DIBUAT OLEH:
FAKULTAS EKONOMI
SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah kelompok kami yang berjudul “Kesempatan Berwirausaha” dapat tersusun hingga
selesai. Dan juga tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada anggota
kelompok yang telah memberikan masukan materi dan juga solusi sehingga makalah ini bisa
selesai tepat pada waktunya. Dan juga harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun manambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami kesempatan bisnis dalam budaya bisnis keluarga,
bentuk bisnis keluarga, mekanisme, ciri ciri manajemen bisnis keluarga, kekurangan,
keuntungan serta kendala kendala yang harus dihadapi dalam menjalankan bisnis
keluarga.
2. Untuk memahami kesempatan bisnis keluarga di dalam konsep franchise (waralaba),
kesempatan membeli bisnis dan keuntungan serta kerugian dari bisnis keluarga
franchise ini.
3. Untuk mengetahui dan juga memahami kesempatan bisnis dalam menentukan bisnis
apa yang akan dibeli dan dipertimbangkan dalam membeli sebuah perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Bisnis keluarga adalah bentuk bisnis di mana beberapa anggota keluarga tertarik
untuk memiliki atau mengoperasikan bisnis tersebut. Definisi lain dari perusahaan
diberikan oleh John L. Ward dan Craig E. Arnoff (2002). Bisnis disebut bisnis
keluarga ketika terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengelola keuangan
bisnis. Sementara itu, menurut Robert G. Donnelley (2002) dalam bukunya The
Family Business, sebuah organisasi disebut bisnis keluarga ketika setidaknya dua
generasi terlibat dalam keluarga tersebut dan mereka mempengaruhi kebijakan
perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa bisnis keluarga adalah suatu bentuk bisnis
dimana beberapa anggota keluarga terlibat dalam memiliki atau mengoperasikan
bisnis tersebut.
Efektivitas peran keluarga dalam bisnis ditunjukkan dalam tiga jenis bisnis keluarga
berikut ini. Tanda dari ketiga bentuk ini tidak sama. Dia;
5
Saat memulai bisnis dengan keluarga atau pasangan suami istri, bentuk bisnis
keluarga harus ditentukan terlebih dahulu dengan jelas, yaitu. Family Busines
atau Busines Family. Kedua jenis perusahaan ini berbeda, FB lebih
memperhatikan profesionalisme pekerja atau keluarga berpengalaman yang
bekerja di perusahaan tersebut. Pada saat yang sama, BF menekankan ikatan
kekeluargaan. Walaupun perusahaan dijalankan oleh keluarga, perusahaan tetap
harus mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Seiring pertumbuhan
dan perkembangan bisnis, tidak jarang bisnis keluarga “berubah bentuk” dari FB
menjadi FOB, misalnya: Grup Salim, Lippo, Grup Bakrie, Ciputra dan lain-lain.
Terlepas dari bentuk atau kelas bisnis keluarga yang dipilih, keluarga harus
mampu mengelola isu-isu umum tertentu seperti kepemimpinan, konflik, suksesi,
transparansi, persaingan, dan budaya perusahaan. Motif memulai bisnis keluarga
berbeda-beda, ada yang ingin menjadikan bisnis keluarga sebagai sumber
penghasilan utama, ada yang melakukannya sendiri, menyalurkan minat dan
hobinya, atau melanjutkan bisnis keluarga.
Ada perbedaan yang sangat tajam antara dunia korporat dan dunia
keluarga. Bahwa dalam sebuah keluarga kepentingan keluarga lebih penting
daripada kepentingan orang lain. Padahal, perusahaan membutuhkan sikap
profesional. Juga turut andil dalam penetapan harga atau pembagian keuntungan.
Perusahaan profesional mendasarkan gaji mereka pada nilai pasar dan kinerja
individu. Pada saat yang sama, keluarga membayar gaji sesuai kebutuhan.
Di sini kita melihat bagaimana keluarga memiliki standar yang tidak jelas.
Masalah terpenting yang membayangi bisnis keluarga adalah masalah warisan.
Warisan bukan satu-satunya faktor yang menentukan umur panjang bisnis
keluarga. Namun mau tidak mau, generasi sebelumnya harus mewariskan tongkat
estafet perusahaan kepada generasi berikutnya. Pemantauan tidak hanya berarti
manajemen puncak termasuk kebijakan perusahaan. Implementasi warisan bisnis
keluarga berlangsung dalam tujuh tahap:
a. Mengevaluasi struktur kepemimpinan
b. Mengembangkan gambar struktur yang diharapkan.
