Introduction to Entrepreneurship
Disusun Oleh :
LB28
Business Creation
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun buku kumpulan
materi kewirausahaan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Buku kumpulan materi
kewirausahaan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir semester.
Dalam buku kumpulan kewirausahaan ini penulis akan membahas mengenai dasar-
dasar akro ekonomi yang telah dibahas . Buku ini dibuat dengan berbagai sumber dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan buku kumpulan materi makro
ekonomi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku kumulan materi ini. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada karya tulis ini.
Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membantu membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan buku kumpulan mater makro ekonomi ini. Semoga buku ini
dapat memberikan manfaat bagi semua.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pengertian GDP......................................................................................................9
B. Perhitungan GDP....................................................................................................10
C. Jenis GDP...............................................................................................................12
D. GDP dan Income percapita.....................................................................................13
A. Uang........................................................................................................................24
B. Bank Sentral...........................................................................................................25
C. Kebijakan ...............................................................................................................27
A. Model Keseimbangan.............................................................................................40
B. Disposable Income.................................................................................................44
C. MPS, MPC, dan K..................................................................................................44
D. Inflasi......................................................................................................................45
E. Kurva Philips..........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Introduction to Entrepreneurship
A. Pengertian Entrepreneurship
Selain itu, ada juga suatu istilah yang sering digunakan di dalam dunia
perkantoran, yaitu corporate entrepreneurship. Corporate entrepreneurship sendiri
adalah salah satu konsep dari kewirausahaan, di mana tingkat aktivitas
kewirausahaannya dilakukan dalam tingkat perusahaan. Setiap perusahaan memiliki
skala yang berbeda dalam standar cara bekerjanya. Ada beberapa perusahaan yang
bersifat sangat konservatif, kaku dan menjauhi resiko, tetapi ada juga beberapa
perusahaan lain yang lebih mendukung kewirausahaan, tindakan proaktif, mengambil
resiko dan mengembangkan inovasi dalam perusahaan, sehingga cara bekerjanya
menjadi jauh lebih fleksibel.
Ada banyak entrepreneur di dunia ini, tetapi hanya sebagian dari entrepreneur
ini yang bisa digolong sukses, sedangkan ada juga banyak entrepreneur yang gagal.
Menurut riset, seorang entrepreneur harus bisa memiliki setidaknya empat
karakteristik penting ini untuk menjadi sukses dalam bidangnya masing-masing.
1) Passion for the business: Seorang entrepreneur harus mempunyai minat dan
kepercayaan pada bisnis yang ia jalani. Mereka harus bisa memiliki
kepercayaan bahwa bisnisnya dapat berjalan serta memberikan dampak positif
pada pelanggan-pelanggannya. Ia harus yakin dengan produk atau jasa yang
ditawarkan, sehingga bisnisnya dapat terus berjalan dengan baik.
STEP 1
STEP 2
Feasibility analysis
STEP 3
Moving from an idea to an
entrepreneurial firm
STEP 4
Franchising
Ada beberapa figur-figur entrepreneur sukses yang telah membuka mata dunia
dengan ide dan kemampuan entrepreneurship-nya.
Steve Jobs adalah seorang entrepreneur yang telah membuka mata dunia. Ia
adalah salah satu pendiri dari perusahaan teknologi raksasa Apple. Ia telah
membimbing Apple untuk mengembangkan produk-produk inovatif yang
dunia tidak pernah mengganggap mungkin seperti iPod, iPhone dan iPad.
Salah satu produk inovatif yang diciptakan oleh Apple adalah iPhone karena
iPhone menjadi patokan untuk perkembangan smartphone berikutnya. Untuk
pertama kalinya, orang dapat mengakses internet, menelepon, menonton
video, mengambil gambar dan mendengarkan lagu dalam satu alat. iPhone
juga menekankan konsep yang sangat sederhana dan user-friendly, sehingga
konsumen bisa menggunakan alatnya dengan sangat mudah.
