DISUSUN OLEH:
Muayyad Faturusi
Ade Priatama
1
HUKUM EKONOMI SYARIAH
(STAIN MAJENE)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perdata.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan,
maka dari itu, kami mengharapkan kritikan dan saran untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
Majene, 31-10-2021
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
B. Perihal Domisili 15
A. Kesimpulan 20
DAFTAR PUSTAKA 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakansuatu Negara hukum yang berasaskan demokrasi dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam setiap peraturan perundangan- undangan yang dibuat oleh lembaga
kekuasaan Negara. Dengan adanya suatu konstitusi suatu Negara sebagai dasar atau pedoman
dalam menjalankan bernegara atas hukum sehingga setiap perbuatan yang dilakukan dengan
perangkat Negara sesuai dengan kewenangan harus taat dan patuh terhadap atuaran yang
berlaku.
Sehubungan dengan aturan yang dibuat tersebut yang diberlakukan kepada setiap warga
Negara Indonesia dan badan hukum yang merupakan sebagai pendukung hak dan kewajiban
Dan juga seseorang dapat melakukan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dengan
Domisili adalah tempat tinggal yang harus dimiliki semua orang. Domisili diperlukan untuk
pembayaran pajak, perceraian, dan masih banyak lagi. Domisili seseorang juga menentukan
suatu tempat di mana berbagai perbuatan hukum harus atau dapat dilakukan.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 3 akan mencoba membahas secara singkat perihal
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Dalam konteks subyek hukum, di samping manusia sebagai pembawa hak, badan
dan perkumpulan-perkumpulan itu dapat memiliki kekayaan sendiri, ikut serta dalam lalu
lintas hukum dengan perantaraan pengurusnya, dapat digugat dan menggugat di muka
(rechtpersoon) yang berarti orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum. Hukum
memberikan kedudukan sebagai badan pribadi dalam wujud yang lain selain manusia yaitu
badan hukum atau rechtspersoon. Rechtspersoon biasa disebut sebagai badan hukum yang
merupakan persona ficta atau orang yang diciptakan oleh hukum sebagai persona. Selain
subyek hukum yang orang perorang, badan hukum atau legal entity adalah satu subyek
Dalam peraturan di Indonesia, istilah yang resmi digunakan adalah badan hukum,
3
Terjadi banyak perdebatan mengenai bagaimana badan hukum dapat menjadi subyek
hukum dan memiliki sifat-sifat subyek hukum seperti manusia. Banyak sekali teori yang ada
dan digunakan dunia akademis untuk menjelaskan hal tersebut, namun demikian menurut
Salim, teori yang paling berpengaruh dalam hukum positif adalah teori konsensi yang pada
intinya mengajarkan bahwa badan hukum dalam negara tidak dapat memiliki kepribadian
hukum yaitu hak dan kewajiban dan harta kekayaan kecuali di perkenankan oleh hukum
kalangan hukum ada yang menggunakan istilah purusa hukum (Oentari Sadino), awak hukum
(St.K. Malikul Adil), pribadi hukum (Soerjono Soekamto, Purnadi Purbacaraka) dan
sebagainya. Dalam kepustakaan hukum Belanda istilah badan hukum dikenal dengan sebutan
“rechtpersoon” dan dalam kepustakaan common law seringkali disebut dengan istilah-istilah
Kamus Besar Bahasa Indonesia, memberikan pengertian badan hukum sebagai badan
yang dalam hukum diakui sebagai subyek hukum (peseroan, yayasan, lembaga, dan
sebagainya). Selanjutnya Kamus Hukum Ekonomi mengartikan badan hukum sebagai badan
atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan sebagai subyek hukum, yaitu pemegang hak
dan kewajiban. Suatu badan yang bukan berupa orang tapi mempunyai hak dan kewajiban
seperti orang serta mempunyai harta kekayaan sendiri yang terpisah dari harta kekayaan
pribadinya.
