TENTANG
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar hukum bisnis
DOSEN PENGAMPUH : ZENI SUNARTI S.SY,M.H
Disusun Oleh :
Nama : Intan Safitri
Siti hana fadila
Nim : Es. 201020
Es. 201027
Semester : 3B
Mata Kuliah : Pengantar Hukum Bisnis
Prodi : Ekonomi Syariah
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya, Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik
dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambahkan pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Subjek Hukum........................................................................................................3
B. Objek Hukum..........................................................................................................4
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
C . TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk kita bisa lebih memahami lagi
tentang apa konsep hukum bisnis itu dan apa saja subjek hukum dan objek hukum dalam
hukum bisnis tersebut dan hak dan kewajiban apa yg diharus kita miliki
BAB II
PEMBAHASAN
1) Subjek Hukum
Subjek Hukum adalah orang pembawa hak dan kewajiban atau setiap makhluk yang
berwenang untuk memiliki, memperoleh dan menggunakan hak dan kewajiban dalam lalu
lintas hukum. Subjek hukum terdiri dari dua, yaitu :
1.1 Manusia
Manusia sebagai subjek hukum telah mempunyai hak dan mampu menjalankan haknya
dan dijamin oleh hukum.
Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga
meninggal dunia. Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUH Perdata, bahwa bayi yang
masih ada didalam kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika
kepentingannya menghendaki, seperti dalam hal kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam
keadaan meninggal dunia, maka menurut hukum dia dianggap tidak pernah ada. Sehingga ia
bukan termasuk subjek hukum.
Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum karena
tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum (Personal Miserabile) yaitu:
1. Anak dibawah umur, belum dewasa dan belum menikah.
2. Orang yang berada dalam pengampunan (Curatele) yaitu, orang yang sakit
inggatan , pemabuk, pemboros, dan isteri yang tunduk pada pasal 110 KUHP, yang sudah
dicabut oleh SEMA No. 3/1963.
B . OBJEK HUKUM
Obyek Hukum Objek hukum menurut pasal 499 KUH perdata, yakni benda. Benda
adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi
pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu yang dapat
menjadi objek dari hak milik (eingdom).
Pengertian benda dalam arti luas dianut oleh KUH Perdata, sebagai KUH yang
mana yang tercantum di dalam Pasal 499 KUH Perdata. Pasal 499 Perdata berbunyi:
"Kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik
Benda sebagai objek hukum dapat dibedakan menjadi dua macam:
1.benda yang berwujud, dan (2) benda yang tidak dapat diraba. Benda yang berwujud adalah
benda yang dapat dilihat dan diraba dengan pancaindra, seperti tanah, rumah, binatang. Dan
lain-lain, sedangkan benda yang tidak dapat diraba merupakan hasil pikiran dari seseorang,
seperti hak pengarang, hak octroi, dan semua hak-hak tagihan (piutang), dan sebagainya.
Namun, pengertian benda sebagai objek hukum yang dianut di dalam KUH Perdata adalah
benda berhubungan dengan hakhak yang melekat pada barang, dan (2) hak- hak yang bersifat
inmateriil (tak dapat diraba), seperti hak pengarang hak octroi, dan hak-hak semacam itu,
tidak diatur di dalam Buku Il KUH Perdata tetapi diatur di dalam UU tersendiri
Macam-Macam Benda di dalam Pasal 503. 504, dan Pasal 505 KUH
Perdata telah entukan pembagian benda Benda di dalam ketentuan itu dibagi dua macam,
yaitu:
A. Menjadi benda bertubuh dan tidak bertubuh:
B. . Benda bergerak dan tidak bergerak
Di dalam berbagai literatur dikenal empat macam benda. Yaitu
A. . Benda yang dapat diganti (contoh uang) dan yang tidak dapat diganti contoh seekor kuda
B. benda yang dapat diperdagangkan (praktis semua barang dapat diperdagangkan dan yang
tidak dapat diperdagangkan atau di luar perdagangan (contoh jalan dan lapangan umum)
C. Benda yang dapat dibagi (contoh beras) dan tidak dapat dibagi (contoh kerbau)
D. benda bergerak dan tidak bergerak (Subekti, 1984: 61: Vollmar, 1983) Dari keempat
pembagian itu, maka pembagian yang paling penting adalah pembagian benda dalam benda
bergerak dan tidak bergerak. Ada dua arti penting dari pembagian antara benda bergerak,
yaitu:
Penting untuk penyerahan; oleh karena untuk penyerahan benda tidak bergerak
biasanya diperlukan pendaftaran, seperti tanah haru didaftarkan di Kantor Badan
Pertanahan Nasional (BPN) tingkat Kabupaten/Kotamadya. Penyerahan untuk benda
bergerak biasanya dilakukan dengan penyerahan nyata;
penting untuk pembebanan atau jaminan
perbedaan benda bergerak dan tidak bergerak
A. Benda Bergerak
Benda bergerak dibedakan menjadi sebagai berikut
a. Benda bergerak karena sifatnya, menurut Pasal 509 KUH Perdata adalah
benda yang dapat dipindahkan, misalnya meja, kursi, dan yang dapat
berpindah sendiri contohnya ternak.
