Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN STRATEGI

KEPEMIMPINAN DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI

DISUSUN OLEH:
ISKA WARAHMA P10119045
MAISARAH P10119046
AMALIAH MUTMAINNAH P10119051
ARDINI P10119056
ANNISA RETNOWATI P10119067
MARIA GALLA’ P10119083
HARTIKA P10119107

DEPARTEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
‘‘Kepemimpinan dalam Implementasi Manajemen Strategi’’ sebagai salah satu syarat
dalam mata kuliah Manajemen Strategi, Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan yang
dilalui penulis, namun dengan doa, kerja keras, motivasi, bimbingan serta bantuan dari
berbagai pihak sehingga kendala yang dihadapi penulis bisa teratasi dengan baik. Penulis
mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada pihak-pihak yang telah membantu terlebih
khusus kepada Ibu Bertin Ayu Wandira, S.KM,.M.Kes selaku Dosen pengampuh mata
kuliah Manajemen Strategi untuk Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan yang
dengan sabar telah meluangkan waktu kepada penulis untuk memberikan bimbingan,
arahan, saran serta dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan segenap kemampuan dan pikiran,
namun penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar makalah ini dapat mencapai kesempurnaan dan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palu, 27 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemimpin ...................................................................................................... 4
2.2 Peran Pemimpin Dalam Manajemen Strategik .............................................................. 4
2.3 Konsep Kepemimpinan dan Menejemen ........................................................................ 5
2.4 Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Strategis ...................................................... 6
2.5 Menganalisis Gaya Kepemimpinan ................................................................................ 7
2.6 Fungsi Kepemimpinan .................................................................................................... 9
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan Dalam Manajemen
Strategi ................................................................................................................................ 10
2.8 Strategi Kepemimpinan dalam Penyelesaiam Masalah Manajemen Pelayanan
Kesehatan ............................................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 15
3.2 Saran .............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategis sangat penting di dalam pengelolaan sebuah organisasi
kesehatan maupun non kesehatan, karena dapat membedakan seberapa baik
pencapaian kinerja suatu organisasi, dapat menghadapi segala bentuk perubahan dan
setiap keputusan, memberikan manfaat bagi berbagai bentuk dan jenis organisasai
baik yang berorientasi laba, lembaha-lembaga pemerintah, organisasi kesehatan dan
organisasi nirlaba lainnya. Strategi sebagai suatu proses pelaksanaan perencanaan
untuk pencapaian tujuan jangka panjang organisasai dengan melibatkan berbagai
sumber daya yang ada. Konsep manajemen strategis telah lama diadopsi oleh
organisasi pelayanan kesehatan dari sektor industri/bisnis. Hal ini terjadi karena
industri pelayanan kesehatan berkembang menjadi hal yang kompleks dan sebagian
besar proses layanan yang diberikan mirip dengan industri secara umum, namun
manajemen strategis untuk organisasi pelayanan kesehatan mengalami penyesuaian
dengan budaya dan etika layanan kesehatan (Rachmawati, 2022).
Manajemen strategis adalah proses pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi yang melibatkan pemikiran strategis dan perencanaan strategis yang
kemudian diimplementasikan secara berkelanjutan dan dievaluasi berkala dengan
tetap memperhatikan berbagai perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal
(Rachmawati, 2022). Manajemen strategis tidak terpisah dari kepemimpinan seorang
pemimpin organisasi. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian
besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan
bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu
pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam
organisasi pada posisi yang terpenting, sehingga diperlukan adanya strategi-strategi
dalam mencapai tujuan organisasi (Rahmah, Berek and Andriani, 2021).
Kepemimpinan Strategis meliputi kemampuan mengantisipasi, memiliki visi,
dan mempertahankan fleksibilitas, memberi kuasa kepada orang-orang lain untuk

