatian. Kemampuan calon debitur dalam
Bentuk penerapan prinsip kehati-hatian menyelesaikan kredit tepat waktu.
dalam penyaluran kredit kepada Capital adalah modal sendiri yang
debitur dapat dilakukan dengan dimiliki oleh calon debitur. Semakin
beberapa cara analisa kredit yang besar modal sendiri yang dimiliki,
menggunakan prinsip kehati-hatian, Bank akan lebih yakin dalam
yaitu prinsip 3R, prinsip 5C, dan memutuskan pemberian kredit Dalam
prinsip 7P. Tetapi dalam penulisan ini, penilaian terhadap modal yang dimiliki
penulis hanya menggunakan satu cara oleh calon debitur, Bank harus
analisa yaitu prinsip 5C. Menurut melakukan analisis terhadap posisi
Muljono dalam bukunya yang berjudul keuangan secara keseluruhan, baik
Manajemen Perkreditan menyebutkan untuk masa yang telah lalu dan untuk
untuk dapat melakukan kegiatan masa yang akan datang sehingga dapat
pekreditan secara sehat dan dapat diketahui kemampuan permodalan
berjalan dengan baik, pihak Bank harus calon debitur dalam menunjang
menerapkan prinsip 5C yang meliputi: pembiayaan usaha calon debitur.

90
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Indikatornya meliputi: sumber PT. BPR Modern Express Ambon


penghasilan tetap calon debitur, Calon sebagai Bank yang patuh dalam
debitur memiliki bidang usaha lain menjalankan peraturan dan ketentuan
sebagai sumber penghasilan, dan Calon yang telah ditetapkan oleh Bank
debitur memiliki tabungan di Bank. Indonesia dalam mengambil keputusan
Collateral yaitu barang yang tentang pemberian kredit sangat
dijaminkan hendaknya melebihi memperhatikan prinsip tersebut. Tetapi
jumlah kredit yang diberikan. Jaminan pada akhir-akhir ini terjadi masalah
juga harus diteliti keabsahannya dalam pemberian kredit di PT. BPR
sehingga jika terjadi suatu masalah, Modern Express Ambon, dimana
maka jaminan dapat dipergunakan terjadi peningkatan jumlah pemberian
secepat mungkin. Dalam kredit juga diikuti dengan peningkatan
melaksanakan penilaian terhadap NPL atau kredit bermasalah. Untuk itu,
jaminan, Bank harus menilai barang penulis dalam penelitian ini berusaha
yang hendaknya dijaminkan. Jaminan mengetahui seberapa besar pengaruh
tersebut harus melebihi jumlah kredit prinsip 5C dalam keputusan pemberian
yang diberikan dan jaminan juga harus kredit.
diteliti keabsahannya sehingga jika
terjadi suatu masalah maka jaminan 1.2.Permasalahan
dapat dipergunakan secepat mungkin.
Indikatornya meliputi: Nilai jual Berdasarkan uraian latar belakang
jaminan melebihi jumlah kredit, diatas, maka penulis dapat merumuskan
Jaminan bersifat fisik, dan permasalahannya, yaitu:
Kepemilikkan jaminan dan keaslian 1. Apakah Character berpengaruh
dokumen. positif terhadap pemberian
Condition of Economic merupakan kredit di PT. BPR Modern
penilaian prospek bidang usaha yang Express Ambon?
dibiayai hendaknya benar-benar 2. Apakah Capacity berpengaruh
memiliki prospek yang baik sehingga positif terhadap pemberian
kemungkinan kredit bermasalah relatif kredit di PT. BPR Modern
kecil. Indikatornya meliputi: Propek Express Ambon?
pengembangan bisnis calon debitur, 3. Apakah Capital berpengaruh
Calon debitur masih bisa memenuhi positif terhadap pemberian
kewajiban hutangnya dengan semua kredit di PT. BPR Modern
hutang yang masih menjadi Express Ambon?
kewajibannya saat ini, dan Kondisi 4. Apakah Collateral berpengaruh
keuangan calon debitur cukup untuk positif terhadap pemberian
menopang kewajiban hutang baru. kredit di PT. BPR Modern
Menurut Saraswati (2012), kelima Express Ambon?
prinsip tersebut sangat penting untuk 5. Apakah Condition of Economic
menjadi penilaian sebelum Bank berpengaruh positif terhadap
memberikan persetujuan pemberian pemberian kredit di PT. BPR
kredit. Bagi Bank, debitur yang Modern Express Ambon?
memenuhi semua syarat prinsip 5C 6. Apakah Character, Capacity,
adalah nasabah yang layak untuk Capital, Collateral, dan
mendapatkan kredit. Prinsip 5C ini Condition of Economi
juga digunakan untuk melihat berpengaruh positif secara
bagaimana kredibilitas calon debitur simultan terhadap pemberian
kedepannya.

