Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : MANAJEMEN DAN BISNIS


Dosen Pengampu : Laura Komala

Disusun Oleh :
ALI WAHYUDI 221010502523
MOHAMMAD RAMDHANI 221010502335
PUTRI AMELLIA KUSUMADILLA 221010502381
RENITA DWI AGUSTIN 221010502431
                                                     
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun secara sederhana,
baik bentuknya maupun isinya.
            Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Pengantar Sistem Berkas yang mungkin
dapat membantu  teman-teman dalam mempelajari hal-hal penting dalam pelajaran Manajemen
Dan Bisnis. Makalah ini dapat penulis selesaikan karena bantuan berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
makalah ini  masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya penelitian ini. Penulis juga mengharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Pamulang, 13 September 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
1.2        Rumusan Masalah
1.3        Maksud dan Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konsep Bisnis
2.1.1 Pengertian Konsep Bisnis Menurut Para Ahli
2.1.2 Fungsi Konsep Bisnis
2.1.3 Cara Membuat Konsep Bisnis Dengan Baik
2.1.4 Kategori Konsep Bisnis
2.1.5 Konsep Bisnis
2.2 Pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis
2.2.1 Bentuk Kepemilikan Bisnis
2.2.2 Metode Memiliki Bisnis yang Telah ada
2.2.3 Mengukur Kinerja Bisnis
2.2.4 Hubungan antara Resiko dan Imbalan

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran dan pesan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep Bisnis Di dunia bisnis, mempunyai konsep merupakan salah satu hal wajib ada
dan tak bisa dianggap sebelah mata. Konsep awal memang memiliki peranan yang sangat

penting karena mencakup berbagai hal inti mulai dari value hingga strategi bisnis yang akan
digunakan dalam menjalankan bisnis. Konsep bisnis yang bagus dan tepat akan membantu
perusahaan mencapai tujuan utamanya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa sih Pengertian Konsep Bisnis?
2. Bagaimana Pengertian Konsep bisnis Menurut Para Ahli?
3. Apa Fungsi Konsep Bisnis?
4. Cara Membuat Konsep Bisnis Dengan Baik
5. Apa Saja Kategori Dalam Konsep Bisnis
6. Mengapa Harus Ada Konsep Bisnis
7. Apa Pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis
8. Apa Saja Bentuk Kepemilikan Bisnis
9. Apa Saja Metode
1.3        Maksud dan Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Berkas.
2.      Menjelaskan tentang Konsep-Konsep Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Bisnis


