Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

BAB III
BENTUK PEMILIKAN BISNIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pengantar Bisnis


Dosen Pembimbing : Dra. Paridawati, MM

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 :
FRESKY ARMELDO BCA 116 351
OLE HARTINI BCA 117 286
RAGIL AGUSTHA BCA 117 341
TRIADIPUTRA BCA 117 288
REXY MAYNACHI BCA 117 284
SARAH CLAUDIA BCA 117 313
STEFAN MANUEL

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


2018
Daftar Isi :
Cover.................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................... ii

Kata Pengantar....................................................................................................... 1

I. Pendahuluan....................................................................................................... 2

I.I Latar Belakang........................................................................................ 2

I.II Rumusan Masalah................................................................................... 3

I.III Tujuan Penulisan................................................................................... 4

II. Pembahasan....................................................................................................... 5

II.I Bentuk Pemilikan Bisnis di Indonesia……………………………………... ... 5


II.II Riwayat Singkatan Koperasi………………………………………………. 13
II.III Beberapa Perusahaan yang Dikendalikan oleh Pemerintah………….….. 17
II.IV Bentuk-bentuk Pemilikan Bisnis di Amerika……………………………..... 19
III. Penutup........................................................................................................................ ... 21
III.I Kesimpulan.................................................................................................... … 21
III.III Daftar Pustaka.................................................................................................. iii

ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pengantar Bisnis ini tentang “BENTUK PEMILIKAN BISNIS”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
anggota kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Pengantar Bisnis


“BENTUK PEMILIKAN BISNIS”. Supaya dapat berguna untuk ke kita sebagai Mahasiswa
dan Dosen Pengajar.

Palangka Raya, 03 Maret 2018


Penulis,

Kelompok 3
Pengantar Bisnis

1
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah
satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan.
Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya.
Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau
memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki
pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun
keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk
kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta
mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikanke
bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para
pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak
ada bentuk kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang
wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih
bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai
karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk
usaha mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan
dapat membuat keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

2
I.II RUMUSAN MASALAH

Dengan latar belakang yang sudah di jelaskan sebelumnya kami akan membahas
masalah mengenai:

1. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?


2. Bagaimanakah karakteristik dari masing-masing bentu kepemilikan bisnis?
3. Bagaimanakah dampak dari kepemilikan terhadap pengembalian dan risiko?
4. Bagaimanakah cara memperoleh kepemilikan dari bisnis yang sudah berjalan?
5. Apakah yang dimaksud dengan bisnis kecil?
6. Apakah bentuk-bentuk dari bisnis kecil?

3
I.III TUJUAN

Jika di lihat rumusan masalah di atas, bahwa makalah ini mempunyai tujuan :

1. Untuk Mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis


2. Untuk memperoleh hal-hal baru yang ada di dalam dunia bisnis sehingga
dapat menambah wawasan.
3. Sebagai salah satu tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengantar Manajemen bisnis
4. Untuk Mempelajari dan mendalami tugas atau Mata kuliah yang telah diberikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

II.I Bentuk Pemilikan Bisnis di Indonesia

A. Perusahaan perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha,
modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah pemilik
modal dan pemimpin perusahaan. Tanggung jawab perusahaan perorangan adalah tidak
terbatas. Artinya bahwa orang tersebut (pemilik) bertanggung jawab terhadap kewajiban
atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal yang dimasalahkannya kedalam
perusahaan tersebut dan dengan seluruh hartanya kekayaan milik pribadinya, berikut ciri-
ciri perusahaan perseorangan :
a. Dimiliki oleh perorangan
b. Pengelolaan terbatas atau sederhana
c. Modal tidak terlalu besar
d. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahhan,
Adapun Kebaikan atau dampak perusahaan perorangan :
a.Dapat dengan mudah dimulai;
b. Merupakan oganisasi sederhana, sehingga biaya organisasinya pun rendah;
c.Pemilik mempunyai kebebasan dalam mengelolah perusahhan;
d.Perangsang laba kuat, yang mempunyai arti bahwa pemilik berhak atas seluruh la.ba
perusahaan, sehingga menumbuhkan gairah untuk memajukan perusahaan,
Adapun Keburukan atau kekurangan perusahaan perseorangan :
a. Besar perusahaan terbatas, karena daya kemampuan pemilik perusahaan terbatas;
b. Keterbatasan tenaga kerja;
c. Kemampuan manajemen terbatas
d. Kelangsungan hidup perusahaan atau kontinuitas perusahaan tidak terjamin,karena
hanya tergantung pada pemilik.
e. Kebutuhan modal yang dapat di penuhi pemilik perusahaan relatif kecil

