MANAJEMEN PERUBAHAN
OLEH:
NIM : 219411263
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Kasih dan Karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul makalah ini
adalah “Manajemen Perubahan”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen pengampuh mata kuliah Manajemen Perubahan yang telah memberikan tugas ini guna
untuk meningkatkan sebuah pengetahuan itu sendiri. Tidak lupa juga kami ucapakan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karna keterbatasan dan
kemampuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun begitu saya harapkan agar
dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB 1 ............................................................................................................................................... 1
PEDAHULUAN.................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 3
2.1 Teori dan Model Perubahan ................................................................................................. 3
2.2 Dimensi Manusia Dalam Perubahan Organisasi ................................................................... 5
2.3 Lingkungan Pendorong Perubahan Organisasi ..................................................................... 7
2.4 Resistensi Perubahan Organisasi.......................................................................................... 7
2.5 PERUBAHAN BUDAYA ORAGNISASI ...................................................................................... 9
2.6 REFORMASI ADMINISTRASI ................................................................................................. 10
2.7 PERUBAHAN BIROKRASI PELAYANANPUBLIK ...................................................................... 12
BAB III ............................................................................................................................................ 15
PENUTUP ....................................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15
iii
BAB 1
PEDAHULUAN
Secara umum, perubahan sering diartikan sebagai kondisi yang berbeda dari
kondisi sebelumnya. Artinya, perubahan terjadi karena timbul dari suatu proses
yang terjadi kemudian dan menggambarkan sebelum dan setelah peristiwa tersebut
terjadi, baik berkaitan dengan perubahan fisik, ide maupun gagasan yang hasilnya
mungkin positif (growth), negatif (stagnation) atau mundur (collapse). Manajemen
perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh perubahan yang terjadi dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam ataupun dari luar organisasi tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teori ini merupakan perkembangan dari teori Lewin, yang mana Lippit
mendefinisikan perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau tidak direncanakan
terhadap status “quo” dalam individu, situasi atau proses, dan dalam perencanaan
perubahan yang diharapkan, disusun oleh individu, kelompok, organisasi, atau sistem
sosial yang mempengaruhi secara langsung tentang status quo, organisasi lain atau
situasi lain. Teori ini merupakan perkembangan dari teori Lewin.
Teori Havelock merupakan teori hasil modifikasi dari teori Lewin. Dalam teori
ini Havelock menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Terdapat
6 tahap sebagai perubahan menurut Havelock,
Teori Rogers merupakan teori yang dikembangkan dari teori Lewin, dalam
teorinya Rogers menjelaskan tentang tiga tahap perubahan dengan menekankan pada
latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan tempat
perubahan tersebut dilakukan. Terdapat 5 langkah dalam mengelola perubahan
3
menurut Rogers atau yang sering disingkat dengan AIETA (Awareness, Interest,
Evaluation, Trial, Adaptation),
e. Teori Reddin
Menurut Reddin ada 4 hal yang harus dilakukan seorang manajer sebelum
melakukan perubahan, meliputi:
f. Teori Spradley
Teori Spradley juga merupakan teori yang dikembangkan dari teori Lewin. Dalam
teorinya Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen perubahan
dan sistem perubahan.
Lantas seperti apa langkah konkret dari manajemen perubahan? Terdapat beberapa
model manajemen perubahan yang berisi prinsip dan langkah-langkah untuk
melakukan suatu pengelolaan perubahan dalam suatu organisasi. Beberapa model-
model manajemen perubahan adalah sebagai berikut.
4
selanjutnya didinginkan (refreezing) sehingga akan diperoleh bentuk baru yang
permanen.
Menurut Mike Green, dalam suatu perubahan, hal utama yang perlu diubah
adalah mindset (pola pikir), culture (budaya), dan leadership (kepemimpinan).
Langkah-langkah perubahan dari model perubahan Mike Green yang bertumpu pada
perubahan pola pikir, budaya (kebiasaan), serta kepemimpinan .