Apa yang dimaksud dengan konsep bisnis? Konsep bisnis bisa didefinisikan sebagai
sebuah ide-ide konkret yang mempunyai komponen utama berupa strategi inti, sumber daya
strategi, jaringan nilai, serta perantara pelanggan. Perusahaan menyusun dan merancang
konsep bisnis dalam rangka mewujudkan usaha yang merujuk pada nilai-nilai, tujuan dan
pencapaian target pasar. Konsep bisnis ini dibagi menjadi beberapa kategori yakni online to
offline, business to business, business to customer, dan customer to customer. Penjelasan lebih
lengkap mengenai kategori konsep bisnis bisa disimak dalam pembahasan berikutnya.
2.1.1 Bagaimana Pengertian Konsep Bisnis Menurut Para Ahli?
Ada beberapa pengertian konsep bisnis dari para ahli? Yuk simak pengertian konsep
bisnis menurut para ahli berikut ini, di antaranya:
 Hopper
Hopper mendefinisikan konsep bisnis yaitu sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
kompleksitas dengan beberapa bidang, seperti komersial, industri manufaktur, distribusi,
perbankan, transportasi, serta bentuk usaha lainnya yang melayani kebutuhan dunia bisnis yang
menyeluruh.
 Griffin dan Ebert (2007)
Dua tokoh ini menganggap konsep bisnis sebagai suatu ide yang berhubungan dengan
organisasi penyedia barang atau jasa yang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan laba
atau profit.
 Merriam Webster
Tokoh pengusaha Amerika Serikat ini merumuskan konsep bisnis sebagai gagasan dalam
aktivitas, seperti membuat, membeli, atau menjual barang dan jasa yang bisa ditukarkan
dengan uang.
2.1.2 Apa Fungsi Konsep Bisnis?
Setiap orang yang bergiat di dunia bisnis pasti akan atau pernah mengalami berbagai
masalah dalam bisnisnya dan permasalahan tersebut justru muncul di luar yang sudah
direncanakan. Tentu saja, hal ini umum terjadi dalam hal apa pun. Oleh karena itu, dalam bisnis
dibutuhkan perancangan konsep yang berguna meminimalisir resikonya. Apakah konsep bisnis
benar-benar diperlukan dalam perusahaan? Jika kita memiliki ambisi untuk mempertahankan
usaha dalam jangka waktu yang lama di masa depan, maka tentu adanya ide ini sangat penting
untuk dilakukan. Hal itu juga berkaitan dengan beberapa fungsi konsep bisnis yang bisa kita
simak di bawah ini.
 Merancang Strategi Bisnis dengan Detail
Seorang pebisnis selalu membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan utama. Strategi
bisnis merupakan sebuah tindakan atau rencana yang membantu pebisnis untuk mencapai
tujuan dan memenangkan persaingan bisnis di pasar. Tanpa mempunyai strategi bisnis yang
tepat dan matang, bisnis kita akan sulit untuk bisa berkembang dan menghadapi persaingan di
pasar. Selain itu, strategi bisnis bisa dijadikan sebagai pedoman untuk para pebisnis dalam
menentukan arah tujuan dan mengembangkan usahanya. Dengan adanya perencanaan strategi
bisnis ini, seorang pebisnis dapat menentukan arah dari bisnisnya supaya bisa menjadi
pemenang pasar.
 Bisnis Menjadi Lebih Terarah dengan Jelas
Konsep bisnis bisa membantu pebisnis agar mengambil keputusan yang tepat. Saat
berada pada persaingan bisnis yang ketat dan sulit, mengambil keputusan yang tepat tentu saja
sangat diperlukan. Tanpa adanya konsep bisnis yang matang, bisnis bisa saja kehilangan arah
dan berjalan dengan tidak menentu. Lalu apa akibatnya? pebisnis memilih mundur dari arena
persaingan bisnis di pasar. Salah satu fungsi utama dari membuat konsep bisnis yaitu untuk
menentukan arah yang tepat untuk perkembangan bisnis tersebut. Biasanya, pebisnis
menggunakan konsep bisnis sebagai pedoman untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
Bukan hanya itu saja, konsep bisnis juga bisa digunakan untuk menarik investor atau pinjaman
dari bank.
 Mengestimasi Perkiraan Modal
Di dunia bisnis, modal merupakan salah satu aspek penting yang tak bisa dilewatkan.
Modal ini dapat berasal dari dua hal, yaitu uang dan tenaga. Uang berguna untuk membiayai