Di dalam pengelolaan perusahaan perseorangan, hampir keseluruhan langsung ditangani


sendiri oleh pemiliknya atau kelurga sendiri. Jika perusahaan perseorangan berkembang
menjadi besar, maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemiliktidak lagi
mengelola secara langsung. Melainkan akan duduk sebagai seseoarang komisaris
(pengawasa), sedangkan untuk menjalankan usaha diserahkan kepada orang lain, atau
manajer yang bisa berkerja lebih profesional.
·

5
B. Bentuk Kepemilikan Bisnis Firma ( Kemitraan )

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang juga lasung
memimpin perusahaan. Menurut KUHD, firma adalah suatu poersekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memekai suatu nama untuk kepentingan bersama. Dalam persekutuan
firma, semua pemilik ikut men jalankan kegiatan usaha.
Modal firma terutama berasal dari setoran dari setiap orang yang terkait dalam kesepakatan
firma. Besar kecilnya bagian modal setia anggota di tetepkan berdasarkan kesepakatan
bersama. Seseorang yang mempunyai keahlian tertentu yang sangat menunjang keberhasilan
firma, dapat diterima sebagai anggota pemilik tanpa menyetor sejumlahmodal. Keahlian
tersebutdihargai setara dengan bagian modal yang semestianya disetorkan.
Setiap pemilik firma bertanggung jawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan. Sementara
itu, pembagian laba biasanya didasarkan pada jumlah modal yang disetorkan. Kriteria lain,
seperti keahlian dan pengalaman maasing-masinganggota dapat juga dipakai sebagai dasar
pertimbangan lainnya. Pada prinsipnya, setiap anggota berhak mepimin perusahaan . namun
demikian, lepentian perusahaan, biasanya dipilih salah satu di antara anggota memjadi
pemimpin utama.

Dalam menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu sebagai berikut:
1. Anggota yang mendapat usaha bertindak atas nama perusahaan.
2. Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.
Maksud atas pembagian anggota seperti di atas adalah untuk menghindarkan terjadian
tindakan yang merugikan bagi perusahaan,
Adapun Kebaikan firma atau kemitraan adalah sebagai berikut :

Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak tergantung pada suatu orang
pemilikUntuk memeperoleh kredit lebih mudah karena dalam perusahaan lebih banyak orang
yang bertanggung jawab.Modal dapat terpenuhi dab bisa menjadi lebih besar daripada
perusahhan perseorangan.Adanya kerja sama dari pihak pemilik.Langkah atau tindakkan
lebih rasional karena perusahhan dikelolah lebih dari satu orang.Adapun Kelemahan firma
atau kemitraan adalah sebagai berikut :
1. Tangguing jawab pemilik tidak terbatas.
2. Dapat terjadi perselisihaan antarsuku sehingga tidak jarang sampai berakibat
perusahaan bubar
3. Modal susah diambil walau sekutu mengundurkan diri
4. Risiko perusahaan untuk bubar sangat besar.
·

6
C. Bentuk Kepemilikan Bisnis Perseroan Komanditer ( Korporasi )

Peseroan komanditer adalah bentuk badan yang dirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di
antara anggotanya. Satu pihak dalam CV bersedia mempimpin, mengelola perusahaan serta
bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan. Pihak lainnya dalam CV hanya bersedia
menaruh modal dalam usaha, tetapi tidak bersedia mempimpin perusahaan , hanya
bertanggung jawab atas uatang-utang perusahaan sebesar modal yang disertakan.
Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya ada dua kelompok pemilik suatu perusahaan
komanditer

Kelompok pertama , yaitu mereka yang menanamkan sejumlah modal dan bertindak selaku
pengelola perusahaan. Mereka ini disebut sebagai sekutu komanditer.

