Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, bahwa Pengangguran di Indonesia yang semakin


meningkat per harinya, kesempatan dan lowongan kerja yang minim, serta pendidikan
yang rendah, memotivasi setiap orang untuk mendirikan suatu usaha kecil dan
menengah. Berwirausaha. Ya, inlah jalan keluarnya. berwirausaha kini telah menjadi
“gaya hidup” di kalangan masyarakat Indonesia. hanya bermodalkan minat, bakat
serta kemampuan dalam mengelolanya mereka bisa mendapatkan profit yang cukup
menjanjikan.
Salah satu tindakan pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia adalah menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. Namun
beberapa orang yang berpendidikan tinggi, tidak tertarik untuk menekuni profesi
berwirausaha. minat mereka yang ingin bekerja di kantoran lebih tinggi. Karena
menurut mereka, Semakin tinggi pendidikan mereka maka, semakin besar pula
keinginan mereka untuk menduduki kursi kantoran dengan jabatan yang tinggi.
Mereka yang tidak berani untuk mengambil risiko besar seperti berwirausaha.ini
berarti mereka hanya ingin bekerja dengan orang lain hanya mengandalkan upah atau
gaji. Namun, mereka belum menyadari bahwa semakin berkembangnya zaman, maka
persaingan kerja pun semakin besar. Mereka yang berpendidikan tinggi pun belum
tentu mampu menduduki jabatan yang tinggi. Buktinya adalah banyak lulusan-lulusan
sarjana saat ini, belum mampu menjadi tumpuan ekonomi Negara. Malahan, mereka
hanya menjadi pengangguran-pengangguran terdidik. Sebaliknya, lihatlah para orang-
orang yang berwirausaha. Mereka yang berwirausaha mampu menjadi pendorong
meningkatnya pertumbuhan ekonomi Negara. Hal ini lah yang sedang digencarkan
oleh pemerintah.
Pemerintah terus mengembangkan pertumbuhan persebaran para
wirausahawan.di seluruh daerah-daerah. Mereka melakukan kerjasama, pelatihan-
pelatihan, serta bantuan secara moril dan materil. Sehingga, dengan semakin
banyaknya para wirausahawan di Indonesia, maka pertumbuhan ekonomi tetap
berjalan. Dan menekan masalah pengangguran di Indonesia. Ada tiga cara

1
kesempatan untuk memulai atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu
merintis usaha baru seperti bisnis keluarga, membeli perusahaan yang sudah ada di
pasar dan kerja sama manajemen.
Sebelum kita membahas mengenai usaha baru dan model pengembangannya,
alangkah baiknya Kita mengetahui akan pengertian dan tujuannya. Menurut Brown
dan Protello, bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga
bisnis inipun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia usaha,
seseorang harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang
yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai
pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja,
mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar berlakang yang diuraikan di atas dapat, kami merumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kesempatan bisnis dalam keluarga?
2. Bagaimanakah kesempatan frenchise?
3. Bagaimanakah kesempatan dalam membeli bisnis yang sudah ada?

C. Tujuan
Tujuan dari di buatnya makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang di
rumuskan sebelumnya. Adapun tujuannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kesempatan bisnis dalam keluarga.
2. Untuk mengetahui bagaimana kesempatan frenchise.
3. Untuk mengetahui bagaimana kesempatan dalam membeli bisnis yang sudah ada.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesempatan Bisnis Keluarga