seluruh keperluan dalam bisnis usaha, mulai dari membeli barang mentah hingga aset penting
dalam bisnis. Sedangkan tenaga yang dalam hal ini berupa keterampilan berguna dalam proses
produksi. Konsep bisnis bisa dijadikan pedoman dan acuan untuk melakukan estimasi modal.
Selain itu, konsep bisnis juga membantu para pelaku usaha untuk menentukan besar dan
sumber modal. Komponen-komponen yang termasuk dalam gagasan ini bisa jadi adalah
landasan jumlah dana untuk membuka suatu usaha. Dengan demikian, kita juga dapat
menentukan sumber mana yang akan dituju untuk memenuhi dana tersebut.
 Kredibilitas Usaha Meningkat
Kredibilitas merupakan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap suatu produk atau
layanan perusahaan. Bagi perusahaan, kredibilitas berkaitan erat dengan tingkat kepercayaan
para klien, mitra bisnis, sumber daya keuangan, dan lain sebagainya. Ini bukan hal yang mudah
bagi perusahaan untuk membangun tingkat kredibilitas yang tinggi. Salah satu cara yang bisa
kita gunakan untuk meningkatkannya yaitu dengan menggunakan konsep bisnis yang sudah
dirancang sejak awal. Dengan menggunakan konsep bisnis sebagai acuannya, pebisnis dapat
mengarahkan bisnisnya untuk mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan kredibilitas.
2.1.3 Cara Membuat Konsep Bisnis Dengan Baik
 Mengenali Analisis Pasar
Tahap pertama yaitu mengenali lingkungan pasar di mana kita akan turun dan membuka
suatu usaha. Proses ini antara lain mengetahui kebutuhan masyarakat, kebiasaan konsumen,
melihat kelemahan, dan mengetahui kelebihan competitor. Target pasar merupakan hal penting
yang tak bisa diabaikan begitu saja. Pebisnis harus memikirkan berapa umur target market
untuk bisnis. Kemudian, mereka semua berasal dari wilayah mana, seberapa besar membelinya,
hingga sampai dengan kehidupan sehari-hari mereka. Apakah target market usaha di pusat
perbelanjaan atau dari internet. Semua harus dijelaskan secara detail. Kita juga harus cerdas
dalam menganalisa atau membaca pangsa pasar. Jika kita mampu melihat dan membaca pasar,
bukan tak mungkin bisnis kita jumlahnya akan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga investor
akan semakin mudah tertarik dengan bisnis yang sedang kita jalankan.
 Membuat Latar Belakang dan Nama Bisnis
Suatu perusahaan harus mempunyai nama dan latar belakang yang jelas. Hal ini
dilakukan sebagai langkah awal supaya calon pelanggan dapat mengenali identitas usaha kita.
Kedua aspek ini juga dapat dijadikan aspek yang membedakan usaha kita dengan usaha
kompetitor lain. Sebuah konsep bisnis wajib mempunyai nama bisnis. Hal ini dikarenakan nama
itu yang merupakan identitas dari bisnis yang telah didirikan. Dengan begitu, selalu tentukan
terlebih dahulu nama bisnis yang kita miliki. Selain nama, kita juga bisa memberikan beberapa
cerita seperti latar belakang bisnis atau beberapa hal lain yang bisa menjelaskan mengenai
bisnis kita. Perlu diingat, pastikan kita mencantumkan secara singkat, padat, dan tentu saja
dengan jelas.
 Menentukan Tujuan Perusahaan
Setiap bisnis pasti mempunyai visi dan misi masing-masing, misalnya apakah sekadar
menjual produk dan mencari laba besar atau hanya ingin mengedukasi dan meningkatkan
awareness pasar tentang suatu isu. Semua itu harus ditentukan pada saat proses awal merintis
usaha melalui konsep ini. Dengan adanya tujuan yang jelas, akan membantu perusahaan untuk
terus berkembang dan maju. Setiap bisnis tentu saja memiliki tujuan, dan konsep bisnis yang
akan membantu mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jika dalam bisnis tidak mempunyai
tujuan atau target yang harus dicapai, maka bisnis hanya akan berlari di tempat saja dan
kehilangan arah. Umumnya, tujuan juga sering kali disebut sebagai visi dan misi. Visi adalah
tujuan utama yang ingin perusahaan raih di bisnis kita. Sedangkan misi yaitu tujuan-tujuan
pendukung yang bertujuan untuk mencapai tujuan utama.