Kelompok kedua yaitu mereka hanya mengikutsertakan sejumlah modal tetapi tidak ikut
mengelola perusahhan mereka ini dinamakan sekutu komanditer (sekutu pasif)
Segala sesuatu mengenai perusahaan seperti tata cara pembagian keuntungan peneriamaan
sekutu baru, pengunduran diri selaku sekutu, tahun buku, dan lain sebagainya disepakati dan
diatur bersama secara tertulis antara sekutu-sekutu. Perseroan komanditer memiliki
keuntungan dan kelemahan sebagaimana bentuk perusahaan lain.
Keuntungan-keuntungan perseoran komanditer, yaitu sebagai berikut:
Relatif mudah mendirikannya
Terdapat kemungkinan mengumpulkan modal lebih besar
Memungkinkan diadakan spesialisasi dalam pengolaan
Pemilik termotovasi untuk bekerja keras
Kelemahaan-kelemahan perseoran komanditer, yaitu sebagi berikut:
Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas utang-utang perusahaan
Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
Relatif sulit untuk mengumpulkan modal. Contoh peseroan komanditer adalah perusahhan
yang bergerak di bidamg percetakkan, seperti CV Grahadi, CV Haka MJ, dan CV Putra
Nugraha.

7
D. Bentuk Kepemilikan Bisnis Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang
lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan
terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan
lainnya.

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas, PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995 serta
peraturan pelaksanaannya.

1.PT Merupakan Badan Hukum.

Dalam hukum Indonesia dikenal bentuk-bentuk usaha yang dinyatakan sebagai Badan
Hukum dan bentuk-bentuk usaha yang Bukan Badan Hukum. Bentuk usaha yang merupakan
Badan Hukum adalah: PT, Yayasan, PT (Persero), Koperasi. Sedangkan bentuk usaha yang
Bukan Badan Hukum adalah: usaha perseorangan, Firma, Commanditaire Vennotschap (CV),
Persekutuan Perdata (Maatschap). Perbedaan yang mendasar antara bentuk usaha Badan
Hukum dan bentuk usaha Bukan Badan Hukum adalah, dalam bentuk usaha Badan Hukum
terdapat pemisahan harta kekayaan dan pemisahan tanggung jawab secara hukum antara
pemilik bentuk usaha Badan Hukum dengan Badan Hukum tersebut sendiri.Sedangkan dalam
bentuk usaha Bukan Badan Hukum secara prinsip tidak ada pemisahan harta kekayaan dan
pemisahan tanggung jawab secara hukum antara pemilik dan bentuk usaha itu sendiri.

2.PT Didirikan Berdasarkan Perjanjian.

Perjanjian dibuat oleh paling sedikit 2 pihak. Oleh karena PT harus didirikan berdasarkan
perjanjian maka PT minimal harus didirikan oleh paling sedikit 2 pihak. Pasal 7 UU
No.1/1995 mengatur hal tersebut:“Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan
akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”.

3 PT Melakukan Kegiatan Usaha.

Sebagai suatu bentuk usaha, fungsi didirikannya suatu PT adalah untuk melakukan kegiatan
usaha. Dalam mendirikan PT harus dibuat Anggaran Dasar PT yang didalamnya tertulis
maksud dan tujuan PT dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT.

4. PT Memiliki Modal Dasar yang Seluruhnya Terbagi dalam Saham.

Salah satu karakteristik dari PT adalah modal yang terdapat dalam PT terbagi atas saham.
Suatu Pihak yang akan mendirikan PT harus menyisihkan sebagian kekayaannya menjadi
kekayaan/aset dari PT. Kekayaan yang disisihkan oleh pemilik tersebut menjadi modal dari
PT yang dinyatakan dalam bentuk saham yang dikeluarkan oleh PT tersebut.

