Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia II
Disusun oleh :
Jln. PP Nurul Jadid Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
67291
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita sehingga bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Beserta keluarga-nya,
sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah dengan judul “Disiplin Kerja” ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun,untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan bisa
menambah ilmubagi pembacanya.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT meridhoi segala usaha
kita. Aamiin.
Paiton, 25 Febfuari 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang ..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan ...........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................7
1. Pengertian.......................................................................................................8
2. Jenis – Jenis Dasar Kedisiplinan Kerja .........................................................9
3. Tujuan Kedisiplinan Kerja ............................................................................10
4. Indikator Kedisiplinan Kerja..........................................................................11
5. Pedoman Dan Kedisiplinan............................................................................12
6. Usaha Meningkatkan Kedisiplinan................................................................13
Daftar Pusaka...........................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di capai adalah :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian
2
3. Jenis – Jenis Dasar Kedisiplinan Kerja
Menurut G.R. Terry (1993), disiplin kerja dapat timbul dari diri sendiri dan dari
perintah, yang terdiri dari :
a. Self Inposed Discipline yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar
kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan. Disiplin ini timbul
karena seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah menjadi
bagian dari organisasi sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar dan
secara sukarela memenuhi segala peraturan yang berlaku.
b. Command Discipline yaitu disiplin yang timbul karena paksaan, perintah dan
hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan/timbul karena perasaan ikhlas
dan kesadaran akan tetapi timbul karena adanya paksaan/ancaman dari
orang lain.
Dalam setiap organisasi atau perusahaan yang diinginkan adalah jenis disiplin
yang timbul dari dalam diri sendiri atas dasar kerelaan dan kesadaran. Akan
tetapi
dalam kenyataannya disiplin itu lebih banyak disebabkan adanya paksaan dari
luar. Untuk dapat menjaga agar disiplin tetap terpelihara, maka perusahaan atau
organisasi perlu melaksanakan pendisiplinan. Seperti yang dikemukakan T. Hani
Handoko (2001, h; 208), adapun kegiatan-kegiatan pendisiplinan itu terdiri dari :
Disiplin Preventif
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan
agar mengikuti berbagai standard dan aturan, sehingga
penyelewenganpenyelewengan dapat dicegah. Lebih utama dalam hal ini
adalah dapat ditumbuhkan disiplin diri (self discipline) pada setiap
karyawan tanpa
terkecuali untuk memungkinkan iklim yang penuh disiplin tanpa paksaan
tersebut perlu kiranya standar itu sendiri bagi setiap karyawan, dengan
demikian dapat dicegah kemungkinan-kemungkinan timbulnya
pelanggaran atau penyimpangan dari standar yang telah ditentukan.
Disiplin Korektif
Merupakan kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-
pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif ini dapat berupa satu
hukuman atau tindakan pendisiplinan yang wujudnya dapat berupa
peringatan-peringatan atau berupa schorsing
3
Daftar perilaku yang dapat dihukum adalah sebagai berikut :
a. Ketidakhadiran,
b. Kelambatan,
c. Mencuri,
d. Tidur ketika bekerja,
e. Mengancam pimpinan,
f. Melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan bekerja,
g. Pembangkangan perintah,
h. Memperlakukan pelanggaran secara tidak wajar,
i. Memperlambat pekerjaan,
j. Menolak bekerjasama dengan rekan kerja,
k. Menolak untuk bekerja lembur,
l. Memiliki dan menggunakan obat-obatan terlarang ketika bekerja,
m. Merusak peralatan,
n. Menggunakan bahasa/kata-kata kotor, dan
o. Melakukan mogok kerja illegal.
4
yang tidak diharapkan terulang kembali, secara khusus telah terbukti
efektif dalam proses pendisiplinan karyawan. Memberikan alasan pada
dasarnya memberitahu dengan pasti mengenai hal-hal yang tidak boleh
dilakukan kepada orang yang bersangkutan.
4. Tujuan Kedisiplinan Kerja
Melalui berbagai macam alasan disiplin kerja yang harus diketahui oleh
karyawan, aturan disiplin kerja juga membuat tujuan atau target yang ingin di
capai oleh perusahaan seperti:
5
terdapat indikator yang memengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu
organiasi, sebagai berikut :
1. “Tujuan dan kemampuan
2. Keteladanan pimpinan
3. Keadilan
4. Pengawasan melekat
5. Sanksi hukuman
6. Ketegasan
7. Hubungan kemanusian”
3. Keadilan Aturan yang dibuat harus diberlakukan untuk semua karyawan tanpa
memandang kedudukan. Sanksi yang diberikan juga harus merata kepada setiap
karyawan yang melakukan pelanggaran kerja.
6
6. Usaha Meningkatkan Kedisiplinan
Sebelum menuntut kedisiplinan tinggi dari karyawan Anda, coba introspeksi diri
terlebih dahulu: apakah Anda sudah memenuhi semua kebutuhan karyawan
Anda secara adil dan transparan?
Transparansi atau keterbukaan adalah sesuatu yang sangat sensitif bagi seorang
karyawan. Jika Anda memperlakukan antar-karyawan secara tidak adil, tentu
saja karyawan Anda berubah tidak respect kepada Anda.
Untuk itu, sebelum menuntut kedisplinan tinggi dari karyawan Anda, pastikan
Anda telah memenuhi semua hak karyawan secara adil dan transparan. Mulai
dari sistem penilaian, penggajian, hingga promosi jabatan.