91
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

kredit di PT. BPR Modern “Kepercayaan akan kebenaran”. Dasar dari


Express Ambon? kredit adalah kepercayaan. Pengertian
kredit ini kemudian berkembang dalam
kehidupan sehari-hari dengan definisi yang
II. LANDASAN TEORI lebih luas dan agak lain dari kata asalnya.
2.1 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-undang No. 10 Tahun
Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat 1998 tentang perbankan “Kredit adalah
pada dasarnya sama dengan Bank Umum, penyediaan uang atau tagihan yang dapat
hanya yang menjadi perbadaan adalah di persamakan dengan itu, berdasarkan
jumlah jasa Bank yang dilakukan oleh persetujuan atau kesepakatan pinjam
Bank Perkeditan Rakyat jauh lebih sempit. meminjam antara Bank dengan pihak lain
Bank Perkreditan Rakyat dibatasi oleh yang mewajibkan pihak peminjam untuk
berbagai persyaratan sehingga tidak dapat melunasi hutangnya setelah jangka waktu
berbuat seleluasa Bank Umum. tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau
Keterbatasan Bank Perkreditan Rakyat pembagian hasil keuntungan”.(Lailiyah,
juga dikaitkan dengan misi pendiri Bank 2014)
Perkreditan Rakyat itu sendiri. Menurut
2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit
Kasmir dalam praktiknya kegiatan Bank
Menurut Kasmir pemberian suatu
Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut
fasilitas kredit mempunyai tujuan dan
(Kasmir, 2008):
fungsi tertentu. Tujuan pemberian kredit
a. Menghimpun dana hanya tersebut tidak akan terlepas dari misi Bank
dalam bentuk: tersebut didirikan. Adapun tujuan utama
1. Tabungan pemberian kredit antara lain (Kasmir,
2. Deposito 2003):
b. Menyalurkan dana dalam
a. Mencari Keuntungan
bentuk:
Bertujuan untuk memperoleh
1. Kredit Investasi
hasil dari pemberian kredit
2. Kredit Modal Kerja
tersebut. Hasil tersebut
3. Kredit Perdagangan
terutama dalam bentuk bunga
Karena keterbatasan yang dimiliki yang diterima oleh Bank
oleh Bank Perkreditan Rakyat, maka ada sebagai balas jasa dan biaya
beberapa larangan yang tidak boleh administrasi kredit yang
dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat. dibebankan kepada nasabah.
Larangan ini meliputi hal-hal sebagai b. Membantu Usaha Nasabah
berikut: Tujuan lainnya adalah untuk
membantu usaha nasabah yang
a. Menerima Simpanan Giro memerlukan dana, baik dana
b. Mengikuti Kliring investasi maupun dana untuk
c. Melakukan Kegiatan Valuta modal kerja agar dapat
Asing mengembangkan dan
d. Melakukan Kegiatan memperluas usahanya.
Perasuransian c. Membantu Pemerintah
Bagi pemerintah semakin
2.2 Definisi Kredit banyak kredit yang disalurkan
Istilah kredit berasal dari bahasa oleh pihak perbankan, maka
Yunani, yaitu Credere yang mempunyai semakin baik. Semakin banyak
arti “Kepercayaan” atau bahasa lainnya kredit berarti adanya
Creditium yang mempunyai arti

92
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

peningkatan pembangunan di kembalinya dana yang diberikan kepada


berbagai sektor. nasabah. Dampak resiko yang diterima
Bank akan menggangu tingkat likuiditas
Bank tersebut. Resiko kredit dapat ditekan
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis dengan jalan melakukan analisa kredit.
Kredit merupakan kegiatan Maka dari itu diperlukan analisa kredit
operasional terpenting dalam aktivitas untuk mengetahui keberhasilan aktivitas
operasi bank, dimana kredit memiliki asset penyaluran kredit itu dan juga untuk
terbesar dibandingkan dengan kegiatan menekan kemungkinan terjadinya resiko
operasional lain yang ada di Bank. Namun kredit.
sebagian besar resiko kerugian berasal dari
kegiatan tersebut. Maka kegiatan ini Analisa kredit dapat dilakukan
membutuhkan cara tersendiri dalam dengan menggunakan prinsip 5C
pengelolaannya agar Bank dapat mencapai (Character, Capacity, Capital, Collateral,
tujuan pemberian kredit secara aman dan dan Condition of Economic). Jika proses
menguntungkan.(Gift, Putro, & Mayes, analisa 5C yang dilakukan kepada debitur
2017) baik, usahanya berjalan dengan baik,
keuangannya baik, maka kredit bisa
Kegiatan penyaluran kredit sendiri diberikan oleh Bank.(Soedarto, 2004)
juga mengandung resiko, misalnya tidak

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran

: Uji Parsial
: Uji Simultan
Berdasarkan kerangka penelitian terhadap pengaruhnya dalam pemberian
diatas, peneliti berusaha untuk melihat kredit kepada nasabah.
pengaruh prinsip 5C (Character,
Capacity, Capital, Collateral, dan
Condition of Economic) dari sisi kreditur

