REFLEKSI KASUS
OLEH,
Tin Qamariah
1910104031
1. DESKRIPSI KASUS
2. EMOSI KASUS
Pada saat menghadapi kasus seperti ini merasa kasihan melihat apa yang terjadi
infus, dan aff infus sesuai akademik maupun institusi Puskesmas. Perawat tidak
dan resiko tinggi penularan melalui darah saat proses tindakan dilakukan. Masalah
ketersediaan inilah yang tidak memadai, akan menambah jumlah kejadian angka
infeksi dirumahsakit.
3. EVALUASI
a. Sisi positif
Dengan tidak melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang ada, lebih
b. Sisi negatif
tinggi penularan. Kejadian ini adalah salah satu kesalahan besar karena akan
menyebabkan cairan atau darah yang kontak langsung dengan tenaga medis
4. ANALISIS KASUS
a. SOP Puskesmas : Persiapan alat dan langkah yang tertera di SOP sesuai dengan
standar yang ada, pemakaian APD termasuk handscoon untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial.
b. Jurnal : Pada Jurnal telah dijelaskan bahwa salah satu faktor terjadinya infeksi
c. Buku : Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting untuk dipakai oleh seorang
tenaga medis dalam melaksanakan tugas. APD ini digunakan oleh petugas
memiliki dua fungsi yaitu untuk kepentingan penderita dan sekaligus untuk
infeksi mikroba merupakan tugas pokok yang dimulai saat penderita masuk rumah
sakit untuk menjalani prosedur tindakan medis serta asuhan keperawatan sampai
tiba saatnya penderita keluar dari rumah sakit (Darmadi, 2008, hlm.88).
5. KESIMPULAN
Sebaiknya dalam melakukan tindakan pemasangan maupun aff infus, atau bahkan
6. TINDAK LANJUT
Apabila saya menemukan kembali kasus yang sama maka saya akan memberitahu
kepada bidan yang melakukan tindakan tersebut agar memperhatikan alat pelindung
diri sebelum melakukan tindakan untuk menghindari infeksi nosokomial dan apabila
saya yang melakukan tindakan medis tersebut maka saya akan melakukan sesuai