4. Model ADKAR
5
1. Manusia Rasional-Ekonomis
Model manusia rasional ekonomis dikembangkan sejak abad dua puluh.Model ini
mengasumsikan bahwa orang mengevaluasi pelbagai tindakan dan memilih yang
potensial memberikan manfaat maksimal. Asumsi umum ini dirinci menjadi delapan
asumsi spesifik,
2. Manusia Sosial
4. Manusia Kompleks
6
2.3 Lingkungan Pendorong Perubahan Organisasi
Perubahan yang disebabkan karena faktor dari dalam atau faktor internal dalam
suatu organisasi. Perubahaan ini terjadi karena adanya konflik/permasalahan internal
seperti : perubahan tujuan, perubahan jumlah personel, menurunnya semangat kerja.
Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan cara pengambilan keputusan dari seorang
pemimpin organisasi, menentukan kebijakan baru dalam suatu organisasi untuk
mengatasi masalah tersebut.
Perubahan organisasi yang disebabkan oleh faktor dari luar organisasi, seperti :
regulasi pemerintah, Kondisi ekonomi, tindakan pesaing. Perubahan eksternal ini akan
menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam mewujudkan tujuan –
tujuan dan cita – cita organisasi . Faktor ini dapat di atasi dengan cara kerjasama antar
organisasi untuk mewujudkan cita – cita bersama dengan adanya kesepakatan yang
telah dibuat sebelumnya.
7
semata-mata “tidak memahami situasi”. Orang yang dipandang sebagai pengganjal,
biang kerok, penjaga tua, cepat puas, apatis, naïf dan lainlain.
Hal yang mungkin sulit dilihat oleh agen perubahan adalah setiap orang pada
hakikatnya menginginkan perubahan, hanya saja mereka melihatnya dengan cara
berbeda. Karena manusia maupun organisasi pasti menginginkan perubahan kea rah
yang lebih baik. Yang berbeda biasanya besar kecilnya perubahan yang diinginkan
dan proses yang dijalani ketika perubahan tersebut berlangsung. Kebanyakan apa yang
dinamakan “resisten”, pada orang lain atas dasar perbedaan informasi, persepsi yang
berbeda, perbedaan kebutuhan, perbedaan kepercayaan, dan impak system dan proses
informal. Seringkali, agen perubahan gagal untuk memahami dinamika situasi dan
posisi orang-orang dan kelompok penting dalam organisasi. Mereka cenderung untuk
mengarahkan situasi yang membuat kesalahpahaman dan membuat resistensi semakin
buruk. Kadangkala polarisasi tidak dapat dielakkan, tapi kasus-kasus ini biasanya
bersifat khusus, tidak bersifat umum (Piderit S.K, 2000 dalam Cawsey & Desczca,
2007).
Salah satu metafora yang membantu adalah untuk melihat perubahan sebagai
proses persuasi dan penerima perubahan sebagai suatu consumer potensial dari
perubahan kami. Agen perubahan perlu memahami posisi penerima dan apa yang
penting untuk mereka karena mereka dapat membujuknya. Tentu saja, prosesnya
hubungan timbal balik. Agen perubahan yang terampil mendengar dengan seksama,
memperoleh informasi dari apa yang mereka dengar, dan membuat perbaikan terhadap
desain perubahan dan implementasinya. Ketika pelanggan diperkenalkan produk dan
jasa baru dan lambat laun mengubah posisi pembelian, sehingga penerima perubahan
dibujuk untuk mengadopsi perubahan. Ini lebih berhasil ketika penerima perubahan
percaya bahwa perhatian dan pandangan mereka dipahami dan direspon (Cawsey &
Desczca, 2007).
