Anda di halaman 1dari 21

PENYUSUNAN PERSONALIA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu : Munawarah, S.E., M.S.M

Disusun

Oleh :

Kelompok 1

1. Asmaul Husna
2. Suhela Rizkina
3. Balqis
4. Munadya Yumna
5. Syarif Hidayatullah
6. Rahmadi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Manajemen, dengan
judul: “Penyusunan Personalia”. Shalawat beriring salam kami hanturkan
kepangkuan Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan
umatnya dari alam kebathilan iiea lam berilmu pengetahuan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bireuen, 09 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6

2.1 Pengertian Penyusunan Personalia ........................................... 6

2.2 Tujuan Dan Fungsi Penyusunan Personalia .............................. 8

2.3 Proses Penyusunan Personalia ................................................... 17

2.4 Sifat Penyusunan Personalia ...................................................... 18

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 20

3.1 Kesimpulan ............................................................................... 20

3.2 Saran ......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan


melalui pelaksaaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan
dengan organisasi yang tercipta diperusahaan yang bersangkutan. Kebutuhan
perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan disesuaikan dengan seberapa
besar anggota perusahaannya. Organisasi memiliki syarat mutlak yaitu staffing yang
membantu tercapainya suatu tujuan dari organisasi tersebut.

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan


pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam
lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini
manajemen menentukan persyaratanpersyaratan mental, fisik, dan emosional untuk
posisi-posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan, dan
spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dengan
karakteristikkarakteristik personalia tertentu seperti keahlian, pendidikan, umur,
latihan dan pengalaman.

Kemudian sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan


alat yang tersedia semaksimum mungkin disebut dengan manajemen. Manajemen
dilakukan oleh seorang pemimpin yang menjabat sebagai manajer untuk mengolah
input menjadi output yang diperlukan oleh perusahaan.

Jadi manajer melaksanakan kegiatan planning, organizing, leading dan


controlling melalui peranan yang harus dilakukan antar pribadi (hubungan
interpersonal) yang sangat membantu melaksanakan tugas pekerjaan, pemberian
informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaannya terutama
informasi mengenai policy perusahaan, dan peranan ketiga yang harus dilakukan
seorang manajer tidak kalah pentingnya adalah cara manajer mengimplementasikan
suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan.

Sumber daya utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki
bakat, kreativitas, tenaga, imajinasi dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas
utama seorang pemimpin atau menajer dalam suatu organisasi perusahaan yaitu
bagaimana memperolah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
organisasi dalam pencapaian tujuan. Sebab sukses dan gagalnya seorang manajer
tidak terlepas dari bagaimana menjalankan fungsi penyusunan personalia, oleh karena
itu fungsi penyusunan personalia dimasukkan dalam fungsi pengarahan, yairu
bagaimana mengarahkan manusia dalam mencapai suatu tujuan bersama, juga
berhubungan erat dengan fungsi organisasi, yaitu wadah manusia dalam mencapai
tujuan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu penyusunan personalia?


2. Bagaimana tujuan dan fungsi penyusunan personalia?
3. Bagaimana proses penyusunan personalia?
4. Bagaimana sifat penyusunan personalia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI),
dan secara keseluruhan adalah untuk mengetahui dan memahami tentang penyusunan
personalia, dan diharapkan melalui makalah ini dapat menambah wawasan bagi
penulis juga pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyusunan Personalia

Penyusunan personalia merupakan salah satu fungsi dari manajemen, yaitu


berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberikan daya
guna yang maksimal bagi organisasi. Secara umum, penyusunan personalia diartikan
sebagai suatu proses pengelolaan struktur organisasi melalui tahap seleksi, penilaian,
dan pengembangan sumber daya manusia yang tepat dan efektif untuk mengisi
jabatan dalam organisasi.

Penyusunan personalia juga berarti :

 Suatu kegiatan merekrut tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, sampai


dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.
 Suatu kegiatan untuk memperoleh karyawan efektif yang akan mengisi
jabatanjabatan yang kosong dalam suatu organisasi.

Perkembangan organisasi dewasa ini membuat fungsi personalia menjadi


kebutuhan yang sangat penting dalam manajerial. Pada umumnya, suatu organisasi
membuat divisi khusus untuk menangani fungsi ini. Masing-masing organisasi
memberikan penamaan yang berbeda-beda, ada yang menyebut dengan departemen
sumber daya manusia, divisi personalia, dan lain sebagainya.

