Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERI HUKUM BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Hukum Bisnis

Dosen pengampu :
Encep Saefullah, SH.,MM.,CHRA.,CPHRM.,CBHCM.,CHCBP

Disusun oleh

NAMA NIM
SHAFRIZAL MASYURI GINING 11012300362
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan
karuniaNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kosa
Kata dan Diksi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Hukum Bisnis. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Materi Hukun Bisnis” bagi para
pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri.

Jika terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini mohon maaf
karena bagaimanapun juga penyusun masih dalam tahap pembelajaran. Oleh sebab itu
perlu adanya kritik dan saran yang membangun guna memberi masukkan kepada
penyusun sebagai pembuat makalah. Akhir kalimat, terima kasih dan semoga makalah
ini dapat menambah wawasan serta berguna kedepannya.

Serang, 21 Januari 2024

I
II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I...................................................................Error: Reference source not found
PENDAHULUAN...............................................Error: Reference source not found
A. Latar Belakang........................................Error: Reference source not found
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian objek hukum..................................................................................2
B. Hukum Perdata dan hukum waris..................................................................2
C. Hukum Perikatan ............................................................................................3
D. Hukum Asuransi Dan Unsur Hukum Asuransi............................................4

E. Keuntung Dan Kerugian Badan Usaha..........................................................5

PENUTUP....................................................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

III
IV
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakanng
Hukum adalah suatu sistem aturan yang dibuat dan diterapkan oleh otoritas
pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum mengandung norma-norma
yang memandu tingkah laku manusia dan menetapkan konsekuensi hukum bagi
pelanggaran terhadap norma-norma tersebut. Secara leksikal, hukum adalah peraturan
atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah. Hukum juga meliputi aturan berupa undang-undang serta peraturan
terkait, kaidah dalam masyarakat, dan keputusan yang ditetapkan oleh penegak
hukum.
Berikut beberapa tanggapan para ahli hukum :
Van Kan : hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia didalam masyarakat.
Wiryono Kusumo : hukum ialah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur tata tertib didalam masyarakat dan terhadap pelanggarnya
umumnya dikenakan sanksi.
Utrecht : hukum ialah himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan)
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan subjek dan objek hukum ?

2. Apa yang dimaksud dengan hukum perdata dan hukum waris?

3. Apa yang dimaksud dengan hukum perikatan?

4. Pengertian dan Unsur-Unsur Hukum Asuransi?

5. Apa keuntungan dan kerugian dari masing-masing bentuk badan usaha?

1
BAB 1I

PEMBAHASAN

A. Pengertian objek hukum


Menurut Pasal 499 KUH Perdata objek hukum adalah benda. Benda adalah
segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum atau segala sesuatu yang menjadi
pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum atau segala sesuatu
yang dapat menjadi objek dari hak milik (eigendom).

Berdasarkan Pasal 503-504 KUH Perdata, benda dibagi menjadi :


Benda yang bersifat kebendaan, terdiri dari :
*Benda bertubuh/berwujud (benda bergerak/tidak tetap)
*Benda tidak bergerak
*Benda yang bersifat tidak kebendaan

Benda bergerak, dibedakan menjadi :


*Benda bergerak karena sifatnya (Pasal 509 KUH Perdata)
*Benda bergerak karena ketentuan Undang-undang (Pasal 511 KUH Perdata)
*Benda tidak bergerak, dibedakan menjadi :
*Benda tidak bergerak karena sifatnya
*Benda tidak bergerak karena tujuannya
*Benda tidak bergerak karena ketentuan Undang-undang
*Membedakan benda bergerak dengan benda tidak

B. Hukum Perdata dan hukum waris


Hukum Perdata adalah hukum yang memuat aturan- aturan yang mengatur
hubungan hukum antara satu orang dengan orang yang lain dalam masyarakat juga
hubungan hukum antara anggota masyarakat dengan pemerintah dalam hubungan atau
kepentingan perorangan (privat). Hukum perdata Indonesia terhimpun dalam Kitab
Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) yang berasal dari Eropa dan dibawa ke
Indonesia oleh Belanda pada masa penjajajan Belanda.
Hukum Waris, adalah hukum yang mengatur kedudukan hukum harta kekayaan
seseorang setelah ia meninggal dunia (pewaris) dan peralihannya kepada pihak lain
(ahli waris).

2
Jenis Ahli Waris :
1. Ahli waris ab intestato
a). Golongan pertama (Suami atau Isteri yang hidup, anak dan keturuna
pewaris)
b). Golongan kedua (Ayah dan Ibu, saudara-saudara seayah dan seibu, serta
keturunannya dari pewaris)
c). Golongan ketiga (Kakek dan Nenek pewaris)
d). Golongan keempat (Saudara-saudara ayah dan ibu atau paman dan bibi
pewaris)

2. Ahli waris testamen, adalah ahli waris karena ditunjuk oleh pewaris dengan surat
wasiat

Macam surat wasiat :

a). Wasiat olografis


b). Wasiat rahasia
c). Wasiat umum
d). Codisil

3. LegitimePortie, adalah bagian mutlak yang ditentukan oleh Undang-undang yang


menjadi hak para ahli waris ab intestato.
Tidak patut mewaris, adalah keadaan di mana seorang ahli waris tidak dapat
menerima harta peninggalan, berhubung telah melakukan suatu perbuatan yang tidak
pantas kepada pewaris semasa pewaris masih hidup.