1
menciptakan perubahan strategis yang perlu. Strategi ini mempunyai efek penting
terhadap upaya organisasi untuk mendapatkan daya saing strategis dan memperoleh
keuntungan di atas rata-rata. Kepemimpinan strategis efektif diperlukan untuk
merumuskan dan menerapkan strategi dengan sukses. Kepemimpinan menyentuh
berbagai segi kehidupan manusia seperti cara hidup, kesempatan berkarya,
bertetangga, bermasyarakat bahkan bernegara. Oleh karena itu usaha sadar untuk
semakin mendalami berbagai segi kepemimpinan yang efektif perlu dilakukan secara
terus menerus. Hal ini disebabkan keberhasilan suatu organisasi baik sebagai
keseluruhan maupun sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu sangat
bergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan (Rahmah, Berek and Andriani, 2021).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini dari judul adalah:
a. Apa itu pemimpin?
b. Bagaimana peran pemimpin dalam manajemen strategik?
c. Bagaimana konsep kepemimpinan dan manajemen?
d. Bagaimana peran kepemimpinan dalam manajemen strategis?
e. Bagaimana menganalisis gaya kepemimpinan?
f. Apa fungsi kepemimpinan?
g. Apa saja factor yang mempengaruhi efektifitas dalam manajemen strategi?

1.3 Tujuan Makalah


a. Untuk mengetahua ap aitu pemimpin
b. Untuk mengetahui bagaimana peran pemimpin dalam manajemen strategik
c. Untuk mengetahui bagaimana konsep kepemimpinan dan manajemen
d. Untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan dalam manajemen strategik
e. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis gaya kepemimpinan
f. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan

2
g. Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi efektifitas dalam
manajemen strategi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin


Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka,
pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah
orang yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Tead Terry Hoyt pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan kelompok. Menurut Hikmat kepemimpinan adalah proses pelaksanaan
tugas dan kewajiban individu (Simatupang, 2021).
Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung
jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang
telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya.Owen dalam Sudarmiani
menyimpulkan kepemimpinan sebagai fungsi kelompok non individu, terjadi dalam
interaksi dua orang atau lebih, dimana seseorang menggerakkan yang lain untuk
berpikir dan berbuat sesuai yang diinginkan. Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sikap pribadi,
yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Simatupang, 2021).

2.2 Peran Pemimpin Dalam Manajemen Strategik


Kepemimpinan dan manajemen strategi merupakan dua hal yang tidak
bisa dipisahkan. Salah satu fungsi yang harus dijalankan pemimpin dalam
kepemimpinan adalah melakukan perencanaan. Strategi merupakan salah satu bentuk
dari perencanaan. Tetapi, seorang pemimpin jangan sampai terjebak hanya

4
memikirkan masalah operational effectiveness saja. Pemimpin harus memikirkn
masalah strategi orgaisasi. Strategi berada dititik perencanaan yang lebih pada area
melihat kondisi baik lingkungan internal maupun eksternal. Sedangkan operational
effectiveness, menjadi area yang dikelola oleh manajemen dalam pengembangan
operasi internal organisasi. Manajemen yang menjalankan dan merencanakan
operational effectiveness belum tentu seorang pemimpin (Kaplan, 2019).
Pemimpin merupakan tokoh sentral dalam perencanaan strategi organisasi.
Pemimpin pula yang melakukan monitoring apakah strategi yang dijalankan sesuai
dengan yang direncanakan. Dalam menjalankan peran sebagai perumus dan evaluator
strategi, pemimpin membutuhkan alat untuk melihat keberhasilan strategi yang
diterapkan. Salah satu alat yang banyak digunakan untuk menerjemahkan dan
mengukur keberhasilan strategi adalah balanced scorecard. Salah satu fungsi balanced
scorecard adalah translating strategy into action. Disisi lain, balanced scorecard juga
memberikan gambaran kepada pemimpin tentang kinerja organisasi dalam
menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Balanced scorecard digunakan oleh
pemimpin sebagai monitor untuk melihat keberhasilan strategi yang ditetapkan. Disisi
lain, alat tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi yang
akan diterapkan pada periode berikutnya (Kaplan, 2019).