 Menentukan Produk dan Target Pasar
Langkah keempat setelah menentukan tujuan perusahaan, yaitu kita bisa menyusun
rencana pembuatan produk dan penentuan target pasar. Sebaiknya, kita bisa menambahkan
kelebihan atau nilai unik pada produk tentu saja dengan tetap melihat kebutuhan pasar. Proses
ini mendukung perusahaan supaya berbeda dari kompetitor lain. Penjelasan dari produk bisnis
perusahaan juga harus dimasukan ke dalam konsep bisnis. Jika bisa, jelaskan juga kapasitas
produksi perusahan berapa banyak dalam sebulan, tiga bulan, atau bahkan tahun. Selain itu,
pikirkan juga kita akan menggunakan strategi seperti apa agar bisa memenuhi target produksi
bisnis.
 Membuat Analisa Keuangan dengan Matang
Barangkali ini adalah bagian yang terpenting dalam konsep bisnis. Hal ini yaitu mengenai
perhitungan keuangan, jika dari awal perusahaan sudah salah dalam perhitungan, maka
selanjutnya juga akan selalu salah. Oleh karena itu, pengusaha harus teliti, matan, dan juga
realistis dalam menyusun suatu analisa keuangan mereka.
2.1.4 Apa Saja Kategori Dalam Konsep Bisnis
Seperti yang sudah dibahas di awal artikel, konsep bisnis dibagi menjadi beberapa
kategori yang berbeda dan semuanya wajib dipahami oleh para pelaku usaha. Kategori konsep
bisnis tersebut ada beberapa macam, yaitu:
 Online to offline (020)
O2O adalah jenis konsep bisnis yang bisa dilakukan dengan cara membeli secara online
dan mengembalikan secara offline. Begitu juga bisa berlaku kebalikannya.
 Business to business (B2B)
B2B akan sangat membantu perusahaan dalam menjual produk. Ini adalah proses
menjual produk atau jasa perusahaan ke perusahaan lainnya.
 Business to customer (B2C)
B2C hampir serupa dengan B2C, B2C ini lebih menjual produk atau jasa milik perusahaan
kepada pelanggan akhir.
 Customer to customer (C2C)
Customer to customer adalah cara untuk menjual dan menawarkan produk atau jasa
dari pelanggan ke pelanggan lain.
2.1.5 Mengapa Harus Ada Konsep bisnis?
Nah, berikut ini alasan mengapa konsep bisnis itu penting, di antaranya:
 Adanya tren di masyarakat yang berubah
Seiring berkembangnya zaman dan dunia digital, tentu akan selalu ada tren bisnis yang
baru dan segar. Tren bisnis yang ada di tahun 80-an tentu saja berbeda dengan tahun sekarang,
sehingga konsep bisnis sangat penting untuk dilakukan.
 Bisa mengontrol dan menentukan prioritas bisnis
Dengan adanya konsep bisnis juga akan membantu kita dalam menentukan apa yang
seharusnya menjadi prioritas dalam bisnis. Selain itu, kita juga bisa mengontrol jalannya bisnis
sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan.
 Bisa menghindari kesalahan fatal
Dengan banyaknya bisnis yang semakin banyak, akan membuat orang-orang cenderung
terburu-buru dalam menjalankan bisnis tanpa memperhatikan apa saja konsep bisnis. Hal ini
acap kali berakibat fatal dalam bisnis. Guna meminimalisir hal ini, diperlukan konsep bisnis yang
baik dan maksimal.
 Meningkatkan modal bisnis
Adanya konsep bisnis juga akan memudahkan kita dalam meningkatkan modal
khususnya jika ingin mendapatkan investor besar. Investor akan lebih tertarik dengan
perusahaan yang mempunyai konsep bisnis yang jelas. Dengan begitu, kita harus membuat
konsep yang menarik dan memiliki visi yang jelas. Sehingga hal ini akan membuat investor
mudah tertarik dan bisa membantu meningkatkan modal dalam bisnis.
2.2 Pengertian Bentuk Kepemilikan Bisnis
Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah Perusahaan Perorangan, Perusaha- an
Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat
diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langkah-langkah yang
harus dilakukan demi mencapai tujuan yang diinginkan.
2.2.1 Bentuk Kepemilikan Bisnis
 Perusahaan Perorangan
Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang. Pengelola memperoleh semua
keuntungan, disisi lain menanggung semua risiko yang timbul dalam kegiatan usaha
Kebaikan :