6
Sedangkan dalam sistem pemerintahan di Indonesia, terdapat lembaga yang
menjalankan fungsi personalia atau kepegawaian, yaitu Badan Kepagawaian Nasional
(BKN). Adapun pengertian penyusunan personalia menurut para ahli adalah sebagai
berikut :

 George R. Terry, berpendapat bahwa penyusunan personalia adalah kegiatan


merekrut, memilih, mempromosikan memindahkan, dan pengunduran diri dari
para staf organisasi.
 Theo Haimann, berpendapat bahwa penyusunan personalia berkaitan dengan
perekrutan, seleksi, pengembangan, dan kompensasi terhadap pegawai.
 Harold Koonzt dan Cyril O'Donnel, berpendapat bahwa penyusunan
personalia adalah pengisian jabatan atau pengisian tenaga kerja atau penarikan
tenaga kerja.
 Marihot Manullang, menurutnya adalah bidang ilmu mengenai pemberian
fasilitas kepada karyawan. Tidak hanya itu, bidang ilmu ini juga membahas
bagaimana memberikan fasilitas yang berguna untuk perkembangan pekerja.
Menurut Marihot, ada rasa partisipasi dalam suatu aktivitas atau kegiatan
terkait personalia.
 Alex S. Nitisemito, menurutnya merupakan suatu seni dalam melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan terhadap tenaga kerja. Rangkaian
proses ini membuat proses lebih terarah sehingga lebih efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan perusahaan secara maksimal.
 John Soeprihanto, menurutnya merupakan rangkaian pengawasan terhadap
fungsi manajemen. Selain itu, menurutnya dilakukan juga pengembangangan,
penarikan, serta pemberian kompensasi kepada karyawan dalam perusahaan.
Pemeliharaan serta pengintegrasian juga merupakan rangkaian proses yang
dilakukan untuk membantu perusahaan mewujudkan tujuannya secara
maksimal dan terarah.

7
 Edward Francis Leopold Brench, menurutnya adalah salah satu unsur
penting dalam sebuah perusahaan. manajemen personalia sangat dibutuhkan
untuk membantu dalam mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan.
Perusahaan sangat membutuhkan unsur yang bisa mengatur mengenai sumber
daya manusia di dalamnya.
 Malayu S.P. Hasibuan, menurutnya merupakan ilmu yang mempelajari
bagaimana seni mengatur. Elemen yang diatur dalam hal ini adalah peran
serta hubungan tenaga kerja perusahaan. Tenaga kerja diatur dengan berbagai
cara agar bisa mewujudkan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tidak
hanya perusahaan, tujuan karyawan dan seluruh elemen masyarakat
diwujudkan.
 Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, menurutnya merupakan
fungsi-fungsi manajemen. Selain itu, mereka juga menambahkan pengadaan
karyawan, pengintegrasian, pemberian kompensasi serta pemeliharaan tenaga
kerja dalam perusahaan sebagai bagian dari personalia. Semua fungsi ini
menjadi dasar bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuan jangka panjang
maupun jangka pendek.

2.2 Tujuan Dan Fungsi Penyusunan Personalia

Dari beberapa pengertian yang disebutkan diatas, personalia memiliki tujuan


utama untuk mensinergikan tujuan perusahaan dengan seluruh sumber daya yang ada.
Menurut Marihot Manullang, tujuan personalia ada dua, antara lain:

1. Production Minded (Efisiensi dan juga daya guna).


2. People Minded (kerjasama).

8
Dalam hal ini, manajemen personalia memiliki tujuan yang sangat
berhubungan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dimana setiap karyawan bisa
memberikan sumbangsing maksimal kepada atasannya. Efisiensi dapat dicapai
apabila terdapat kerjasama yang maksimal diantara para karyawan perusahaan.

Sedangkan fungsi penyusunan personalia meliputi 4 komponen. Komponen


ini merupakan tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan tujuan
organisasi yang ditetapkan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keempat
komponen fungsi manajemen.

1. Planning (Perencanaan)

Planning atau perencanaan adalah fungsi dasar yang menjadi penentu bagi
manajemen personalia dalam membantu perusahaan mewujudkan tujuan organisasi.
Dari fungsi inti, manajemen personalia membuat perumusan atau rencana yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi organizing bagi manajemen personalia adalah sebagai cara untuk


mewujudkan tujuan dari pengorganisasian tenaga kerja yang tepat. Setelah
perusahaan menentukan fungsi untuk anggotanya, maka akan dibentuk organisasi
sebagai hubungan vertikal-horizontal. Dimulai dari perancangan susunan dari
manajemen personalia serta faktor lain yang terkait.