4
Sebelumnya dalam KUH Perdata Pasal 1653 diatur berkaitan dengan perkumpulan adalah
diterima sebagai diperbolehkan, atau telah didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak
1653 Bab Kesembilan dari Buku Ketiga KUH Perdata, disebutkan 3 macam perkumpulan
yaitu :
3. Perkumpulan yang diperkenankan atau untuk suatu maksud tertentu tidak berlawanan
Pasal 1653 tersebut merupakan landasan yuridis keberadaan badan hukum baik badan hukum
badan hukum di dalam Buku III KUH Perdata. Badan hukum yang pada dasarnya merupakan
subyek hukum tidaklah tepat dimasukkan dalam hukum perikatan, walau sebagian dari
badan hukum tersebut lahir dari perjanjian. Namun demikian tidaklah tepat pula bila badan
hukum yang merupakan subyek hukum diatur bersama-sama dengan subyek hukum manusia.
Badan hukum merupakan persoon karena hukum dan struktur badan hukum yang menopang
eksistensi badan hukum adalah struktur hukum, berbeda dengan manusia yang struktur
5
Apakah pengertian badan hukum menurut para ahli? Para ahli hukum telah
Menurut Van Apeldoorn, yang dimaksud dengan purusa hukum (badan hukum)
adalah:
2. Tiap-tiap harta dengan tujuan yang tertentu, tetapi dengan tiada yang empunya, dalam
Utrecht, memberikan pengertian badan hukum sebagai setiap pendukung hak yang
tidak berjiwa atau bukan manusia. Sudikno Mertokusumo mendefinisikan badan hukum
adalah organisasi atau kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu yang dapat
Adapun menurut Subekti badan hukum pada pokoknya adalah suatu badan atau
perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak melakukan perbuatan seperti seorang manusia,
serta memiliki kekayaan sendiri yang dapat digugat atau menggugat di depan hakim. Dengan
demikian rechtspersoon atau badan hukum adalah orang yang diciptakan oleh hukum dan
Pengertian mengenai badan hukum yang lebih lengkap dapat ditemukan dari pendapat
Molengraaff. Badan hukum menurut Molengraaff merupakan hak dan kewajiban dari para
anggotanya secara bersama-sama, dan didalamnya terdapat harta kekayaan bersama yang
tidak dapat dibagi-bagi. Setiap anggota tidak hanya menjadi pemilik sebagai pribadi untuk
masing-masing bagiannya dalam satu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi itu, tetapi juga
sebagai pemilik bersama untuk keseluruhan harta kekayaan, sehingga setiap pribadi anggota
adalah juga pemilik harta kekayaan yang terorganisasikan dalam badan hukum itu.
6
Oentari Sadino menterjemahkan buku L.J. van Apeldoorn yang berjudul Inleiding tot de
Studie van het Nederlandse Recht (Pengantar Ilmu Hukum) tentang masalah subyek hukum
Walaupun demikian, ajaran hukum dan kini juga undang-undang mengakui adanya purusa
atau subyek hukum yang lain dari manusia. Untuk membedakannya, manusia disebut purusa
kodrat (natuurlijke personen) yang lain purusa hukum. Akan tetapi ini tidak berarti, bahwa
purusa yang demikian itu juga benar-benar terdapat. Itu hanya berarti, bahwa sesuatu yang
bukan purusa atau tidak dapat merupakan purusa, diperlakukan seolah-olah ia adalah suatu
purusa.
Istilah purusa kodrat dan purusa hukum bersandar pada pandangan (yang berasal dari
ajaran hukum kodrat) bahwa menurut kodratnya manusia adalah subyek hukum dan
Sri Soedewi Maschun Sofwan, mengartikan badan hukum sebagai kumpulan dari
orang-orang yang bersama-sama mendirikan suatu badan (perhimpunan) dan kumpulan harta
hukum. Tidak terlalu jauh berbeda dengan pendapat Sri Soedewi tersebut di atas, adalah
pendapat yang dikemukakan oleh J.J. Dormeiner yang membagi 2 pengertian badan hukum,
yaitu:
1. Persekutuan orang-orang, yang di dalam pergaulan hukum bertindak selaku seorang saja;
dan
2. Yayasan, yaitu suatu harta atau kekayaan yang dipergunakan untuk suatu maksud yang
7
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli hukum mengenai badan hukum di atas dapat
diketahui bahwa tidak ada keraguan sedikitpun mengenai kedudukan badan hukum sebagai
subyek hukum, karena badan hukum merupakan lembaga yang independen, penyandang hak
dan kewajiban, serta dapat bertindak di depan hukum. Implikasi hukum dari independen atau
kemandirian tersebut, bahwa keberadaan badan hukum tersebut tidak digantungkan pada
kehendak pendiri atau organ namun ditentukan oleh hukum. Dalam pengertian pokok, apa
badan hukum itu adalah segala sesuatu yang berdasarkan tuntutan kebutuhan masyarakat
yang demikian itu oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban.
