NAMA KELOMPOK : 5
Akuntansi sore A
Assalamualaikum wr,wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku dan Motivasi Karyawan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para pembaca. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya, untuk itu saya mengharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca, atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
Kata pengantar..........................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan penulisan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan................................................................................................................
Daftar pustaka...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak
kendala dan kalaupun ada maka kendala yang dihadapi dapat diminimalisasi.
Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan
persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholder organisasi. Dalam
kenyataanya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata
bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Organisasi merupakan kumpulan
dari berbagai faktor sumber daya, baik sumber daya manusia, moral, teknologi,
serta keterampilan. Dari sekian banyak faktor dalam organisasi, yang memgang
peranan penting adalah faktor sumber daya manusia. Keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada bagaimana perusahaan
tersebut mengelola dan mempersiapkan menajemen sumber daya manusia yang
dimilikinya.
Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak motif dan
tujuannya. Apabila tejadi kesalahan dalam pengelolaannya maka akan
menimbulkan berbagai macam permasalahan. Diantara permasalahn yang timbul
dari aspek sumber daya manuisa adalah penurunan motivasi kerja. Motivasi kerja
karyawan yang sangat rendah apabila dibiarkan akan berpengaruh tehadap kinerja
karyawan tersebut yang pada akhirnya akan berimbas pada kinerja organisasi
secara keseluruhan.
Organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa dihadapkan pada
berbagai masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja karyawan yang
mempengaruhi perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat
membutuhkan karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja
karena seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja akan
memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan terselesaikan
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Maka berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apa saja bentuk-bentuk perilaku karyawan?
2) Apa saja perbedaan individual antarkaryawan?
3) Bagaimana mencocokkan pekerjaan dan individu?
4) Apa saja beberapa konsep dan teori motivasi dasar?
5) Apa saja strategi dan teknik untuk meningkatkan motivasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1) Dapat mengidentifikasikan dan membahas bentuk-bentuk dasar perilaku
yang ditunjukkan karyawan dalam organisasi.
2) Dapat menggambarkan sifat dasar dan nilai penting dari perbedaan setiap
individu di antara karyawan.
3) Dapat menguraikan sifat dan pentingnya kontrak psikologis dan kesesuaian
individu pekerjaan dalam lingkungan kerja.
4) Dapat mengidentifikasikan serta merangkum model-model dan konsep
mengenai motivasi karyawan yang paling penting.
5) Dapat menjelaskan beberapa strategi dan teknik yang digunakan organisasi
untuk meningkatkan motivasi karyawan.
BAB II PEMBAHASAN
Kecerdasan emosional
Konsep kecerdasan emosional telah dikenali beberapa tahun terakhir
dan juga memberikan pengetahuan menarik mengenai kepribadian.
Kecerdasan emosional (emotional quotient-EQ) mengacu pada derajat
dimana orang-orang memiliki kesadaran diri, dapat mengelola emosi
mereka, dapat memotivasi diri, menunjukkan empati bagi orang lain, dan
memiliki keterampilan bersosialisasi. Dimensi-dimensi ini dapat
digambarkan sebagai berikut;
1. Kesadaran diri
Mengacu pada kapastitas seseorang untuk menyadari apa yang mereka
rasakan. Secara umum, kesadaran diri yang lebih tinggi memungkinkan
seseorang untuk menuntun kehidupan dan perilakunya sendiri secara
lebih efektif.
2. Mengelola emosi
Mengacu pada kapasitas seseorang untuk mengatasi kecemasan, rasa
takut, dan kemarahan sehingga ketiga bentuk emosi ini tidak mengganggu
kegiatan individu tersebut.
3. Memotivasi diri
Memotivasi diri adalah kemampuan seseorang untuk tetap optimistis dan
selalu berusaha keras kendati menghadapi hambatan, tantangan, dan
kegagalan.
4. Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan yang
dialami orang lain tanpa harus diberitahukan.
5. Keterampilan sosialisasi
Membantu orang-orang untuk bergaul dengan orang lain dan menjalin
hubungan yang positif.
Sikap utama yang berkaitan dangan pekerjaan antara lain kepuasan kerja
dan komitmen organisasi.
1. Kepuasan kerja (job satisfaction) mencerminkan derajat kegembiraan
orang-orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
2. Komitmen organisasi (organizational commitment) terkadang disebut
juga komitmen kerja, mencerminkan identifikasi seseorang dengan
organisasi dan misi perusahaan. Individu yang sangat berkomitmen
mungkin memandang dirinya sebagai anggota sejati perusahaan.
(Sebagai contoh, menyebutkan organisasi dengan istilah personal, “
kami membuat produk berkualitas”), tidak menghiraukan sumber-
sumber ketidakpuasan yang kurang penting, dan memandang drinya
sebagai anggota tetap organisasi. Individu yang kurang berkomitmen
cenderung memandang dirinya sebagai orang luar (misalnya
menyebutkan organisasi dengan istilah yang kurang personal,
“mereka tidak menggaji karyawan dengan baik”), menunjukkan lebih
banyak ketidakpuasan mengenai berbagai hal, dan tidak memandang
dirinya sebagai anggota tetap organisasi tersebut.
Teori X Teori Y
Orang malas Orang memiliki semangat
Orang tidak punya ambisi dan tidak suka bertanggung jawab Orang berambisi dan mencari tanggung jawab
Orang mementingkan diri sendiri Orang bisa mementingkan orang lain
Orang menentang perubahan Orang ingin memberikan kontribusi dan perubahan bisnis
Orang mudah dihasut dan tidak pintar Orang pada dasarnya cerdas
Model Hierarki Kebutuhan Maslow
Teori dua faktor adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa kepuasan
kerja bergantung dari dua jenis faktor yaitu higiene dan motivasi.
Pencapaian Supervisor
Pengakuan Kondisi kerja
Pekerjaan itu sendiri Hubungan antarindividu
Tanggung jawab Gaji dan keamanan
Kemajuan dan Kebijakan dan
pertumbuhan administrasi perusahaan
a. Penguatan positif
b. Hukuman
c. Pembelajaran sosial
4. Struktur tim
KESIMPULAN