2.3 Konsep Kepemimpinan dan Menejemen


Kepemimpinan menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa
depan, kemudian mereka menyatukan orang-orang dengan mengkomunikasikan visi
ini dan mengilhami meraka agar mampu mengatasi rintangan-rintangan sedangkan
menejemen menghasilkan tatanan dan konsistensi dengan menyusun rencana-rencana
formal merancang struktur organisasi yang ketat, dan memantau hasil melalui
perbandingan dengan rencana kepemimpinan strategik (Adies, 2020).
Kepemimpinan strategic adalah kemampuan mengantisipasi, memiliki visi,
mempertahankan vleksibilitas, dan memberi kuasa pada orang lain untuk menciptakan
perubahan strategic yang diperlukan, kepemimpinan strategic bersifat multifungsional,

5
terutama melibatkan pengelolaan melalui orang lain dan membantu organisasi untuk
menghadapi perubahan yang tampak berkembang secara eksponensial dalam
lingkungan global dewasa ini. Kepemimpinan strategic menuntut kemampuan untuk
mengakomodasi dan mengitegrasikan kondisi eksternal maupun internal dan
kemampuan untuk mengelola ambiguitas dan terlibat dalam pemprosesan informasi
yang kompleks.

2.4 Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Strategis


Kepemimpinan memiliki peran penting, sehingga merupakan kunci
keberhasilan dalam manajemen strategis. Kepemimpinan adalah kemampuan
memengaruhi, menggerakkan, memotivasi, memelihara dan menjaga stiap anggotanya
agar bekerja sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawab yang sudah diberikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin yang efektif tidak dapat bekerja
sendiri tetapi harus bisa mengoptimalkan potensi anggotanya. Supaya anggota bisa
bekerja sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawabnya maka peran pemimpin perlu
membuat dan membangun manajemen strategis yang baik yang meliputi formulasi
strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. (Simarmata et.al, 2021).

Dalam formulasi strategi perlu adanya kejelasan visi, misi, tujuan strategis,
arah serta kebijakan dari suatu organisasi, maka peran pemimpin untuk
mensosialisasikan dan memastikan bahwa semua tersebut dimengerti dan dipahami
oleh semua anggotanya. selain itu membangun kesadaran sangat diperlukan. Setelah
itu pemimpin perlu membuat sasaran mutu, mengidentifikasi dalam penanganan
risiko, membuat program, SOP, dan sistem yang baik agar anggota dapat
mengimplementasikannya dengan baik. Pengawasan dan evaluasi menjadi suatu
keharusan agar output dan outcome sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
(Simarmata et.al, 2021).

Dalam prinsip manajemen kepemimpinan memegang peran dalam mencapai


keberhasilan suatu organisasi. Dalam Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang

6
standar pengelolaan faktor kepemimpinan memegang juga peranan yang sangat
penting dalam organisasi (Simarmata et.al, 2021).

Faktor komunikasi menjadi faktor yang esensial dan krusial dalam


kepemimpinan. Kemampuan memengaruhi, menggerakkan, memotivasi, memelihara
dan menjaga setiap anggotanya memerlukan komunikasi pemimpin yang baik, tepat
dan berkualitas. Pada saat komunikasi pemimpin kurang baik maka selain tujuan
organisasi yang diharapkan tidak tercapai maka berpeluang juga menimbulkan potensi
konflik dan masalah. Terdapat sedikitnya tiga unsur penting dalam komunikasi yaitu
sumber (source), berita atau pesan (message) dan sasaran (destination) (Simarmata
et.al, 2021).

Menurut (Simarmata et.al, 2021) Peran kepemimpinan yang dapat dikatakan


secara strategis yaitu:

a. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dapat dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
b. Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
c. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.

2.5 Menganalisis Gaya Kepemimpinan


Implementasi strategi biasanya berkaitan erat dengan perubahan, oleh karena
itu tidaklah mengherankan masalah kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting
dan perlu dicermati secara teliti dalam implementasi strategi. Gaya kepemimpinanlah
yang akan berpengaruh terhadap cara-cara berkomunikasi serta proses pengambilan
keputusan di dalam perusahaan di mana semua itu nantinya akan bermuara pada
terbentuknya budaya perusahaan (Edi Yunus, 2016).
Menurut Edi Yunus (2016), terdapat berbagai teori tentang gaya
kepemimpinan. Namun secara umum teori-teori tersebut dapat diklasifikasikan ke
dalam empat kelompok besar, yaitu:

7
a. Gaya kepemimpinan yang berkesan administrator. Gaya kepemimpinan tipe ini
terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta
kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko dan mereka cenderung mencari
aman. Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan
yang telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine
change, serta Limited change.
b. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe ini,
biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisis, terutama analisis
logika pada setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil
dan menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
c. Gaya kemimpinan asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif
dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal
dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih
terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses
argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang
memuaskan.
d. Gaya kepemimpinan entepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh
perhatian kepada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan pada
kebutuhan akan kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu
mencari pesaing dan menargetkan standar yang tinggi.

