Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI
“Teori Manajemen Strategi & Peran Kepemimpimpinan”

Dosen : Sutrisno, MM.

Ditulis Oleh

ALMA AZHARA RAMADHANTY


NIM. 201010500043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan banyak masukan kepada saya. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Drs Sutrisno MM. selaku dosen mata kuliah “Manajemen Strategi” yang
telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah ini. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Jakarta, 05 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 5
2.1 Pengertian Manajemen Strategi ....................................................................... 5
A. Pengertian Strategi Kepemimpinan ............................................................. 7
B. Pengertian Kepemimpinan .......................................................................... 7
2.2 Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Strategi ........................................... 8
A. Kelebihan ................................................................................................. 12
B. kekurangan ............................................................................................... 12
2.3 Unsur-Unsur Manajemen Strategi .................................................................. 12
A. Pengertian ................................................................................................. 12
B. Unsur-Unsur TQM.................................................................................... 14
C. Prinsip ...................................................................................................... 16
D. Faktor Penyebab Kegagalan TQM ............................................................ 18
BAB III................................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 21
3.2 Saran ............................................................................................................. 22
BAB IV .................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen memiliki pengaruh bagi seseorang/sekelompok orang untuk


bertindak. Sama halnya dengan manajemen, kepemimpinan pun memiliki pengaruh
bagi seseorang /sekelompok orang untuk bertindak. Manajemen merupakan suatu
proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan
berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan kepemimpinan muncul
jika ada upaya mempengaruhi seorang individu/kelompok dan berhubungan dengan
perubahan. Menurut Danim (2008: 3) pemimpin dipandang sebagai inti dari
manajemen dan perilaku kepemimpinan merupakan inti perilaku manajemen. Inti dari
kepemimpinan adalah pembuatan keputusan termasuk keputusan untuk tidak
memutuskan.
Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan,
demikian juga manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan
jika dijalankan oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan
strategis adalah kemampuan untuk mengantisipasi melihat kedepan, mempertahankan
fleksibilitas dan memperdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan strategi
yang diperlukan. Pada hakikatnya kepemimpinan strategi itu multifungsional,
melibatkan pengelolaan melalui orang-orang, mengelola seluruh perusahaan dan
meniru perubahan yang kelihatannya akan meningkatkan lingkungan persaingan saat
ini. Karena kompleksitas dan hakikat global dari lingkungan ini, para pemimpin
strategi harus belajar bagaimana caranya mempengaruhi perilaku manusia dengan
efektif dalam lingkungan yang tidak pasti. Melalui kata-kata atau contoh pribadi, dan
melalui kemampuannya untuk melihat masa depan, para pemimpin strategis yang
efektif mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan orang-orang yang bekerja

1
dengannya secara bermakna.Hakikat kepemimpinan merupakan proses kegiatan untuk
mempengaruhi orang lain melakukan aktifitas, maka terdapat banyak variasi pendapat
tentang kegiatan fungsional yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk
mempengaruhi pengikut atau karyawan
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(mangement) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan taktik dan operasionlanya.
Dalam sebuah perusahaan umumnya berupaya untuk selalu dapat mencapai
tujuan dan sasarannya didalam persaingan yang semakin ketat. Pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan diukur dengan besarnya total keuntungan perusahaan, tingkat
keuntungan terhadap modal investasi perusahaan, dan penguasaan pasar dengan share
terbesar. Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan hanya dimungkinkan
bila perusahaan itu mempunyai keunggulan bersaing.
Keberhasilan suatu organisasi, ditentukan oleh kemampuan pemimpin
organisasi tersebut dalam menetapkan strategi yang tepat saat menjalankan
organisasinya dan memanfaatkan lingkungan, dengan memilih pengorganisasian
sumber daya internal yang tepat. Ketetapan strategi yang ditetapkan pemimpin suatu
organisasi, didasarkan pada pemikiran strategi yang dimiliki serta pengalaman
pembelajarannya dalam situasi lingkungan yang terus berubah. Proses yang dilakukan
oleh ahli strategi tersebut, digunakan sebagai pemikiran strategi formal untuk panduan
dalam menetapkan keputusan manajemen. pola pemikiran seperti itulah yang
dikembangkan dalam manajemen startegi.
Dalam sebuah media, peran manajemen sangatlah penting. Manajemen
merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai

