Disusun Oleh:
Ana Mutia Nofrianti
2110512027
Dosen Pengampu:
Dr. Elvina Primayesa, SE, M.Si
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Topics In The Economics of
Tort Liability”.
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas UTS dari Ibu Dr. Elvina Primayesa,
SE, M. Si pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Hukum, dan juga makalah ini bertujuan untuk
menambah ilmu dan menambah wawasan untuk semua orang yang membaca makalah ini
Dengan kerendahan hati, saya menyadari makalah yang telah ditulis ini masih jauh dari kata
kesempurnaan dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan pengalaman.Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar lebih baik kedepannya agar
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Padang, 20 April 2022
Penulis
KATA PENGANTAR……………………………….......................................................2
DAFTAR ISI………………………………...................................................................3
BAB I………………………………............................................................................ 4
A. Melawan Hukum………………………………............................................ 5
B. Tanggung Jawab Hukum……………………………….................................6
C. Pelaku Usaha……………………………….................................................. 7
D. Perlindungan Konsumen……………………...........................................
8
E. Studi Kasus di Indonesia ……………………………...................................
8
BAB III……………………………….......................................................................... 9
Penutup…………………………………………..................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………....................................................... 9
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perbuatan melawan hukum diatur dalam Buku III titel 3 Pasal 1365-1380 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (untuk selanjutnya disebut KUHPerdata) yaitu
tentang perikatan yang timbul dari undang-undang. Pengaturan umum perbuatan
melawan hukum dalam KUHPerdata terdapat dalam beberapa pasal sajayang secara
normatif merujuk pada ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan “tiap
perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
mengganti kerugian tersebut.”. Pernyataan Pasal 1365 KUHPerdata tersebut lebih
merupakan struktur norma daripada substansi ketentuan hukum yang sudah lengkap.
Oleh karenanya substansi ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata masih memerlukan
tambahan materi dari pendapat para ahli hukum.Berdasarkan ketentuan dalam Pasal
1365 KUHPerdata, maka suatu perbuatan melawan hukum harus mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:4
1. Adanya suatu perbuatan;
2. Perbuatan tersebut melawan hukum;
3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku;
4. Adanya kerugian bagi korban;
5. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tort liability ?
2. Apa Undang-Undang yang mengatur tentang Perlindungan konsumen?
3. Apa saja hak dan kewajiban dari produsen?
C. Tujuan
a. Untuk lebih memahami tentang tort liability
b. Untuk mengetahui undang-undang apa yang menangani tentang tort liability di
Indonesia
c. Untuk bisa memahami apa saja kewajiban dan hak dari produsen serta
konsumen
BAB II
Pembahasan
A. Melawan Hukum
1 Pengertian
Kata “tort” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti kesalahan atau kerugian,
sedangkan dalam Bahasa Belanda disebut juga “onrechmatige daad”.
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung jawab adalah kewajiban
menanggung segala sesuatunya bila terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, dan
diperkarakan. Dalam kamus hukum, tanggung jawab adalah suatu keseharusan bagi
seseorang untuk melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepadanya. Menurut hukum,
tanggung jawab adalah suatu akibat atas konsekuensi kebebasan seorang tentang
perbuatannya yang berkaitan dengan etika atau moral dalam melakukan suatu
perbuatan.
C. Pelaku Usaha
1 Pengertian
Pasal 1 angka 3 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
menentukan bahwa “pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan
usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi”.
Menurut UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan UsahaTidak Sehat menentukan pengertian “pelaku usaha adalah
setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama, melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha
dalam bidang ekonomi”.
D. Perlindungan Konsumen
Pengertian perlindungan konsumen dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Hak dasar konsumen terbagi menjadi 4, sebagai berikut:
a. Hak untuk Mendapat dan Memperoleh Keamanan atau the Right to be Secured
b. Hak untuk Memperoleh informasi atau the Right to be informed
c. Hak untuk Memilih atau the Right to Choose
d. Hak untuk Didengarkan atau the Right to be Heard
BAB III
Penutup
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71210?show=full
http://lontar.ui.ac.id
http://repository.untag-sby.ac.id/1582/2/Bab%20II.pdf