Disusun Oleh
Kelompok 7
1. Ariska Zakiyya Nurfaizah 2211011113
2. Novita Shafitry 2211011097
3. Naufal Akmal Raihan 2211011108
MANAJEMEN
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Perilaku dan
Motivasi Karyawan
Tidak lupa juga, kami dari kelompok 7 sangat berterimakasih kepada
Ibu dosen Pengantar Bisnis kami yaitu Ibu Lis Andriani HR,S.E.M.Si,
yang telah membimbing kami pada saat pelaksanaan menyelesaikan tugas
tentang Memahami Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial ini. berkat
ilmunya lah kami dapat menyusun laporan ini dengan baik dan maksimal
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas makalah tentang Perilaku dan
Motivasi Karyawan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 Bentuk-bentuk perilaku karyawan............................................................................6
2.2 Perbedaan Individu Antarkaryawan.........................................................................6
2.3 Mencocokan Pekerjaan dan Individu........................................................................9
2.4 Beberapa Konsep dan Teori Motivasi Dasar..........................................................10
2.5 Menjelaskan strategi dan motivasi kepada karyawan..................................................13
BAB III..................................................................................................................................16
PENUTUPAN........................................................................................................................16
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................16
3.2 SARAN..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku karyawan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh anggota
organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
efektifitas kerja suatu organisasi. Antara satu individu dengan individu yang
lainnya memiliki sifat yang berbeda. Ada individu yang cekatan dalam
melaksanakan tugasnya, ada individu yang pintar, tetapi susah berorganisasi,
dan mungkin ada juga individu yang suka membuat alasan agar dapat
membolos kerja. Karena perilaku tiap individu tidak sama, manajer sumber
daya manusia harus benar-benar memahami perilaku masimg-masing
karyawannya.
4
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa saja bentuk-bentuk dasar perilaku yang ditunjukkan karyawan
dalam organisasi?
3. Bagaimana sifat dasar dan nilai penting dari perbedaan setiap individu
di antara karyawan?
4. Bagaimana sifat dan pentingnya kontrak psikologis dan kesesuaian
individu pekerjaan dalam lingkungan kerja?
5. Apa saja model-model konsep dan teori mengenai motivasi
karyawan yang paling penting?
6. Apa saja strategi dan teknik yang digunakan organisasi untuk
meningkatkan motivasi karyawan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
- Emosionalitas (emotionality) mengacu pada derajat
kecenderungan seseorang memiliki pandangan dan
perilaku positif atau negatif terhadap orang lain.
- Ekstraversi (extraversion) keterbukaan terhadap
lingkungan sosial dan fisik mengacu pada tingkat
kenyaman individu dengan hubungan.
- Keterbukaan (openness) mencerminkan seberapa luwes
atau kakunya seseorang dalam hal keyakinannya.
Kecerdasan Emosional
8
1) Kognisi (cognition)
adalah pengetahuan
yang dipegang
seseorang mengenai
sesuatu.
2) Afek (affect) seseorang
adalah perasaan individu
mengenai suatu hal.
3) Intensi (intention) memandu perilaku
seseorang.
antara lain :
1) Kontrak Psikologis
Kontrak psikologis adalah serangkaian ekspetasi yang
dimiliki oleh karyawan dan organisasi terkait dengan
apa yang karyawan akan berikan bagi organisasi dan
9
apa yang organisasi berikan sebagai imbalannya. Tidak
seperti kontrak bisnis, kontrak psikologis tidak tertulis
dan tidak seluruh ketentuannya dinegosiasikan secara
ekspilit.
10
2) Kesesuaian Individu-Pekerjaan
Mengacu pada derajat sejauh mana kontribusi
seseorang dan insentif dari organisasi cocok satu sama
lain. Kesesuaian individu-pekerjaan yang baik memiliki
keseimbangan antara kontribusi yang dihasilkan
individu dan insentif yang diberikan organisasi. Dalam
teorinya, setiap karyawan memilki serangkaian
kebutuhan yang harus dipenuhi dan serangkaian
perilaku terkait pekerjaan dan kemampuan untuk
dikontibusikan. Apabila organisasi dapat
memberdayakan perilaku dan kebutuhan ini serta
memenuhi secara tepat kebutuhan karyawan tersebut,
maka organisasi ini akan mencapai kesesuaian
individu-pekerjaan yang sempurna.
11
A) Model Sumber Daya Manusia : Teori X dan Y
Para manajer memiliki kepercayaan yang sangat berbeda
mengenai cara terbaik menggunakan sumber daya manusia di
perusahaan.
a. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah
makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang
menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk
mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa
serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja
harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat
manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja
tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena
mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk
bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki
kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami
tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja.
Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang
dimiliki dalam bekerja.
12
higieni dan faktor motivasi. Faktor- faktor higiene
memengaruhi motivasi dan kepuasan hanya jika faktor-faktor
ini tidak dapat atau gagal memenuhi harapan. Misalkan,
pekerja akan menjadi tidak puas apabila mereka percaya bahwa
kondisi tempat mereka bekerja kurang layak. Akan tetapi jika
sebaliknya, mereka tidak serta-merta langsung menjadi puas;
mereka tidak lagi merasakan ketidakpuasan. Apabila pekerja
tidak menerima pengakuan atas prestasi kerja, mereka
mungkin merasa tidak puas sekaligus juga mengalamai
ketidakpuasan.