8
2.5 PERUBAHAN BUDAYA ORAGNISASI
Budaya organisasi tumbuh dari waktu ke waktu. Orang merasa nyaman dengan
budaya organisasi yang baru. Bagi orang yang mempertimbangkan perubahan budaya,
biasanya kejadian yang signifikan harus terjadi. Kejadian yang mengguncang dunia
mereka, seperti kebangkrutan, kehilangan sales dan konsumen yang signifikan, atau
rugi jutaan dollar, akan menarik perhatian banyak orang. Bahkan sekalipun, untuk
mengetahui bahwa budaya organisasi adalah oknumnya dan mengambil langkah untuk
mengubahnya, ini juga merupakan perjalanan yang berat. Berikut adalah ide-ide
terbaik yang bisa membantu organisasi Anda tumbuh dan bertransformasi.
Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perubahan budaya organisasi.
2. Setelah memahami budaya organisasi yang ada saat ini, organisasi Anda dimasa
datang, dan putuskan bagaimana budaya organisasi bisa mendukung kesuksesan. Visi
apa yang dimiliki organisasi untuk masa depannya dan bagaimana seharusnya
perubahan budaya bisa mendukung pemenuhan visi tersebut?
9
2.6 REFORMASI ADMINISTRASI
Sistem administrasi tidak bisa atau tidak boleh kaku. Kekakuan dalam
administrasi publik akan menciptakan kekacauan atau ketidakpuasan di kalangan
warga negara. Ini seharusnya tidak dibiarkan terus menerus. Administrasi publik
direformasi melalui cara-cara hukum. Ada berbagai cara hukum untuk mereformasi
administrasi publik. Terkadang badan legislatif memberlakukan undang-undang untuk
tujuan tertentu.
Tujuan itu tercapai tetapi undang-undang itu secara tidak langsung bertujuan
mengubah aspek-aspek tertentu dari administrasi publik. Awalnya itu bukanlah tujuan
hukum untuk mereformasi administrasi. Tetapi pelaksanaan hukum mereformasi
administrasi publik.
Reformasi administrasi adalah istilah yang luas dan tentu saja wilayahnya
cukup luas. Reformasi administrasi yang benar tidak berarti reformasi sedikit demi
sedikit yang terjadi di sana-sini dalam badan administrasi publik yang luas. Setiap
masalah yang menjadi perhatian pemerintah mungkin juga berada di bawah payung
reformasi administrasi.Menurut Caiden, masalah administrasi publik sangat luas dan
berkaitan dengan semua jenis otoritas publik. Jika demikian, setiap kali dilakukan
upaya untuk mereformasi administrasi publik, semua subjek dan bidang penting harus
berada di bawah bidang reformasi administrasi.
10
2. Pengawasan obat harus menjadi subyek reformasi administrasi. Istilah pengendalian
obat merupakan istilah yang sangat luas. Administrasi publik harus memastikan bahwa
penjualan dan distribusi obat-obatan berbahaya harus dilarang. Minuman keras dan
merokok dilarang.
4. Dalam masyarakat mana pun ada berbagai bentuk penyedia layanan publik. Sudah
menjadi tugas administrasi publik pusat untuk memastikan bahwa pusat-pusat layanan
tersebut menjalankan tugasnya dengan tulus dan baik. Jika ini tidak dilakukan,
reformasi administrasi harus berusaha untuk menempatkan segala sesuatunya dalam
bentuk yang benar.
6. Urusan luar negeri tidak tinggal di luar administrasi publik umum. Dua abad yang
lalu praktis tidak ada hubungan internasional dalam pengertian hari ini dan
administrasi publik tidak memiliki perhatian serius tentang hubungan internasional
yang sedang berlangsung. Hari ini situasinya telah berubah total. Penyelenggaraan
negara harus menjaga agar kejadian-kejadian di tingkat internasional tidak
bertentangan dengan kepentingan inti negara. Jika ada yang salah, administrasi publik
mengambil langkah dan jika tidak mampu itu harus direformasi Caiden telah
menyarankan reformasi administrasi publik dari perspektif ini.