Dalam era turbulensi lingkungan seperti sekarang ini, setiap pemimpin harus
siap dan dituntut mampu untuk melakukan transformasi terlepas pada gaya
kepemimpinan apa yang mereka anut. Pemimpin harus mampu mengelola perubahan,
termasuk di dalamnya mengubah budaya organiasi yang tidak lagi kondusif dan
produktif. Pemimpin harus mempunyai visi yang tajam, pandai mengelola keragaman

8
dan mendorong terus proses pembelajaran karena dinamika perubahan lingkungan serta
persaingan yang semakin ketat (Edi Yunus, 2016).

2.6 Fungsi Kepemimpinan


Pemimpin sesuai dengan perannya, memiliki fungsi utama yang harus
dipahami secara mendalam terhadap fungsi yang berhubungan dengan tugas atau
bahkan memecahkan masalah. Keutuhan dan kekompakan kelompok atau social
merupakan fungsi selanjutnya yang pada umunya sering diabaikan. Leadership style
(gaya kemimpinan) yang menggambarkan tentang pola tingkah laku pemimpin dalam
proses pengarahan juga sebagai salah satu akan mempengaruhi perkerja yan ada.
Menurut Kouzes dan Posner, keberhasilan seorang pemimpin harus dapat memenuhi
kaidah sebagai berikut : makna/keter panggilan; visi/arah yang jelas; kemampuan
memeriksa dan menata pola kerja yang sudah ada; kemampuan mengembangkan
orang; dan kemampuan mengangkat hati mereka. Sebagai pemimpin, berarti juga
melaksanakan fungsi melayani dengan pengharapan sebagai leading up artinya
memimpin ke atas dan berkembang, leading across yang berarti pemimpin juga
memimpin kesamping yang artinya belajar dari orang lain, leading down atau
memimpin ke bawah yang maknanya mengembangkan orang-orang di bawah, dan
lainnya adalah leading inside.
Dalam dinamika operasional manajemen sering muncul pertanyaan mengapa
organisasi/perusahaan atau komunitas perlu adanya pemimpin, menurut Stober dkk
secara filasofis dapat dijelaskan bahwa pada prinsipnya diperlukan seseorang yang
memamang memiliki kekhasan yang mampu memandang lebih jauh, lebih dalam, dan
lebih luas. Tujuannya adalah; lebih dalam artinya pemimpin mampu mengenali makna
dan merumuskan visi-misi pribadi kemudian potensi itu dimafaatkan secara
maksimum; lebih luas, artinya pemimpin mampu mendapatkan trust dan
menginspirasi serta menghasilakn dampak nyata berupa transformasi; lebih jauh,
artinya pemimpin mampu mencari kontribusi jangka panjang sesuai kenyakinannya
bersama-sama dengan orang yang ada dibawahnya.

9
Selain diperlukan unsur pemimpin, juga sering muncul pertanyaan mengapa
perlu kepemimpinan, karena pada kenyataannya seseorang menjabat sebagai
pemimpin, namun sesungguhnya tidak melaksanakan kepemimpinan. Kepemim pinan
pada prinsipnya adalah suatu daya atau pengaruh seorang pemimpin mampu untuk
menggali makna, menemukan visimisi, dapat menginspirasi atau menggerak kan
orang, menstranformasi orang dan komunitasnya, serta mengangkat harkat timnya
sepanjang operasional organisasi/ perusahaan atau komunitasnya.

