Anda di halaman 1dari 13

“DISIPLIN KERJA”

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah
“MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”

Dosen Pengampu:

Rahmi Yuningsih, MM

Disusun Oleh

AYU MAGHFIRAH

200104030282

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadiran Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas
Rahmat dan Ridha-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Disiplin Kerja”.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, bisa terwujud atas bantuan dan jasa
berbagai pihak, baik bantuan moral maupun material. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia, Ibu Rahmi Yuningsih, MM. yang telah memberikan masukan untuk pembuatan
makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih bagi para
pembacanya, dan Kami sebagai penulis meminta maaf jika dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, karena sejatinya tiada manusia yang sempurna. Segala kekurangan
datangnya dari manusia itu sendiri dan kiranya bila ada kelebihan, maka itu semua datangnya
dari Allah SWT. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran serta komentar demi
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 11 April 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................4

A. Latar belakang ......................................................................................................4


B. Rumusan masalah .................................................................................................5
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................6

A. Pengertian Disiplin Kerja ...................................................................................6


B. Pentingnya Disiplin Kerja ..................................................................................7
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja ..........................................9

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................12

A. Simpulan ................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dimanapun manusia berada, dibutuhkan peraturan-peraturan dan ketentuan-


ketentuan, yang mana tujuan tersebut untuk mengatur atau membatasi setiap kegiatan
akan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk hidup, manusia
terkadang ingin hidup bebas, sehingga ia ingin melepaskan diri dari segala ikatan dan
peraturan yang membatasi kegiatan dan perilaku nya.Namun manusia juga merupakan
makhluk sosial yang hidup di antara individi-individu lain, dimana ia mempunyai
kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain.Program disiplin karyawan ini
hendaknya disusun secara cermat berdasarkan kepada metode-metode ilmiah yang
berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaanatau organisasi saat ini
maupun untuk waktu yang akan datang. Disiplin harus bertujuanuntuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan supayaprestasi kerjanya
baik dan mecapai hasil yang optimal.
Disiplin karyawan dirasakan semakin penting manfaatnya, karena adanya
tuntutanpekerjaan/jabatan dan bertujuan baik untuk karier maupun non karier
karyawan baru/lamamelalui disiplin. Disiplin juga merupakan fungsi operatif MSDM
yang terpenting karenasemakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi
kerja yang dapat dicapainya.Tanpa disiplin karyawan yang baik , sulit bagi organisasi
atau badan mencapai hasil yangoptimal. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadaptugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal
ini mendorong gairah kerja, semangat kerja danmendukung tewujudnya tujuan suatu
organisasi atau badan, karyawan dan masyarakat.Karena itu setiap manajer selalu
berusaha, agar para bawahannya mempunyai disiplin yangbaik .Seorang manajer
dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannyaberdisiplin dengan
baik.Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalahhal yang
sangat sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Disiplin Kerja?
2. Pentingnya Disiplin kerja?
3. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi Disiplin Kerja?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui lebih jelas tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui lebih dalam masalah Disiplin Kerja
3. Menyelesaikan tugs mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang artinya belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pelatihan atau pengajaran. Dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna yang termasuk dalam beberapa
pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai patuh terhadap peraturan atau
tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan
pengembangan diri agar dapat berperilaku tertib. Perkataan disiplin mempunyai
arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan melaksanakan disiplin, berarti
semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar,
bekerja, dan berusaha. Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan
melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan
sulit.

Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai.
Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang
berlaku. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan
penyuluhan bagi Pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik di instansi.
Selain itu instansi sendiri harus mengusahakan agar peraturan itu bersifat jelas,
mudah dipahami dan berlaku bagi semua Pegawai. Hasibuan (2008 : 194).

Mangkuprawira (2007 : 122) mengemukakan bahwa kedisiplinan merupakan


sifat seorang Pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi
tertentu. Kedisiplinan sangat mempengaruhi kinerja Pegawai dan Pemerintah,
karena kedisiplinan sebagai bentuk latihan bagi Pegawai dalam melaksanakan
aturan-aturan Pemerintah. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja
Pegawai dan kinerja Pemerintah. Kinerja menurut Mangkuprawira (2007 : 153)
adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tepat
dari Pegawai serta organisasi bersangkutan.
Disiplin kerja (Nitisemito, 2002:199) adalah suatu sikap, perilaku yang
dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah baik tertulis maupun tidak tertulis.
Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas. tugas
pekerjaan. Jika kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan
yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sebagai
gambaran apabila suatu Pemerintah hanya memperhatikan tentang pendidikan,
keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin kerja Pegawai,
maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan
menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat
memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai kesungguhan disiplin kerja yang
tinggi.