b .Benda bergerakkarena ketentuan undang-undang, menurut Pasal 511 KUH
Perdata adalah hak-hak atas benda bergerak, misalnya hak memungut hasil
(vruchtgebrui atas benda-benda bergerak, hakpakai (gebruik atas benda
bergerak, dan saham-saham perseroan terbatas.
B. Benda tidak bergerak
Benda Tidak Bergerak Benda tidak bergerak dapat dibedakan menjadi, seperti
berikut
a. Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan segala sesuatu yang
melekat diatasnya, misalnya pohon, tumbuhtumbuhan arca, dan patung.
b. Benda tidak bergerak karena tujuannya,yakni mesin alat-alat yang dipakai
dalam pabrik Mesin benda bergerak, tetapi oleh yang pemakainya
dihubungkan atau dikaitkan pada benda tidak Benda yang merupakan benda
pokok
c. benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang ini berwujud hak-
hak atas benda-benda yang tidak bergerak, misalnya hak memunggut hasil atas
benda yang tidak bergerak, hak pakai atas benda tidak bergerak, dan hipotik.
Dengan demikian, membedakan benda bergerak dan benda tidak
Bergerak ini penting, artinya karena berhubungan dengan empat hal adalah pemilikan (Bezit),
penyerahan (levering), daluwarsa (verjaring), dan pembebanan (bezuwaring).
a) Pemilikan (Bezit)
Pemilikan (bezit) yakni, dalam hal benda bergerak berlaku asas yang tercantum dalam pasal
1977 KUH Perdata yaitu beziter dari barang bergerak adalah eigenaar (pemilik) dari barang
tersebut, sedangkan untuk benda tidak bergerak tidak demikian halnya.
b) Penyerahan (levering) Penyerahan (levering) yakni terhadap benda bergerak dapat
dilakukan penyerahan secara nyata (hand by hand) atau dari tangan ke tangan, sedangkan
untuk benda tidak bergerak dilakukan balik nama.
c) Daluarsa (Verjaring) Daluwarsa (verjaring), yakni untuk benda-benda bergerak tidak me
ngenal daluwarsa, sebab bezit di sini sama dengan eigendom (pemilikanya) atas benda
bergerak tersebut, sedangkan untuk bendabenda tidak bergerak mengenal adanya daluwarsa.
d .)Pembebanan (Bezwaring) Pembebanan (bezwaring), yakni terhadap benda bergerak
dilakukan dengan pand (gadai, fidusia), sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan
hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta benda – benda selain tanah digunakan
fidusia.
C . BADAN HUKUM
Badan hukum adalah suatu perkumpulan orang-orang yang mengadakan kerja sama
dan atas dasar ini merupakan suatu kesatuan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh hukum. Badan hukum merupakan pendukung hak yang tidak berjiwa (bukan
manusia) dan merupakan gejalahsocial yaitu suatu gejala yang riil, sesuatu yang dapat dicatat
dalam pergaulan hukum, biarpun tidak berwujud manusia atau benda yang dibuat dari besi,
batu dan sebagainya, tetapi yang terpenting bagi pergaulan hukum adalah karena badan
hukum itu mempunyai kekayaan yang sama sekali terpisah dari kekayaan anggota-
anggotanya.
A.Syarat-syarat badan hukum
Untuk keikutsertaanya dalam pergaulan hukum maka suatu badan
hukum harus mempunyai syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum,
yaitu:
a. Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggota-anggotanya
b. Hak dan kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban
.
B. Dasar-dasar hukum sebagai badan hukum
Badan hukum adalah kumpulan manusia pribadi mungkin pula Sebagai
kumpulan dari badan hukum pengaturannya sesuai dengan hukum yang berlaku:
Perseroan terbatas (PT) diatur dalam bab III bagian ketiga Buku I KUHD (WvK).