8
5. PT Harus Memenuhi Persyaratan yang Ditetapkan dalam UU No. 1/1995 serta
Peraturan Pelaksananya.

UU No. 1/1995 sampai saat ini adalah dasar hukum yang mengatur mengenai perseroan
terbatas di Indonesia. Namun sehubungan dengan PT harus diperhatikan pula peraturan
pelaksana yang terkait dengan UU No. 1/1995 antara lain misalnya: Peraturan Pemerintah
No. 5 tahun 1999 tentang “Bentuk-bentuk Tagihan Tertentu Yang Dapat Dikompensasikan
Sebagai Setoran Saham” yang merupakan peraturan pelaksana dari Pasal 28 UU No.1/1995
Adapun Ciri-ciri dan sifat Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut :
kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
modal dan ukuran perusahaan besar.
kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
kepemilikan mudah berpindah tangan.
mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen.
kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham sulit untuk
membubarkan pt.
pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.

Jenis/Macam Perseroan Terbatas (PT) yang Ada Di Indonesia :

1. Perseroan Terbatas / PT Tertutup

PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya bisa dimiliki oleh
orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara
sembarangan. Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di
kertasnya sudah tertulis nama pemilik saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke
orang atau pihak lain.

2. Perseroan Terbatas / PT Terbuka

PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut boleh dibeli dan
dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga sangat mudah untuk diperjual belikan ke
masyarakat. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama
sehingga tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut.

3. Perseroan Terbatas / PT Domestik

PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan operasional di dalam negeri
sesuai aturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.

9
4. Perseroan Terbatas / PT Asing

PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan dan hukum yang berlaku di
negara tempat PT itu didirikan. Namun pemerintah telah menetapkan bahwa setiap
perusahaan atau pemodal asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri berbentuk
PT yang taat dan tunduk terhadap aturan dan hukum yang ada di Indonesia.

5. Perseroan Terbatas / PT Perseorangan

PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan hanya dimiliki oleh satu
orang saja. Orang yang menguasai saham tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai
direktur di perusahaan tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan memilik
kekuasaan tunggal, yaitu mengusai wewenang diektur dan juga RUPS / rapat umum
pemegang saham.

7. Perseroan Terbatas / PT Umum / PT Publik


PT Publik adalah PT yang kepemilikan saham bebas oleh siapa saja dan juga terdaftar di
bursa efek.

10
E. Bentuk Kepemilikan Bisnis Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu :
1. Perorangan, yaitu orang yang sukarela menjadi anggota koperasi.
2. Badan hokum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang
memiliki lingkup lebih luas.
Menurut atau dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :

1. Koperasi adalah perkumpulan orang – orang


2. Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
4. Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis
5. Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
6. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Adapun menurut Chaniago Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang –
orang atau badan hokum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan
keluar, denganbekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Adapun menurut Dooren Sudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidaklah
hanya kumpulan orang–orang, akan tetapi juga merupakan kumpulan dari badan–badan
hokum.

Adapun menurut Hatta Koperasi Adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong – menolong , semangat tolong menolong tersebut
didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan
semua buat orang.

Adapun menurut Moonder Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan
“urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam
urus niaga semata–mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong –
royong.

11
Dan menurut Definisi UU No. 25 / 1992 Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang – seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas azas kekeluargaan
Tujuan Koperasi Untuk menyejahteraan anggotanya. Tujuan utama adalah mewujudkan
masyarakat adil makmur materian dan spiritual berdasarkan pancasila dan undang – undang
Dasar 1945.

Menurut Moonker adapun prinsip prinsip Koperasi adalah sebagai berikut :


Keanggotaan bersifat sukarela
Keanggotaan terbuka
Pengembangan anggota
Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis
Koperasi sebagai kumpulan orang – orang
Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi
Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
Perkumpulan dengan sukarela
Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi.