2
dengan perencanaan, sementara efesien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisasi dan sesuai jadwal.
Para manager dan karyawan diseluruh bagian organisasi harus berpartisipasi
sejak awal dan secara langsung didalam keputusan penerapan strategi. Peran mereka
dalam penerapan strategi bisa didasarkan pada keterlibatan mereka sebelumnya dalam
aktivitas perumusan strategi. Komitmen pribadi yang tulus dari penyusun strategi pada
penerapannya juga sangat penting dan merupakan daya motivasional yang kuat bagi
para manager dan karyawan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Manajemen Strategi?


2. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan?
3. Apa yang di maksud dengan strategi kepemimpinan?
4. Apa unsur-unsur dari Manajemen Strategi?
5. Apa perencanaan dari Manajemen Strategi?
6. Bagaimana peran kepemimpinan dalam Manajemen Strategi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi


2. Mengetahui pengertian Manajemen Strategi
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kepemimpinan strategi
4. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang manajemen Strategi

3
1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teroritis
a. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan tentang teori-teori Manajemen Strategi serta
teori-teori tentang kepemimpinan strategi di suatu organisasi.

b. Bagi Perguruan Tinggi


Menjadi pengetahuan tambahan bagi mereka juga sekaligus menjadi
referensi karya ilmiah lainnya baik dalam rangka tugas maupun bukan.

c. Bagi Pembaca
Penulis sangat berharap agar makalah ini dapat berguna dalam memberikan
suatu gambaran dan pengetahuan terhadap pembaca mengenai teori-teori
Manajemen Strategi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Strategi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen


(mangement) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukkan taktik dan operasionlanya.
Dalam sebuah perusahaan umumnya berupaya untuk selalu dapat mencapai
tujuan dan sasarannya didalam persaingan yang semakin ketat. Pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan diukur dengan besarnya total keuntungan perusahaan, tingkat
keuntungan terhadap modal investasi perusahaan, dan penguasaan pasar dengan share
terbesar. Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan hanya dimungkinkan
bila perusahaan itu mempunyai keunggulan bersaing.
Keberhasilan suatu organisasi, ditentukan oleh kemampuan pemimpin
organisasi tersebut dalam menetapkan strategi yang tepat saat menjalankan
organisasinya dan memanfaatkan lingkungan, dengan memilih pengorganisasian
sumber daya internal yang tepat. Ketetapan strategi yang ditetapkan pemimpin suatu
organisasi, didasarkan pada pemikiran strategi yang dimiliki serta pengalaman
pembelajarannya dalam situasi lingkungan yang terus berubah. Proses yang dilakukan
oleh ahli strategi tersebut, digunakan sebagai pemikiran strategi formal untuk panduan
dalam menetapkan keputusan manajemen. pola pemikiran seperti itulah yang
dikembangkan dalam manajemen startegi.
Kepemimpinan merupakan bidang ilmu yang komplek dan variatif.
Kepemimpinan mudah diidentifikasikan tetapi sulit untuk didefinisikan secara persis.
Beberapa ahli kepemimpinan secara prinsip setuju bahwa kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai proses mempengaruhi yang terjadi antara atasan dan

5
bawahannya. Kepemimpinan telah dipelajari secara luas dalam berbagai konteks dan
dasar teoritis. Dalam beberapa hal, kepemimpinan digambarkan sebagai sebuah proses,
tetapi sebagian besar teori dan riset mengenai kepemimpinan fokus pada seorang figur
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Manajemen strategi adalah proses atau rangkaian aktivitas pengambilan
keputusan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh, disertai dengan penetapan cara
pelaksanaanya, yang dibuat oleh pimpinan organisasi dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan.
Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen menjelaskan mengenai definisi
manajemen strategis, diantaranya adalah :
1. David Hunger
Menurut J. David Hunger, pengertian manajemen strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinarja
sebuah perusahaan dalam jangaka waktu yang lama. Jadi, pada intinya
manajemen strategi merupakan suatu tindakan perencanaan dan
pengaturan strategi yang efektif yang dilakukan agar tujuan bisnis
tercapai dan tentunya bisnis bisa berlangsung dalam waktu yang lama.