3. Directing (Pengarahan)

Fungsi selanjutnya adalah pengarahan atau directing kepada seluruh sumber


daya perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini berfungsi agar semua orang
bisa bekerja secara maksimal dan efisien dalam mencapai tujuan tersebut.

9
4. Controlling (Pengawasan)

Fungsi terakhir dari fungsi manajemen adalah pengawasan atau controlling


terhadap kinerja karyawan. Manajemen personalia mengawasi jalannya aktivitas
tenaga kerja dalam mencapai tujuan dan melihat apakah sudah sesuai rencana atau
tidak. Melalui fungsi ini, manajemen personalia dapat melakukan perbaikan jika ada
hal yang tidak sesuai dengan rencana awal.

2.2.1 Fungsi Manajerial Manajemen Personalia

Fungsi manajerial selalu ada dalam tiap manajer atau pimpinan baik manajer
secara umum, manajer divisi, kepala bagian, penyelia atau pimpinan kelompok
khusus ( spesialisasi ). Oleh karena itu manajer personalia adalah manajer yang mau
tidak mau juga harus menjalankan fungsi-fungsi manajerial yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Perencanaan dari manajer personalia ditetapkan dengan jalan Menentukan


program untuk membantu proses pencapaian tujuan dengan melibatkan partisipasi
secara aktif dari manajer personalia dalam bidang SDM. Pengorganisasian
merupakan fungsi kelanjutan kegiatan yang harus dilaksanakan setelah manajer
personalia menetapkan program yang disusun. Fungsi ini menyangkut pemilihan
tenaga kerja yang telah diseleksi untuk ditempatkan sesuai dengan pekerjaan maupun
tingkat keahliannya.

Dengan adanya manajer personalia, di anggap lebih ahli dalam masalah


sumberdaya manusia mengakibatkan dia sering dimintai saran oleh manajer bagian
lain jika ada masalah dengan karyawannya. Pengarahan merupakan fungsi manajer
personalia dalam mengarahkan karyawan untuk bekerja secara sukarela dengan
efektif dan efisien demi keberhasilan perusahaan yang sudah dimasukkan ke dalam
perencanaannya.

10
Pengawasan merupakan fungsi manajerial dari manajer personalia untuk
melakukan koreksi dan perbaikan kalau terjadi penyimpangan dalam melaksanakan
program yang ditetapkan melalui analisa jabatan, spesifikasi jabatan atau deskripsi
jabatannya.

2.2.2 Fungsi Operasional Fungsi

Selanjutnya dari manajemen personalia (personnel management) adalah


fungsi operasional. Terkait dengan fungsi operasional, fungsi ini lebih banyak
memuat tentang berbagai hal mengenai sumber daya manusia mulai dari pengadaan
hingga pemeliharaan seperti berikut :

1. Mengadakan tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan


perusahaan, termasuk jumlah dan keahlian.
2. Training development terhadap sumber daya manusia dalam perusahaan untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
3. Pengembangan dilakukan dengan member pelatihan-pelatihan yang
berhubungan dengan bidangnya agar tugas tenaga kerja bisa dijalankan
dengan baik.
4. Pemberian kompensasi kepada tenaga kerja sebagai bentuk penghargaan.
5. Kompensasi yang diberikan sesuai dengan kinerja karyawan selama bekerja di
perusahaan dan usahanya untuk membantu mewujudkan tujuan perusahaan.
6. Pengintegrasian yang berhubungan dengan keinginan perusahaan dengan
tenaga kerja atau individu dalam perusahaan. manajemen personalia berfungsi
untuk memastikan semua pihak terintegrasi untuk bekerja sama dalam
mewujudkan tujuan perusahaan.
7. Pemeliharaan terhadap kondisi tenaga kerja dalam perusahaan baik secara
fisik maupun psikisnya melalui pelayanan-pelayanan kesejahteraan dan
sebagainya.

