“HUKUM BISNIS”
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.....................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4
A. Latar belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Tujuan Penulisan...........................................................................4
BAB II Pembahasan................................................................................5
A. Subyek Hukum............................................................................5
B. Obyek Hukum..............................................................................8
C. Hak Kebendaan Sebagai Pelunasan Hutang................................10
D. Studi kasus...................................................................................17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A . Subjek Hukum
5
Pengertian subjek hukum manusia secara umum adalah setiap
orang yang mempunyai kedudukan yang sama sebagai pendukung hak
dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai
sejak lahir hingga meninggal dunia. Namun ada yang disampaikan
menurut Pasal 2 KUHPerdata, bahwa bayi yang masih ada di dalam
kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum
jika kepentingannya menghendaki, seperti dalam hal
kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam keadaan kematian dunia,
maka menurut hukum ia dianggap tidak pernah ada, sehingga ia bukan
termasuk subjek Hukum.
6
menyangkut kepentingan banyak orang di dalam badan hukum
itu. Dengan demikian badan hukum privat merupakan badan hukum
swasta yang didirikan orang untuk tujuan tertentu yaitu keuntungan,
sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain menurut hukum
yang berlaku secara sah misalnya perseroan terbatas, koperasi,
yayasan, badan amal.
Ada empat teori yang digunakan sebagai syarat badan hukum untuk
menjadi subyek hukum, yaitu :
1. Teori Fiksi
2. Teori Kekayaan Tujuan
3. Teori Pemilikan
4. Teori Organ
7
B.Obyek Hukum
Akibatnya, dalam hal ini tidak ada yang perlu diatur oleh
hukum. Karena itulah benda-benda non ekonomi tidak termasuk objek
hukum. Misalkan sinar matahari, air hujan, hembusan angin, aliran air
di daerah pegunungan yang terus mengalir melalui sungai-sungai atau
saluran-saluran udara.
1. Benda bergerak
Pengertian benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya
dapat berpindah sendiri ataupun dapat dipindahkan. Benda bergerak
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
8
2.Benda tidak bergerak
Pengertian benda tidak bergerak adalah Penyerahan benda tetapi
terlebih dahulu dilakukan dengan penyampaian secara yuridis. Dalam
hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak bergerak diperlukan
suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.Pemilikan
9
2.Penyerahan
Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda bergerak dapat
dilakukan secara nyata (hand by hand) atau dari tangan ke tangan,
sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan balik nama.
3.Daluwarsa
Daluwarsa (Verjaring) yaitu untuk benda-benda bergerak tidak
mengenal daluwarsa, sebab bezit di sini sama dengan pemilikan
(eigendom) atas benda bergerak tersebut sedangkan untuk benda-
benda tidak bergerak mengenal keberadaan daluwarsa.
4.Pembebanan
Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap benda bergerak
dilakukan pand (gadai,fidusia) sedangkan untuk benda tidak bergerak
dengan hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta benda-benda
selain tanah yang digunakan fidusia.
10
Macam-macam Pelunasan Hutang :
1. Jaminan Umum
2.Jaminan Khusus
Gadai
11
Dalam pasal 1150 KUH perdata disebutkan bahwa gadai adalah
hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak yang diberikan
kepadanya oleh debitur atau orang lain di atasnya untuk menjamin
suatu hutang.
12
Hasil penjualan diambil sebagian untuk pelunasan hutang debitur dan
sisanya di kembalikan kepada debitur penjualan barang tersebut harus
dilakukan di muka umum berdasarkan kebiasaan-kebiasaan setempat
dan berdasarkan kondisi-kondisi yang lazim berlaku
1. Pemegang gadai berhak mendapatkan ganti rugi berupa biaya-
biaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkan benda gadai .
2. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menahan benda gadai (hak
retensi) sampai ada pelunasan hutang dari debitur (jumlah hutang
dan bunga).
3. Pemegang gadai mempunyai prefensi (hak untuk didahulukan)
dari kreditur-kreditur yang lain.
4. Hak untuk menjual benda gadai dengan perantara hakim jika
debitur menuntut di muka hukumsupaya barang gadai di jual
menurut cara yang diset oleh hakim untuk melunasi hutang dan
biaya serta bunga.
5. Atas izin hakim tetap menguasai benda gadai.
Hipotik
13
sejak dikeluarkannya undang-undang No.4 tahun1996 tentang hak
tanggungan atas tanah serta benda-benda yang berhubungan dengan
tanah dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan berlakunya undang-
undang HT maka obyek hipotik hanya meliputi hal-hal berikut :
Hak Tanggungan
14
2. Hak tanggungan tetap mengikuti obyeknya di tangan siapa pun
obyek tersebut atau selama perjanjian pokok belum dilunasi (droit
de suite).
3. Memenuhi syarat khususitas dan publisitas sehingga dapat
mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Benda yang akan
dijadikan jaminan hutang yang bersifat khusus harus memenuhi
syarat-syarat khusus seperti berikut :
1. Benda tersebut dapat bersifat ekonomis (dapat diukur dengan
uang).