Sebagai pendukung hak dan kewajiban yang bukan manusia, dalam badan hukum
terdapat 2 (dua) unsur penting yang harus diperhatikan, yaitu: pertama, dapat dipisahkannya
hak dan kewajiban badan hukum dari hak dan kewajiban anggota badan hukum dan kedua,
organ badan hukum dapat berganti –ganti namun demikian badan hukum tetap ada. Dengan
demikian badan hukum merupakan penyandang hak dan kewajibannya sendiri sebagai
subyek hukum yang memiliki status yang dipersamakan dengan orang perorangan sebagai
subjek hukum. Pengertian sebagai penyandang hak dan kewajiban, dengan demikian badan
hukum dapat digugat maupun menggugat di pengadilan. Kondisi ini membawa konsekuensi
kepada kehendak sendiri atau anggotanya melainkan pada sesuatu yang ditentukan oleh
hukum.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tentang kriteria badan hukum yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat disusunlah unsur-unsur badan hukum adalah sebagai berikut.
Unsur-unsur inilah yang dapat ditemukan dalam suatu badan hukum, serta dapat digunakan
Sedangkan agar perkumpulan atau badan usaha dapat disebut sebagai badan hukum,
maka beberapa syarat harus dipenuhi. Dari sumber hukum formal, beberapa syarat yang harus
Dalam hukum perdata telah lama diakui bahwa suatu badan hukum (sebagai
suatu subyek hukum mandiri; persona standi in judicio) dapat melakukan perbuatan
melawan hukum (onrechtmatig handelen; tort). Penafsiran ini dilakukan melalui asas
kepatutan (doelmatigheid) dan keadilan (bilijkheid). Oleh karena itu dalam hukum
perdata suatu korporasi (legal person) dapat dianggap bersalah melakukan perbuatan
kewajiban, badan hukum diakui eksistensinya. Berdasarkan Pasal 1653 KUH Perdata,
9
1. Badan hukum yang didirikan oleh Pemerintah. Termasuk dalam kategori badan
hukum ini adalah baan hukum publik seperti provinsi, kabupaten, kota dan lain
sebagainya;
2. Badan hukum yang diakui oleh Pemerintah, misalnya gereja atau badan
keagamaan lainnya;
badan hukum yang berbeda satu dengan yang lain. Utrecht menyatakan bahwa dalam
1. Perhimpunan yang dibentuk dengan sengaja dan sukarela oleh orang yang
2. Persekutuan orang yang ada kerena perkembangan faktor-faktor sosial dan politik
dalam sejarah. Termasuk dalam badan hukum ini adalah negara, provinsi,
4. Yayasan.
10
2. Persekutuan yang tidak didirikan oleh purusa-purusa khususnya, melainkan
Sri Soedewi Masjchun Sofwan membagi badan hukum menjadi 2 bagian besar yaitu
a. Zadelijk lichaam
b. Yayasan
yang membagi badan hukum menjadi 2 bagian menurut golongan hukum yaitu
golongan hukum publik dan golongan hukum privat, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut.
hukum. Hal ini dikarenakan badan hukum tidak memiliki kehendak, tidak dapat
bertindak dan tidak dapat hadir atau ada seperti halnya karakteristik yang dapat
ditemukan pada orang seperti yang telah dikemukakan di atas. Karakteristik tersebut
11
yang mengakibatkan orang dapat berkedudukan sebagai subyek hukum secara
kodrati.
badan hukum tersebutlah yang pada akhirnya menghadirkan teori-teori badan hukum.