Untuk lebih mengefektifkan peraturan yang telah dikeluarkan dalam rangka


menegakkan disiplin, perlu adanya aturan tentang disiplin karyawan. Disamping
itu perlu ada contoh teladan dari seorang pimpinan, sebab pimpinan merupakan
panutan dari bawahannya. Pimpinan harus mampu menggerakkan dan
mengarahkan Pegawai karena pimpinan bertanggung jawab terhadap keberhasilan
dan kegagalan Pegawai. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik Pegawai
untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.

B. Pentingnya Disiplin Kerja

Kedisiplinan adalah satu faktor yang sangat penting dalam manajemen


Sumber Daya Manusia (SDM), karena semakin baik disiplin karyawan, semakin
baik pula bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Menurut Prof. DR. H.
Abdurrahmat Fathoni, MSi (1996:59), kedisiplinan merupakan fungsi operatif
Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicpainya. Tanpa disiplin yang
baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang maksimal. Banyak pandangan
beberapa ahli mengenai disiplin, yaitu:
1) Menurut Dolet Unardjan dalam Manajemen Disiplin (2003:97), disiplin adalah
upaya sadar dan bertanggungjawab dari seorang untuk mengatur,
mengendalikan, dan mengontrol tingkah laku dan sikap hidupnya agar
membuahkan hasil-hasil positif baik bagi diri sendiri maupun orang lain
.
2) Menurut Nitisemito (1992) menjelaskan disiplin kerja merupakan sikap
individu yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis.

3) Menurut Terry Hasibuan dalam Bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia


edisi Revisi (2003:193) bahwa disiplin mempunyai 2 (dua) pengertian sebagai
berikut:
a. Disiplin yang timbul dengan dirinya ialah disiplin yang paling efektif karena
para pegawai memiliki disiplin kerja bukan disebabkan hukuman yang akan
diterima apabila tidak patuh terhadap atasan melainkan timbul karena
kesadaran pegawai itu sendiri akan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Disiplin yang timbul atau disebabkan oleh rasa takut karena adanya paksaan
dan dorongan oleh sanksi yang akan dikenakan oleh atasan apabila perintah itu
tidak ditaati.

4) Menurut Daris Hasibuan dalam bukunya Sumber Daya Manusia edisi revisi
(2003:193) bahwa disiplin adalah sebagai pelaksana manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

5) Menurut Robert Bacal (2002:9) disiplin adalah sebuah proses yang digunakan
untuk menghadapi permasalahan kinerja.

Disiplin tidak kalah pentingnya dengan prinsip-prinsip lainnya,yang mana


disiplin setiap karyawan selalu mempengaruhi hasil prestasi kerja. Oleh sebab itu
dalam setiap organisasi perlu ditegaskan disiplin karyawan-karyawan nya. Melalui
disiplin yang tinggi produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan. Oleh sebab
itu perlu penanaman disiplin yang baik kepada setiap karyawan.
C. Faktor faktor yang mempegaruhi Disiplin Kerja

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja. Bahkan tidak


hanya dari sisi karyawan saja, tetapi juga budaya di dalam perusahaan, diantara
nya adalah :
1. Teladan Pemimpin

Sikap disiplin yang ada di dalam diri karyawan tidak bisa lepas dari
teladan pemimpin. Untuk meningkatkan disiplin yang sangat berperan adalah
teladan seorang pemimpin karena menjadi  role model  yang memberikan
dampak yang baik.
Ketika karyawan melihat pemimpin memiliki sikap disiplin yang baik, maka
mereka berusaha untuk melakukannya juga. Sebaliknya, jika pemimpin tidak
memiliki sikap disiplin yang baik, jangan aneh kalau karyawannya pun tidak
disiplin juga.