Koperasi, diatur dalam undang-undang No.25 Tahun 1992
Yayasan,pengaturannya sesuai kebiasaan yang dibuat aktenya notaris
Perbankan, diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1992
Bank pemerintah, sesuai dengan undang-undang yang mengatur pendiriannya.
Organisasi Partai Politik dan Golongan Karya diatur dengan Undang-undang No. 3
tahun 1975 (telah diubah No.3 tahun 1985)
Pemerintah Daerah Tingkat I, II dan kecamatan diatur dengan undang-undang No. 5
tahun 1974.
Negara Indonesia diatur dengan konstitusi undang-undangan Dasar 194521
C. Macam-macam Badan Hukum
a.. Menurut bentuknya badan hukum dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Badan hukum public (publiek rechtspersoon) Badan hukum public
adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum ialah badan hukum yang menyangkut kepentingan public,
orang banyak atau Negara pada umumnya. Badan hukum ini merupakan badanbadan
hukumnegara yang mempunyai kekuasaan wilayah atau merupakan lembaga yang dibentuk
oleh yang berkuasa, berdasarkan perundang-undangan yang dijalankan eksekutif, pemerintah
atau badan pengurus yang diberi tugas untuk itu.Contoh badan hukum public:
a) Negara Republik dasarnya adalah konstitusi tertulis dalam bentukUndang-undang
dasar, kekuasaanyaDiiberikan/ditugaskan kepada presiden dan pembantupembantunya
ialah para menteri
b) Pemerintah daerah Tk I, II dan kecamatan dibentuk berdasarkan undang-undang No. 5
tahun 1974 danperundang-undangan No. 5 Tahun 1974 dab perundang-undangan
lainnya. Dalam menjalankan kekuasaanya diberikan/ditugaskan kepada
Gubernur/KDH Tk. I, Bupati atau walikota/kepalan Daerah Tk II dan Camat.
c) Bank umum, diatur dalam peraturan Pemerintah No. 70 tahun 1992, Bank Negara
Indonesia 1946 diatur dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun 1992, Bank Dagang
Negara diatur dalam PP No Tahun 1992, bank Bumi Daya diatur dalam PP No. 23
tahun 1992 dan Bank-Bank pemerintah lainnya, yang dalam menjalankan pelaksanaan
tugas dilakukan oleh Direksi atau group Direktur.
d) Perusahaan Negara didirikan berdasarkan peraturan pemerintah, pengurusannya
dilaksanakan oleh Direksi.
e) Pertaminan, didirikan berdasarkan undang-undang No. 8 tahun 1971.
2. Badan Hukum Privat (privat rechtsperson) Badan hukum
privat/perdata atau sipil ialah badan Hukum yang di dirikan
berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan
pribadi didalam badan hukum itu. Badan hukum ini merupakan
badan hukum swasta yang didirikan oleh pribadi orang untuk tujuan
tertentu, yaitu mencari keuntungan, social pendidikan, ilmu
pengetahuan, politik kebudayaan kesenian, olahraga dan lain-lain,
sesuai dengan/menurut hukum yang berlaku secara sah. Bentuk serta
sususnannya diatur oleh hukum privat.
Menurut tujuannya Badan Hukum privat dibagi/dibedakan dalam:
a) Perserikatan dengan tujuan tidak materialistis/amal. Misalnya:
perkumpulan gereja, badan wakaf, yayasan yang didirikan oleh para
pendiri, dengan tujuan social, pendidikan, ilmu pengetahuan,,
kesenian dan kebudayaan. Pengaturannya berdasarkan kebiasaan
yang anggaranPendiriannya dibuat oleh Notaris.
b) Perserikatan dengan tujuan memperoleh laba.
Misalnya: perseroan terbatas (PT). Untuk perseroan Terbatas
didirikan oleh persero-persero yang bertujuan untuk mencari
keuntungan dan kekayaan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
Direksi dan pengaturannya terdapat pada Bab III, bagian ke 3 Buku I
KUHD.
b. Menurut jenisnya Badan Hukum dapat dibagi dalam dua jenis golongan,yaitu:
1) Korporasi
Yang dimaksud dengan korporasi ialah suatu gabunganOrang-
orang yang dalam pergaulan hukum bertindak bersama sebagai
satu subyek hukum tersendiri (personafikasi). Korporasi
merupakan badan hukum yang beranggota, tetapi mempunyai
hak/kewajiban sendiri.