Menjalani bisnis keluarga dan sukses, kadang kala tak pernah terbayangkan oleh
seseorang. Para pengusaha keluarga yang sukses itu memang tak pernah membayangkan
usahanya akan menggurita karena mereka memulai bisnisnya dari skala yang sangat
kecil. Bisnis keluarga mampu bertahan berkesinambungan puluhan tahun jika dikelola
secara profesional, dengan tetap mewariskan budaya keluarga. Pewaris tahta bisnis
keluarga, perlu dipersiapkan jauh hari, untuk mengenali seluk-beluk bisnis agar nantinya
mampu melanjutkan kesuksesan yang telah dirintis pendirinya.
Dalam bisnis keluarga memang ada kekuatan dan kelemahan diantaranya dijelaskan
dibawah ini:
1. Kekuatannya, yaitu ada suatu kepercayaan lebih pada keluarga itu sendiri
dibandingkan pada orang lain. Dan, jika pemilik atau anggota keluarga bisa
melayani langsung pada pelanggan atau konsumen tentu mereka akan merasakan
pelayanan khusus.
Menurut pakar Entrepreneurship, Charles Kuehl, keuntungannya adalah
pasangan keluarga ini biasanya dapat bekerja lebih lama untuk membuat
bisnisnya sukses. Dan, mereka juga dapat berganti shift berjaga di rumah dan di
kantor
2. Sementara, kelemahannya adalah bisnisnya akan terganggu jika ada masalah
keluarga masuk dalam operasional bisnis. Sebab, bagaimanapun yang namanya
bisnis keluarga, tentu banyak berkaitan dengan emosi, perlakuan, keamanan, di
samping soal produktivitas, keuntungan dan pencapaian tujuan bisnis itu sendiri.
Menurut pakar Entrepreneurship, Charles Kuehl, kelemahan suami istri yang
sama-sama pengusaha itu, yaitu mereka akan terlau sering bersama-sama.
Perbincangan di rumah kerap kali didominasi masalah bisnis. Jika terjadi
perceraian, mengakibatkan suramnya bisnis mereka.

3
Sebaiknya perhatikan beberapa tips dan trik mengelola bisnis keluarga yang bisa
Anda praktekan dari sekarang, agar bisnis keluarga tersebut bisa tetap eksis di tengah
gempuran persaingan pasar.
1. Mempersiapkan calon penerus sedini mungkin
Ibarat tahta sebuah kerajaan, sang perintis usaha juga harus menyiapkan calon
penerusnya sebelum mereka menyerahkan bisnis tersebut secara keseluruhan. Hal
ini penting agar mental dan keahlian sang penerus bisa terbangun secara matang,
sehingga kedepannya diharapkan bisnis keluarga yang dilimpahkan pada generasi
berikutnya bisa semakin besar dan tidak kalah bersaing dengan bisnis lainnya
yang ada di pasaran.
2. Bedakan urusan pribadi dengan kepentingan usaha
Meskipun usaha tersebut dikembangkan bersama keluarga besar Anda, namun
sebisa mungkin pisahkan urusan pribadi keluarga dengan kepentingan operasional
usaha. Langkah ini perlu diterapkan agar bisnis Anda bisa dikelola secara
professional dan segala permasalahan usaha tidak mempengaruhi kedekatan Anda
dengan anggota keluarga lainnya. Mulailah dengan memisahkan antara waktu
keluarga dan waktu kerja, keuangan keluarga dan keuangan usaha, serta bila perlu
pisahkan lokasi usaha Anda dengan tempat tinggal keluarga Anda.
3. Bangun komunikasi yang efektif
Untuk memperlancar jalannya usaha dan menghindari adanya perselisihan
antar anggota keluarga. Sebaiknya ciptakan komunikasi yang efektif agar
hubungan kerja maupun ikatan persaudaraan Anda semakin hari semakin kuat
dan kompak. Ketika komunikasi antar anggota keluarga berjalan lancar, maka
segala permasalahan usaha bisa diselesaikan secara bersama-sama dan
perkembangan bisnisnya semakin kokoh di tengah persaingan pasar.
4. Menjaga keutuhan keluarga
Konflik kepentingan berpotensi muncul dalam perusahaan keluarga. Untuk
menghindari ini, pimpinan perusahaan yang juga umumnya adalah pemimpin
dalam keluarga atau orangtua perlu membangun komunikasi dua arah. Keutuhan
keluarga menjadi kunci sukses yang tak kalah penting dalam eksistensi bisnis
keluarga.
5. Membangun mentalitas yang tak instan
Umumnya, bisnis keluarga akan dilanjutkan oleh generasi kedua dan
seterusnya. Anak, cucu, keponakan, adalah orang-orang terpilih yang akan
4
mengemban tugas berikutnya, mewarisi kesuksesan pendiri perusahaannya. Agar
bisa sukses melebihi upaya yang dirintis generasi pertama, si pewaris tahta harus
dilibatkan dalam bisnis sejak dini. Bahkan, calon pengganti pendiri perusahaan
harus mau dan mampu terjun langsung dari level bawah. Tak lantas
menggantikan posisi teratas dalam perusahaan secara instan.
Melibatkan anak dalam kegiatan bisnis orangtuanya sejak dini melatih
mentalitas kewirausahaan. Anak akan merekam perilaku orangtuanya saat
menjalani usaha. Pengalaman inilah yang akan melekat dalam dirinya.
"Orang Indonesia cenderung meminta anak fokus ke sekolah saja setinggi-
tingginya, sementara orangtua menjalani bisnis. Saat anak harus menggantikan
bisnis orangtuanya, yang terjadi adalah usaha tak berhasil karena anak tidak tahu
cara berjualan atau menghadapi konsumen," jelas pengamat ekonomi Aviliani,
dalam seminar wirausaha beberapa waktu lalu.
Aviliani menegaskan, dengan bangunan mentalitas wirausaha yang kuat,
pebisnis mampu bertahan dalam berbagai kondisi. Dengan mental yang kuat,
pebisnis takkan begitu saja menutup usahanya saat sedikit merugi atau mengalami
masa krisis. Mentalitas seperti inilah yang penting dimiliki pewaris bisnis
keluarga jika ingin perusahaan keluarga semakin mampu melebarkan sayapnya.
6. Kekuatan ciri khas maupun cita rasa
Kunci kesuksesan pada mengelola bisnis keluargaterletak pada kekuatan ciri
khas maupun cita rasa yang terus terjaga dari mulai generasi perintis sampai
generasi penerusnya. Karena itu, apabila Anda melakukan sebuah inovasi untuk
memperlebar sayap bisnis Anda, usahakan untuk tetap mempertahankan ciri khas
yang ada guna menjaga loyalitas konsumen yang telah terbangun dari generasi
sebelumnya.