F. Yayasan

Yayasan dikatakan merupakan suatu badan hukum, karena harta kekayaan merupakan
harta terpisah dari harta-harta pengurus-pengurusnya. Menurut peradilan dan hukum,
yayasan adalah suatu badan hukum, yang bias bertindak atas nama sendiri. Badan hukum
artinya suatu organisasi yang memiliki harta terpisah dari harta para pemilik. Jika terjadi
kepailitan maka harta pemilik tidak turut menanggung resiko, misalnya bentuk usaha PT,
Koperasi Yayasan. Sedangkan organisasi yang tidak berbadan hukum, harta pemilik dan
harta organisasi tidak terpisah secara jelas seperti pada perusahaan perserorangan.
Pada umumnya yayasan ini bergerak dengan tujuan sosial seperti Yayasan Rumah
Sakit Islam, Yayasan yatim piatu dan sebagainya. Guna mencapai tujuannya, yayasan
berusaha mengumpulkan uang atau barang-barang lainnya dari sumbangan-sumbangan,
wakat dan sebagainya. Dalam mengumpulkan dana ini kadang-kadang yayasan mendirikan
usaha-usaha tertentu dibawah koordinasi yayasan.

12
II.II Riwayat Singkat Koperasi

Dalam hal ini akan dikemukakakan beberapa sejarah penting saja,dari gerakan
koperasi dari Negara Inggris,Perancis,Jerman,Denmark,dan Indonesia.Negara-negara tersebut
mempunyai sejarah perkembangan yang khusus.
1. Inggris mempelopori berdirinya koperasi konsumsi.
2. Perancis mempelopori berdirinya koperasi produksi.
3. Jerman mempelopori berdirinya koperasi kredit.
4. Denmark mempelopori berdirinya koperasi pertanian dan pertenakan.

A. Riwayat Koperasi di Inggris

Koperasi sebenarnya sudah ada sebelum terjadinya revolusi industri terjadi. Koperasi sudah
digagaskan oleh Robert Owen pada tahun 1771-1858 pada usah pemintalan kapas di New
Lanark, Skotlandia. Karena melihat peluang bagus maka gerakan ini dikembangkan lagi oleh
William King pada tahun 1786-1865 dengan cara mendirikan sebuah toko kopersi di
Brighton, Inggris. Dan pada 1 Mei 1828 terbitlah publikasi bulanan yang bernama The
Coorperator, yang berisikan gagasan dan saran praktis untuk mengelola toko dengan
menggunakan prinsip koperasi.

Awal mula koperasi di Inggris

Lahirnya koperasi di Inggiris memiliki kaitan dengan adanya revolusi industri, terjadinya
revolusi indosrti tidak memberikan hasil yang maksimal untuk memperbaiki tatanan ekonomi
Inggris pada saat itu. Karena pada saat revolusi industri sistem ekonomi yang dipakai adalah
kapitalisme yang hanya menguntungkan untuk para pemilik modal. Dalam masa
perekonomian yang sulit ini muncullah koperasi pertama di Inggris dengan nama Koperasi
Rochdale dan dipimpin oleh Charles Howart pada tanggal 24 Oktober 1844. Sampai saat ini
tanggal tersebut diperingati sebagai hari Gerakan Koperasi Modern.

Pada awalnya, usaha yang dijalankan Koperasi Rochdale adalah penyediaan barang barang
untuk konsumsi sehari-hari. Lama kelamaan koperasi ini mendirikan sebuah pabrik dan
perumahan untuk para anggotanya, pembangunan pabrik pun membuka banyak lapangan
pekerjaan baru untuk memeperbaiki kondisi perekonpmian pada saat itu. Beberapa tahun
kemudian, koperasi mulai masuk ke dalam kegiatab pendidikan dengan membangun dan
menyediakan tempat membaca surat kabar. Setelah melihat keberhasilan Koperasi Rochdale ,
berdirilah sekitar 100 koperasi pada tahun 1852, untuk memperkuat gerakan koperasi ini
didirikan lah pusat koperasi pembelian The Cooperative Whole-sale Society (C.W.S). Pusat
koperasi ini sangat berkembang hingga pada tahun 1945 CWS memiliki 200 unit pabrik dan
9000 pekerja.