93
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

2.5 Hipotesis Penelitian mampu memenuhi persyaratan


1. Pengaruh Character dalam pemenuhan kecukupan
Terhadap Pemberian Kredit. modal, maka kemampuan
Character merupakan nasabah untuk mengembalikan
keyakinan bahwa sifat atau kredit semakin besar. Penelitian
watak dari debitur benar-benar yang dilakukan (Wulandari,
dapat dipercaya. Hal ini 2012)Capital berpengaruh
tercermin dari latar belakang positif dan signifikan terhadap
nasabah, baik latar belakang pemberian kredit.
pekerjaan maupun yang H3: Capital berpengaruh positif
bersifat pribadi. Ini merupakan terhadap pemberian kredit.
kemauan untuk membayar.
Menurut penelitian yang 4. Pengaruh Collateral
dilakukan Sulistiowati Terhadap Pemberian Kredit.
(Sulistiowati, 2009)), Salah satu prinsip yang
Character berpengaruh positif diterapkan dalam
dan signifikan terhadap mempengaruhi pemberian
pemberian kredit. kredit adalah Collateral yaitu
H1: Character berpengaruh positif jaminan yang diberikan
terhadap pemberian kredit. merupakan tolak ukur bagi
pihak manajemen dalam
2. Pengaruh Capacity Terhadap memutuskan untuk
Pemberian Kredit. memberikan kredit. Hal ini
Capacity digunakan untuk memiliki pengertian bahwa
melihat kemampuan nasabah calon debitur yang memiliki
yang mengajukan kredit dalam nilai jual jaminan yang
bidang bisnis yang melebihi plafond kredit,
dihubungkan dengan memiliki jaminan yang dapat
kemampuannya untuk berupa jaminan fisik dan
menjalankan usaha. Penilaian memiliki jaminan yang sah
ini digunakan untuk melihat dengan dokumen asli, maka
kemampuan nasabah dalam kemungkinan besar pihak Bank
mengembalikan kredit yang akan mengabulkan permintaan
diberikan. Berdasarkan kreditnya. Hal ini sesuai
penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang
(Afandi, 2012), Capacity dilakukan oleh (Wulandari,
berpengaruh positif dan 2012) Collateral berpengaruh
signifikan terhadap pemberian positif dan signifikan terhadap
kredit. pemberian kredit.
H2: Capacity berpengaruh positif H4: Collateral berpengaruh positif
terhadap pemberian kredit. terhadap pemberian kredit.

3. Pengaruh Capital Terhadap 5. Pengaruh Condition of


Pemberian Kredit. Economic Terhadap
Capital berpengaruh besar bagi Pemberian Kredit.
pihak manajemen dalam Dalam menilai kredit
menerapkan keputusan hendaknya juga dinilai kondisi
kebijakan pemberian kredit. ekonomi sekarang dan
Semakin nasabah tersebut kemungkinan untuk dimasa

94
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

yang akan datang sesuai sektor Economic berpengaruh positif


masing-masing. Bidang usaha dan signifikan terhadap
yang dibiayai hendaknya pemberian kredit.
memiliki prospek yang baik H6: Character, Capacity, Capital,
sehingga kemungkinan Collateral, Condition of Economic
terjadinya kredit bermasalah berpengaruh positif terhadap
relatif kecil. Hal ini pemberian kredit.
mengindikasikan bahwa
kondisi usaha debitur yang III. METODE PENELITIAN
cukup baik akan memberikan
jaminan bahwa pendapatan 3.1 Populasi dan Sampel
debitur cukup baik dan
pembayaran kredit yang Populasi pada penelitian ini adalah
dilakukan juga cukup baik karyawan PT. BPR Modern Express
sehingga resiko terjadinya Ambon. Hair, et al., (Dalam Ferdinand,
kredit macet akan semakin 2014) menyarankan untuk menentukan
kecil. Hal ini sesuai dengan jumlah populasi yang diambil untuk suatu
penelitian yang dilakukan oleh penelitian adalah 3 sampai dengan 10 kali
(Wulandari, 2012) Condition of indikator yang di pergunakan dalam
Economic berpengaruh positif penelitian. Jumlah indikator yang
dan signifikan terhadap digunakan dalam penelitian ini sebanyak
pemberian kredit. 16. Jadi atas dasar kriteria tersebut, dapat
H5: Condition berpengaruh positif ditentukan sampel minimal yang diambil
terhadap pemberian kredit. adalah:
n=3xI
6. Pengaruh Character, Keterangan: n = Ukuran Sampel
Capacity, Capital, Collateral, n = 3 x 16
Condition of Economi I = Jumlah indikator
Terhadap Pemberian Kredit. n = 48
Sebelum suatu fasilitas kredit Berdasarkan data penentuan diatas,
diberikan, Bank harus merasa maka sampel yang digunakan dalam
yakin bahwa kredit yang penelitian ini adalah karyawan PT. BPR
diberikan harus benar-benar Modern Express Ambon sebanyak 48
akan kembali. Keyakinan responden. Teknik sampling yang
tersebut diperoleh dari hasil digunakan pada penelitian ini adalah
analisa kredit sebelum kredit Purposive Sampling, yaitu sampel yang
tersebut diberikan. Analisa diambil berdasarkan maksud dan tujuan
kredit dapat dilakukan dengan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil
berbagai cara untuk untuk dijadikan sampel karena peneliti
mendapatkan keyakinan menganggap bahwa seseorang atau sesuatu
tentang nasabahnya, salah tersebut memiliki informasi yang
satunya dengan menggunakan diperlukan dalam penelitian ini. Adapun
prinsip 5C yaitu Character, yang dijadikan kriteria penentuan sampel
Capacity, Capital, Collateral, adalah karyawan yang sedang bertugas
Condition of Economic. ataupun karyawan yang pernah bertugas
Menurut penelitian pada Seksi Kredit, Seksi Kredit Usaha
(Sulistiowati, 2009), Mikro, Seksi Administrasi Kredit, Seksi
Character, Capacity, Capital, Administrasi Tagihan, dan Seksi Tagihan,
Collateral, Condition of