1. Teori Fiksi, teori ini dikemukakan oleh Frederich Carl von Savigny pada
permulaan abad 19. Teori ini menyatakan bahwa badan hukum adalah suatu
(wilsmacht). Adapun badan hukum hanyalah buatan negara yang sebenarnya tidak
adalah manusia yang ada dalam badan hukum tersebut. Oleh sebab itu teori ini
2. Teori Organ, teori ini dikemukakan oleh Otto von Gierke (1841-1921). Badan
pergaulan hukum. Teori organ memandang badan hukum sebagai suatu yang
nyata (reliteit) bukan fiksi, pandangan ini diikuti oleh L.C. Polano. Menurut teori
organ badan hukum merupakan een bestaan, dat hun realiteit dari konstruksi
yuridis seolah-olah sebagai manusia yang sesungguhnya dalam lalu lintas hukum
dibuat oleh pengurus adalah kemauan badan hukum. Badan hukum itu menjadi
12
3. suatu badan yang membentuk kehendaknya dengan perantaraan alat-alat atau
organ-organ yang terdapat dalam badan tersebut, misalnya anggota atau pengurus
badan hukum tersebut. Apa yang diputuskan dan dilakukan oleh organ adalah
kehendak dari badan hukum. Dengan demikian berdasarkan teori organ, badan
yang diajarkan oleh A. Brinz dan F.J. van Heyden. Teori harta kekayaan
dinyatakan bahwa,
however, protects purpose other than those concerning the interest of human
But it may considered as belonging for certain purposes and the device of
anggotaanggota yang merupakan subyek hukum, namun badan hukum ini terdiri
atas harta kekayaan tertentu yang terlepas dari yang memegangnya atau
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Harta kekayaan ini menjadi
dalam badan hukum ini dasarnya terdapat dalam pasal 1618, 1640, 1641 KUH
Perdata.
13
1. Teori tentang harta kekayaan yang dimiliki oleh seseorang dalam jabatannya
atau Leer van het ambtelijk vermogen. Teori ini mengajarkan tentang harta
suatu hak yang melekat pada suatu kualitas. Teori zweck vermogen ataupun doel
badan yang mempunyai hak atas harta kekayaan tertentu yang dibentuk untuk
ini menitik beratkan pada daya berkehendak (wilsvermogen) dari suatu subyek
hukum. Adapun dalam badan hukum, yang berkehendak ialah pengurus dari
Dengan bertitik tolak dari pemikiran bahwa manusia sajalah yang dapat menjadi
subyek hukum, maka badan hukum bukanlah sunyek hukum. Adapun hak-hak
yang diberikan kepada subyek hukum pada hakikatnya adalah hak-hak dengan
tiada subyek hukum namun merupakan kekayaan yang terikat oleh suatu tujuan
1. Teori Kekayaan Bersama, dikemukakan oleh Rudolf von Jhering pada tahun
1818-1892. Pengikut dari teori ini adalah Marcel Planiol (Perancis), Molengraaff
demikian badan hukum berdasarkan teori Kekayaan Bersama ini adalah suatu
dan kewajiban badan hukum adalah hak dan kewajiban serta tanggung jawab
14
2. hukum dari anggota secara bersama-sama. Konsekwensi yuridisnya bahwa
E.M. Meijers dan dianut oleh Paul Scholten. Teori ini menyatakan bahwa badan
hukum merupakan suatu realitas, konkrit, riil walaupun tidak dapat diraba dan
badan hukum dengan manusia hanya sebatas pada bidang hukum saja. Dalam
kenyataan yuridis, badan hukum adalah wujud riil, sama riilnya dengan manusia.
Badan hukum adalah persoon dalam artian subyek hak saja. Menurut teori badan
hukum ini, badan hukum merupakan kelompok yang kegiatan dan aktivitas
kelompok tersebut diakui hukum (seperate legal recognition) dari kegiatan dan
B. Perihal Domisili
Domisili berasal dari kata domicile atau woonplaats yang artinya tempat tinggal. KBBI
mendefinisikan domisili sebagai tempat kediaman yang sah dari seseorang. Apa itu domisili
bisa dibilang merupakan tempat tinggal resmi seseorang. Secara yuridis, yang dimaksud
dengan domisili adalah tempat seseorang atau Badan Hukum dianggap selalu hadir
15
Menurut hukum perdata, domisili adalah tempat kedudukan resmi yang dapat berupa tempat
tinggal, rumah, kantor atau kota yang mempunyai kedudukan hak serta kewajiban di mata
hukum.
Domisili bisa jadi memiliki definisi berbeda, ketika seseorang tidak memiliki kediaman tetap
dan belum tercatat untuk melakukan hak dan kewajiban di manapun. Status demikian
memiliki arti bahwa, domisili adalah tempat tinggal seseorang benar-benar berada.