2. Thomas Wheelen and Co


Manajemen strategi serangkain keputusan manajeral dan berbagai
kegiatan y
ang menentukan keberhasilan perusahaan untuk jangka panjang.
Kegiatan tersebut termasuk perumusan/ perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi strategi ,dan evaluasi.

3. Nawawi
Menurut Nawawi, manajemen strategik adalah sebuah perencanaan
berskala besar yang berorientasi untuk mencapai tujuan masa depan, dan
didefinisikan sebagai sebuah keputusan yang fundamental

6
Strategi kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola
suatu perusahaan maupun organisasi. Hal tersebut menyangkut keberhasilan dan
berkembang tidaknya suatu perusahaan. Dimana strategi yang telah disusun akan
berpengaruh pada kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan. Dalam penyusunan
strategi tidak luput dari campur tangan kepemimpinan perusahaan maupun
organisasi.
Berikut definisi dari strategi kepemimpinan :
A. Pengertian Strategi Kepemimpinan
Strategi kepemimpinan adalah pemimpin yang memiliki metode atau
rencana yang strategis bertujuan untuk membawa perubahan dalam perusahaan
atau organisasi, mengimplementasikan strategi dengan kualitas kepemimpinan
yang efektif, dan membuat karyawan memahami tujuan perusahaan serta
tantangan yang akan dihadapi perusahaan.Strategi kepemimpinan merupakan
suatu masalah yang menarik, karena hal tersebut menyangkut dengan maju
mundurnya perusahaan. Apabila seorang pemimpin tidak efektif dalam
melaksanakan strateginya maka dapat berpengaruh pada kinerja karyawan,
dimana hal tersebut juga berpengaruh pada kinerja perusahaan yang akan
menghasilkan citra yang buruk dan tidak tercapainya tujuan perusahaan.

B. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau bisa disebut dengan leadership merupakan satu
hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan maupun organisasi.
Menurut Gary Yukl kepemimpinan adalah suatu proses seseorang
yang mempengaruhi orang lain untuk memahami dan mengikuti tentang apa
yang perlu dilakukan dan bagaimana proses serta upaya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Pendapat lain dari Hasibuan kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin mempengaruhi perilaku karyawan agar mampu bekerja sama secara

7
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Perilaku pemimpin juga
turut berperan penting dalam mencapainya tujuan juga pengaruhnya terhadap
karyawan.Kepemimpinan merupakan proses dimana pimpinan mempengaruhi
perilaku karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan
yang sudah ditentukan. Keberhasilan perusahaan pun tergantung dengan
kepemimpinan seorang pemimpin, karena pemimpin memiliki pengaruh
terhadap perilaku atau kinerja para karyawannya. Pada dasarnya
kepemimpinan adalah proses pimpinan dalam mempengaruhi, memotivasi,
mendorong, dan memfasilitasi karyawan untuk berkontribusi agar mencapai
tujuan perusahaan.

2.2 Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Strategi

Kepemimpinan strategis adalah kemampuan pemimpin untuk


memvisualisasikan, merencanakan, memimpin, dan membuat yang terbaik dari sumber
daya yang mereka miliki untuk menjalankan strategi secara efisien dan berhasil.
Para pemimpin strategis menggabungkan rencana strategis mereka dengan
manajemen strategis. Organisasi mereka menghormati peran kepemimpinan dan visi
keseluruhan mereka saat bekerja untuk mewujudkan visi itu.
Produktivitas dan pola pikir manajemen memainkan peran utama — bagaimana
para pemimpin berpikir sama dengan bagaimana mereka memimpin. Pola pikir
strategis mencerminkan sesuatu yang kita sebut strategic agility : kemampuan untuk
melihat bagaimana gambaran besar berhubungan dengan di sini dan sekarang.
Adapun beberapa keterampilan penting yang harus di miliki oleh seorang
pemimpin strategis, yaitu :
1. Pemikiran Strategis

8
Seorang pemimpin strategis pertama-tama harus menjadi seorang
visioner dan pemikir strategis, mereka herus berfikir dengan tujuan
akhir, dan mereka harus focus pada tugas-tugas yang di perlukan
2. Keterampilan Komunikasi
Mampu mengkomunikasikan visi ke mana organisasi harus menuju
sangat penting. Pemimpin strategis harus memiliki keterampilan sosial
yang diperlukan untuk mengkomunikasikan visi mereka dengan tim
secara akurat