95
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

serta karyawan yang sedang dan pernah perhitungan regresi berganda ini,
bertugas pada bagian Seksi Dana. diperlukan adanya perhitungan Logaritma
Natural terhadap variabel dependen. Hal
3.2 Jenis dan Sumber Data ini dikarenakan nilai data yang terlalu
Jenis Data besar berupa data nominal. Perlakuan
Jenis data yang peneliti gunakan seperti ini dimaksudkan untuk membuat
dalam penulisan ini menggunakan data data setara dengan data variabel
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari independen yang berupa data rasio.
pengisian kuisioner dan data yang tidak
dalam bentuk angka namun berupa sejarah Pengujian akan dilakukan dengan
singkat perusahaan, visi dan misi model regresi berganda sebagai berikut:
perusahaan serta struktur organisasi Y= α + b1X1 +
perusahaan. b2X2 + b3X3 + b4X4 +
b5X5 + E1
Sumber Data
Kebutuhan data pada penulisan ini, Keterangan:
sumber-sumber data yang akan ditelusuri Y : Pemberian Kredit
berupa: a : Konstanta
a. Data Primer b1…b5 : Koefisien Regresi
Data yang secara langsung (parameter yang ditaksir)
penulis peroleh melalui X1 : Character
pengisian kuisioner dari X2 : Capacity
pegawai pada PT. BPR Modern X3 : Capital
Express Ambon. X4 : Collateral
b. Data Sekunder X5 : Condition of
1. Riwayat kredit yang baik. Economic
E1 : Faktor Kesalahan
3.3 Teknik Analisis Data (Error Term)
Teknik analisis data yang dipakai
dalam penelitian ini adalah penelitian 3.3.2 Koefisien Determinasi (R2)
kuantitatif, yaitu uji validitas, uji Koefisien Determinasi (R2)
reliabilitas dan analisis regresi linear digunakan untuk mengukur seberapa jauh
berganda dengan menggunakan SPSS. kemampuan model dalam menerangkan
Dimana teknik ini digunakan untuk variabel dependen. Nilai Koefisien
mengestimasi nilai variabel dependen Determinasi adalah diantara 0 dan 1. Jika
dengan menggunakan lebih dari satu nilai Koefisien Determinasi mendekati satu
variabel independen (Algifari, 2000). berarti variabel independen memberikan
Sebelum melakukan analisis regresi linear hampir semua informasi yang dibutuhkan
berganda, metode ini mensyaratkan untuk untuk memprediksi variabel dependen, dan
melakukan uji asumsi klasik guna begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2005).
mendapatkan hasil yang baik (Ghozali,
Namun, terdapat kelemahan dari
2005).
penggunaan Koefisien Determinasi (R2)
3.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda ini, yaitu adanya bias terhadap jumlah
Penelitian ini bertujuan untuk variabel independen yang dimasukkan ke
melihat pengaruh hubungan antara dalam model. Karena jika terdapat
variabel-variabel independen terhadap penambahan variabel independen maka
variabel dependen dengan menggunakan nilai (R2) pasti meningkat tidak peduli
analisis regresi linear berganda. Dalam apakah vaiabel independen tersebut

96
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

berpengaruh secara signifikan terhadap Artinya ada pengaruh antara variabel


variabel dependen. Untuk itu dianjurkan independen terhadap variabel dependen
untuk menggunakan Adjusted R2 karena dengan derajat keyakinan yang digunakan
nilai ini tidak akan naik atau turun 5% atau dengan melihat nilai dari
meskipun terdapat penambahan variabel signifikansi uji t masing-masing variabel.
independen ke dalam model. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa menolak H0 dan
3.3.3 Uji Hipotesis menerima Ha (Ghozali, 2005).
Model regresi yang telah 3.3.3.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
memenuhi asumsi klasik, maka Uji F adalah uji kelayakan model
selanjutnya dilakukan pengujian dengan (goodness of fit) yang harus dilakukan
menguji persamaan regresi secara parsial dalam analisis regresi linear. Uji F
dan secara simultan. digunakan untuk menilai kelayakan model
regresi yang telah terbentuk. Jika nilai
3.3.3.1 Uji Pengaruh Parsial (Uji T)
signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel
Pengujian hipotesis yang dilakukan
independen dapat digunakan untuk
secara parsial bertujuan untuk mengetahui
memprediksi variabel dependen. Dalam
pengaruh dan signifikansi dari masing-
analisis regresi linear, signifikansi pada uji
masing variabel independen terhadap
F sama hasilnya dengan signifikansi pada
variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
uji T (Ghozali, 2005).
dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95%
dengan ketentuan sebagai berikut:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
H0 : Apabila p-value > 0,05 maka
4.1.4 Gambaran Umum Responden
H0 diterima.
4.1.4.1 Responden Menurut Jenis
Ha : Apabila p-value < 0,05 maka
Kelamin
Ha diterima
Berdasrkan jenis kelamin dapat
Untuk mengetahui kebenaran
dilihat jumlah responden pria dan wanita
hipotesis digunakan kriteria bila t hitung >
dalam penelitian pada tabel berikut ini:
t tabel maka menolak H0 dan menerima Ha.
Tabel 4.1
Responden Menurut Jenis Kelamin
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Laki-laki 26 54,2
2 Perempuan 22 45,8
Jumlah 48 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui 4.1.4.2 Responden Menurut Umur


jumlah responden menurut jenis kelamin Berdasarkan umur responden dapat
sebanyak 48 orang, dimana laki-laki dibuat pengelompokkan sebagai seperti
sebanyak 54,2% sementara perempuan pada tabel berikut ini:
sebanyak 45,8%.