 Mudah dibentuk dan dibubarkan


 Bekerja dengan sederhana
 Pengelolaannya sederhana
 Tidak perlu kebijakan pembagian laba
Kelemahan :

 Tanggung jawab tidak terbatas


 Kemampuan manajemen terbatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
 Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
 Risiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
 Firma
Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama
Bersama atau satu nama digunakan bersama. Semua anggota bertanggung-jawab penuh, baik
sendiri-sendiri atau bersama-sama terhadap utang perusahaan kepada pihak lain, kalau perlu
dengan seluruh kekayaan pribadi.
Kebaikan :

 Prosedur pendirian relatif mudah


 Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar
 Keputusan yang diambil akan lebih baik, karena pertimbangan seluruh anggota Firma
Kelemahan :

 Hutang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi anggota Firma


 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin sebab bila salah seorang anggota keluar,
maka Firma pun bubar
 Perseroan Komanditer (C.V)
Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan sebagai modal perseroan. Sekutu pada perseroan terdiri dari :

 Sekutu Komplementer, yaitu orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan


dan bertanggung-jawab penuh dengan kekayaan pribadinya
 Sekutu Komanditer, yaitu sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung- jawab
terbatas pada dana yang disetornya
Kebaikan :

 Pendiriannya relatif mudah


 Modal yang terkumpul lebih banyak
 Kemampuan untuk memperoleh Kredit lebih besar
 Manajemen dapat didiversifikasikan
 Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan :

 Tanggung jawab tidak terbatas


 Kelangsungan hidup tidak terjamin
 Sukar untuk menarik kembali investasinya
 Perseroan Terbatas (PT / NV)
Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta kewajiban sendiri yang terpisah dari
kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.

 Mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena perseroan ini akan tetap berjalan
meskipun pendiri atau pemiliknya meninggal dunia
 Tanda keikutsertaan sebagai pemilik adalah saham yang dimiliki
 Besar saham yang dimiliki menentukan peran dan kedudukan sebagai pemilik
perusahaan
 Tanggung jawab terhadap pihak ketiga terbatas pada modal sahamnya
 Kekayaan pribadi pemegang saham maupun pemilik tidak dipertangung jawabkan
sebagai jaminan utang perusahaan
Kebaikan PT :

 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin


 Tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor
 Tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
 Saham dapat diperjual-belikan
 Kebutuhan modal yang lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan
perluasan usaha
Kelemahan PT :

 Biaya pendiriann relatif mahal


 Rahasia tidak terjamin
 Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
Proses Pendirian Perseoan Terbatas :

 Pendirian P.T dengan akte pendirian dari notaris


 Akte Pendirian telah mendapat pengesyahan dari Departemen Kehakiman
 Didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri setempat
 Dimuat/diumumkan dalam Lembaran Berita Negara R.I
Sebelum proses tersebut dilakukan, maka Perseoan Terbatas dimaksud belum dapat
dinyatakan sebagai Badan Hukum atau disebut juga “PT Dalam Pendirian”
 Koperasi
 Menurut UU No. 25/1992 Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya pada
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas
kekeluargaan.
 Tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Ciri Koperasi :

 Keanggotaan bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan


 Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat kebersamaan
 Bebas keluar-masuk menjadi anggota
 Merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
 Didirikan secara tertulis dengan akte notaris
 Kelancaran usaha berada di tangan pengurus
 Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap
pihak lain
 Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota
Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya :

 Koperasi Produksi
 Koperasi Konsumsi
 Koperasi Simpan Pinjam
 Koperasi Serba Usaha
Menurut luas wilayahnya :

 Primer Koperasi
 Pusat Koperasi
 Gabungan Koperasi
 Induk Koperasi
Pihak Pengelola Koperasi
 Rapat Anggota
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dan berkewajiban ikut mengembangkan,
menjaga keutuhan serta ketertiban organisasi. Membantu pengurus dan Badan Pemeriksa
dalam menjalankan tugas
 Pengurus Koperasi
Pihak yang menjalankan tugas pengelolaan dan penentu keberhasilan Koperasi. Dipilih
orang yang cakap, trampil dan berjiwa sosial dan sebagai imbalan menerima honor
 Dewan Pengawas Koperasi
Dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus a.l bertugas menentukan jumlah hasil
usaha dan cara pembagiannya serta turut dalam menentukan arah kebijakan Koperasi
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
 Semua perusahaan dalam bentuk dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang
sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara, kecuali jika ditentukan
lain berdasarkan U.U
 Merupakan bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di Indonesia
 Karena milik negara maka tujuan utamanya adalah membangun ekonomi sosial menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur
Ciri utama BUMN :