2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kepemimpinan Dalam


Manajemen Strategi
Berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemimpin dalam melaksanakan
aktivitasnya. Dikemukakan oleh H.Jodeph Reitz (1981) dalam F.Nanang (2008) yaitu:
a. Kepribadian (personality
Pengalaman yang pernah dilalui oleh pemimpin dan harapan yang
diinginkan oleh pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai yang ada pada diri
pemimpin, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan
gaya kepemimpinan dan strateginya..
b. Karakteristik
Harapan dan perilaku pegawai mempengaruhi terhadap apa gaya
kepemimpinan, Pegawai memainkan peranan penting dalam memengaruhi gaya
kepemimpinan pemimpin. Karakteristik pegawai memengaruhi gaya
kepemimpinan pemimpin dengan beberapa cara. Pertama, keterampilan dan
pelatihan pegawai memengaruhi pilihan gaya pemimpin. Pegawai yang terampil
biasanya kurang memerlukan pendekatan yang bersifat perintah. Kedua, sikap
pegawai juga akan menjadi sebuah faktor yang berpengaruh. Dimana tipe pegawai
tertentu mungkin lebih menyukai pemimpin yang otoriter sedangkan tipe pegawai
yang lain mungkin lebih suka diberi tanggung jawab penuh atas pekerjaannya
sendiri. Harapan pegawai adalah faktor lain yang menentukan apakah suatu gaya
tertentu akan cocok. Pegawai yang dimasa lampau pernah mempunyai seorang

10
pemimpin yang berorientasi pada pegawai mengharapkan pemimpin baru yang
mempunyai gaya yang sama dan mungkin akan memberikan reaksi negatif terhadap
pemimpin yang otoriter dan demikian juga pegawai yang sangat terampil dan
termotivasi mungkin mengharapkan agar pemimpin tidak terlalu ikut campur.
Sebaliknya, pegawai yang dihadapkan dengan tugas baru yang menantang mungkin
mengharapkan instruksi pemimpin dan mungkin kecewa jika ternyata hal itu tidak
kunjung tiba.
Setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangan, bergantung
dari situasi yang dialami. Menurut Gibson, et.al (2006) bahwa hasil riset
menunjukkan gaya kepemimpinan menyebabkan kepuasan pegawai dan prestasi
pegawai menyebabkan perubahan bagi pemimpin untuk menekankan segala
pertimbangan serta hubungan perilaku. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan ini
menyebabkan perilaku pegawai berkembang sesuai asas hubungan timbal-balik,
yang dimana perilaku pemimpin merupakan menjadi penyebab peningkatan atau
penurunan kepuasan kerja pegawainya.
c. Kebutuhan tugas
setiap tugas pegawai juga akan mempengaruhi gaya pemimpin. Sifat
tanggung jawab pekerjaan pegawai juga mempengaruhi tipe gaya kepemimpinan
yang akan digunakan seorang pemimpin. Tergantung kepada sifat pekerjaan apakah
yang sifatnya instruksi ataupun sifat pekerjaan yang butuh kerjasama dan kerja tim.
Salah satu aspek untuk melihat suatu organisasi berhasil yaitu dilihat dari
faktor kepemimpinan dan efektivitas kinerja pegawai didalamnya. Handoko (2001)
menyatakan bahwa kenyataan para pemimpin dapat mempengaruhi kepuasan,
kenyamanan, rasa aman, kepercayaan, dan terutama tingkat prestasi suatu
organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan merupakan kunci dalam manajemen
yang memainkan peran yang penting dan strategis dalam kelangsungan suatu
organisasi.
Para pegawai dilihat juga dari segi kemampuan, talenta, pengalaman dan
latar belakang untuk pemenuhan atau pemilihan tugasnya agar skill yang dimiliki

11
pegawai sesuai dengan jalurnya ini merupakan poin plus dalam suatu organisasi.
d. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku pegawai.
Iklim organisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif sehingga tercipta hubungan dan kerjasama yang harmonis di antara
seluruh individu atau SDM yang berada di dalam organisasi. Iklim organisasi yang
kondusif dapat menjadi alat bagi pemimpin untuk memotivasi pegawai. Pegawai
yang termotivasi akan bekerja lebih produktif dan hal ini akab berdampak pada
kinerja pegawai dan organisasinya.
e. Harapan dan perilaku rekan.
Dalam hal ini rekan kerja si pemimpin merupakan kelompok referensi yang
penting. Pemimpin membina persahabatan dengan rekan-rekannya didalam
organisasi dan pendapat dari rekan-rekan ini memiliki arti bagi pemimpin yang
bersangkutan. Sikap seorang rekan pemimpin sering dapat memberi pengaruh
terhadap efektivitas tindakan pemimpin.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan
pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang
untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai
apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara
pemimpin dengan pegawainya, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang
dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