97
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Tabel 4.2
Responden Menurut Umur
No Keterangan Jumlah Persentase
1 26 - 35 tahun 12 29,2
2 36 – 45 tahun 20 54,1
3 46 – 53 tahun 10 12,5
4 ≥ 54 tahun 6 4,2
Jumlah 48 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui jumlah 4.1.4.3 Responden Menurut Tingkat


responden yang paling banyak berumur Pendidikan
antara 36 – 45 tahun sebanyak 20 orang Pendidikan terakhir yang dimiliki
atau 54,1% dan diikuti oleh responden oleh para responden dapat dilihat pada
dengan umur 26 – 35 tahun sebanyak 12 tabel berikut ini:
orang atau 29,1%.
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Keterangan Jumlah Persentase
1 D3 0 0
2 S1 42 95.9
3 S2 6 4,1
4 S3 0 0
Jumlah 48 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui jumlah 4.2 Hasil Penelitian


responden yang berpendidikan S1 lebih 4.2.1 Uji Validitas
banyak, yaitu 95,9% atau sebanyak 42 Uji validitas dilakukan bertujuan
orang dan diikuti dengan responden yang untuk mengukur sejauh mana kuisioner
berpendidikan S2 sebanyak 6 orang atau memberikan hasil yang diinginkan
4,1%.

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Character)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
Pernyataan 1 .854** 0.36 Valid
**
Pernyataan 2 .879 0.36 Valid
Pernyataan 3 .914** 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018

98
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Capacity)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
**
Pernyataan 1 .821 0.36 Valid
Pernyataan 2 .849** 0.36 Valid
**
Pernyataan 3 .827 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel X3 (Capital)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
**
Pernyataan 1 .851 0.36 Valid
**
Pernyataan 2 .899 0.36 Valid
Pernyataan 3 .857** 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel X4 (Collateral)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
Pernyataan 1 .928** 0.36 Valid
**
Pernyataan 2 .852 0.36 Valid
Pernyataan 3 .921** 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel X5 (Condition of Economic)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
**
Pernyataan 1 .774 0.36 Valid
Pernyataan 2 .755** 0.36 Valid
**
Pernyataan 3 .814 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pemberian Kredit)
No Pernyataan Nilai Standar Kesimpulan
**
Pernyataan 1 .860 0.36 Valid
Pernyataan 2 .760** 0.36 Valid
**
Pernyataan 3 .894 0.36 Valid
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 – 4.9 diatas, maka seluruh butir pernyataan atau
menujukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dianggap valid.
pernyataan dianggap valid karena lebih
besar dari 0.36. Hal ini sesuai dengan 4.2.2 Uji Reliabilitas
ketentuan standar sebagaimana Pengujian reliabilitas dimaksudkan
diasumsikan oleh Sugiyono (2003) bahwa untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah
apabila validitas setiap pernyataan > 0.36 jawaban tentang tanggapan responden. Uji

99
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

reliabilitas yang dilakukan terhadap


variabel-variabel sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabiltas Variabel X dan Y
Variabel Cronbach’s Alpha Standard Keterangan
Pemberian Kredit (Y) .784 0.60 Valid
Character (X1) .857 0.60 Valid
Capacity (X2) .773 0.60 Valid
Capital (X3) .837 0.60 Valid
Collateral (X4) .877 0.60 Valid
Condition of Economic .684 0.60 Valid
(X5)
Sumber: Hasil olah data penelitian, 2018

Berdasarkan tabel 4.10, hasil uji reliabilitas 4.2.3.1 Uji Multikolinearitas


menunjukkan bahwa variabel-variabel Uji Multikolinearitas bertujuan
dalam penelitian ini adalah reliable karena untuk menguji apakah model regresi
Chronbach’s Alpha yang diperoleh ditemukan adanya korelasi antar variabel
seluruhnya lebih besar dari 0.60. independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
4.2.3 Uji Asumsi Klasik variabel independen (Ghozali, 2005). Cara
Uji asumsi klasik dilakukan untuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi
mengetahui kondisi data agar dapat adanya Multikolinearitas yaitu dengan
menentukan model analisis yang tepat. melihat besaran nilai Variance Inflation
Data yang digunakan sebagai regresi Factors (VIF) dan Tolerance (TOL). Suatu
berganda dalam menguji hipotesis harus model regresi dapat dikatakan bebas
menghindari kemungkinan terjadinya Multikolinearitas jika nilai TOL ≥ 0,1 dan
penyimpangan asumsi klasik. nilai VIF ≤ 10.
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 4.926 1.810 2.721 .009
Character .253 .079 .292 3.194 .003 .753 1.329
Capacity .259 .104 .211 2.495 .017 .881 1.135
Capital .415 .094 .424 4.399 .000 .674 1.483
Colateral .151 .072 .167 2.080 .044 .973 1.028
Condition of .316 .119 .253 2.652 .011 .687 1.455
Economic
a. Dependent Variable: Pemberian Kredit
Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