Apabila pengakuan diberikan, mereka mungkin akan menjadi
lebih puas.
13
A) Teori Ekspentansi
B) Teori Keadilan
2) Teori keadilan merupakan teori motivasi yang
menyatakan bahwa orang-orang mengevaluasi
perlakuan organisasi terhadap mereka dan
membandingkannya dengan perlakuan yang diterima
orang lain. Pendekatan ini menyatakan bahwa orang-
orang akan memulai menganilisis masukan atau input
dibanding dengan keluaran atau output. Perbandingan
ini serupa dengan kontrak psikologis. Teori keadilan
menyatakan bahwa hasil perbandingan tersebut
merupakan rasio kontribusi terhadap imbalan. Ketika
orang-orang membandingkan rasio dengan karyawan
lain, mereka mempertanyakan apakan rasio tersebut
sama, lebih besar, atau kurang dari orang-orang yang
mereka bandingkan. Bergantung pada hasil rasio ini.
Mereka akan merasa diperlakukan adil atau kurang adil.
14
1. Strategi untuk meningkatkan kepuasan dan moral kerja
Untuk strategi meningkatkan kepuasaan dan moral kerja karyawan,
perusahaan-perusahaan biasnya mencoba untuk membuat dan
mengimplementasikan berbagai jenis program yang dirancang untuk
membuatpekerjaan lebih menarik, sehingga para karyawan bisa
meningkatkan kepuasan dan meningkatkan moral kerjanya. Program-
program yang biasanya di lakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan moral dari karyawan antara lain. :
a. Menaikan upah karyawan
b. Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan
yang berpatisipasi
c. Kepastian kerja
d. Memberikan bonus uang tunai kepada karyawan yang
berkerja baik dalam perusahaan
e. Memberikan komposisi kepada karyawan
f. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis
2. Motivasi dalam lingkungan kerja
Dalam hal ini di butuhkan seorang manajer yang mampu untuk
memotivasi karyawan secara aktif dan harus dapat mempengaruhi
tingkat motivasi karyawan, jika salah satu karyawan kinerjanya harus
di perbaiki, maka manajer harus turut ikut campur dan membantuk
menciptakan atmosfet yang mendorong, mendukung dan
memperthankan perbaikan. Di dalam suatu perkajaan motivasi sangat
mempengaruhi terhadap kinerja karyawan untuk melakukan suatu
aktivitas pekerjaan di suatu perusahaan.
3. Strategi untuk meningkatkan motivasi kerja
Ada tiga aspek penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan
seseorang dalam bekerja yaitu, SKILL,ATTITUDE dan MOTIVASI.
Untuk aspek skill dapat ditingkatkan dengan melakukan program
training, untuk attitude dapat dilakukan dengan progam training
pengembangan diri sedangka untuk meningkatkan motivasi seringkali
tidak sekedar menmberikan input pengetahuan tetapi juga perlu milihat
akar massalah yang membuat kurangnya termotivasi. Motivasi sering
terpengaruhi dari faktor luar maupun dalam. Adapun strategi yang
menambakan motivasi karyawan antara lain:
15
a. Sasaran
Sasaran yang jelas dan tegas akan membantu individu untuk tetap
fokus pada tujuan yang realitis. Karena semakin tidak realitis semakin
mudah untuk individu menjadi frustasi.
b. Partisipasi
Umumnya setiap orang akan lebih bersemangat jika mengerjakan
suatu tugas dimana ia punya kontribusi dalam prosesnya. Libatkanlah
bawahan kita untuk memikirkan langkah-langkah pengembangan
perusahaan.
c. Pengakuan
Lakukan pengakuan non-finacial berupa pujian dari atasan akan
memberikan dampak yang sangat besar bagi individu. Pengakuan
sendiri berkaitan dengan enam kebutuhan dasar manusia yang paling
dicari
d. Komunikasi
Dengan melakukan komunikasi yang intens maka bawahan akan
merasa lebih di percaya dan merasa aman. Hal ini tentunya akan
membantu individu untuk bekerja dengan tenang.
e. Kesempatan
Pada umumnya setiap orang memiliki keinginan untuk berkembang,
namun banyak hal yang berpengaruh, antara lain : adanya
kesempatan untuk berkontribusi dan meningkatkan pontensi dirinya
f. Kerjasama
Manusia adalah mahluk sosial, diman manusia tidak bisa hidup
sendiri dan membutukan individu lain untuk meneruskan hidup. Maka
interaksi antar individu satu dengan yang lain sangat dibutuhkan.
16
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Motivasi karyawan merupakan suatu keadaan yang mendorong, merangsang,
atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dilakukannya
sehingga mencapai tujuannya.
Menurut Taufik (2002) secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
dan atau mencapai tujuan tertentu.
Kegunaan motivasi karyawan adalah untuk mendorong timbulnya kelakuan
atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti
belajar. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian
tujuan yang diinginkan. Sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjan.
3.2 SARAN
Demikian yang penulis dapat paparkan mengenai perilaku dan
motivasi karyawan dan yang berkaitan denganya, tentunya penulis menyadari
atas segala kekurangannya. Maka dari itu, penulis berharap para pembaca dan
penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18