11
2.7 PERUBAHAN BIROKRASI PELAYANANPUBLIK
Jika kita mendengar kata birokrasi maka langsung yang ada dipikiran kita
adalah bahwasannya kita berhadapan dengan suatu prosedur yang berbelit-belit, dari
meja ke suatu meja yang lain, yang ujung-ujungnya adalah biaya yang serba mahal.
Birokrasi adalah sistem administrasi dalam suatu organisasi yang memiliki fungsi
sebagai penyelenggara pemerintahan dan melayani masyarakat yang melakukan tugas
keseharian secara terstruktur dalam hierarki yang jelas dan berdasarkan aturan yang
telah tertulis oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya.
Istilah birokrasi berasal dari bahasa perancis yaituh bureau yang artinya kantor
atau meja tulis dan dari bahasa yunani yaituh kratein yang berarti mengatur, pada
awalnya istilah birokrasi yang digunakan untuk menunjuk suatu sistematika kegiatan
kerja yang diatur atau di perintah oleh suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan
administrasi. Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good govermance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur, melalui
reformasi birokrasi dilakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah
dimana uang tidak hanya efektif dan efisien tetapi juga reformasi birokrasi menjadi
tulang punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi
birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
pada penerapan pelayanan prima.
12
birokrasi dapat dilihat pada setiap bentuk organisasi modern yang dihasilkan oleh
proses rasionalisasi.
3. Menurut Fritz Morstein Marx, Pengertian Birokrasiadalah suatu tipe organisasi
yang dipergunakan pemerintah modern untuk melaksanakan tugas-tugasnya yang
bersifat spesialis, dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya oleh
aparatur pemerintah.
a. Prosedur Pelayanan
b. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Waktu
penyelesaian yang 141 ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan
penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan. Semakin cepat waktu penyelesaian
pelayanan, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat akan
pelayanan yang diberikan.
c. Produk Pelayanan
Produk pelayanan merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Hasil
pelayanan akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan harus dipahami secara baik, sehingga memang membutuhkan sosialisasi
kepada masyarakat.
13
d. Biaya Pelayanan
Biaya pelayanan merupakan salah satu dari standar pelayanan publik. Biaya
pelayanan termasuk rinciannya harus ditentukan secara konsisten dan tidak boleh
ada diskriminasi, sebab akan menimbulkan ketidakpercayaan penerima pelayanan
kepada pemberi pelayanan. Biaya pelayanan ini harus jelas pada setiap jasa
pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan
kecemasan, khususnya kepada pihak atau masyarakat yang kurang mampu.
Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari standar pelayanan publik.
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara 142
pelayanan publik sangat menentukan dan menunjang keberhasilan penyelenggaraan
pelayanan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan yang paling penting adalah dimulai dari diri sendiri, salah satunya
adalah dengan mengubah cara pikir. Jika tidak bisa mengubahnya, maka
kemungkinan untuk bisa melakukan suatu perubahan menjadi kecil atau tidak ada
sama sekali seperti yang diungkapkan.
Hal ini sangat lah dibutuhkan agar dalam organisasi tersebut tidaklah terjadi
kejenuhan bagi anggota-anggotanya dan perubahan-perubahan-yang terjadi itu
dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi. Akibat perubahan yang ada dapat
pulah mengurangi tingkat stress karyawan yang sudah tidak nyaman lagi dengan
budaya-budaya lama di suatu organisasimereka. Oleh karena itu, perubahan
budaya dan inovasi dalam organisasi sangatlah penting dan bisa dikatakan menjadi
sebuah kebutuhan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Reformasi Administrasi: Arti, Asal, Masalah dan Detail Lainnya (Bagian IV) - Prodi
Administrasi Publik Terbaik Di Sumatera Utara
Caranya Shandy: Makalah Manajemen Perubahan (shandyecco.blogspot.com)
16