11
A. Pengadaan Karyawan (Procurement).

Pengadaan karyawan berhubungan erat dengan kegiatan penarikan tenaga


kerja, seleksi dan penempatan tenaga kerja sesuai keahliannya. Penarikan tenaga
kerja di sini tidak hanya mencari jumlah tenaga kerja saja tetapi juga, memperoleh
tenaga kerja yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan yang ada di perusahaan. Untuk
memperoleh tenaga kerja harus dilihat dulu dari mana akan dipakai, karena pada
dasarnya sumber tenaga kerja dapat dibagi 2 :

1. Sumber ekstemal : penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan dalam mengisi
jabatan. – Lembaga pendidikan. – Depnaker. – Pasar tenaga kerja.

2. Sumber internal adalah penarikan tenaga kerja dari dalam perusahaan. Biasanya
lewat promosi jabatan, dari karyawan yang memang mempunyai keahlian dalam
bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan.

Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan perusahaan dapat


menggunakan analisa beban kerja dan analisis tenaga kerja hingga dapat menentukan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dari analisis beban kerja, dan akan diketahui
berapa sebenarnya jumlah jam kerja orang yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu. Dengan tahu jumlah jam kerja tiap karyawan
maka dapat ditentukan jumlah tenaga kerja untuk menjaga kontinuitas jalannya
operasi kegiatan perusahaan secara normal.

Agar kualitas karyawan yang akan ditempatkan benar sesuai, seharusnyalah


mengetahui informasi yang berhubungan dengan jabatan atau pekerjaaan yang
kosong tersebut, karena pasti dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu pula.
Kegiatan penentuan kualitas yang diperlukan suatu jabatan ada 3 macam yaitu:

12
1. Job Analysis. Merupakan kegiatan untuk meneliti dan mengumpulkan
informasi mengenai jenis kegiatan yang akan dilakukan, tempat, lingkungan
yang diperlukan dan alasan pekerjaan tersebut dilakukan dan bagaimana
melaksanakan pekerjaan tersebut. Penelitian ini akan menghasilkan spesifikasi
jabatan dan deskripsi jabatan.
2. Job Specification. (spesifikasi jabatan). Spesifikasi jabatan adalah uraian
mengenai batas persyaratan minimum pegawai yang dapat menduduki jabatan
tertentu agar bekerja efektif dan efisien.
3. Job Description. (deskripsi jabatan) Adalah uraian mengenai hak dan
kewajiban seseorang pada jabatan tertentu.

Setelah itu maka perusahaan akan melakukan proses penarikan tenaga kerja,
menurut Edwin B Flippo dalam buku “Principles of Personal Management,” ada 7
unsur kegiatan harus dilakukan dalam penarikan dan pemilihan tenaga kerja yaitu:

1. Wawancara pendahuluan ( Initial or preliminary interview ).


2. Pengisian blangko ( Aplication blank or blanks ).
3. Pemeriksaan referensi ( Check of references ).
4. Test psikologi ( Psychological Test ).
5. Wawancara ( Employment interview ).
6. Persetujuan supervisor ( Approval by the supervisor ).
7. Pemeriksaan kesehatan fisik ( Physical Examination ).

Yang perlu dilakukan perusahaan setelah tenaga kerja lulus dan diterima
sebagai karyawan baru maka perusahaan harus memperkenalkan lingkungan
perusahaan :

 Sejarah perusahaan.
 Produk yang dihasilkan.
 Kondisi kerja.

13
 Upah atau gaji.
 Program kesehatan dan pelayanan.
 Teman pekerjaan.
 Alat-alat yang digunakan.
 Tujuan pelaksanaan kegiatan.

B. Pengembangan Tenaga Kerja.

Pengembangan tenaga kerja bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan


ketrampilan melalui pendidikan dan latihan. Hal ini karena karyawan baru yang
diterima perusahaan jarang yang siap pakai, sehinggaperlu latihan/trainning agar
sesuai dengan jabatan yang mereka terima. Latihan dan trainning juga berhubungan
erat dengan 3 kegiatan dalarn penarikan tenaga kerja yaitu analisa jabatan, spesifikasi
jabatan dan deskripsi jabatan.

Dengan tahu tugas, wewenang dan persyaratan keahlian minimal yang harus
dimiliki karyawan disuatu jabatan, perusahaan menentukan latihan&trainning yg
sesuai. Adapun latihan dan trainning dibedakan menjadi 2 macam:

 Metoda latihan untuk karyawan yang non manajerial, ada beberapa macam yaitu:
a. Metoda dalam pekerjaan ( On The Job Method ) yaitu: – On The Job. –
Apprentice Ship.
b. Metoda di luar pekerjaan ( Off The ob Method ) – Vestibule Shcool. – Kursus.