3. Perencanaan Strategis
Karena organisasi bergantung pada sistem untuk menghemat waktu,
uang, dan sumber daya, memahami bagaimana membuat sistem untuk
inisiatif yang di rencanakan sangat penting

4. Mengukur Tujuan dan Hasil Utama


Pemimpin strategi harus mempu menciptakan kerangka kerja
penetapan tujuan yang mendefinisikan dan melacak tujuan dan hasil
mereka.

5. Strategic Agility
Mampu mengubah visi jangka panjang organisasi menjadi tujuan
harian merupakan bagian integral dari kepemimpinan strategis.
Pemimpin strategis harus memiliki perspektif yang luas untuk dapat
menerapkan visi secara menyeluruh.

6. Kesadaran
Para pemimpin strategis memahami bagaimana tindakan dan suasana
hati mereka memengaruhi tim. Mereka harus berpikir sebelum

9
bertindak, memiliki kecerdasan emosional, dan dapat mengendalikan
suasana hati yang mengganggu atau negatif.

7. Kepercayaan dan keandalan


Anda dapat mengandalkan pemimpin strategis. Mereka mengejar
tujuan mereka dengan semangat dan tekad yang kuat, dan mereka tidak
berhenti sampai visi mereka berubah menjadi kenyataan.

8. Eksekusi
Pemimpin strategis adalah orang yang ahli dalam implementasi
strategi. Mereka memahami bagaimana mengubah tujuan menjadi
tindakan dan tindakan menjadi hasil. Mereka mmpu memaksimalkan
sistem dan sumber daya yang dimiliki.

9. Integritas
Berpijak pada integritas dan kasih sayang adalah bagian penting dari
kepemimpinan strategis. Pemimpin strategis harus dapat
mempertimbangkan ide, perasaan, dan perspektif tim mereka sebelum
membuat keputusan.

10. Manajemen
Pemimpin strategis memahami bagaimana memimpin tim. Mereka
tahu bagaimana mengalokasikan sumber daya, mendelegasikan
tanggung jawab, dan memberdayakan bawahan mereka untuk
membuat keputusan atas nama mereka.

Peran Kepemimpinan dalam Penerapan Manajemen Strategik Leadership


merupakan satu elemen kunci yang efektif dalam manajemen strategik. Pemimpin

10
memfokuskan organisasi mereka pada arah strategik. Mereka menciptakan suatu
agenda untuk perubahan strategik. Pemimpin organisasi menjaga kemajuan organisasi
menuju visi strategik. Terlebih di sektor publik, di mana pemimpin (Presiden) sangat
mengambil peran penting. Pemimpin memperoleh kepercayaan dari konstituen dari
visi dan misi (RPJM, selama 5 tahun) yang ia usung,lalu kemudian visi misi tersebut
diolah di seluruh kementerian untuk dijadikn acuan program yang akan dilaksanakan.
Pemimpin- pemimpin strategik dalam sektor publik memberdayakan para atasan dan
para pegawainya untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja
pelayanan publik. Berkaitan dengan hal ini, para pemimpin dalam sektor publik
membutuhkan desain sistem perencanaan Strategik yang tepat.
Untuk menjadi pemimpin-pemimpin strategis yang efektif pada abad ke-21,
manajer harus bersedia mengubah kerangka acuannya, sebagaimana mestinya, untuk
menangani perubahan-perubahan cepat dalam ruang lingkup global. Kerangka acuan
manajerial ialah perangkat asumsi, premis, dan kebijaksanaan yang diterima umum
yang membatasi atau merangkai pemahaman manjer tentang perusahaan, industry
tempatnya bersaing, dan kompetensi inti yang digunakan untuk meraih keunggulan
bersaing yang berkesinambungan. Bagi beberapa manajer tingkat puncak, merubah
kerangka acuan adalah sulit, bahkan saat kondisi internal dan eksternal menunjukkan
perubahan seperti itu diperlukan.
Maka dari itu peran pemimpin yang bisa dikatakan secara strategis yaitu :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor
konsultasi.
2. Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebaga pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

11
Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Strategis, yaitu :
A. Kelebihan
1. Mendorong semua orang yang terlibat untuk selalu berpikir kritis dan
objektif.
2. Mendorong kontribusi aktif dan sense of belonging yang kuat dari
setiap anggotanya.
3. Mencegah dan mengurangi risiko konflik.
4. Menggiatkan kolaborasi antar-departemen.
5. Menguatkan komitmen kerja dan loyalitas setiap anggotanya.
6. Alur komunikasi yang jelas di seluruh bagian organisasi.