 Tujuan utama melayani kepentingan umum sekaligus untuk mencari keuntungan


Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan UU

 Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital


 Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri sendiri
 Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas mengikat suatu perjanjian, kontrak
serta hubungan-hubungan dengan pihak lain
 Dapat dituntut dan menuntut sesuai dengan hukum perdata
 Seluruh atau sebagian modal dimiliki negara serta dapat memperoleh dana dari
pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
 Setiap tahun menyususn Laporan Keuangan, disampaikan kepada yang berkepentingan
Contoh BUMN : Pertamina, Perusahaan Pegadaian, Indosat, Telkom, PT. Kererta Api
2.2.2 Metode Memiliki Bisnis Yang Telah Ada

 Mengambil alih bisnis keluarga


 Merupakan cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya telah diketahui sebelum
menjadi pemilik serta mudah memprediksinya.
 Jika kinerja bisnis selama ini baik, maka fungsi pemilik baru hanya memastikan bahwa
operasional yang ada masih berlanjut secara efesien. Namun apabila sebaliknya pemilik
baru harus merevisi manajemen, pemasaran dan kebijakan keuangan
 Membeli Bisnis yang telah ada
Bisnis dijual dengan alasan misalnya kesulitan keuangan, pemilik meninggal atau lainnya.
Pembeli harus punya keakhlian pada jenis bisnis yang akan dibeli dan yakin bahwa keuntungan
yang akan diperoleh sebanding dengan modal dikeluarkan
 Franchise (waralaba)
Adalah suatu perjanjian dimana pemilik bisnis (franchisor) memperbolehkan pemilik
bisnis lain (franchisee) memakai merk, nama dagang atau hak
ciptanya dengan syarat tertentu.
Jenis Waralaba :

 Distributorship (Penyalur Barang)


 Chain Style Business (Bisnis Gaya Rantai)
 Manufacturing Agreement (Memproduksi barang)
Keuntungan Warlaba :

 Gaya pengelolaan yang telah terbukti


 Nama yang telah dikenal
 Dukungan dana
Kerugian Waralaba :

 Berbagi keuntungan
 Pengendalian keuntungan
2.2.3 Mengukur Kinerja Bisnis
Manajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis akan mempengaruhi imbalan atas
penanaman modal (ekuitas) perusahaan demikian pula risikonya, sehingga dua hal ini
menjadi kriteria dalam mengukur kinerja bisnis.

 Imbalan atas Ekuitas


 Memperkirakan imbalan dari investasi dengan mengukur ROE (Return on
Equity)sebagai reperentasi laba setelah pajak dibagi total Investasi
 Risiko Bisnis
Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan dihari kemudian yang juga
menggambarkan ketidak pastian imbalan bagi pemiliknya.
2.2.4 Hubungan Antara Resiko Dan Imbalan

 Investor Bisnis dan Kreditor akan memberikan dananya kepada bisnis yang berisiko
tinggi apabila mereka memperoleh imbalan yang tinggi.
 Imbalan Kreditor berupa tingkat suku bunga yang tinggi sebagai kompensasi atas
peminjaman dana pada bisnis yang berisiko tinggi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data diatas maka didapatkan kesimpulan yaitu Konsep bisnis – Di dunia bisnis,
mempunyai konsep merupakan salah satu hal wajib ada dan tak bisa dianggap sebelah mata.
Konsep awal memang memiliki peranan yang sangat penting karena mencakup berbagai hal inti
mulai dari value hingga strategi bisnis yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis. Konsep
bisnis yang bagus dan tepat akan membantu perusahaan mencapai tujuan utamanya.

3.2 Saran Dan Pesan


Agar kita dapat menggunakan komputer dengan nyaman dan sistem penyimpanan file
dengan sistematika yang seragam. Maka media penyimpanan logis yang tepat yaitu dengan
menggunakan Sistem Berkas. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah
adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.gramedia.com/best-seller/konsep-bisnis/
2. Blog Gramedia Digital

Anda mungkin juga menyukai