B. Kesempatan Frenchise
Waralaba atau Franchise merupakan bisnis kemitraan antara pemilik usaha
termasuk di dalamnya merek dagang, sistem manajemen, dan pengelolaan untuk di
gunakan oleh orang lain dengan sistem imbalan sesuai dengan kesepakatan.
Peluang usaha franchise merupakan ide yang cukup cerdas dalam usaha
pengembangan bisnis dengan jumlah modal lebih rendah bila dibandingkan dengan
pengembangan usaha secara manual. Siapapun dapat menggunakan strategi bisnis

5
dengan peluang usaha franchise. Walaupun dengan usaha yang cukup kecil, semua
orang dapat membuka dan menjalankan peluang usaha franchise.

Dari pengertian di atas, maka waralaba atau franchise terdapat dua pihak yang
saling bekerjasama yaitu :

a. Pemilik Waralaba ( Franchisor )


Franchisor adalah adalah pemilik hak dagang atau hak kekayaan intelektual yang
berupa ciri khas usaha untuk dimanfaatkan oleh orang lain ( franchisee ) dan
berhak menerima hasil dari usaha yang dijalankan dari ciri khas usaha tersebut.
b. Penerima waralaba ( franchisee )
Franchisee adalah penerima hak dagang , merek maupun ciri khas pemilik merek
/ pemilik waralaba