B. kekurangan
1. Tidak benar-benar dapat memprediksi masa depan dan semua
kemungkinan terburuknya.
2. Terlalu fokus pada masa depan; tidak benar-benar mengatasi masalah
yang saat ini sedang ada di depan mata.
3. Tidak begitu fleksibel. Jika ada satu aspek dalam strateginya ada yang
perlu diubah atau dikoreksi sambil jalan, hal tersebut dapat
memengaruhi keseluruhan organisasi.
4. Berpotensi mengucurkan biaya tambahan, terutama jika strategi tidak
berjalan sesuai yang diharapkan.

2.3 Unsur-Unsur Manajemen Strategi

A. Pengertian
Konsep Total Quality Management (TQM) sangat baik diterapkankan dalam
bisnis yang di jalankan. Sebab TQM punya peran besar dalam peningkatan kualitas
segala aspek bisnis. Definisi TQM (Total Quality Management) berdasarkan

12
Wikipedia adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran
kualitas pada semua proses dalam organisasi. Secara sederhana, TQM dalam bisnis
bisa dijelaskan sebagai sebuah upaya untuk mengajak seluruh anggotanya agar selalu
berupaya meningkatkan kualitas dalam seluruh proses bisnis yang dijalankan. Konsep
TQM (Total Quality Management) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi yang
menggunakan strategi, data, dan komunikasi efektif untuk mengintegrasikan prinsip-
prinsip kualitas ke dalam budaya dan aktivitas organisasi.
Pengertian Total Quality Management (TQM) menurut beberapa para ahli,
ialah :
1. Nawari dalam Ibrahim & Rusdiana, 2021
Total quality management adalah manajemen fungsional dengan
pendekatan yang secara terus-menerus difokuskan pada peningkatan
kualitas, agar produknya sesuai dengan standar kualitas yang telah
ditentukan TQM atau total quality management ini dalam Bahasa
Indonesia disebut sebagai manajemen mutu terpadu (MMT).

2. Ibrahim & Rusdiana, 2021


Total quality management menggunakan strategi, data, dan
komunikasi yang efektif untuk mengintegrasikan disiplin mutu ke
dalam budaya dan kegiatan organisasi. bahwa manajemen mutu
terpadu merupakan perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team
work, produktivitas dan kepuasan pelanggan

3. Djafri & Rahmat 2017


Total quality management adalah suatu keinginan untuk mencoba
mengerjakan segala sesuatu dengan “selalu baik sejak awal” bahkan
tidak menyediakan kesempatan untuk memeriksa apabila ada yang
salah. Dengan kata lain, kesalahan bukanlah untuk diperiksa, akan

13
tetapi harus diperbaiki segera saat itu juga, bahkan harus diminimalisir
hingga ke titik hilang. TQM juga bukan mengenai bagaimana cara
mengerjakan agenda orang lain, melainkan agenda yang telah
ditetapkan oleh pelanggan dan klien (berbasis kebutuhan pelanggan).

B. Unsur-Unsur TQM

1. Fokus pada Pelanggan


Dalam TQM, pelanggan internal dan eksternal merupakan Driver.
Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang di
sampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan
besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan
yang berhubungan dangan produk atau jasa.

2. Obsesi terhadap Kualitas


Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas
pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan
tersebyt, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa
yang ditentukan tersebut, maka berlaku prinsip ‘good enough is never
good enough’.

3. Pendekatan Ilmiah.
Dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan
dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan yang di desain tersebut. Data diperlukan
dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark),
memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.

14
4. Komitmen Jangka Panjang.
TQM suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis, untuk itu
dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu
komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan
budaya agar penerapan TQM berjalan dengan sukses.