Mark Zuckerberg adalah seorang entrepreneur yang telah membuka mata
dunia juga. Ia adalah CEO dan salah satu pendiri dari perusahaan media
sosial Facebook. Pada kuarter kedua tahun 2018, Facebook sudah memiliki
2.23 miliar pengguna aktif. Melalui Facebook, ia berhasil menghubungkan
orang-orang, sehingga mereka bisa mengunggah status dan foto kepada teman-
temannya dengan mudah. Facebook mempermudah penggunanya untuk bisa
berkomunikasi dan lebih saling mengenal melalui platform-nya. Para
pengguna juga bisa berkomunikasi kembali dengan orang-orang yang sudah
lama tidak bertemu. Facebook juga membuat fitur seperti friending dan like
button menjadi terkenal.
Tadashi Yanai adalah seorang entrepreneur yang telah membuka mata dunia
juga. Ia adalah CEO dan pendiri dari Fast Retailing, perusahaan induk dari
perusahaan apparel Uniqlo. Uniqlo terkenal akan kualitas produknya yang
tinggi, tetapi dijual dengan harga yang murah. Tadashi Yanai selalu
menekankan bahwa ia tidak ingin Uniqlo hanya menjadi perusahaan apparel
yang trendi, tetapi juga inovatif. Hal ini dapat dilihat dari pengembangan dan
inovasi produk Uniqlo dengan teknologi baru seperti Heattech dan Airism.
Bahan heattech dapat menyerap lembab dari tubuh, sehingga tubuh menjadi
terasa lebih hangat. Bahan airism mengurangi penumpukan lembab tubuh,
sehingga pengguna menjadi lebih nyaman.
BAB II
Recognizing Opportunities and Generating Ideas
A. Peluang
Peluang adalah sekumpulan kesempatan menguntungkan yang bisa
menciptakan kebutuhan baru unuk sebuah produk, jasa atau bisnis. Pada umumnya,
ada empat kualitas penting yang harus dimiliki oleh sebuah peluang:
1. Menarik (attractive)
2. Tepat waktu (timely)
3. Tahan lama (durable)
4. Memberikan value bagi pelanggan
1. Observasi tren
Pendekatan pertama untuk menemukan peluang adalah mengobservasi tren-
tren yang ada dan mempelajari caranya bagaimana tren tersebut bisa menjadi
suatu peluang untuk ide bisnis. Oleh karena itu, para pengusaha harus bisa sadar
akan perubahan-perubahan tren yang terjadi di sekitar kehidupannya. Tren-tren
yang biasanya mudah untuk ditemukan adalah tren ekonomi, sosial, teknologi
dan politik atau peraturan.
Tren ekonomi adalah tren-tren yang berhubungan dengan kondisi
ekonomi di suatu negara, tingkat pendapatan rata-rata masyarakat dan
pola pengeluaran masyarakat secara garis besar. Jika sebuah negara
memiliki ekonomi yang lebih kuat, masyarakat cenderung lebih sering
mengeluarkan lebih banyak uang.
Tren sosial adalah tren-tren yang berhubungan dengan budaya atau
norma sosial masyarakat dan perubahan demografis masyarakat. Contoh-
contoh tren sosial adalah populasi yang mayoritasnya anak muda,
keberagaman budaya dalam masyarakat, jumlah pengguna internet yang
banyak dan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya kesehatan.
Tren teknologi adalah tren-tren yang berhubungan dengan inovasi
teknologi baru dan menurunnya penggunaan teknologi lama. Kemajuan
dalam teknologi bisa menciptakan banyak peluang bisnis baru. Contoh-
contoh industri yang mulai berkembang akibat inovasi teknologi adalah
bioteknologi, big data, cloud computing dan artificial intelligence (AI).