2. Penghargaan

Ketika karyawan mendapatkan penghargaan atas hasil kerjanya,


mereka merasa bahwa dirinya dihargai di dalam perusahaan. Usaha kerja
maksimal yang dibalas dengan penghargaan memang mampu meningkatkan
tingkat kedisiplinan karyawan. Mereka akan berpikir untuk selalu memberikan
yang terbaik agar mendapatkan penghargaan. Namun jika tidak ada
penghargaan yang diberikan padahal sudah bekerja optimal, tingkat disiplin
karyawan bisa berkurang secara otomatis.

3. Keadilan

Keadilan menjadi nilai penting yang harus ada di dalam perusahaan.


Adil dari segi perlakuan dan penghargaan sebaiknya diterapkan agar tidak ada
karyawan yang merasa tidak diperhatikan. Kalau malah tidak adil, maka
motivasi kerja sudah pasti berkurang, termasuk sikap disiplin.

4. Tujuan dan Kemampuan


Tujuan dan kemampuan memang tidak asing di dalam operasional
perusahaan. Tujuan bekerja harus dibebankan kepada karyawan agar mereka
bisa memberikan yang terbaik. Namun jangan lupa bahwa tujuan tersebut
harus sejalan dengan kemampuan karyawan juga. Jika karyawan merasa
bahwa pekerjaan yang diberikan ternyata di luar kemampuan dia, sifat disiplin
bisa lebih berkurang. Mereka tidak akan bersungguh-sungguh dalam bekerja.

5. Ketegasan

Pemimpin harus memberikan sikap tegas untuk memberikan teguran


dan menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin. Sikap tegas dari seorang
pemimpin harus ada di dalam perusahaan. Jika tidak, karyawan malah bisa
merasa seenaknya. Mereka pun tidak akan kena marah karena pemimpinnya
bukan orang yang tegas.

6. Sanksi

Pemberian sanksi memang harus ada di dalam operasional perusahaan.


Mengapa begitu? Tentu saja agar karyawan mau tetap disiplin. Mereka akan
semakin segan untuk melanggar aturan yang telah diterapkan sejak awal.
Inilah yang akhirnya menciptakan sikap disiplin secara alami.

7. Komunikasi Dua Arah

Hubungan yang baik antar individu selalu dibarengi dengan


komunikasi dua arah secara aktif. Dengan adanya komunikasi dua arah,
lingkungan kerja semakin terasa nyaman. Suasana kerja lebih kondusif
sehingga setiap individu selalu berpikir dan berbuat sesuatu dengan dampak
positif. Maka dari itu, tidak ada niat untuk berbuat hal indisipliner yang
pastinya akan merugikan mereka juga.

8. Diawasi
Pengawasan dalam bekerja memang bukan hal yang aneh. Dengan
pengawasan yang efektif, maka dapat mencegah tindakan indisipliner,
meningkatkan prestasi, dan mau terus memelihara kedisiplinan kerja.
Pengawasan menjadi tugas pemimpin secara penuh. Itulah yang membuat
pemimpin harus memiliki niat penuh agar proses pengawasan berlangsung
dengan maksimal.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

. Kedisiplinan menjadi suatu syarat untuk tercapainya hasil yang optimal


dalam suatu instansi, sehingga dalam setiap peraturan di perusahaan apapun mengenai
kedisiplinan pasti selalu ada, hal ini disebabkan karena pentingnya pengaruh
kedisiplinan dalam mencapai standar suatu instansi. Melalui disiplin 12 seorang
pegawai selain menghargai dirinya sendiri juga menghargai orang lain. Misalnya jika
pegawai mengerjakan tugasnya tanpa ada pengawasan dari pimpinan. Disiplin diri
dan disiplin di tempat kerja memiliki perbedaan yang sangat besar, dimana disiplin
diri hanya berkaitan dengan pribadi pegawai itu sendiri sedangkan disiplin kerja
memiliki ikatan aturan atau norma antara pribadi pegawai, pimpinan dan peraturan
yang berlaku ditempat kerja itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/26490909/MAKALAH-DISIPLIN-KERJAdoc/

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-2-61201-261408090-bab1-26012013125026.pdf

http://repository.polimdo.ac.id/929/1/text.pdf

https://www.sodexo.co.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-disiplin-kerja/

Anda mungkin juga menyukai