1. Langkah bagaimana cara memfranchise kan usaha yang dimiliki :


a. Langkah awal sebelum memfranchisekan usaha adalah menentukan bisnis konsep
dan bisnis model yang standar ini merupakan dasar terpenting dalam proses meng
embangkan usahadengan konsep franchise. Para pemilik franchise perlu evaluasi
terhadap bisnisnya dengan bagaimanacara para pemilik franchise membuat
konsep bisnis dan model bisnis menjadi standart sehingga usahayang dimiliki
akan sama dan seragam dengan yang dimiliki mitra pemilik franchise.
b. Langkah berikutnya adalah melakukan kajian franchisability, dalam melakukan
kajian franchisability dapat kita ketahui apakah bisnis kita layak atau tidak jika
dijalankan dengan konsep franchise karena dalam proses ini kita dapat
mengetahui berapa besar berapa lama pengembalian modalnya.
c. Langkah selanjutnya adalah melakukan pembuatan dokumen franchise (System
Development) seperti penyusunan SOP , pembuatan perjanjian franchise dan
dokumen yang lainnya.
d. Langkah selanjutnya melakukan persiapan pemasaran dan launching misalnya
dengan mengikuti pameran beriklan dimedia massa atau pembuatan brosur
brosur yang dapat memberikan daya tarik bagi calon mitra pemilik franchise.
e. Langkah terakhir adalah melakukan monitoring dan penyempurnaan

6
2. Keuntungan dan Kelemahan Bisnis Waralaba
a. Keuntungan Waralaba

1) Sudah dikenal Masyarakat|


Dengan menggunakan sistem bisnis franchise, anda tidak lagi kesulitan dalam
berpromosi karena usaha yang dijalankan biasanya sudah dikenal oleh
masyarakat luas. Salah satu contoh bisnis waralaba yang sudah sangat dikenal
adalah KFC. Anda tinggal menjalankan usaha anda tanpa perlu kesulitan
promosi karena merk KFC sudah sangat terkenal.
2) Manajemen Bisnis Yang telah terbangun
Sistem pengelolaan nantinya akan menggunakan sistem pengelolaan yang
sesuai dengan yang digunakan pada usaha waralaba yang telah jadi. Sehingga
anda tidak kesulitan dalam merancang sistem bisnisnya. Lebih hebatnya lagi,
sistem manajemen tersebut sudah teruji.
3) Kerjasama bisnis telah terjalin
Salah satu kendalah bisnis adalah bahan baku, dengan sistem Franchise anda
tidak akan sulit dalam mencari bahan baku karena bisnis waralaba biasanya
telah bekerja sama dengan pihak tertentu sehingga akan mudah dalam
menjalin kerjasama saling menguntungkan.
4) Dukungan dan Keamanan
Selain dari keuntungan di atas, terdapat dukungan dari pemilik waralaba
kepada penerima waralaba berupa pelatihan, konsultasi dan masukan
pertimbangan dalam menjalankan usaha. Selain itu, dengan sistem yang telah
terbukti berhasil maka kemungkinan usaha anda sukses akan lebih besar dan
resiko kegagalan akan semakin kecil.
b. Kelemahan Waralaba
1) Tidak bebas
Karena sistem manajemen bagi pengelolaan finansial, karyawan hingga lokasi
sudah ditentukan oleh pemilik waralaba, maka anda tidak akan bebas dalam
merubah sistem yang sudah berjalan.
2) Ketergantungan dari waralaba lain
Ibarat kata, anda adalah siswa dari sebuah sekolahan. Ketika siswa lain
melakukan kesalahan maka anda akan ikut terseret nama baiknya menjadi

7
buruk. Ketika waralaba lain yang sama merek dengan yang anda jalankan
melakukan kesalahan, waralaba anda akan ikut menerima imbasnya. Terlebih
pada tingkat kepercayaan pelanggan.
3) Pemotongan Keuntungan
Sistem waralaba mengharuskan adanya uang royalti atau uang bagi hasil yang
harus disetorkan kepada pemilik waralaba. Uang tersebut diambil sekian
persen dari keuntungan kotor setiap bulannya.