100
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Dari data diatas, diketahui bahwa seluruh antara nilai prediksi variabel terikat
variabel independen memiliki nilai (ZPRED) dengan residual (SRESID).
Tolerance diatas 0.1 dan nilai VIF yang Dimana sumbu Y adalah Y yang telah
lebih kecil dari 10. Maka dapat diprediksi dan sumbu X adalah residual
disimpulkan bahwa data yang digunakan (Yprediksi=Ysesungguhnya) yang telah di
dalam penelitian ini bebas dari masalah Studentized.
multikolinearitas. Dasar dari pengambilan keputusan
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas yang terkait dengan Scatter Plot tersebut
Uji Heteroskedastisitas bertujuan adalah (Ghozali, 2005):
untuk menguji apakah dalam model regresi a. Jika terdapat pola tertentu,
terjadi ketidaksamaan Variance dari yaitu jika titik-titiknya
residual satu pengamatan ke pengamatan membentuk pola tertentu dan
lain. Jika varians dan residual dari satu teratur, maka terdapat
pengamatan ke pengamatan lain tetap Heteroskedastisitas.
maka disebut Homokedastisitas, sedang b. Jika tidak terdapat pola yang
model regresi yang baik adalah yang jelas, yaitu titik-titiknya
sifatnya Homokedastisitas Ghozali dalam menyebar serta dibawah angka
(Janie, 2012). Untuk menguji ada atau nol sumbu Y, maka tidak
tidaknya Heteroskedastisitas dapat terdapat Heteroskedastisitas.
dilakukan dengan melihat Scatter Plot

Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Dari grafik Scatterplot diatas, dapat Maka dapat disimpulkan bahwa


dilihat bahwa titik-titik menyebar damnmodel regresi tidak terdapat
di bawah angka nol pada sumbu Y gejala
dan tidak membentuk pola tertentu.

101
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Heteroskedastisitas.

berasal dari pengolahan data menggunakan


4.2.3.3 Uji Normalitas SPSS 24.
Ghozali dalam (Janie, 2012),
menyatakan bahwa salah satu cara untuk Sumber: Hasil olah data
melihat normalitas data adalah dengan SPSS 24, 2018
menggunakan grafik. Jika data menyebar Cara lain yang digunakan untuk
jauh dari diagonal atau tidak mengikuti melihat normalitas data adalah dengan
arah garis diagonal atau grafik histogram menggunakan Normal Probabilty Plot.
berarti tidak menunjukkan distribusi Jika data menyebar di sekitar garis
normal. Maka model regresi tidak diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
memenuhi asumsi normalitas. Gambar di atau grafik histogramnya menunjukkan
bawah ini adalah gambar Histogram yang distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Berdasarkan gambar P-Plot dan Histogram disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
dapat dilihat bahwa data-data menyebar garis diagonal atau grafik histogram

102
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

menunjukkan pola distribusi normal. analisis regresi linear berganda. Dalam


Dengan demikian model regresi memenuhi perhitungan regresi berganda ini,
syarat atau asumsi normalitas. diperlukan adanya perhitungan Logaritma
Natural terhadap variabel dependen. Hal
4.2.4 Analisis Regresi Linear ini dikarenakan nilai data yang terlalu
Berganda besar berupa data nominal. Perlakuan
Penelitian ini bertujuan untuk seperti ini dimaksudkan untuk membuat
melihat pengaruh hubungan antara data setara dengan data variabel
variabel-variabel independen terhadap independen yang berupa data rasio.
variabel dependen dengan menggunakan
Tabel 4.12
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 4.926 1.810 2.721 .009
Character .253 .079 .292 3.194 .003 .753 1.329
Capacity .259 .104 .211 2.495 .017 .881 1.135
Capital .415 .094 .424 4.399 .000 .674 1.483
Colateral .151 .072 .167 2.080 .044 .973 1.028
Condition of .316 .119 .253 2.652 .011 .687 1.455
Economic
a. Dependent Variable: Pemberian Kredit
Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Berdasarkan data diatas dapat dituliskan untuk memprediksi variabel dependen, dan
model persamaan regresi linear berganda begitu juga sebaliknya.(Juliandi,
sebagai berikut: Manurung, & Satriawan, 2018)
Y= 4.926 + 0,253X1 + 0,259X2 +
0,415X3 + 0,151X4 + 0,316X5 + e Namun, terdapat kelemahan dari
Dari hasil analisis regresi diatas, penggunaan Koefisien Determinasi (R2)
dapat disimpulkan bahwa semua variabel ini, yaitu adanya bias terhadap jumlah
bebas (variabel X) memiliki pengaruh yang variabel independen yang dimasukkan ke
positif dan signifikan terhadap variabel dalam model. Karena jika terdapat
terikat (variabel Y). Variabel yang penambahan variabel independen maka
memiliki pengaruh paling besar terhadap nilai (R2) pasti meningkat tidak peduli
variabel Y atau Pemberian Kredit adalah apakah vaiabel independen tersebut
variabel Capital (X3). berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Untuk itu dianjurkan
4.2.5 Koefisien Determinasi (R2) untuk menggunakan Adjusted R2 karena
Koefisien Determinasi (R2) nilai ini tidak akan naik atau turun
digunakan untuk mengukur seberapa jauh meskipun terdapat penambahan variabel
kemampuan model dalam menerangkan independen ke dalam model.
variabel dependen. Nilai Koefisien
Determinasi adalah diantara 0 dan 1. Jika
nilai Koefisien Determinasi mendekati satu
berarti variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan

103
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Tabel 4.13
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .858a .736 .705 1.11663
a. Predictors: (Constant), Condition of Economic, Colateral, Capacity,
Character, Capital
b. Dependent Variable: Pemberian Kredit
Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Dari tampilan tabel 4.13 diatas, besarnya variabel dependen. Pengujian ini dilakukan
nilai Adjusted R2 adalah 0,736. Artinya dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95%
kelima variabel independen (Character, dengan ketentuan sebagai berikut:
Capacity, Capital, Collateral, Condition of H0 : Apabila p-value > 0,05 maka
Economic) dalam penelitian ini hanya H0 diterima.
mampu menjelaskan 73,6% variasi yang Ha : Apabila p-value < 0,05 maka
terjadi dalam variabel dependennya Ha diterima
(Pemberian Kredit). Sementara variasi Untuk mengetahui kebenaran hipotesis
lainnya yaitu 26,4% dijelaskan oleh digunakan kriteria bila t hitung > t tabel
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam maka menolak H0 dan menerima Ha.
penelitian ini. Artinya ada pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen
4.2.6 Uji Hipotesis dengan derajat keyakinan yang digunakan
4.2.6.1 Uji T 5% atau dengan melihat nilai dari
Pengujian hipotesis yang dilakukan signifikansi uji t masing-masing variabel.
secara parsial bertujuan untuk mengetahui Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
pengaruh dan signifikansi dari masing- disimpulkan bahwa menolak H0 dan
masing variabel independen terhadap menerima Ha (Ghozali, 2005).
Tabel 4.14
Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) 4.926 1.810 2.721 .009

Character .253 .079 .292 3.194 .003 .753 1.329

Capacity .259 .104 .211 2.495 .017 .881 1.135

Capital .415 .094 .424 4.399 .000 .674 1.483

Colateral .151 .072 .167 2.080 .044 .973 1.028

Condition of .316 .119 .253 2.652 .011 .687 1.455


Economic

104
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

a. Dependent Variable: Pemberian Kredit

Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat 4. Nilai thitung pada variabel Collateral
disimpulkan hasil analisis uji T sebagai (X4) adalah 2.080 dengan tingkat
berikut: signifikansi sebesar 0.044, artinya
1. Nilai thitung pada variabel Character variabel Collateral secara parsial
(X1) adalah 3.194 dengan tingkat berpengaruh positif dan signifikan
signifikansi sebesar 0.003, artinya terhadap variabel Pemberian
variabel Character secara parsial Kredit. Karena 2.080 > 1.681 dan
berpengaruh positif dan signifikan 0.044 < 0.05 maka dapat
terhadap variabel Pemberian disimpulkan bahwa hipotesis
Kredit. Karena 3.194 > 1.681 dan keempat (H4) yang menyatakan
0.003 < 0.05 maka dapat Collateral berpengaruh positif dan
disimpulkan bahwa hipotesis signifikan terhadap Pemberian
pertama (H1) yang menyatakan Kredit dapat diterima.
Character berpengaruh positif dan 5. Nilai thitung pada variabel Condition
signifikan terhadap Pemberian of Economic (X5) adalah 2.652
Kredit dapat diterima. dengan tingkat signifikansi sebesar
2. Nilai thitung pada variabel Capacity 0.011, artinya variabel Condition
(X2) adalah 2.495 dengan tingkat of Economic secara parsial
signifikansi sebesar 0.017, artinya berpengaruh positif dan signifikan
variabel Capacity secara parsial terhadap variabel Pemberian
berpengaruh positif dan signifikan Kredit. Karena 2.652 > 1.681 dan
terhadap variabel Pemberian 0.011 < 0.05 maka dapat
Kredit. Karena 2.495 > 1.681 dan disimpulkan bahwa hipotesis
0.017 < 0.05 maka dapat kelima (H5) yang menyatakan
disimpulkan bahwa hipotesis kedua Condition of Economic
(H2) yang menyatakan Capacity berpengaruh positif dan signifikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pemberian Kredit dapat
terhadap Pemberian Kredit dapat diterima.
diterima.
3. Nilai thitung pada variabel Capital 4.2.6.2 Uji F
(X3) adalah 4.399 dengan tingkat Uji F adalah uji kelayakan model
signifikansi sebesar 0.000, artinya (goodness of fit) yang harus dilakukan
variabel Capital secara parsial dalam analisis regresi linear. Uji F
berpengaruh positif dan signifikan digunakan untuk menilai kelayakan model
terhadap variabel Pemberian regresi yang telah terbentuk. Jika nilai
Kredit. Karena 4.399 > 1.681 dan signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel
0.000 < 0.05 maka dapat independen dapat digunakan untuk
disimpulkan bahwa hipotesis memprediksi variabel dependen. Dalam
ketiga (H3) yang menyatakan analisis regresi linear, signifikansi pada uji
Capital berpengaruh positif dan F sama hasilnya dengan signifikansi pada
signifikan terhadap Pemberian uji T .
Kredit dapat diterima.

