Disusun
Oleh :
Kelompok 1
1. Asmaul Husna
2. Suhela Rizkina
3. Balqis
4. Munadya Yumna
5. Syarif Hidayatullah
6. Rahmadi
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki
bakat, kreativitas, tenaga, imajinasi dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas
utama seorang pemimpin atau menajer dalam suatu organisasi perusahaan yaitu
bagaimana memperolah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
organisasi dalam pencapaian tujuan. Sebab sukses dan gagalnya seorang manajer
tidak terlepas dari bagaimana menjalankan fungsi penyusunan personalia, oleh karena
itu fungsi penyusunan personalia dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yairu
bagaimana mengarahkan manusia dalam mencapai suatu tujuan bersama, juga
berhubungan erat dengan fungsi organisasi, yaitu wadah manusia dalam mencapai
tujuan organisasi.
Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI),
dan secara keseluruhan adalah untuk mengetahui dan memahami tentang penyusunan
personalia, dan diharapkan melalui makalah ini dapat menambah wawasan bagi
penulis juga pembaca.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Sedangkan dalam sistem pemerintahan di Indonesia, terdapat lembaga yang
menjalankan fungsi personalia atau kepegawaian, yaitu Badan Kepagawaian Nasional
(BKN). Adapun pengertian penyusunan personalia menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
7
Edward Francis Leopold Brench, menurutnya adalah salah satu unsur
penting dalam sebuah perusahaan. manajemen personalia sangat dibutuhkan
untuk membantu dalam mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan.
Perusahaan sangat membutuhkan unsur yang bisa mengatur mengenai sumber
daya manusia di dalamnya.
Malayu S.P. Hasibuan, menurutnya merupakan ilmu yang mempelajari
bagaimana seni mengatur. Elemen yang diatur dalam hal ini adalah peran
serta hubungan tenaga kerja perusahaan. Tenaga kerja diatur dengan berbagai
cara agar bisa mewujudkan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tidak
hanya perusahaan, tujuan karyawan dan seluruh elemen masyarakat
diwujudkan.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, menurutnya merupakan
fungsi-fungsi manajemen. Selain itu, mereka juga menambahkan pengadaan
karyawan, pengintegrasian, pemberian kompensasi serta pemeliharaan tenaga
kerja dalam perusahaan sebagai bagian dari personalia. Semua fungsi ini
menjadi dasar bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuan jangka panjang
maupun jangka pendek.
8
Dalam hal ini, manajemen personalia memiliki tujuan yang sangat
berhubungan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dimana setiap karyawan bisa
memberikan sumbangsing maksimal kepada atasannya. Efisiensi dapat dicapai
apabila terdapat kerjasama yang maksimal diantara para karyawan perusahaan.
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan adalah fungsi dasar yang menjadi penentu bagi
manajemen personalia dalam membantu perusahaan mewujudkan tujuan organisasi.
Dari fungsi inti, manajemen personalia membuat perumusan atau rencana yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Directing (Pengarahan)
9
4. Controlling (Pengawasan)
Fungsi manajerial selalu ada dalam tiap manajer atau pimpinan baik manajer
secara umum, manajer divisi, kepala bagian, penyelia atau pimpinan kelompok
khusus ( spesialisasi ). Oleh karena itu manajer personalia adalah manajer yang mau
tidak mau juga harus menjalankan fungsi-fungsi manajerial yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
10
Pengawasan merupakan fungsi manajerial dari manajer personalia untuk
melakukan koreksi dan perbaikan kalau terjadi penyimpangan dalam melaksanakan
program yang ditetapkan melalui analisa jabatan, spesifikasi jabatan atau deskripsi
jabatannya.
11
A. Pengadaan Karyawan (Procurement).
1. Sumber ekstemal : penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan dalam mengisi
jabatan. – Lembaga pendidikan. – Depnaker. – Pasar tenaga kerja.
2. Sumber internal adalah penarikan tenaga kerja dari dalam perusahaan. Biasanya
lewat promosi jabatan, dari karyawan yang memang mempunyai keahlian dalam
bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan.
12
1. Job Analysis. Merupakan kegiatan untuk meneliti dan mengumpulkan
informasi mengenai jenis kegiatan yang akan dilakukan, tempat, lingkungan
yang diperlukan dan alasan pekerjaan tersebut dilakukan dan bagaimana
melaksanakan pekerjaan tersebut. Penelitian ini akan menghasilkan spesifikasi
jabatan dan deskripsi jabatan.
2. Job Specification. (spesifikasi jabatan). Spesifikasi jabatan adalah uraian
mengenai batas persyaratan minimum pegawai yang dapat menduduki jabatan
tertentu agar bekerja efektif dan efisien.
3. Job Description. (deskripsi jabatan) Adalah uraian mengenai hak dan
kewajiban seseorang pada jabatan tertentu.