 Metoda latihan untuk karyawan manajerial juga dibagi 2:


a. On The Job Method (Coaching, magang, tour of duty, penugasan di
panitia,dll).
b. Off The Job Method.(Simulasi, pertemuan khusus, latihan kepekaan, dll).

14
Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan dalam mengembangkan
karyawan :

 Dapat meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja lebih besar lagi.


 Dapat menciptakan suasana kerja yang bersemangat dan harmonis.
 Meningkatkan stabilitas/fleksibelitas tenaga kerja dng hadirnya pekerja lain.

C. Kompensasi ( balas jasa )

Adalah imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat
finansial maupun non finansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan
karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dapat kita simpulkan kalau sistem
balas jasa didasarkan dari segi finansialnya maka bisa berupa gaji atau upah. Gaji dan
upah harus dibedakan karena gaji merupakan balas jasa yang diterima karyawan
dalam jumlah yang relatif tetap baik berdasarkan mingguan, bulanan atau tahunan
atas sumbangan jasa para profesional atau manajer atau karyawan administrasi.

Sedangkan upah itu merupakan balas jasa dari perusahaan yang diterima oleh
karyawan operasional atau buruh atas sumbangan jasa mereka yang dihitung
berdasarkan tarif upah per jam atau per harian. Faktor yang mempengaruhi tingkat
upah, diantaranya:

 Pasar tenaga kerja.


 Peraturan pemerintah.
 Adanya serikat butuh.
 Kemampuan membayar perusahaan.
 Situasi keuangan dan laba perusahaan.
 Dan sebagainya.

15
Penentuan tingkat upah juga dipengaruhi juga sistem yang dipakai dalam
memberikan upah kepada karyawan. Yang menurut Mair ada 4 sistem yaitu:

1. Sistem upah menurut prestasi kerja.

Prestasi kerja di sini dinyatakan dengan berapa yang dihasilkan/upah


perpotong. Dengan sistem upah semacam ini perusahaan dapat sekaligus mengukur
prestasi karyawan karena semakin besar upah karyawan berarti semakin tinggi
prcstasi kerjanya. Sistem ini dapat mendorong semangat kerja karyawan yang kurang
produktif dan cekatan, tetapi kurang mengutungkan bagi berusia lanjut dan sudah
tidak cekatan lagi.

2. Sistem upah menurut lama kerja.

Disebut sebagai upah waktu karena besarnya ditentukan oleh lamanya


karyawan melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Sistim ini dipakai jika
jenis pekerjaannya sulit dinilai dalam unit atau potong.

3. Sistem upah menurut senioritas dinas.

Didasarkan pada berapa lama masa kerja atau senioritas dalarn suatu
organisasi perusahaan. Semakin lama karyawan bekerja diperusahaan maka semakin
tinggi upahnya. Sistim ini untuk menarik loyalitas karyawan pada perusahaan agar
tidak keluar dan akan berhasil dengan lebih baik lagi kalau dikombinasikan dengan
sistim pcngupahan menurut prestasi kerja.

4. Sistem upah menurut kebutuhan.

Sistem ini didasarkan atas berapa besar kebutuhan karyawan dalam suatu
organisasi perusahaan. Sistim ini sangat jarang dipakai (tidak umum digunakan). Dari
ke empat sistemyang ada tersebut biasanya dilakukan kombinasi sistem, antara sistem
1 dan 3 (sering digunakan dalam perusahaan-perusahaan).

16
D. Integrasi Tenaga Kerja.

Integrasi disini adalah penyesuaian antara perbeaan kepentingan perusahaan


dengan karyawan scbagai individu agar bekerja sama secara harmonis.
Pengintegrasian karyawan ini disamping menyangkut keselarasan antar berbagai
kepentingan juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan kcluhan karyawan,
sikap buruh, pemahaman perasaan mengenai keikut sertaan mereka dalam
pengambilan keputusan.

Jadi permasalahan diatas secara keseluruhan masuk dalam bidang Labour


Relation dan Colective Bargaining. Labour Relation dan Colective Bargaining
berkaitan dengan masalah perundingan pcrjanjian kerja bersarna, penafsirannya,
pelaksanaannya dan penyelesaian keluhan-keluhan dari karyawan.