C. Hukum Perikatan
Hukum Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi diantar dua (pihak)
atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib
memenuhi prestasi, begitu juga sebaliknya. Perjanjian adalah peristiwa dimana pihak
yang satu berjanji kepada pihak yang lain untuk melaksanakan suatu hal.

3
Wansprestasi, kategorinya :
• Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya • Melaksanakan apa yang
dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan
• Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat
• Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

Akibat-akibat wansprestasi :
• Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur (ganti rugi)
• Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian
• Peralihan risiko

D. Hukum Asuransi Dan Unsur Hukum Asuransi

Hukum asuransi adalah aturan tertulis yang mengikat peserta dan perusahaan
asuransi untuk menaati perjanjian yang sudah disepakati. Perjanjian tersebut biasanya
terdiri dari hak peserta mendapatkan perlindungan dan sebagai gantinya peserta
membayar premi kepada perusahaan asuransi.

Unsur-Unsur Asuransi:

1) Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.

2) Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang


(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur- angsur apabila
terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak tentu.

3) Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya).

4) Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa


yang tak tentu.

4
E. Keuntung Dan Kerugian Badan Usaha

Perusahaan Perseorangan
Keuntungan :
* Proses pendirian dan pengelolaan umumnya lebih sederhana.
* Pemilik memiliki kendali penuh terhadap bisnisnya.
* Pendapatan bisnis dikenakan pajak pada tingkat pajak pribadi
pemilik.

Kerugian:

* Pemilik bertanggung jawab secara pribadi atas hutang dan kewajiban


bisnis.
* Keter batasan dalam akses modal dan pembiayaan.

Persekutuan

Keuntungan:

* Keuntungan dan kerugian bisnis dibagikan di antara mitra dan


dikenakan pajak pada tingkat pajak pribadi masing-masing mitra.
* Dapat lebih mudah untuk mengumpulkan modal dengan dukungan
mitra.

Kerugian:

* Mitra bertanggung jawab secara pribadi atas hutang dan kewajiban


bisnis.
* Potensial adanya konflik antara mitra dalam pengelolaan dan
pengambilan keputusan.

Perseroan Terbatas (PT)

Keuntungan:

* Pemilik (pemegang saham) memiliki tanggung jawab terbatas


sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

* Kemampuan untuk mengumpulkan modal melalui penjualan


saham.
* Kesinambungan bisnis tidak tergantung pada pemilik individu.

5
Kerugian:

*Proses pendirian dan pengelolaan lebih kompleks, melibatkan peraturan dan


persyaratan hukum yang lebih ketat.

*Keuntungan perusahaan dikenakan pajak korporasi sebelum pembagian


dividen, dan dividen juga dikenakan pajak pada tingkat pribadi.

Pilihan antara bentuk-bentuk badan usaha ini akan sangat tergantung pada tujuan
bisnis, struktur kepemilikan, tingkat tanggung jawab yang diinginkan, dan aspek-
aspek lain yang relevan. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan
cermat sebelum membuat keputusan.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam eksplorasi saya tentang hukum bisnis, kami dapat menyimpulkan bahwa
pemahaman yang baik terhadap aspek hukum sangat penting dalam menjalankan
bisnis secara efektif dan sesuai peraturan. Konsep dasar hukum, peran hukum
dalam transaksi bisnis, dan pentingnya kepatuhan hukum telah menjadi fokus
utama pembahasan kami.
Pentingnya kontrak sebagai dasar hukum transaksi bisnis juga ditekankan.
Memahami hak dan kewajiban pihak-pihak dalam kontrak merupakan langkah
krusial dalam meminimalkan risiko hukum dan menjaga integritas bisnis.
Penting untuk memahami bahwa kepatuhan terhadap hukum bisnis sangat krusial
dalam menjalankan suatu entitas bisnis. Kesadaran terhadap hak dan kewajiban,
perlindungan konsumen, serta tanggung jawab sosial perusahaan adalah elemen-
elemen yang perlu diperhatikan dalam konteks hukum bisnis.

B. Saran
Peningkatan Kesadaran Hukum:
Perusahaan harus terus meningkatkan kesadaran hukum di kalangan karyawan
dan manajemen. Pelatihan secara teratur tentang peraturan bisnis yang berlaku
dan perubahan dalam hukum akan membantu mencegah potensi masalah
hukum.
Audit Hukum Rutin:
Melakukan audit hukum secara rutin dapat membantu perusahaan
mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko hukum. Ini melibatkan
peninjauan kontrak, kebijakan internal, dan praktik bisnis untuk memastikan
kepatuhan.
Partisipasi Aktif dalam Organisasi Bisnis:
Terlibat dalam organisasi bisnis dan industri dapat memberikan wawasan
tentang perubahan dalam regulasi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi
bisnis. Perusahaan dapat memanfaatkan forum ini untuk berbagi pengalaman
dan belajar dari praktik terbaik di industri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Meliala, Djaja Sembiring. Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda dan Hukum
Perikatan. Nuansa Aulia, 2015.
Ganie, A. Junaidi, and SH SE. Hukum Asuransi Indonesia. Sinar Grafika, 2023.
Suhayati, Ely. "Definisi Hukum, Hukum Dan Masyarakat Serta Sistematika Hukum
Perdata." (2020).
Meliala, Djaja Sembiring. Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda dan Hukum
Perikatan. Nuansa Aulia, 2015.
Sari, Novi Ratna. "Komparasi Syarat Sah Nya Perjanjian Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Dan Hukum Islam." Jurnal Repertorium 4.2 (2017): 8.

Anda mungkin juga menyukai