C. Kesempatan Yang Membeli Bisnis Yang Ada


Membeli usaha yang sudah berjalan kadang lebih menguntungkan dibandingkan
jika Anda memulai sesuatu yang baru dari awal. Apalagi jika usaha yang Anda beli
sudah memiliki pelanggan tetap, produknya dominan di pasar, dan berjalan dengan
baik dan menguntungkan.
Namun demikian belum tentu semua unit usaha yang dijual berjalan dengan baik.
Ada yang dikelola dengan buruk, ada yang merugi, ada yang salah lokasi dan lain-
lain. Hal ini bisa menjadi resiko tapi bisa juga menjadi peluang yang baik untuk
membuatnya lebih baik.
1. Keuntungan dan Kerugian Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
a. Keuntugan
Akan muncul banyak peluang yang pantas dipertimbangkan oleh para
wirausahawan yang mencari-cari untuk membeli perusahaan yang sudah ada.
Mereka yang membeli perusahaan yang sudaha ada akan dapat meraup
keuntungan yang berikut ini:
1) Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
Membeli perusahaan yang sedang berkembang dengan harga yang layak
akan meningkatkan kemungkinan kesuksesan. Tujuan pemilik yang
baruharuslah membuat berbagai perubahan yamg akan menarik pelanggan
baru dengan tetap mempertahankan pelanggan lama perusahaan tersebut.
2) Perusahaan yang sudah ada mungkin sudah berada pada lokasi terbaik
Lokasi bisa jadi merupakan asset terbesar perusahaan yang sudah ada ini.
Jika keunggulan lokasi ini tidak dapat digantikan dengan lokasi laim,
seorang wirausahawan tidak mempunyai banyak pilihan selain membeli
dan bukannya membangun sendiri.

8
3) Karyawan dan pemasok sudah ada
Perusahaan yang sudah ada telah memiliki karyawan yang
berpengalaman, yang bisa membantu pemilik yang baru dalam melalui
fase tarnsisi. Karyawan yang berpegalaman dapat membantu perusahaan
terus menghasilkan uang sewaktu pemiliknya masih mempelajari
perusahaan ini. Perusahaan yang telah ada mempunyai sejumlah pemasok
yang sudah dikenal melalui jalinan hubungan baik sebelumnya.
4) Perlatan telah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui
Pada perusahaan yang sudah ada, calon pembeli dapat mengetahui kondisi
pabrik dan peralatan serta kapasitasnya sebelum membelinya. Dalam
banyak kasus, wirausahawan dapat membeli fasislitas fisik dan peralatan
pada harga dibawah harga pengganti.
5) Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
Jika persediaan perusahaan terlalu sedikit, perusahan tidak mempunyai
jumlah dan jenis produk yang memadai untuk memenuhi permintan
pelanggan. Akan tetapi jika persediaan perusahaan terlalu banyak
persediaan ini akan mengikat terlalu banyak modal, yang sangat berarti
meningkatkan biaya dan mengurangi profitabilitasnya. Pemilik
perusahaan yang sukses dan mapan telah berusaha menyeimbangkan dua
sisi ekstrim ini.
6) Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
Pada hari pertama pemilik baru mengambil alih perusahaan itu, pada hari
itu pula pendapatannnya dimulai. Dengan cara ini wirausahawan yang
membeli perusahaan byang sudah sukses tidak perlu menghabiskan
banyak waktu untuk membangun perusahaan agar dapat menikmati
kesuksesan.
7) Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya
Pemilik baru dapat menelusuri hasil keputusan-keputusan besar yang
diambil pemilik sebelumnya terhadap biaya dan pendapat, dan dapat
belajar dari kesalahan yang pernah terjadi dan mengambil manfaat dari
prestasi yang pernah dicapai. Bagaimanapun juga, pemilik yang menjual
perusahaannya tetap ingin melihat bahwa pembelinya sukses menjalankan
perusahaannya.

9
8) Pembiayaan yang lebih mudah
Menarik pembiayaaan untuk membeli perusahaan yang telah ada sering
kali lebih mudah dibandingkan mencari uang untuk meluncurkan
perusahaan dari nol.
9) Harga murah
Pemilik yang sekarang mungkin ingin sekali menjual secepatnya,
sehingga mereka menjual perusahaan ini dengan harga murah.