6
c. Menilai kebutuhan keluarga, mengembangkan proses seleksi, melatih dan
mendukung penerus masa depan.
d. Melakukan kegiatan membangun tim dalam keluarga
e. Menciptakan pemerintahan yang efektif.
f. Ketika pendiri berusia 50 tahun dan penggantinya berusia 30 tahun.
8
tunai, seperti amortisasi. Beberapa belum direalisasi tetapi harus disediakan
untuk rilis mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman.
e. Mengubah arus kas lebih cepat.
Jangan hanya fokus pada kemenangan. Manajemen keuangan juga mencakup
pengelolaan utang dagang, piutang, dan catatan inventaris perusahaan. Banyak
perusahaan memiliki masalah likuiditas meskipun akun mereka memiliki
angka biru.
f. Pelestarian aset, kewajiban dan ekuitas
Dari waktu ke waktu harus mengecek persediaan di gudang dan memastikan
semuanya sudah lengkap dan teratur. Tetapi sebelum kita bisa melakukan itu,
kita perlu memiliki tata kelola yang tepat untuk mengelola semua ini. Hal yang
sama berlaku untuk faktur dari pelanggan dan pemasok. jika tidak ingin faktur
macet atau pembayaran ganda ke pemasok karena dokumen rusak dan
memastikan bahwa aset bisnis Perusahaan dikelola dengan baik.
g. Dana laba untuk pengembangan usaha.
Salah satu tugas terpenting Treasury adalah menjaga kesinambungan bisnis
dengan mendorong dan mengarahkan investasi di area dengan imbal hasil
tinggi.
Masalah yang terkait dengan bisnis keluarga dapat dengan mudah membuat kaum
muda berhenti berwirausaha. Untuk mempekerjakan anggota keluarga dalam bisnis
keluarga, banyak keuntungan dari kepemilikan keluarga harus diakui dan digunakan.
Manfaat berasal dari ikatan keluarga yang kuat, anggota keluarga tertarik pada
perusahaan karena ikatan keluar. Memulai usaha kecil-kecilan bersama keluarga,
pasangan, anak atau kerabat bisa menjadi tantangan yang unik. Di sisi lain, ini juga
sangat berguna dalam hal kepercayaan dan cara yang bagus untuk menyatukan
seluruh keluarga demi keselamatan generasi berikutnya. Keuntungan utama dari
bisnis keluarga adalah kepercayaan, yang tidak dapat diperoleh dari bisnis yang tidak
berorientasi keluarga. Karena hubungan saling percaya dan intim ini, anggota
keluarga dapat bekerja lebih keras dan menghindari kebutuhan akan kontrak formal
dan masalah karyawan lainnya. Keuntungan lainnya adalah terlepas dari semua
perjuangan, keluarga tetap bersama di masa-masa sulit. Ini karena setiap anggota
9
keluarga memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang anggota keluarga lainnya,
dan mereka berbagi pertengkaran, kerja sama, dan pengalaman negatif.
10
keluarga menawarkan paradigma baru dalam bisnis keluarga. Semua ini tidak
lebih dari serangan balik terhadap mitos.
Francise berasal dari Bahasa Prancis yang artinya haka tau kebebasan. Waralaba / Francise
adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.
Adapun pengertian waralaba menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Menurut pemerintah Indonesia, waralaba “adalah perikatan yang salah satu pihaknya
diberikan hak memanfaatkan dan/atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa”.
b. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba adalah “suatu system pendistribusian
barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang
memberikan hak kepada individua tau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan
merek, nama, system, procedure, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu”.
c. Menurut Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2007 tentang waralaba, pasal 1 ayat (1),
yaitu : “waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau
badan usaha terhadap system bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan
barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.
Jadi, kesimpulan pengertian dari waralaba/franchise adalah suatu hak yg diberikan kepada
seseorang untuk menggunakan nama usaha dan system perusahaan tersebut untuk melakukan
kegiatan operasional berupa penjualan barang atau jasa.
11
hak katas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang
dimilikinya.
b. Penerima waralaba (franchisee) adalah “badan usaha atau perorangan yang
diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Penerima waralaba (franchisor) dalam menjalankan usahanya memakai system usaha
yang diberikan oleh pemberi waralaba (franchisor) berdasarkan suatu perjanjian.
Perjanjian antara pemberi waralaba dan penerima waralaba berisi hak dan kewajiban
masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat. Asas kebebasan
berkontrak merupakan salah satu dasar yang harus dipatuhi oleh masing-masing pihak.
