DOSEN PENGAMPU:
HJ. DAHNIAR, S.E., M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
ii
2.3 Pendekatan Manajemen Personalia...................................................................12
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Latar belakang penyusunan personalia organisasi adalah untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia yang tepat
dan cukup untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
personalia organisasi membantu organisasi dalam mengidentifikasi
kebutuhan sumber daya manusia dan memastikan bahwa organisasi
memiliki karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Perusahaan membentuk suatu organisasi sebagai salah satu sarana
untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi – fungsi
manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan organisasi yang
tercipta di dalam suatu perusahaan. Sumber daya utama dalam suatu
organisasi adalah sumber daya manusia yang memiliki bakat, kreativitas,
tenaga, imajinasi, dan kemampuan dalam memajukan organisasi. Tanpa
orang – orang yang cakap, organisasi dan manajemen akan gagal mencapain
tujuannya. Sukses dan gagalnya seorang manejer tidak terlepas dari
bagaimana menjalankan fungsi penyusunan personalia, oleh karena itu
fungsi penyusunan personalia di masukkan dalam fungsi pengarahan, yaitu
bagaimana mengarahkan manajer dalam mencapai tujuan bersama, juga
berhubungan erat dengan fungsi organisasi, yaitu sarana manusia dalam
mencapai tujuan organisasi.
Penyusunan personalia merupakan fungsi manajemen yang
berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan
pengembangan anggota – anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan
penyusunan personalia sangan erat hubungannya dengan tugas – tugas
kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi, sehingga pembahasannya sering
di tempatkan sebagai bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi penyusunan
personalia harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka yang
mengelola perusahaan besar ataupun yang menjadi pemilik perusahaan.
1
2
3
4
faktor tersebut adalah; (1) latar belakang pribadi; (2) bakat dan minat; (3)
sikap dan kebutuhan; (4) kemampuan-kemampuan anallitas dan
manipulasi; (5) keterampilan dan kemampuan teknik; dan (6) kesehatan,
tenaga, dan stamina. Langkah prosedur seleksi sebagai berikut:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian (testing)
4. Wawancara lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi – referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
Orientasi Karyawan Baru
Setelah diseleksi, karyawan di tempatkan pada suatu pekerjaan dan
diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi.Tahap
orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuain karyawan baru
dengan organisasi. Proses ini merupakan proses yang penting supaya
karyawan baru tidak akan frustasi menghadapi kesulitan suatu pekerjaan
baru, sehingga perlu waktu untuk menyesuaikannya. Karyawan baru
tersebut mungkin memenuhi syarat bagi suatu pekerjaan/jabatan, tetapi
situasi baru adalah hal yang berbeda dan asing, serta proses orientasi yang
jelek dapat memadamkan antusiasme dan usaha mulai dari permulaan.
Sekitar separuh perputaran tenaga kerja terjadi selama periode pembayaran
pertama.
3) Latihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan – karyawan baru biasanya telah mempunyai pendidikan
dan latihan dasar yang dibutuhkan. Pada umumnya, masyarakat yang
bertanggung jawab atas penyediaan karyawan-karyawan potensial dengan
pendidikan umum. Kemudian, organisasi bertanggung jawab atas
penyediaan latihan lanjutan untuk pekerjaan – pekerjaan atau posisi
khusus, pengembangan dapat terjadi secara formal dan informal.
Pengembangan karyawan sangat penting bagi individu maupun organisasi,
10
hanya dilakukan sebagian atau bahkan tidak sama sekali. Bahkan ketika
departemen SDM dibentuk dalam organisasi, maka kalangan manajer
operasional dan pakar SDM memiliki tanggung jawab ganda atas kinerja
karyawan.
Manajer bertanggung jawab atas masalah yang terjadi jika karyawan
baru melakukan kesalahan fatal dan karyawan yang lebih berpengalaman
membiarkannya. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan akhir yang ingin
dicapai manajemen SDM pada dasarnya adalah:
Peningkatan Efisiensi
Peningkatan Efektivitas
Peningkatan Produktifitas
Rendahnya tingkat perpindahan pegawai
Rendahnya tingkat absensi
Tingginya kepuasan kerja karyawan
Tingginya kualitas pelayanan
Rendahnya komplain dari pelanggan
Meningkatnya bisnis organisasi
Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu dicapai
tujuan – tujuan perantara yaitu diperolehnya:
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Rekrutmen (penarikan)
Seleksi
Induksi (pengenalan dan orientasi karyawan)
Latihan dan pengembangan
Kompensasi
Perencanaan dan pengembangan karir
15
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sumber Daya Manusia (SDA) merupakan bagian terpenting dalam
suatu organisasi karena merekalah yang memberikan tenaga, bakat,
kreativitas, dan usaha mereka pada organisasi. Hal ini membutuhkan
fungsi manajemen, yaitu proses penyusunan personalia yang
berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan
pengembangan anggota – anggota organisasi.
Dalam perencanaan SDA organisasi harus berusaha untuk
merencanakan kebutuhan di masa yang akan datang dan
memutuskan di mana akan menemukan orang – orang yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan itu. Ada tiga bagian
perencanaan SDA; spesifikasi jabatan, pemahaman pasar tenaga
kerja, dan mempertimbangkan permintaan dan penawaran karyawan.
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok
karyawan – karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan
tertentu.
Latihan adalah Keterampilan dan teknik pekerjaan, terperinci dan
rutin. Sedangkan pengembangan adalah suatu pengembangan dan
peningkatan kemampuan, sikap dan sifat pribadi.
Kompensasi merupakan imbal hasil jasa berupa pembayaran
finansial kepada karyawan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Masalah kompensasi bukan hanya penting karena merupakan
dorongan utama seseorang menjadi karyawan, tetapi masalah
kompensasi ini penting juga karena kompensasi yang diberikan ini
besar pengaruhnya terhadap semangat kerja para karyawannya.
Ada tiga pendekatan dalam manajemen personalia, yaitu pendekatan
mekanis, pendekatan paternalis, dan pendekatan sistem sosial.
Tujuan tujuan akhir yang ingin dicapai manajemen SDM pada
dasarnya adalah; (1) peningkatan efisiensi; (2) peningkatan
16
17
James A.F. Stoner et.al, Manajemen, Jilid I dan II (JS) T. Hani Handoko,
Manajemen (HH)
18