Ada beberapa macam korporasi, yaitu:
1. Perhimpunan, yang dibentuk dengan sengaja dan dengan
sukarela oleh orang yang bermaksud memperkuat kedudukan
ekonomis mereka, memelihara kebudayaan, mengurus soal-
soal social dan sebagainnya. Misalnya: Perseroan Terbatas,
V.V, P.N
2. Persekutuan orang (gemeenschap van mensen), yang ada
karena perkembangan faktor-faktor social dan politik dalam
sejarah. Misalnya: Pemerintah Daerah Tk. I, II, Desa
3. Organisasi orang, yang didirikan berdasarkan
Undangundang.
2) Yayasan Yang dimaksud dengan yayasan ialah tiap
kekayaan(vermogen) yang tidak merupakan kekayaan orang
atau kekayaan badan dan yang diberi tujuan tertantu. Yayasan
adalah sebagai pendukung hak dan kewajiban sendiri, dan
didirikan oleh para pendiri /anggota dengan tujuan social,
pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian dan kebudayaan.
Pengaturannya berdasarkan kebiasaan dan anggaran
pendiriannya dianut oleh notaris.
Contoh: yayasan Lektur Jakarta, Wakaf dalam hukum Islam.
c. Menurut tata Negara warba hukun di Indonesia badan hukum dapat dibedakan
dalam :
1. Badan hukum menurut hukum eropa, ialah badan hukum yang di atur
menurut hukum yang dikoordinasikan dengan hukum yang berlaku di Negeri
Belanda.Misalnya: Negara, PT., perhimpunan-perhimpunan berdaarkan
L.N.H.B. 1870 No.
2. Badan hukum menurut hukum eropa yang tertulis Badan hukum ini
terkenal dengan di bawah nama“badan hukum Indonesia”, ialah badan hukum
menurut hukum undang-undang yang dibuat dengan mengingat pasal 131 ayat
2 sub I.S : bilamana keperluan umum atau keperluan social orang bukan eropa
memerlukan (badan hukum menurut “fantasierecht” Misalnya: perhimpunan
berdasarkan L.N.H.B 1939 No. 570 jo. 1939 No. 717 dan L.N. 1958 No. 139
3. Badan hukum adat, ialah Badan hukum menurut hukum bumiputra (yang
pada umumnya tidak tertulis) Misalnya: Badan Wakaf, yayasan-yayasan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hukum bisnis adalah peraturan –peraturan yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis
dijalankan secara adil .
Subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban,pendukung hak dan kewajiban itu
merupakan individu .orang dalam pengertian hukum terdiri dari orang pribadi dan badan
hukum .dan sejak dari lahirpun kita telah menjadi subjek hukum bahkan jika ada kepentingan
menghendaki masih dalam kandunganpun kita telah menjadi subjek hukum nah jadi manusia
sebagai subjek hukum dan mempunyai hak dan kewajiban .
Objek hukum adalah barang atau benda .dan objek hukum itu pula adalah segala sesuatu yang
mempunyai mamfaat bagi subjek hukum.
Badan hukum adalah suatu perkumpulan orang-orang yang mengadakan kerja sama dan
atas dasar ini merupakan suatu kesatuan yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh hukum.
SARAN
Melalui makalah yang telah saya buat ini diharapkan kita sebagai manusia memberikan
kontribusi agar subjek hukum dan objek hukum mendapatkan keseimbangan satu dengan
yang lainnya agar tidak terjadinya tumpang tindih yang dimana subjek yan memiliki
kekuasaan harus bisa juga menggunakan objek hukum sebagai sarana untuk meningkatkan
mutu hukum dimata masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Marpi Yapiter. 2020. Ilmu hukum suatu pengantar.Jakarta: PT Zona Media Mandiri
Wantu Wantu M.2015.Pengantar ilmu hukum.Yogyakarta: Reviva Cendika
Sari,Elsi Kartika,dan Advendi Simanunsong.2008.Hukum Dalam Ekonomi.Jakarta:PT
Grasindo.
Ishaq.2008.Dasar-dasar Ilmu Hukum.Jakarta:Sinar Grafik.
Kansil,C.S.T. 1986. Pengantar IlmuHukum Dan Tata Laksana Hukum.Jakarta: Balai
Pustaka.