12
Perusahaan yang sudah ada tentunya sudah memiliki karyawan yang berpengalaman,
yang bisa membantu pemilik yang baru dalam masa transisi. Selain karyawan,
tentuknya perusahaan yang sudah ada telah memiliki pemasok yang sudah dikenal
melalui jalinan hubungan baik sebelumnya.
d. Peralatan telah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui
Pada perusahaan yang sudah ada, calon pembeli harus mengecek terlebih dahulu
kondisi pabrik dan peralatan yang telah terpasang sebelum membeli perusahaan.
Karena dalam banyak kasus, wirausaha daoat membeli fasilitas fisik dan peralatan
pada harga di bawah harga pengganti.
e. Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
Persediaan yang ada harus dalam jumlah yang pas, karena jika terlalu sedikit maka
perusahaan tidak bisa menghasilkan produk untuk memenuhi permintaan dari
pelanggan. Sedangkan jika jumlah persediaan dalam perusahaan terlalu banyak maka
hal tersebut dapat mengingat terlalu banyak modal, yang berarti meningkatkan biaya
dan mengurangi profibilitasnya.
f. Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
Pembeli perusahaan yang sudah ada tidak akan membuang banyak waktu karena di
hari pertama pemilik baru mengambil alih perusahaan, perusahaan tersebut sudah bisa
menjalankan kegiatan operasionalnya dan sudah bisa memperoleh keuntungan.
Dengan demikian, pemilik perusahaan memiliki banyak waktu untuk
mengembangkan usahanya.
g. Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya
Pemilik baru dapat melihat bagaimana pemilik lama dalam menentukan keputusan
besar terutama pada biaya dan pendapatan, dan dapat belajar dari kesalahan yang
pernah terjadi dan prestasi yang sudah pernah diraih.
h. Pembiayaan lebih mudah
Menarik pembiayaan untuk membeli perusahaan yang telah ada sering kali lebih
mudah dibandingkan mencari uang untuk meluncurkan perusahaan dari nol.
i. Harga murah
Pemilik yang sekarang mungkin ingin sekali menjual secepatnya, sehingga mereka
menjual perusahaan ini dengan harga murah.
13
a. Pemilik lama mungkin menciptakan citra buruk
Bisa saja pada saat pemilik perusahaan lama sedang menjalankan perusahaan yang
dijualnya telah membangun citra yang buruk terutama pada pelanggan, pemasok,
kreditur, atau karyawan sehingga memiliki kesan negative mengenai reputasi
perusahaan karena tindakan-tindakan yang tidak etis dari pemilik.
b. Karyawan yang diwariskan dari perusahaan mungkin tidak sesuai
Jika karyawan merupakan penyebab penting terjadinya permasalahan dalam
perusahaan, maka pilihan yang diambil oleh pemilik perusahaan adalah mem-PHK
mereka dan merekrut yang baru.
c. Lokasi perusahaan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi
Lokasi berdirinya perusahaan merupakan hal penting yang bisa saja dulu dianggap
ideal namun sudah tidak berlaku lagi dengan berubahnya kecenderungan pasar dan
kependudukan. Calon pembeli harus selalu mengevaluasi pasar yang ada di daerah
sekitar perusahaan yang telah ada, selain juga kemungkinan pengembangannya.
d. Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
Peralatan yang dimiliki harus di cek terlebih dahulu apakah masih memiliki manfaat
yang efisien atau tidak karena memperbarui peralatan dan fasilitas biasanya
memerlukan biaya yang cukup tinggi.
e. Perubahan dan inovasi sulit dilakukan
Melakukan perubahan yang membawa perusahaan baru dan meyakinkan para klien
lama untuk kembali dapat menjadi proses yang mahal, memakan waktu, dan
melelahkan. Seorang pembeli perusahaan harus mengetahyu usaha, waktu dan biaya
yang akan dibutuhkan untuk mengubah momentum negative suatu perusahaan yang
sedang dalam kesulitan. Sebelum suatu perusahaan dapat maju, perusahaan tersebut
harus berhenti melangkah mundur.
f. Persediaan mungkin sudah ketinggalan dan kadaluarsa
Pembeli yang cerdas lebih tau daripada sekedar percaya pada penilaian persediaan
yang ada di neraca perusahaan. Calon pembeli perusahaan harus menilai perusahaan
dengan harga pasar bukan dengan buku.
g. Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
Ketika pembeli mempertimbangkan membeli perusahaan yang telah ada,
penelitiannya memperlihatkan bahwa piutang usaha dengan volume besar telah
melampaui jatuh temponya.
14
h. Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Banyak orang yang membeli harga perusahaan lebih mahal dari harga sebenarnya,
yang dapat merusak kemampuan perusahaan mendapatkan laba dan menghasilkan
arus kas positif. Pertimbangan utama pembeli adalah memastikan bahwa pembelian
ini tidak menyebabkan kesehatan keuangan perusahaan di masa depan terganggu dan
kondisi arus kas tetap aman.