Prinsip-prinsip ini banyak dianut oleh Negara-negara lain,yang kemudian mereka tafsirkan
dan kemudian diatur lagi menurut kepentingan di Negara nya masing-masing,mereka
memberikan urutan-urutan yang berbeda dengan urutan semula.ICA dalam Kongres-nya di
Paris tahun 1937 telah merumuskan Rochdale Principles sebagai berikut :

13
A. Prinsip Primer :
1. Sukarela
2. Pimpinan diatur secara demokratis.
3. Laba atas dasar pembelian
4. Pembatasan bunga atas modal

B. Prinsip Sekunder :
1. Netral terhadap agama dan politik
2. Pembelian secara kontan
3. Memajukan pendidikan

D. Riwayat Koperasi di Perancis

Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskinan dan


penderitaan bagi rakyat Perancis. Kelahiran koperasi yang didasari oleh adanya
penindasan dan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat kalangan bawah (buruh) di
dalam sistem kapitalisme yang berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula
dengan kelemahan dari dalam koperasi sendiri. Kurangnya modal, kesadaran dan
pengetahuan yang rendah dari anggota dan pengurus menyebabkan koperasi sulit
berkembang secara pesat. Di sisi lain, ideologi sosialisme yang muncul sebagai reaksi
dari kekurangan-kekurangan kapitalisme itu ternyata tidak mampu berbuat banyak untuk
merubah keadaan saat itu. Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles
Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib
rakyat, para pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang
bergerak dibidang produksi.

Charles Fourier (1772-1837) seorang sosialis Perancis menganjurkan berdirinya unit-


unit produksi “Falansteires” yang mengedepankan semangat kebersamaan baik
kepemilikan 16ook16tr, mengupayakan kebutuhan sendiri dan kepemilikan terhadap alat-
alat produksi secara bersama-sama. Louis Blanc (1811-1882) meskipun terpengaruh oleh
cita-cita Charles Fourier tetapi Louis Blanc mencoba lebih realistis dengan menyusun
rencana yang lebih konkret. Louis Blanc mengusulkan kepada pemerintah untuk
mendirikan tempat-tempat kerja untuk kaum buruh dalam bentuk Atelier Sosiaux (Atelier
Sosial) dimana kaum buruh mengorganisir sendiri dengan cara kooperatif dan diawasi
oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah kerja, kaum buruh juga mendapat bagian dari
laba usaha. Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa masalah sosial dapat diatasi jika
masyarakat diatur menjadi “Assosiasi Produktif” yang dipimpin teknokrat dan ahli-ahli
ook16try. Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional
Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah
Koperasi yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000
orang, dan 16ook yang dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar
3.600 milyar franc/tahun.

14
E. Riwayat Koperasi di Jerman

Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul
seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia
menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi
dengan pedoman kerja sebagai berikut :

1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.


2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai
kerjasama yang erat.
4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih
tanpa mendapatkan upah.
5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat
6. Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang
berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-
pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam
Schulze adalah :

1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota


2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

F. Riwayat Koperasi di Denmark

Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk
Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30
tahun balajar di perguruan tinggi.
Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan
melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu
sendiri. Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi
konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

G. Riwayat Koperasi di Indonesia


Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah
koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil.
Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari
penderitaan .Secara spontan mereka ingin merubah hidupnya.
Di Indonesia ide - ide perkoperasian diperkenalkan oleh, R. Aria Wiraatmadja yang pada
tahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Karena semangat
yang tinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo . Dr Sutomo sangat memiliki
peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan kehidupan rakyat.

15
Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.
Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun
1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat
untuk penyebaran koperasi di Indonesia.
Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki Indonesia.Lalu jepang mendirikan koperasi
yang diberi nama koperasi kumiyai.
Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya.Hari itukemudian
ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan :
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia [SOKRI]
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Pada tanggal 12 Juli 1953, mengadakan kembali Kongres Koperasi yang ke-2 di
Bandung. Kongres koperasi ke -2 mengambil putusan :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia [ Dekopin ]sebagai pengganti SOKRI


2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3 Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Pelaksanaan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan :


1. menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutamkopera
2. memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3. memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil

16
II.III Bebeeapa Perusahaan yang Dikendalikan oleh Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian
besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah
satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan
usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri

Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu perjan, persero dan perum
beserta pengertian arti definisi :

1. Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.
Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena
besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan
Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.

2. Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh
modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta
mengejar keuntungan atau profit oriented, berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi
persero.

Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan umum
yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum
Pegadaian, dll.

3. Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda
dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Bentuk persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan
terbatas / PT swasta yakni sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya /
sebesar-besarnya. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus
dikuasai oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar,
maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang
terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak
keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai
pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini
tidak memperoleh fasilitas negara.

17
Tujuan BUMN selalu terdiri dari tujuan sosial dan tujuan komersial. Sebaiknya tujuan sosial
dibedakan dari tujuan komersial, untuk tujuan sosial pemerintah memberi subsidi sedang
tujuan komersial dibayar oleh konsumen.Turut campur tangan pemerintah dalam
perekonomian dalam bentuk BUMN/BUMD, secara ekonomis merupakan tindakan untuk
mengatasi kegagalan mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara optimal, yang
berarti pula mengatasi adanya kegagalan mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis
yang optimal atas sumber daya. Kegagalan pasar pertama adalah kegagalan yang disebabkan
oleh struktur pasar di mana tingkat teknologi yang menyebabkan turunnya biaya (decreasing
cost technology) menyebabkan terbentuknya monopoli secara alamiah (natural monopoly)
atau oligopoli. Apabila terjadi monopoli atau oligopoli maka pasar akan dikuasai oleh
sebuah atau beberapa perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar untuk mendapatkan
keuntungan yang berlebihan dengan mengurangi produksi dan menaikkan harga di atas
biaya marginal. Kegagalan pasar yang lain adalah eksternalitas yaitu adanya perbedaan nilai
dan manfaat sosial dengan manfaat dan nilai pribadi (Mangkoesoebroto. 1993:43).
Kegagalan pasar yang lain adalah kegagalan mekanisme pasar secara dinamis yang
disebabkan belum berkembangnya pasar modal dan keengganan pihak swasta terhadap
resiko usaha. Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa adanya turut campur tangan pemerintah
maka akan terjadi kebangkrutan, dan pengangguran yang mempunyai akibat luas terhadap
perekonomian suatu negara. BUMN mempunyai peran penting dalam pembangunan negara
berkembang. Timbulnya BUMN dapat disebabkan oleh beberapa alasan : karena kegagalan
mekanisme pasar mencapai alokasi sumber daya secara optimal, disebabkan adanya
monopoli dan eksternalitas, alasan idiologi, alasan sosial politis, dan sebagai warisan sejarah.

Adapun Ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut :

1. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
2. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah
Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
3. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
4. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
5. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
6. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
7. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi
8. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
9. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.

18
II.IV Bentuk-bentuk pemilikan bisnis di Amerika

a. Sole Proprietorship

Ini adalah bentuk bisnis yang diusahakan oleh perseorangan. Orang yang menjalankan usaha
ini adalah entrepreneur, dan fungsi dalam membuat keputusan dalam bisnis disebut dengan
kegiatan entrepreneurship. Pemilik menjalankan bisnis ini, secara bebas, tidak terikat kepada
para pemegang saham seperti dalam bentuk bisnis lainnya.

b. Partnership

Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan, dua orang atau lebih untuk menjalan
suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang
usaha yang mencari laba, akan tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk
mencari laba. Ada dua macam bentuk partnership, yaitu:
1) General Partnership. Dalam bisnis ini semua anggota ikut secara aktif
mengoperasikan bisnis, sama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab
yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2) Limited partnership. Pada bisnis ini memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang
yang bertanggung jawab tidak terbatas, dan anggota lainnya bertanggungjawab
terbatas.