b. Kerugian Membeli Perusahaan yang Sudah Ada


Perusahaan “pecundang”. Kadang para pemilik perusahaan berusaha
menyembunyiakn fakta denga berbagai teknik kreatif dalam akuntansi untuk
membuat gambaran keuangan perusahaan ini tampak lebih cerah daripada
yang sebenarnya. Jika analisis anda menunjukan bahwa perusahaan ini
dikelola dengan buruk atau terabaikan, anda mungkin dapau membalikana
keadannya. Meskipun demikian, jika anda tidak memiliki rencana yang rinci
utnuk meningkatkan perusahaan yang sedang kesulitan, jangan pertimbangkan
untuk membelinya.
1) Pemilik lama mungkin meciptakan citra buruk
Proses due diligence bisa mengungkapkan bahwa pelanggan, pemasok,
kreditur, atau karyawan memiliki kesan negative mengenai reputasi
peruysahaan karena tindakan-tindakan yang tidak etis daripemilik.
2) Karyawan yang diwariskan dari perusahaan mungkin tidak sesuai
Bila usaha-usaha due diligence memperlihatkan bahwa keryawan-
karyawan yang ada merupakan penyebab penting terjadinya masalah
perusahaan, pemilik baru tidak punya pilihan lain, kecuali mem-PHK
mereka dan merekrut yang baru.
3) Lokasi perusahaan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi
Lokasi yang dulu dianggap ideal mungkin tidak berlaku lagi dengan
berubahnya kecenderungan pasar dan kependudukan. Calon pembeli harus
selalu mengevaluasi pasar yang ada di daerah sekitar perusahaan yang
telah ada, selain juga kemungkinan pengembangannya.

10
4) Peralatan dan fasilitas mungkin sudah using dan tidak efisien
Peralatan yang ada mungkin saja memang cocok dengan perusahaan yang
dibeli, tetapi bukan untuk perusahaan yang untuk dibangun.
Memperbaharui peralatan dan fasilitas biasanya mahal.
5) Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
Melakukan perubahan yang membawa perusahaan baru dan meyakinkan
para klien lama untuk kembali8 dapat menjadi proses yang mahal,
memakan waktu dan melelahkan. Seorang pembeli perusahaan harus
mengetahui usaha, waktu, dan biaya yang akan dibutuhkan untuk
mengubah memontum negative suatu perusahaan yang sedang dalam
kesulitan. Sebelum suatu perusahaan dapat maju, perusahaan tersebut
harus berhenti melangkah mundur.
6) Persediaan mungkin sudah ketinggalan dan kadaluarsa
Pembeli yang cerdas lebih tahu daripada sekedar percaya pada penilaian
persediaan yang ada dineraca perusahaan. Calon pembeli perusahaa harus
menilai perusahaan dengan harga pasar bukan dengan buku.
7) Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
Ketika pembeli mempertimbangkan membeli perusahaan yang telah
ada,penelitiannnya memperlihatkan bahwa piutang usaha dengan volume
besar telah melampaui jatuh temponya.
8) Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Banyak orang yang membeli harga perusahaan lebih mahal dari harga
sebenarnya, yang dapat merusak kemampuan perusahaan mendapatkan
laba dan menghasilkan arus kas positif. Pertimbangan utama pembeli
adalah memastikan bahwa pembelian ini tidak menyebabkan kesehatan
keuangan perusahaan di masa depan terganggu dan kondisi arus kas tetap
aman.

2. Langkah-langkah dalam membeli perusahaan


Untuk menghindari kesalahan yang sangat mahal wirausahawan harus mengikuti
langkah-langkah yang logis dan metodologis :
a. Analisis Keahlian, Kemampuan, dan Minat Anda Untuk Menentukan Jenis
Perusahaan Yang Anda Pertimbangkan