Tren politik atau peraturan adalah tren-tren yang berhubungan dengan
perubahan kekuasaan politik dalam suatu negara dan regulasi-regulasi
baru yang dibuat oleh pemerintah. Hal ini bisa menjadi peluang bagi para
pengusaha untuk menciptakan inovasi dalam produk atau jasa yang bisa
memberikan value oleh karena perubahan-perubahan tersebut.
2. Menyelesaikan Masalah
Pendekatan kedua untuk menemukan peluang adalah mencari suatu masalah
dan menyediakan solusi bagi masalah tersebut. Masalah-masalah ini bisa
ditemukan di sekitar kehidupan sehari-hari, baik itu melalui mengobservasi tren-
tren yang ada atau bahkan menggunakan intuisi atau pengalaman pribadi.
Banyak perusahaan sebenarnya dimulai dari sebuah masalah yang dihadapi oleh
para pemilik perusahaannya, yang kemudian mereka menciptakan solusi-solusi
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut yang mungkin juga dialami oleh
orang lain.
1. Preparation
Preparation adalah tahap pertama, yang berbicara mengenai segala latar
belakang, pengalaman dan pengetahuan yang seorang entrepreneur miliki dan
bawa dalam proses menemukan peluang. Seorang entrepreneur yang memiliki
lebih banyak pengalaman berbisnis dan pengetahuan mengenai realita suatu
industri tertentu cenderung mempunyai lebih banyak cara untuk menemukan
peluang dalam proses ini.
2. Incubation
Incubation adalah tahap kedua dalam proses mencari ide yang kreatif, di
mana hal ini terjadi ketika seseorang sedang memikirkan suatu ide atau masalah
tertentu. Proses incubation bisa terjadi secara disengaja atau juga bisa secara
tidak disengaja ketika sedang melakukan aktivitas lain. Proses ini juga tentunya
dipengaruhi oleh seberapa luas cakupan aspek-aspek preparation yang dimiliki
oleh orang tersebut.
3. Insight
Insight adalah tahap ketiga dalam proses mencari ide yang kreatif. Tahap
ini merupakan suatu momen “pencerahan”, di mana seseorang menemukan
solusi dari suatu masalah atau menemukan ide yang memiliki kualitas-kualitas
esensial. Proses ini bisa mendorong seseorang untuk maju ke tahap berikutnya
atau juga bisa membuat seseorang kembai ke tahap preparation.
4. Evaluation
Evaluation adalah tahap keempat dalam proses mencari ide yang kreatif,
di mana ide atau solusi yang sudah diperoleh di proses insight dievaluasi
kembali kelayakannya atau kepraktisannya. Banyak orang melewati tahap
evaluation ini dan langsung maju ke tahap berikutnya, sehingga mengakibatkan
kegagalan dalam mengimplementasikan secara tepat ide ini menjadi bisnis.
5. Elaboration
Elaboration adalah tahap terakhir dalam proses mencari ide yang kreatif,
di mana ide atau solusi yang sudah diperoleh dan dievaluasi sudah berhasil
diimplementasikan menjadi suatu bisnis nyata.
BAB III
Feasibility Analysis
A. Pengertian Feasibility Analysis
Feasibility analysis adalah proses untuk menentukan apakah suatu ide bisnis
itu layak atau tidak untuk djadikan bisnis. Jika suatu ide bisnis tidak memenuhi
syarat-syarat dalam feasibility analysis, kita harus merelakannya atau memikirkannya
lebih matang lagi.
Ada banyak ide bisnis yang terlihat sangat cemerlang dalam aspek ide atau
imajinasinya, tetapi sebenarnya sangat sulit untuk direalisasikan dan dijalani dalam
aspek bisnis secara nyata. Dengan ini, feasibility analysis menjadi salah satu evaluasi
penting bagi suatu ide bisnis karena analisis ini dapat membantu kita mengetahui
apakah ide bisnis tersebut layak untuk terus dikembangkan menjadi bisnis atau tidak.