2.8 Strategi Kepemimpinan dalam Penyelesaiam Masalah Manajemen Pelayanan


Kesehatan
Menurut Rahmah, Berek and Andriani (2021), konsep kepemimpinan menurut
penelitian menunjukkan ada sembilan jenis teknik yang biasa digunakan di dalam
organisasi :

12
a. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain atau kelompok dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti nyata
agar orang lain tertarik.
b. Daya Tarik Inspirasional (Inpirational Appeals), terjadi jika seseorang
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal
untuk membangkitkan antusiasme atau daya tarik pada orang lain, misalnya dengan
memberikan penjelasan yang menarik tentang niali-nilai yang diinginkan,
kebutuhan, harapan, dan aspirasinya,
c. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam
pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksansakn.
d. Mengucapkan Perkataan Mani (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberi pujian
atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
e. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang
lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau
karena dianggap loyal.
f. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target,
sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
g. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari
orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan
target setuju.
h. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan
menggunakanan caman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang
dalam meminta sesuatu.
i. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan
bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

13
14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan strategic adalah kemampuan mengantisipasi, memiliki visi,
mempertahankan vleksibilitas, dan memberi kuasa pada orang lain untuk menciptakan
perubahan strategic yang diperlukan, kepemimpinan strategic bersifat multifungsional,
terutama melibatkan pengelolaan melalui orang lain dan membantu organisasi untuk
menghadapi perubahan yang tampak berkembang secara eksponensial dalam
lingkungan global dewasa ini. Kepemimpinan strategic menuntut kemampuan untuk
mengakomodasi dan mengitegrasikan kondisi eksternal maupun internal dan
kemampuan untuk mengelola ambiguitas dan terlibat dalam pemprosesan informasi
yang kompleks.
Kepemimpinan memiliki peran penting, sehingga merupakan kunci keberhasilan
dalam manajemen strategis. Kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi,
menggerakkan, memotivasi, memelihara dan menjaga stiap anggotanya agar bekerja
sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawab yang sudah diberikan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan
dalam manajemen strategi yaitu kepribadian dan karakteristik

3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa diterima dengan baik oleh teman-teman pembaca
sekalian, beserta dosen yang sudah memberikan kami tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas ini. Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan teman-
teman pembaca seputar materi pemimpin dalam manajemen organisasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adenike A. 2011. Organizational Climate as A Predictor of Employee Job Satisfaction:


Evidence from Covenant University. Business Intelligent Journal. 4:151-165.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 2006. Organization: Behavior, Structure, Process, Texas:
Business Publications, Inc.
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008,
Cet. 9.
Jatmiko. 2013. “Pemimpin dan Kepemimpinan Organisasi”. Jakarta Barat.
Yunus, Edi. 2016. “Manajeman Strategis”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Simarmata, et. al. 2021. Organisasi: Manajemen dan Kepemimpinan. Medan: Yayasan
Kita Menulis
Adies Relawan.2020. Strategi kepemimpinan. Jurnal academia. Yogyakatra.
Simatupang, Ayu. 2021. Kepemimpinan dalam menejemen strategis. Universitas Maesa.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2010). Execution Premium: Sukses Besar
Merencanakan dan Mengeksekusi Strategi; Penerjemah: Abdul Rasyid. Jakarta.
Ufuk Publishing.
Rachmawati, E. (2022) ‘Manajemen Strategis Untuk Organisasi Pelayanan Kesehatan’.
Bandung: Media Sains Indonesia
Rahmah, N. M., Berek, P. A. L. and Andriani, R. (2021) ‘Kepemimpinan Strategis Dan
Cara Menyelesaikan Masalah Manajemen Di Rumah Sakit’, Jurnal Sahabat
Keperawatan, 03(02), pp. 49–55.

Anda mungkin juga menyukai