Anggap mereka sederajat dengan Anda, meski pada kenyataannya Anda adalah
atasan mereka. Dengan memperlakukan karyawan sebagai teman, mereka akan
merasa lebih nyaman dan tidak terkekang.
Sehingga, bertemu dengan Anda di kantor bukan lagi menjadi momok yang
menakutkan. Sebaliknya, layaknya seorang teman, maka karyawan Anda akan
senang dan antusias setiap bertemu dengan Anda.
Rasa nyaman inilah yang akan memacu karyawan Anda semakin rajin dan
disiplin dalam bekerja.
Selama ini Anda mungkin hanya berfokus menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan kondusif dari segi fisik saja. Misalnya dengan mendesain interior
ruangan kerja yang asri, elegan, dan minimalis sambil berharap karyawan Anda
akan lebih semangat dalam bekerja.
7
Namun, itu saja belum cukup untuk meningkatkan kedispilinan karyawan Anda.
Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, tidak hanya dari segi
fisik ruangan kerja, namun juga hubungan antar pekerja.
Selama ini kita cenderung menilai bahwa kedisplinan dapat ditingkatkan melalui
pemberlakuan sejumlah aturan.
Hal itu tidak salah. Peraturan memang harus diciptakan, serta diberlakukan
secara tegas dan mengikat Namun, perlu digarisbawahi: Anda tidak harus
memberlakukan aturan secara ketat dan berlebihan hingga membuat karyawan
Anda merasa terkekang.
Pastikan Anda memiliki data, ukuran, atau referensi pembanding yang tepat
sebagai acuan dalam menentukan setiap peraturan di kantor Anda.
Bisa jadi, ide dan gagasan mereka akan membantu Anda mengubah masa depan
perusahaan menjadi lebih baik lagi.
8
Dengan memberikan ruang inovasi selebar-lebarnya bagi karyawan, karyawan akan
merasa lebih dihargai dan mampu berkembang lebih baik lagi di kantor Anda.
Pekerjaan terasa tidak monoton dan mereka pun akan lebih bersemangat datang ke
kantor setiap hari
9
kita sudah terasa nyaman, hal itu akan menjadi tidak maksimal jika antar orang-
orangnya tidak berinteraksi dengan baik. Maka dari itu memang dalam hal
penciptaan hubungan antar pekerja harus membawa kenyamanan satu dengan
yang lainnya. Di sini wajib bagi kita untuk mendorong karyawan agar saling
menghargai dan mendukung satu sama lainnya bukan menjadi sebuah kompetisi.
Buat Aturan Sewajarnya, Tapi Tegas untuk Disiplin Karyawan
Memang penilaian selama ini akan cenderung beranggapan bahwa
peningkatan kediplinan bisa dilakukan dengan menggunakan aturan-aturan
tertentu yang mengikat. Tentunya hal yang satu ini jika dilihat memang tidak
ada salahnya. Aturan memang harus diwujudkan dan pemberlakuannya tegas.
Tapi yang harus digarisbawahi adalah kita tidak melulu harus memberlakukan
secara berlebihan dan ketat saja sehingga membuat karyawan merasakan
terkekang.
Tentukan Target Kerja Berdasarkan Kewajiban Karyawan
Pastikan terlebih dahulu jika kita mempunyai ukuran, data atau referensi
lainnya sebagai perbandingan-perbandingan yang tepat dan sebagai acuannya
ketika sedang menentukan tiap aturan yang ada di kantor. Tidak disarankan jika
hanya memaksakan kehendak tersebut hanya karena ingin mengejar
kedisiplinannya saja. Apabila sikap seperti ini yang kita punya dan terapkan
maka kemungkinan besar karyawan kita akan kabur perlahan-lahan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Disiplin kerja dapat melekat pada diri seseorang dikarenakan faktor tuntutan
dalam lingkungan organisasi maupun kebutuhan secara pribadi serta disiplin kerja
dapat tumbuh karena kepercayaan secara turun temurun, yang mana apabila
melanggarnya ia akan dikenai sanksi atau perasaan bersalah walaupun tidak dikenai
sanksi. Disiplin kerja yang dilakukan seseorang disebabkan karena ada tujuan
tertentu.
2. Disiplin dalam bekerja sangatlah penting sebab dengan kedisiplinan tersebut
diharapkan sebagian besar peraturan ditaati oleh para pegawai, bekerja sesuai
dengan prosedur, sehingga pekerjaan terselesaikan secara efektif dan efisien serta
dapat meningkatkan produktivitas.
11
DAFTAR PUSTAKA
As'ad. 2001. Psikologi Industri. Edisi Ke 4, Cetakan Ke-6. Yogyakarta: Liberty.
Fathoni. Abdurrahman. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ginting, Eva Flora, 2010. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan
pada PT. Bank Rakvat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau. Skripsi.
Medan: Fakultas Ekonomi Universitas
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19502 Sumatera Utara
Hasibuan, Malayu SP. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Putri. Ernindya 2012. Pengaruh Disiplin dan Kompetensi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. http://repository.
usu.ac.id/handle/123456789/33735
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2008. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks:
Singian. Sondang P. 2002. Meningkatkan Produktivitas Kerja. Surabaya: Rineka Cipta
Siagian. Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: PT Bumi
Aksara. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta:
Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Singodimedjo, Markum. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: SMMAS.
Sutrisno, Edy, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Kencana Prenada
Media Kelompok.https://www.academia.edu/23913576/makalah_disiplin
12