5. Kerja Sama Tim (Teamwork),


kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah,
dan masyarakat sekitarnya.

6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan


Setiap produk dan/atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-
proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh karena itu
system yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas
yang dihasilkannya dapat meningkat.

7. Pendidikan dan Pelatihan


Setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan
teknis dan keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan yang Terkendali


dalam hal ini karyawan melakukan standarisasi proses dan mereka pula
yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang bersedia
mengikuti prosedur standar tersebut.

9. Kesatuan Tujuan
supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus
memiliki kesatuan Tujuan.

15
C. Prinsip

Prinsip TQM pada dunia bisnis, adalah :


1. Kepuasan Pelanggan
Memberikan kepuasan kebutuhan pelanggan (internal dan eksternal)
dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan
ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas perusahaan harus
dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang
dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin
tinggi nilai yang diberikan, semakin besar pula kepuasan pelanggan.

2. Respect Kepada Semua Orang


Setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi
kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil
keputusan.

3. Manajemen Berdasarkan Fakta


Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada
perasaan (feeling). Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini :
 Prioritas (prioritization)
yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan
pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat
keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan
menggunakan data maka manajemen dan tim dalam organisasi
dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.

16
 Variasi (Variation) atau Variabilitas kinerja manusia.
Data statistic dapat memberikan gambaran mengenai
variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap
system organisasi. Dengan demikian organisasi dapat
memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan.

4. Perbaikan Berkesinambungan
Melakukan proses secara sistematik dalam melaksanakan perbaikan
berkesinambungan. Konsep siklus PDCA (Plant-Do-Check-Act), yang
terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan rencana,
pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap
hasil yang diperoleh.

Perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan
dan strategi utama organisasi. Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang
unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi.
Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi,
pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran
untuk karyawan, pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat
delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk
mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.
Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
 Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
 dentifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan
mempengaruhi masa depan
 Identifikasi kondisi persaingan
 Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.

17
Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan
evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan
kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang
akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level bisnis.
Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri
dari :
 Cost Leadership (keunggulan biaya)
 Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
 Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
 Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level
fungsional.

D. Faktor Penyebab Kegagalan TQM

TQM merupakan suatu pendekatan suatu pendekatan baru dan menyeluruh


yang membutuhkan perubahan total atas paradigama manajemen tradisional,
komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan, dan pelatihan-pelatihan khusus. Selain
dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-harapan yang tidak
realitis, ada pula beberapa kesalahan yang secara umum dilakukan pada saat
organisasi memulai inisiatif perbaikan kualitas. Beberapa kesalahan yang sering
dilakukan antar lain :

1. Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior


Inisiatif upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan sepatutnya
simulai dari pihak manajemen dimana mereka harus terlibat secara
langsung dalam pelaksanaannya. Bila tanggungjawab itu
didelegasikan kepada pihak laik maka peluang terjasinya kegagalan
sangat besar.

18
2. Team mania
Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling
tidak ada dua dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, baik penyelia
maupun karyawan harus memiliki pemahaman yang baik terhadap
perannya masing-masing. Kedua. Organisasi harus melakukan
perubahan budaya supaya kerjasama tim `tersebut dapat berhasil.
Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan sebelum pembentukan tim,
maka hanya akan timbul masalah, bukannya pemecahan masalah.

3. Proses penyebarluasan
Ada organisasi yang mengembangkan inisiatif kualitas tanpa secara
berbarengan mengembangkan rencana untuk menyatukan kedalam
seluruh elemen-elemen organisasi. Seharusnya pengembangan inisiatif
tersebut melibatkan para manajer, serikat pekerja, pemasok, dan
bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi pemikiran
mengenai struktur, penghargaan, pengembangan keterampilan,
pendidikan dan kesadaran.

4. Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis


Ada pula organisasi yang hanya menggunakan pendekatan Deming,
pendekatan Juran, atau Pendekatan Crosby dan hanya menerapkan
prinsip-prinsip yang ditentukan disitu. Padahal tidak ada satupun
pendekatan yang disarankan oleh ketiga pakar tersebut maupun pakar-
pakar kualitas lainnya yang merupakan satu pendekatan yang cocok
untuk segala situasi.

5. Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis


Bila hanya mengirimkan karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan
selama beberapa hari, bukan berarti telah membentuk waktu untuk

19
mendidik, mengilhami dan membuat karyawan sadar akan pentingnya
kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang sangat lama pula untuk
mengimplementasikan perubahan-perubahan proses baru, bahkan
seringkali perubahan proses baru, bahkan seringkali perubahan
tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai terasa
pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan daya saing
perusahaan.

6. Emprowerment yang bersifat premature


Banyak perusahaan yang kurang memahami makna dari pemberian
emprowerment kepada karyawan. Mereka mengira bahwa bila
karyawan telah dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil
suatu tindakan, maka para karyawan tersebut akan dapat menjadi self-
directed dan meberikan hasil-hasil positif. Seringkali dalam praktik,
karyawan tidak tahu apa yang harus dikerjakan setelah suatu pekerjaan
diselesaikan. Oleh karena itu sebenarnya mereka membutuhkan
sasaran dan tujuan yang jelas sehingga tidak salah dalam melakukan
sesuatu.

20
BAB III

3.1 Kesimpulan

Manajemen startegi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar


yang dibuat oleh manajamen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran
suatu orgnisasi dalam rangka pencapaian tujuan orgasasi tersebut. Penggunaan
manajemen strategi membantu memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten
Dari seluruh pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa peran
Kepemimpinan dalam Penerapan Manajemen Strategik Leadership merupakan satu
elemen kunci yang efektif dalam manajemen strategik. Pemimpin
memfokuskanorganisasi mereka pada arah strategik. Mereka menciptakan suatu
agenda untuk perubahan strategik. Pemimpin organisasi menjaga kemajuan organisasi
menuju visi strategic.
Keberhasilan suatu organisasi, ditentukan oleh kemampuan pemimpin
organisasi tersebut dalam menetapkan strategi yang tepat saat menjalankan
organisasinya dan memanfaatkan lingkungan, dengan memilih pengorganisasian
sumber daya internal yang tepat. Ketetapan strategi yang ditetapkan pemimpin suatu
organisasi, didasarkan pada pemikiran strategi yang dimiliki serta pengalaman
pembelajarannya dalam situasi lingkungan yang terus berubah. Proses yang dilakukan
oleh ahli strategi tersebut, digunakan sebagai pemikiran strategi formal untuk panduan
dalam menetapkan keputusan manajemen. pola pemikiran seperti itulah yang
dikembangkan dalam manajemen startegi.
Dan juga Sistem manajemen Total Quality Manajemen (TQM) mampu
melahirkan keuntungan baik yang berwujud ataupun tidak berwujud.
Keuntungan nyatanya adalah dalam hal kualitas produk yang lebih baik,
peningkatan produktivitas, peningkatan pangsa pasar, dan peningkatan laba. Disisi lain,
keuntungan tidak berwujud adalah kerja tim yang efektif, peningkatan minat kerja,

21
budaya partisipatif, kepuasan pelanggan, peningkatan hubungan manusia, peningkatan
komunikasi, serta mampu membangun citra perusahaan yang lebih baik lagi.
Sistem Total Quality Manajemen(TQM) yang baik di perusahaan akan
mendapatkan dukungan penuh manajemen untuk berinisiatif dalam melakukan
perbaikan, yang di dalamnya didukung oleh pihak karyawan, dan terus fokus dalam
meningkatkan proses guna mencegah terjadinya kesalahan.

3.2 Saran

Para pembaca khususnya mahasiswa harus lebih meningkatkan pengetahuan


dan menambah wawasan tentang Manajemen Strategi dan mempelajari peran
kepemimpinan yang efektif guna dapat di implementasikan di kemudian hari.

22
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
manajemen-strategi.html https://www.pahlevi.net/manfaat-
manajemen-strategi/?amp=1

https://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/manajemen-strategus-
perusahaan.html?m=1

https://m.merdeka.com/jabar/5-proses-manajemen-strategi-yang-penting-
diketahui-berikut- penjelasannya-kln.html

https://pertaniantangguh.wordpress.com/tag/resiko-manajemen-strategi/

23

Anda mungkin juga menyukai