105
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Tabel 4.15
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 146.298 5 29.260 23.467 .000b
Residual 52.368 42 1.247
Total 198.667 47
a. Dependent Variable: Pemberian Kredit
b. Predictors: (Constant), Condition of Economic, Colateral, Capacity, Character, Capital
Sumber: Hasil olah data SPSS 24, 2018

Pengujian model keseluruhan atau Saran


simultan diperoleh dengan melihat nilai F Pihak Bank dalam memberikan kredit
statistik dari model persamaan regresi. harus tetap memperhatikan Character,
Pengujian pengaruh secara simultan dari Capacity, Capital, Collateral, dan
prediktor Character (X1), Capacity (X2), Condition of Economic debitur. Hal ini
Capital (X3), Collateral (X4), dan perlu dilakukan agar Bank dapat
Condition of Economic (X5) terhadap menekan kredit macet sehingga tidak
Pemberian Kredit (Y) menunjukkan nilai merugikan Bank. Sistem kredit dengan
pengujian F statistik sebesar 23.467 memperhatikan agunan yang diberikan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. oleh peminjam. Pada saat debitur tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bisa melunasi pinjamannya maka
nilai Fhitung (23.467) lebih besar dari Ftabel agunan dapat dipakai sebagai alternatif
(2,44). Hasil tersebut menunjukkan bahwa bagi pelunasan kredit.
nilai signifikansi F lebih kecil dari 0.05,
yang berarti bahwa pengujian simultan dari DAFTAR PUSTAKA
Character (X1), Capacity (X2), Capital
Afandi, P. (2012). Analisis Implementasi
(X3), Collateral (X4), dan Condition of
5C Bank BPR dalam Menentukan
Economic (X5) memiliki pengaruh yang
Kelayakan Pemberian Kredit pada
positif dan signifikan terhadap Keputusan
Nasabah (Studi Kasus Pada PD BPR
Pemberian Kredit (Y) atau dengan kata lain
Bank Salatiga dan PT BPR
hipotesis atau H6 diterima.
Kridaharta Salatiga). Among
Kesimpulan : Makarti, 3(1).
Amelia, L., & Marlius, D. (2018).
Dari hasil pengujian yang dilakukan secara Pengendalian kredit dalam upaya
parsial dan secara simultan, Character, menciptakan bank yang sehat pada
Capacity, Capital, Collateral, dan pt. bank pembangunan daerah
Condition of Economic mempunyai sumatera barat cabang utama
pengaruh positif dan signifikan terhadap padang.
keputusan pemberian kredit. Artinya BPR Gift, V., Putro, T. S., & Mayes, A. (2017).
Moderen telah mempertimbangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi
analisis 5C (Character, Capacity, Capital, penyaluran kredit pada bank
Collateral, dan Condition of Economic) perkreditan rakyat (bpr) di provinsi
dalam pemberian kredit. Proses pemberian riau tahun 2006-2015. Riau
kredit dilakukakan dengan analisi yang University.
ketat untuk menghindari meningkatnya Janie, D. N. A. (2012). Statistik deskriptif
kredit bermasalah. & regresi linier berganda dengan
SPSS. Jurnal, April.

106
Jurnal SOSOQ VOLUME 9 Nomor 1 Februari 2021

Juliandi, A., Manurung, S., & Satriawan, pasar kabupaten temanggung.


B. (2018). Mengolah data penelitian Nominal: Barometer Riset Akuntansi
bisnis dengan SPSS. Lembaga Dan Manajemen, 1(1).
Penelitian dan Penulisan Ilmiah Soedarto, M. (2004). Analisis faktor-
AQLI. faktor yang mempengaruhi
Kasmir. (2003). Manajemen Perbankan. penyaluran kredit pada bank
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga perkreditan rakyat (Studi kasus pada
Keuangan Lainnya. BPR di wilayah kerja BI Semarang).
Lailiyah, A. (2014). Urgensi Analisa 5c program Pascasarjana Universitas
Pada Pemberian Kredit Perbankan Diponegoro.
Untuk Meminimalisir Resiko. Sulistiowati, N. (2009). Adverse selection
Yuridika, 29(2). in credit analysis of the Community
NIM, R. (n.d.). TINJAUAN YURIDIS Credit Bank (CCB). Institute of
PENERAPAN THE FIVE Câ€TM S Economy, Finance and Statistics.
OF CREDIT (5C) DALAM Wijoyo, H. (2020). Analisis Pengendalian
ANALISIS PEMBERIAN KREDIT Internal Dalam Pemberian Kredit
DI PT. BANK PERKREDITAN Pada PT Bank Perkreditan Rakyat
RAKYAT LOKADANA SENTOSA (BPR) Indomitra Mandiri. TIN:
SUNGAI RAYA KABUPATEN Terapan Informatika Nusantara,
KUBU RAYA. Jurnal Fatwa 1(4), 157–162.
Hukum, 1(1). Wulandari, D. A. D. (2012). Pengaruh
Saraswati, R. A. (2012). Peranan analisis Five “C” s of Credit Terhadap Proses
laporan keuangan, Penilaian prinsip Pemberian Kredit pada BPR di Kota
5c calon debitur dan pengawasan Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi
kredit Terhadap efektivitas Bisnis, 1(2), 212–225.
pemberian kredit Pada pd bpr bank

107

Anda mungkin juga menyukai