Ide bisnis
yang
ditawarkan
Product/service feasibility:
Product/service feasibility adalah suatu penilaian terhadap keseluruhan
aspek dari produk atau jasa yang ditawarkan. Walaupun ada banyak hal
penting yang harus dipertimbangkan sebelum memulai suatu bisnis, semua
proses akan menjadi sia-sia jika produk atau jasanya memang tidak diminati
oleh para pelanggan. Ada dua komponen utama yang harus diperhatikan saat
menilai kelayakan produk atau jasa.
Komponen pertama product/service feasibility adalah product/service
desirability. Product/service desirability adalah penilaian untuk menentukan
apakah produk atau jasa yang ditawarkan diminati oleh orang serta menjadi
suatu kebutuhan dalam pasar. Hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui
apakah produk atau jasa yang ditawarkan diminati oleh orang adalah
melakukan concept test. Concept test adalah salah satu cara untuk mengetahui
product/service desirability dengan berkonsultasi dengan para ahli industri dan
prospek pelanggan mengenai konsep ide produk atau jasa yang akan
ditawarkan.
Komponen kedua product/service feasibility adalah product/service
demand. Product/service demand adalah penilaian untuk menentukan apakah
ada permintaan untuk produk atau jasa tersebut. Hal yang bisa dilakukan untuk
mengetahui apakah ada permintaan untuk produk atau jasa tersebut adalah
berbicara tatap muka dengan para pelanggan, penggunaan alat-alat digital
marketing seperti Google AdWords dan melakukan riset melalui internet dan
buku-buku.
Organizational feasibility:
Organizational feasibility adalah suatu penilaian terhadap kemampuan
manajemen yang dibangun dari suatu ide bisnis serta kompetensi struktur
organisasinya. Ada dua komponen utama yang harus diperhatikan saat menilai
kelayakan kemampuan manajemen dan kompetensi struktur organisasinya.
Komponen pertama organizational feasibility adalah management
prowess. Management prowess adalah evaluasi kemampuan serta minat
manajemen bisnis yang akan dibangun. Ada dua alasan penting yang biasanya
dimiliki oleh manajemen yang sukses:
Tim pemilik perusahaan memiliki gairah, niat dan kepercayaan yang
kuat pada ide bisnis tersebut
Pemiliki perusahaan dan timnya memiliki pengetahuan yang cukup
luas mengenai pasar dan industri yang dimasuki oleh perusahaannya.
Komponen kedua organizational feasibility adalah resource
sufficiency. Resource sufficiency adalah penilaian untuk menentukan apakah
pencetus ide bisnisnya memiliki sumber daya yang cukup untuk memulai
bisnisnya. Tim pendiri perusahaan harus tahu apa 6-12 sumber daya non-
finansial yang esensial agar perusahaan bisa terus berjalan dan bertumbuh
dengan baik. Jika para pendiri tidak memiliki banyak sumber daya penting ini,
mengimplementasikan ide ini menjadi suatu bisnis bukan merupakan suatu hal
yang praktis dan layak.
Financial feasibility:
Financial feasibility adalah penilaian untuk menentukan dan
memprediksikan apakah pencetus ide atau pengusaha tersebut memiliki modal
uang yang cukup, kinerja yang lebih baik dari perusahaan saingan dan kondisi
keseluruhan keuangan yang sehat.
1) Key partnership adalah kolaborasi atau kemitraan yang dilakukan antara suatu
perusahaan dengan perusahaan yang lain. Beberapa aktivitas ini dilakukan
outsourcing, sehingga beberapa sumber daya didapatkan dari luar perusahaan
tersebut.
2) Key activities adalah aktivitas-aktivitas krusial yang harus dilakukan suatu
perusahaan dalam menyampaikan proposisinya, sehingga bisnisnya dapat terus
berjalan terus.