E. Pemeliharaan Karyawan.

Perneliharaan karyawan berkaitan erat dengan usaha-usaha untuk


mempertahanl:an kontinuitas dari kondisi kcrja yang sudah efektif tersebut melalui
kelima fungsi operasional dari manajemen personalia. Dua hal yang harus
dipertahankan yaitu sikap positif karyawan terhadap tugas-tugas dan pokoknya
melalaui proses komunikasi yang baik dalam organisasi dan mempertahankan kondisi
fisik karyawan melalui program kesehatan dan keamanan.

2.3 Proses Penyusunan Personalia

Proses penyusunan personalia adalah serangkaain kegiatan yang dijalankan


secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM,
posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua lingkungan yang
berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unsur – unsurnya
terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses ini mencakup:

17
1. Perencanaan sumber daya manusia
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi.
2. Penarikan
Berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana
sumber daya manusia.
3. Seleksi Penilaian dan pemilihan para calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi
Dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
5. Latihan dan pengembangan
Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok demi
efektivitas organisasi.
6. Penilaian pelaksanaan kerja
Membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan tujuan – tujuan yang
dikembangkan untuk posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
Digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk
pekerjaan selanjutnya.
8. Perencanaan dan Pengembangan karir
Mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.

2.4 Sifat Penyusunan Personalia (Staffing).

Terdapat beberapa sifat dalam fungsi penyusunan personalia, diantaranya


adalah :

1. Penyusunan personalia adalah fungsi manajerial yang penting. Berfungsi atau


tidaknya fungsi manajemen yang lain ( perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) sangat bergantung pada tenaga kerja yang
tersedia melalui fungsi penyusunan personalia ini.

18
2. Penyusunan personalia adalah kegiatan yang meresap. Fungsi penyusunan
personalia dijalankan oleh semua manajer dan dalam semua jenis perhatian di
mana kegiatan bisnis dilakukan.
3. Penyusunan personalia adalah kegiatan yang berkesinambungan. Hal ini
karena fungsi penyusunan personalia terus berlanjut sepanjang umur dari
organisasi.
4. Penyusunan personalia membantu menempatkan orang yang tepat dipekerjaan
yang tepat. Ini dapat dilakukan dengan efektif melalui prosedur rekruitmen
yang tepat dan kemudian memilih kandidat kandidat yang paling sesuai
dengan persyaratan pekerjaan.
5. Penyusunan personalia dilakukan oleh semua manajer tergantung pada sifat
bisnis, ukuran organisasi, kualifikasi dan keterampilan manajer, serta hal-hal
lain yang terkait.

Dasar dari fungsi penyusunan personalia adalah manajemen personalia


(sumber daya manusia) yang efisien. Sumber daya manusia dapat dikelola secara
efisien oleh sistem atau prosedur yang tepat, yaitu rekruitmen, seleksi, penempatan,
pelatihan dan pengembangan, pemberian renumerasi, dan lain sebagainya.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas menjelaskan bahwa penyusunan personalia


merupakan salah satu fungsi dari manajemen, yaitu berupa penyusunan personalia
pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai
dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberikan daya guna yang maksimal bagi
organisasi. Secara umum, penyusunan personalia diartikan sebagai suatu proses
pengelolaan struktur organisasi melalui tahap seleksi, penilaian, dan pengembangan
sumber daya manusia yang tepat dan efektif untuk mengisi jabatan dalam organisasi.
Dan langkah langkah untuk menyusunnya sebagai berikut :

1. Perencanaan sumber daya manusia


2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan orientasi
5. Latihan dan pengembangan
6. Penilaian pelaksanaan kerja
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan

3.2 Saran

Saran dan kritik yang sekiranya membangun senantiasa penulis nantikan, agar
makalah berikutnya lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan.

20
DAFTAR PUSTAKA

DR.T.Hardi Handoko, 1997. M.B.A.Manajemen. BPFE- Yogyakarta.


Februari.

Komaruddin, 1992. Ensiklopedia Manejemen. Bumi Aksara.Jakarta.

Maman Ukas, 2006. Manajemen: Konsep, Prinsip, dan Aplikasi.


Agnini.Bandung.

Margianti dan Suryadi. 1996. System Informasi Manejemen. Jakarta:


Penerbit Gunadarma.

Triton PB. 2010. Manajemen Sumber Daya Mansia. Oryza.Yogyakarta.


Oktober.

Anda mungkin juga menyukai