2. Benda tersebut dapat dipindahkan tangankan haknya kepada pihak
lain.
3. Tanah yang akan dijadikan jaminan ditunjukan oleh undang-
undang.
4. Tanah-tanah tersebut sudah terdaftar dalam daftar umum
(bersetifikat berdasarkan peraturan pemerintah no 29 tahun 1997
tentang pendaftaran.
1. Rumah susun berikut tanah hak bersama serta hak milik atas
satuan rumah susun (HM SRS).
2. Hak pakai atas tanah negara.
Fidusia
15
sebagai peminjaman sehingga yang diserahkan kepada kreditor adalah
hak miliknya. Penyerahan demikian di namakan penyerahan secara
constitutum possesorim yang artinya hak milik (bezit) dari barang di
mana barang tersebut tetap pada orang yang mengalihkan (pengalihan
pura-pura).
16
yang dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran Fidusia. Hapusnya jaminan
fidusia yaitu jaminan fidusia hapus karena hal sebagai berikut :
D. Studi Kasus
Pada sekitar bulan April atau Mei di tahun 2015 Renji Saskia
dihubungi oleh Dedi Saputra yang menceritakan tentang kreditnya
yang ada di Bank Negara Indonesia (BNI) yang telah jatuh tempo, dan
akan segera di lelang oleh pihak bank, agar Dedi Saputra tidak
dikenakan BI Cek list maka Dedi meminta atau menawarkan kepada
Renji Saskia untuk membeli Asetnya yang dijaminkan ke Bank
sehingga ia bisa bebas dari blacklist oleh Bank Negara Indonesia.
Bahwa untuk meyakinkan barang yang akan dijual belikan berupa 5
bidang tanah dan bangunan ada di bank Dedi Saputra mengajak Doni
yang secara kebetulan adalah Pegawai Bank Negara Indonesia untuk
menemui Renji Saskia. Bahwa karena ingin membantu teman dan
diharapkan ada keuntungan bagi Renji Saskia baik untuk
memanfaatkan tanah dan bangunan itu lagi baik untuk dijual kembali
atau dibangunkan, maka Renji Saskia bersedia membeli aset milik
Dedi yang dijadikan gadaian ke Bank dengan membayar lunas ke 5
(bidang) bidang tanah dan bangunan yang akan dilakukan jual beli
tersebut. Bahwa pada tanggal 15 Juli 2011 untuk merealisasikan
pembayaran jual beli seperti apa yang telah dibicarakan antara Dedi
Saputra dengan Renji Saskia, maka Renji Saskia melakukan transfer
uang sejumlah 1.400.000.000 (satu milyar empat ratus juta rupiah)
kepada Dedi melalui bank Mandiri cabang Bandar Jaya.
17
melalui Doni (pegawai bank BNI) , selanjutnya pada tanggal 15 Juli
2015 dibuatkan akta jual beli atas 5 (lima ) bidang tanah dari Dedi
Saputra kepada Renji Saskia melalui Notaris /PPAT Notaris di Bandar
jaya. Bahwa pada saat akan dilakukan pengikatan jual beli terhadap 5
(lima ) bidang tanah tersebut, Dedi Saputra membujuk Renji Saskia
agar 1 aset yakni tanah dan bangunan berdasarkan SHM No. 1997 luas
980 M2. yang telah dibeli oleh Renji Saskia jangan dilakukan
pengikatan jual beli terlebih dahulu karena akan dibeli kembali oleh
Dedi Saputra, oleh sebab itu Dedi Saputra meminta waktu 1 (satu)
minggu setelah tanggal 15 Juli 2017 tersebut uang yang telah dibayar
oleh Renji kepada Dedi Saputra, akan dikembalikan kepada Renji
Saskia sebesar Rp. 400.000.000 jika dalam jangka waktu yang telah
ditentukan Dedi Saputra tidak membayar lunas atas aset yang akan
dibeli kembali tersebut, maka terhadap aset tersebut akan langsung
dilakukan pengikatan jual beli. Bahwa setelah jangka waktu 1 (satu)
minggu hingga sekarang Dedi Saputra belum juga mengembalikan
uang atas tanah dan bangunan yang tidak dijadikan sebagai dasar jual
beli serta tidak bersedia untuk menandatangani akta jual beli
sebagaimana janjinya kepada Renji Saskia
Subjek hukum
Objek hukum
18
Objek hukum sendiri berarti segala sesuatu yang menjadi sasaran
pengaturan hukum, di mana hak dan kewajiban serta kekuasaan subjek
hukum terkait di dalamnya ,dalam kasus ini yang menjadi objek
hukum adalah sebagai berikut:
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
20
Daftar Pustaka
http://wahyfebri.blogspot.co.id/2013/06/jurnal-subjek-dan-objek-
hukum.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/aspekhukumdalambisnis/
bab1-pengertiandantujuanhukum.pdf
21
22