1) Threat of substitutes
Threat of substitutes berarti adanya ancaman dalam industri di mana
ada kesadaran terhadap produk apa yang menjadi pilihan konsumen. Semakin
banyak alternatif produk atau jasa yang kita sediakan, konsumen memiliki
lebih banyak pilihan produk atau jasanya, sehingga kita juga harus berhati-hati
dalam memilih harga produk atau jasa kita dan mencari cara bagaimana
konsumen lebih memilih produk kita dibandingkan dengan saingan lainnya.
1. Pertama, kita harus mengidentifikasi siapa yang menjadi direct competitor atau
saingan secara langsung kita. Direct competitor adalah perusahaan yang
menyediakan produk yang identik dengan produk kita. Kita juga bisa
mengidentifikasi siapa yang menjadi indirect competitor atau saingan secara
tidak langsung kita. Indirect competitor adalah perusahaan yang menyediakan
jenis produk yang bisa menjadi alternatif terhadap produk kita. Selain itu, kita
juga harus bisa mengidentifikasi siapa yang menjadi future competitor atau
saingan masa depan kita. Future competitor adalah perusahaan yang mempunyai
potensi untuk nanti menjadi direct atau indirect competitor kita.
Partnership
Partnership adalah suatu jenis bentuk perusahaan yang
melibatkan dua orang atau lebih, di mana mereka saling bekerja
sama menggunakan kemampuan dan sumber daya yang mereka
miliki untuk menjalankan suatu bisnis bersama. Dengan ini, para
pemilik bisa memberikan kontribusi-kontribusi yang beragam pada
bisnis tersebut dan saling melengkapi. Akan tetapi, pengeluaran
dari setiap pemilik akan berdampak pada pemilik-pemilik lainnya
dalam bisnis tersebut.
Corporation
Corporation adalah suatu jenis bentuk perusahaan yang
merupakan suatu entitas legal terpisah yang telah diatur di bawah
otoritas pemerintah.
Ada dua jenis corporation, yaitu C corporation dan subchapter
S corporation. C corporation adalah suatu entitas legal yang
terpisah dari para pemiliknya. Pada umumnya, C corporation akan
melindungi pada pemiliknya untuk menjadikan pengeluaran pribadi
menjadi kerugian perusahaan. C corporation biasanya dipimpin
oleh sebuah dewan direktur (board of directors).
Sedangkan, subchapter S corporation adalah sebuah gabungan
dari partnership dan corporation. Dengan ini, subchapter S
corporation itu mirip dengan partnership, di mana pendapatan
perusahaan tidak dikenai pajak tambahan, tetapi juga mirip dengan
corporation, di mana para pemilik tidak diperbolehkan untuk
membuat pengeluaran pribadi menjadi kerugian perusahaan.
6. Lenders and investors: Lender dan investor menyediakan modal atau uang
bagi perusahaan karena mereka memiliki suatu kepentingan di perusahaan
tersebut. Dengan ini, mereka biasanya terlibat dalam membantu perusahaan
yang mereka biayai. Mereka biasanya membantu perusahaan dengan
memberikan saran dan arahan pada perusahan-perusahaan tersebut.
Ada beberapa perbedaan yang terdapat pada perusahaan besar dan perusahaan
kecil.
1. Kita dapat melihat perbedaannya dengan membandingkan jumlah
karyawannya atau skala penjualan perusahaan tersebut dalam periode tertentu,
walaupun tidak ada garis spesifik yang bisa membedakan apakah suatu
perusahaan dapat digolongkan besar atau kecil.