11
Langkah pertama dalam memilih perusahaan adalah melaksanakan
pemeriksaan terhadap diri sendiri untuk menentukan perusahaan yang ideal.
Fokus utamanya adalah untuk mengidentifikasi jenis perusahaan yang akan
membuat anda paling bahagia dan yang memiliki kemungkinan sukses
tinggi.Semakin anda mengenal diri anda sendiri semakin besar kemungkinan
anda mendapatkan dan mengelola perusahaan yang sukses.
b. Siapkan Daftar Calon Yang Potensial
Pasar tersembunyi (hiddenmarket) dari perusahaan yang mungkin akan
dijual, tetapi tetapi tidak diiklankan merupakan sumber yang sangat baik
untuk menemukan perusahaan-perusahaan bermutu tinggi. Saat ini ratusan
broker perusahaan telah membuat situs-situs Web yang memberikan ribuan
daftar perusahaan yang akan dijual dalam hampir setiap industri bsehingga
memudahkan wirausahawan dalam mencari perusahaan yang sempurna
diseluruh negeri dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Semakin banyak
peluang yang dapat dicari dan dievaluasi oleh para wirausahawan, semakin
besar kemungkinan untuk mendapatkan yang sesuai dengan kriteria mereka.
c. Selidikilah Calon-Calon Tersebut dan Evaluasi Yang Terbaik
Pencarian biasanya menghabiskan waktu yang lama. Sampai kira- kira dua
atau tiga tahun.
d. Telaah Pilihan-Pilihan Keuangan
Memberikan nilai pada perusahaan yang sudah ada merupakan hal yang sulit
bagi calon wirausahawan. Tugas menantang berikutnya setelah terjadi
kesepakatan adalah pembiayaan pembelian itu.
e. Pastikan Peralihan Yang Lancar
Sebaik apapun perencanaan, aka nada kejutan-kejuatan. Sebagai contoh
pemilik baru mungkin memiliki gagasan untuk merubah petusahaan ini yang
menyebabkan stress dan kecemasan diantara keryawan dan pemilik lama.
Dengan adanya emosi dan ketidak pastian ini, masa peralihan selalu sulit dan
membuat frustasi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjalani bisnis keluarga dan sukses, kadang kala tak pernah terbayangkan
oleh seseorang. Para pengusaha keluarga yang sukses itu memang tak pernah
membayangkan usahanya akan menggurita karena mereka memulai bisnisnya dari
skala yang sangat kecil. Bisnis keluarga mampu bertahan berkesinambungan puluhan
tahun jika dikelola secara profesional, dengan tetap mewariskan budaya keluarga.
Pewaris tahta bisnis keluarga, perlu dipersiapkan jauh hari, untuk mengenali seluk-
beluk bisnis agar nantinya mampu melanjutkan kesuksesan yang telah dirintis
pendirinya.
Peluang usaha franchise merupakan ide yang cukup cerdas dalam usaha
pengembangan bisnis dengan jumlah modal lebih rendah bila dibandingkan dengan
pengembangan usaha secara manual. Siapapun dapat menggunakan strategi
bisnis dengan peluang usaha franchise. Walaupun denganusaha yang cukup kecil,
semua orang dapat membuka dan menjalankan peluang usaha franchise.
Membeli usaha yang sudah berjalan kadang lebih menguntungkan dibandingkan
jika Anda memulai sesuatu yang baru dari awal. Apalagi jika usaha yang Anda beli
sudah memiliki pelanggan tetap, produknya dominan di pasar, dan berjalan dengan
baik dan menguntungkan.

B. Saran
Makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan
masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, kami senantiasa
menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Diniyati.N.2012.KESEMPATANBISNISKELUARGA.(http://nirmaad.blogspot.co.id/
2012/09/kesempatan-bisnis-keluarga.html), diakses pada hari Rabu, 11 Oktober 2017
pukul 11.00 WITA

BerbagiItuIndah.2004.MAKALAHKEWIRASWASTAANMERINTISUSAHABAR
UdanMODELPENGEMBANGANNYA.(http://happyberseri.blogspot.co.id/2014/04/
makalah-kewiraswastaan-merintis-usaha.html) , diakses pada hari Rabu, 11 Oktober
2017 pukul 11.00 WITA

WidyaMarzella.2011.KEUTUNGANdanKERUGIANMEMBELIPERUSAHAANYA
NGSUDAHADA.(http://infinitelyworld.blogspot.co.id/2011/11/keuntungan-dan-
kerugian-membeli.html), diakses pada hari Rabu, 12 Oktober 2017 pukul 09.00 WITA

http://www.usaharumahan19.com/2017/02/bisnis-waralaba-francise.html,diakses pada
hari Rabu, 12 Oktober 2017 pukul 09.00 WITA

14

Anda mungkin juga menyukai