Untuk menghindari kesalahan yang sangat mahal wirausahawan harus mengikuti langkah-
langkah yang logis dan metodologis:
1. Analisis Keahlian, Kemampuan, dan Minat Anda untuk Menentukan Jenis Perusahaan
yang Anda Pertimbangkan
Langkah pertama dalam memilih perusahaan adalah melaksanakan pemeriksaan
terhadap diri sendiri untuk menentukan perusahaan yang ideal. Fokus utamanya
adalah untuk mengidentifikasi jenis perusahaan yang akan membuat anda paling
bahagia dan yang memiliki kemungkinan sukses tinggi. Semakin anda mengenal diri
anda sendiri semakin besar kemungkinan anda mendapatkan dan mengelola
perusahaan yang sukses.
2. Siapkan Daftar Calon yang Potensial
Pasar tersembunyi (hidden market) dari perusahaan yang mungkin akan dijual, tetapi
tidak diiklankan merupakan sumber yang sangat baik untuk menemukan perusahaan-
perusahaan bermutu tinggi. Saat ini ratusan broker perusahaan telah membuat situs-
situs web yang memberikan ribuan daftar perusahaan yang akan dijual dalam hampir
setiap industri sehingga memudahkan wirausahawan dalam mencari perusahaan yang
sempurna di seluruh negeri dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Semakin banyak
peluang yang dapat dicari dan dievaluasi oleh para wirausahawan, semakin besar
kemungkinan untuk mendapatkan yang sesuai dengan kriteria mereka.
3. Selidikilah Calon-Calon Tersebut dan Evaluasi yang Terbaik
Pencarian biasanya menghabiskan waktu yang lama. Sampai kira- kira dua atau tiga
tahun.
4. Telaah Pilihan-Pilihan Keuangan
15
Memberikan nilai pada perusahaan yang sudah ada merupakan hal yang sulit bagi
calon wirausahawan. Tugas menantang berikutnya setelah terjadi kesepakatan adalah
pembiayaan pembelian itu.
5. Pastikan Peralihan yang Lancar
Sebaik apa pun perencanaan, akan ada kejutan-kejutan. Sebagai contoh pemilik baru
mungkin memiliki gagasan untuk mengubah perusahaan ini yang menyebabkan stress
dan kecemasan di antara karyawan dan pemilik lama. Dengan adanya emosi dan
ketidakpastian ini, masa peralihan selalu sulit dan membuat frustasi.
6. Mengevaluasi Perusahaan yang Sudah Ada (Proses Due Diligence)
Due diligence adalah proses penyelidikan mengenai detail perusahaan yang dijual
untuk menentukan berbagai kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan tersebut. Pembeli yang cerdik akan menyusun tim ahli
untuk membantunya menelaah peluang perusahaan yang potensial. Tim ini biasanya
terdiri dari banking, akuntan yang terbiasa dengan perusahaan tertentu, konsultan
hukum, dan mungkin konsultan perusahaan kecil atau broker. Pembeli yang
mengabaikan due diligence yang menyeluruh, pada dasarnya sedang mengundang
bahaya serius bagi dirinya sendiri.
16
piutang usaha, perjanjian sewa beli, catatan perusahaan aset tak berwujud, lokasi, dan
penampilan.
3. Apa potensi barang dan jasa perusahaan iini
Analisis pasar yang menyeluruh akan membantu pembeli mengembangkan sendiri
peramalan penjualan mengenai perusahaan tersebut. Calon pembeli harus memeriksa:
Komponen utama bangunan (pipa, listrik, pemanas, pendingin).
Persediaan perusahaan.
Piutang usaha
Perjanjian sewa beli.
Catatan perusahaan.
Aset tak berwujud.
Lokasi dan penampilan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bisnis keluarga adalah bentuk bisnis di mana beberapa anggota keluarga tertarik
untuk memiliki atau mengoperasikan bisnis tersebut. Bisnis disebut bisnis keluarga ketika
terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang mengelola keuangan bisnis. Bentuk bisnis
keluarga dibagi menjadi 3 bagian yaitu Family owned business (FOB), Family Busines (FB),
dan Busines Family (BF). Kesempatan franchise (waralaba) adalah perikatan yang salah satu
pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan/atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
dan atau penjualan barang dan jasa. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa family business
dapat dilakukan dengan cara melakukan franchise dan membeli perusahaan yang sudah ada.
17
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Yasa, Putra. Hary Wiguna, Nandra. (2020). Kewirausahaan Theopreneurship (Teori Dan
Kita Menjadi Wirausaha). Depok: Rajawali
18