2. Kita dapat melihat perbedaan perusahaan besar dan kecil dari proses yang ada
dalam berjalannya perusahaan tersebut. Suatu perusahaan kecil cenderung
mendorong para karyawannya untuk berinovasi dan mencari cara untuk
meningkatkan efisiensi. Sedangkan, perusahaan besar cenderung
mengembangkan proses-proses dan standar baru dalam organisasi tersebut
dengan tujuan untuk mengurangi resiko dan menciptakan arahan yang jelas
agar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Contoh struktur organisasi perusahaan besar:
Dalam bisnis keluarga, budaya dan cara kerja para eksekutif tentunya akan
berbeda. Pada umumnya, perusahaan keluarga mengalami banyak kesulitan seiring
berjalannya waktu dan kepemimpinan perusahaan telah turun dari generasi ke
generasi. Hal ini da[at terjadi karena kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pendiri
perusahaan belum tentu dirasakan atau dimengerti oleh anak atau keluarganya. Selain
itu, konflik dalam keluarga bisa mempengaruhi konflik dalam perusahaan keluarga.
Dengan ini, emosi bisa memiliki peran penting dalam keberlangsungannya suatu
perusahaan keluarga. Walaupun demikian, komunikasi antara keluarga dalam
perusahaan keluarga biasanya lebih jujur dan tidak terlalu bersifat politik. Kemudian,
perusahaan keluarga cenderung membuat keputusan dengan lebih cepat oleh karena
natur fleksibilitasnya, sehingga hal ini bisa juga memberikan pengaruh yang baik
dalam era di mana kecepatan dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan
sangat penting untuk keberadaan jangka panjang perusahaan tersebut. Contoh dari
perusahaan keluarga adalah Lippo Group. Pada tahun 1950, Mochtar Riady
membangun Lippo Group, yang dimulai hanya dari Lippo Bank dan kemudian
berkembang sampai memiliki banyak perusahaan lain seperti BeritaSatu, Multipolar,
Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Cinemaxx, Maxx Coffee dan lain-lain.
Mochtar Riady sendiri hanya memimpin Lippo Group untuk beberapa waktu saja,
kemudian meneruskan posisi kepemimpinannya pada anak keduanya, yaitu James
Riady. James Riady mungkin telah mengembangkan banyak jenis bisnis baru, tetapi
mengalami banyak kontroversi, seperti kasus Meikarta, seiring berjalan
kepemimpinannya.
Dalam bisnis yang bukan keluarga, budaya dan cara kerja para eksekutif
tentunya akan berbeda juga. Pada umumnya, perusahaan yang bukan keluarga akan
fokus untuk bisa menjaga keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan secara
jangka panjang. Dengan ini, posisi eksekutif tidak diturunkan ke keluarga, tapi orang-
orang yang ahli, sudah berpengalaman dan telah bekerja untuk sekian lama. Selain itu,
konflik dalam keluarga eksekutif tidak mempengaruhi konflik dalam perusahaan.
Walaupun demikian, komunikasi antara eksekutif dalam perusahaan yang bukan
keluarga mungkin saja bersifat politik. Kemudian, adanya masukan dari board of
directors dan board of advisors cenderung membuat pengambilan keputusan lebih
lama untuk lebih berhati-hati. Contoh perusahaan yang bukan keluarga adalah
Microsoft. Sebelum memasuki masa pensiun, Bill Gates, pendiri Microsoft,
memberikan jabatan CEO untuk Microsoft pada Steve Ballmer, yang merupakan
seorang entrepreneur dan investor. Pada tahun 2014, Steve Ballmer memberikan
posisi CEO pada Satya Nadella, yang merupakan ahli dalam bidang software dan
telah bekerja untuk Microsoft sejak tahun 1992.
BAB VIII
Getting Financing or Funding
2. Friends and Family: Para pendiri perusahaan bisa mendapatkan modal untuk
membuka perusahaan dengan meminta bantuan dari teman-teman dan
keluarga. Teman-teman dan keluarga biasanya akan membantu memberikan
dana karena hubungan pribadi yang telah dibangun dan kepercayaan mereka
terhadap pribadi si pendiri.
DAFTAR PUSTAKA
15 of the Most Successful Products from Shark Tank.
http://mentalfloss.com/article/546955/shark-tank-most-successful-products. 13 Juni
2018.