Apa itu domisili adalah tempat dimana seseorang memenuhi kewajiban dan melakukan hak-
haknya meskipun pada kenyataannya saat sekarang ini dia sedang tidak berada di tempat
tersebut.
Domisili adalah tempat seseorang yang selalu hadir dalam kaitannya dengan melaksanakan
hak dan kewajiban individu. Secara singkat, dapat dipahami sebagai tempat tinggal sah dari
Anda mungkin pernah mendengar tempat tinggal dan domisili digunakan secara bergantian
untuk merujuk ke rumah. Namun, kedua istilah tersebut memiliki arti hukum yang berbeda.
Faktor yang membedakan kedua kata tersebut adalah lamanya waktu seseorang berniat untuk
tinggal di sana.
16
Tempat tinggal adalah rumah yang Anda harapkan untuk ditinggali untuk sementara waktu,
sedangkan domisili adalah rumah yang Anda rencanakan untuk ditinggali untuk jangka waktu
yang tidak terbatas. Dengan demikian, seseorang dapat memiliki banyak tempat tinggal,
tetapi hanya dapat memiliki satu domisili di satu tempat yang dimaksudkan. Domisili juga
merupakan tempat tinggal, tetapi tempat tinggal mungkin atau mungkin bukan domisili.
Macam-macam domisili:
● Domisili Terikat
sekitarnya, dalam hal ini keluarga.Misalnya saja seperti seorang istri yang berdomisili di
tempat tinggal suami. Lalu seorang anak yang berdomisili di tempat tinggal orang tuanya.
1. Tempat tinggal istri sama dengan tempat tinggal suami (pasal 32 UU No.1 Tahun 1974)
2. Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974)
● Domisili Bebas
Domisili bebas sangat bertolak belakang dengan domisili terikat. Seseorang tidak terikat
sama sekali dengan keadaan orang sekitarnya, dalam hal ini keluarga.Bisa diartikan pula,
seseorang berhak secara bebas menentukan domisili atau tempat tinggalnya. Domisili bebas
17
Undang-Undang yang mengatur:
KUHPdt)
2. Tempat kediaman yang dipilih secara bebas misalnya tempat tinggal yang dipilih
secara sukarela harus dilakukan secara tertulis artinya harus dengan akta, bila ia
pindah maka untuk tindakan hukum yang dilakukannya ia tetap bertempat tinggal di
● Domisili sesungguhnya
Domisili sesungguhnya adalah tempat kediaman yang bertalian dengan hal-hal melaksanakan
kewenangan perdata pada umumnya. Domisili ini dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis:
Domisili yang sesungguhnya tapi bebas ditentukan oleh seseorang dengan pendapat dan
perbuatan, tinggal ditempat kediaman pokok, dan tergantung pada keadaan dirinya sendiri.
Domisili seseorang yang tidak bergantung pada keadaan dirinya tetapi tergantung pada
hubungan hukum dengan orang lain yang telah mereka perbuat atau memang telah diatur
dalam undang-undang. Contohnya seorang istri tinggal di rumah suami, anak di rumah orang
18
● Domisili yang dipilih
Domisili yang berhubungan dengan benda tertentu atau bertalian dengan melakukan
seorang notaris.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perbuatan-perbuatan hukum, terdiri dari manusia dan badan hukum. Esensi manusia
menjadikan manusia sebagai subyek hukum kodrati. Sedangkan badan hukum yang nota
bene adalah subyek hukum yang diberikan oleh negara, memiliki batasan dan syarat-syarat
Menurut hukum perdata, domisili adalah tempat kedudukan resmi yang dapat berupa
tempat tinggal, rumah, kantor atau kota yang mempunyai kedudukan hak serta kewajiban di
mata hukum.
20
DAFTAR PUSTAKA
Prananinggrum, D. H. (2019). JOO866. Telaah terhadap Esensi Subyek Hukum : Manusia dan Badan
Hukum.
Sendari, A. A. (2021, April 15). Liputan 6. Retrieved Oktober 31, 2021, from Apa itu Domisili?
Ketahui Pengertian dan Macamnya: https://m.liputan6.com/hot/read/4532735/apa-itu-
domisili-ketahui-pengertian-dan-macamnya
21