Setelah itu maka perusahaan akan melakukan proses penarikan tenaga kerja,
menurut Edwin B Flippo dalam buku “Principles of Personal Management,” ada 7
unsur kegiatan harus dilakukan dalam penarikan dan pemilihan tenaga kerja yaitu:
Yang perlu dilakukan perusahaan setelah tenaga kerja lulus dan diterima
sebagai karyawan baru maka perusahaan harus memperkenalkan lingkungan
perusahaan :
Sejarah perusahaan.
Produk yang dihasilkan.
Kondisi kerja.
13
Upah atau gaji.
Program kesehatan dan pelayanan.
Teman pekerjaan.
Alat-alat yang digunakan.
Tujuan pelaksanaan kegiatan.
Dengan tahu tugas, wewenang dan persyaratan keahlian minimal yang harus
dimiliki karyawan disuatu jabatan, perusahaan menentukan latihan&trainning yg
sesuai. Adapun latihan dan trainning dibedakan menjadi 2 macam:
Metoda latihan untuk karyawan yang non manajerial, ada beberapa macam yaitu:
a. Metoda dalam pekerjaan ( On The Job Method ) yaitu: – On The Job. –
Apprentice Ship.
b. Metoda di luar pekerjaan ( Off The ob Method ) – Vestibule Shcool. – Kursus.
14
Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan dalam mengembangkan
karyawan :
Adalah imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat
finansial maupun non finansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan
karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dapat kita simpulkan kalau sistem
balas jasa didasarkan dari segi finansialnya maka bisa berupa gaji atau upah. Gaji dan
upah harus dibedakan karena gaji merupakan balas jasa yang diterima karyawan
dalam jumlah yang relatif tetap baik berdasarkan mingguan, bulanan atau tahunan
atas sumbangan jasa para profesional atau manajer atau karyawan administrasi.
Sedangkan upah itu merupakan balas jasa dari perusahaan yang diterima oleh
karyawan operasional atau buruh atas sumbangan jasa mereka yang dihitung
berdasarkan tarif upah per jam atau per harian. Faktor yang mempengaruhi tingkat
upah, diantaranya:
15
Penentuan tingkat upah juga dipengaruhi juga sistem yang dipakai dalam
memberikan upah kepada karyawan. Yang menurut Mair ada 4 sistem yaitu:
Didasarkan pada berapa lama masa kerja atau senioritas dalarn suatu
organisasi perusahaan. Semakin lama karyawan bekerja diperusahaan maka semakin
tinggi upahnya. Sistim ini untuk menarik loyalitas karyawan pada perusahaan agar
tidak keluar dan akan berhasil dengan lebih baik lagi kalau dikombinasikan dengan
sistim pcngupahan menurut prestasi kerja.
Sistem ini didasarkan atas berapa besar kebutuhan karyawan dalam suatu
organisasi perusahaan. Sistim ini sangat jarang dipakai (tidak umum digunakan). Dari
ke empat sistemyang ada tersebut biasanya dilakukan kombinasi sistem, antara sistem
1 dan 3 (sering digunakan dalam perusahaan-perusahaan).
16
D. Integrasi Tenaga Kerja.
E. Pemeliharaan Karyawan.
17
1. Perencanaan sumber daya manusia
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.
2. Penarikan
Berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana
sumber daya manusia.
3. Seleksi Penilaian dan pemilihan para calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi
Dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
5. Latihan dan pengembangan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi
efektivitas organisasi.
6. Penilaian pelaksanaan kerja
Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang
dikembangkan untuk posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
Digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk
pekerjaan selanjutnya.
8. Perencanaan dan Pengembangan karir
Mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
18
2. Penyusunan personalia adalah kegiatan yang meresap. Fungsi penyusunan
personalia dijalankan oleh semua manajer dan dalam semua jenis perhatian di
mana kegiatan bisnis dilakukan.
3. Penyusunan personalia adalah kegiatan yang berkesinambungan. Hal ini
karena fungsi penyusunan personalia terus berlanjut sepanjang umur dari
organisasi.
4. Penyusunan personalia membantu menempatkan orang yang tepat dipekerjaan
yang tepat. Ini dapat dilakukan dengan efektif melalui prosedur rekruitmen
yang tepat dan kemudian memilih kandidat kandidat yang paling sesuai
dengan persyaratan pekerjaan.
5. Penyusunan personalia dilakukan oleh semua manajer tergantung pada sifat
bisnis, ukuran organisasi, kualifikasi dan keterampilan manajer, serta hal-hal
lain yang terkait.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Saran dan kritik yang sekiranya membangun senantiasa penulis nantikan, agar
makalah berikutnya lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan.
20
DAFTAR PUSTAKA