c. Corporations

Bentuk koperasi ini disebut juga perseroan, menjadi tulang punggung dan cirri khas ekonomi
kapitalis Amerika. Dalam bentuk korporasi ini terkumpul modal raksasa, memperkrjakan
berjuta-juta karyawan dan mempunyai pengaruh luar biasa terhadap penghidupan seluruh
bangsa. Penghasilan yang dicapai meliputi 50% dari penghasilan bisnis seluruh Amerika,
antara lain melalui perseroan telepon, general motor, perseroan baja, perseroan minyak dan
sebagainya.

d. Joint-Stock Companies

Joint-Stock Companies diadakan untuk mengumpulkan modal lebih besar. Asosiasi ini
bersifat sukarela dengan membagi capital atas saham-saham. Pemilik saham tidak ikut
partisipasi dalam manajemen perseroan, tetapi mereka memilih direktur yang bertugas dan
bertanggung jawab menjalankan perseroan sehari-hari.

e. Business Trusts

Walaupun bentuk ini kurang popular namun mempunyai keuntungan dalam mengatasi
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam bentuk korporasi. Para pemilik penerima
keuntungan dari saham yang ia miliki, dan tidak bertanggung jawab terhadap utang-utang
trusts. Direktur dipilih seperti halnya direktur korporasi. Business trusts ini sering bergerak
dalam bidang investasi dan juga diperkenankan membeli saham atau obligasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

19
f. Joint Ventures dan Underwriting syndicates

Bentuk ini adalah bentuk yang tertua dari tipe partnership, yang berasal dari Eropa tahun
1600-an dan 1700-an. Bentuk ini lebih praktiss untuk mengurus usaha real estate dan
kontruksi besar. Apabila kerjasama ini dilakukan dalam usaha penjualan saham dan obligasi
secara besar-besaran, disebut underwriting syndicates, yang berlaku untuk sementara.
Kadang-kadang sindikat ini membeli semua saham perseroan, kemudian dijualnya kepada
public.

g. Cooperative

Para anggota koperasi membeli saham seperti perseroan. Satu angggota memiliki satu suara
tidak memandang berapa sahamnya dalam koperasi. Dan pembagian laba didasarkan atas
jumlah saham yang dimiliki. Motif utama pendirian koperasi ialah untuk memenuhi
kebutuhan anggota dengan harga lebih murah.

h. Grup-grup Perusahaan

Grup perusahaan berada dibawah seorang atau sekelompok orang yang berpengaruh besar
terhadap manajemen perusahaan. Komoditi yang menjadi andalan bisnisnya macam-macam,
ada komoditi yang saling berhubungan, terintegrasi dari distribusi hulu sampai keindustri
hilir seperti perusahaaan pabrik tepung terigu dengan industry yang memproduksi mie.

20
BAB III
PENUTUP

III.I Kesimpulan
Pada pembuatan tulisan yang berjudul “Bentuk Bentuk Badan Usaha” kebijakan
kebijakan pada setiap badan usaha sangat berpotensi besar untuk kelancaran sebuah jalannya
usaha agar lebih teratur selain itu dalam penggabungan penggabungan perusahaan juga
sangat berpengaruh untuk memenuhi tuntutan bisnis perusahaan itu sendiri. Serta memberi
kemudahan bagi para customer dan keuntungan bagi seorang pemilik seperti koperasi simpan
pinjam yang bekerja sama atau bergabung dengan bank bukopin untuk memberi kemudahan
bagi para pengusaha yang kehabisan modal atau ingin membuka anak perusahaan.

21
III.II Daftar Pustaka
http://simakilmu.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kepemilikan-bisnis-untuk-tugas.html

https://sukasuka345.wordpress.com/2017/03/21/makalah-pengantar-bisnis-materi-bentuk-
kepemilikan-dan-kerjasama-pengembangan-bisnis/

http://jumarizzaki.blogspot.co.id/2016/09/makalah-pengantar-bisnis-memilih-bentuk.html

https://pungkiindriyonoblog.wordpress.com/2013/09/30/sejarah-perkembangan-koperasi-di-
dunia-dan-di-indonesia/

iii

Anda mungkin juga menyukai