Anda di halaman 1dari 11

RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

MAKALAH INI DIBUAT DAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA


MATA KULIAH “PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”

Dosen Pengampu:

Dr.Sri Erlinda. S.Ip, M.Si

Disusun oleh:

Kelompok ilmu padi (5)

Alifya Karisha Putri 2305114012


Dian Armanita Baldwin 2305126572
Indah Ayu Ningrum 2305125385
Syfa Adistyaningsih 2305110978
Vanya Naila Abdullah 2305125388

Program Studi Bimbingan da Konseling

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau

Pekanbaru 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur telah terucap kepada Allah SWT. Karena atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya lah pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul
“Rule of Law dan Hak Asasi Manusia (HAM)”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan” di Program Studi
Bimbingan Konseling (FKIP) Universitas Riau.

Ucapan terimakasih pun pemakalah sampaikan kepada dosen pengampu pada mata
kuliah ini yaitu Ibu Dr.Sri Erlinda. S.Ip, M.Si. Karena atas pemberian tugas makalah ini,
pemakalah bisa lebih banyak memperoleh ilmu dan pengetahuan khususnya tentang
Pendidikan Pancasila.

Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun pemakalah berharap dengan ketidaksempurnaan tersebut bisa menjadi
bahan perbaikan dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, February 2024

Kelompok ilmu padi (5)


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Rule of Law dan HAM................................................................................................5

2.2 Pengertian Rule of Law...............................................................................................5

2.3 Unsur-Unsur Rule of Law...........................................................................................5

2.4 Pengertian hak asasi manusia (HAM).........................................................................6

2.5 Hak Dasar dari HAM...................................................................................................6

2.6 Perkembangan HAM...................................................................................................6

2.7 Perkembangan Rule of Law........................................................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

Kesimpulan.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara yang berdasarkan hukum (rechstaat) dan bukan berdasarkan kekuasaan
(machstaat), Indonesia juga menerapkan konsep Rule of Law sebagaimana tercantum dalam
Pasal 1 ayat (3), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.[2] Menurut Jimly
Asshiddiqie, isi rumusan tersebut mengindikasikan pemenuhan konsep rule of law di
Indonesia, yaitu:[3]

1. Adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan konstitusi


2. Dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan
3. Adanya jaminan hak asasi manusia
4. Adanya peradilan bebas dan tidak memihak yang menjamin persamaan warga
negara di hadapan hukum, dan menjamin keadilan bagi setiap orang termasuk
terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak yang berkuasa. Salah satu
perwujudan rule of law di Indonesia dapat dilihat dari penerapan peraturan
perundang-undangan sebagai fondasi peran lembaga negara dan pelayannya
secara administrasi di Indonesia.

Penerapan rule of law juga dapat dilihat dari diterapkannya sistem hukum Pancasila di
Indonesia. Dalam hal ini, hakim berhak menafsirkan dan berpendapat di luar ketentuan
hukum dalam memutus sebuah perkara karena hukum dipandang 2 sisi, yaitu secara formal
dan materil.

Indonesia terkenal dengan padatnya penduduk dengan menduduki urutan ke 4


penduduk terbanyak di dunia, namun dengan banyaknya penduduk di Indonesia apakah
semua penduduk mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia? Banyaknya kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia seperti salah satunya yakni, meninggalnya
wartawan di lapas kelas II Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kasus ini ditangani oleh Komnas
HAM sejak 27 sampai dengan 30 Juni 2018.Serta pelanggaran HAM yang ada di Indonesia
yang baru-baru ini terjadi yaitu pembunuhan pekerja di Papua.

Dengan demikian kita sebagai gen-z sudah seharusnya kita peka akan keadaan hukum
dan hak asasi yang terjadi di Indonesia sebagai bentuk kewajiban kita sebagai warga negara.
Sebab jika kita ingin hak sebagai warga negara Indonesia terpenuhi maka kewajiban kita
sebagai warga negara Indonesia juga harus terpenuhi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas kami dapatkan rumusan masalah yakni

1. Apa yang dimaksud dengan Role of Law


2. Apa itu HAM
3. Bagaimana perkembangan Role of Law dan HAM di Indonesia
1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari rumusan masalah di dapat yaitu:

1. Dapat mengetahui sudah sejauh mana perkembangan Role of Law dan HAM di
Indonesia
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rule of Law dan HAM

Hak Asasi Manusia adalah suatu hak yang pasti dimiliki oleh setiap manusia
yang lahir ke bumi ini dan hak ini wajib dilindungi serta di hormati. Suatu negara
hukum menjamin keadilan untuk setiap warga negaranya termasuk keadilan dalam
HAM ini. Pemerintah membuat berbagai macam peraturan yang bertujuan untuk
melindungi HAM. Rule of law hadir sebagai pembatas bagi kekuasaan pemerintah
dan juga sikap rakyat agar dapat tercipta kesejahteraan bersama.

2.2 Pengertian Rule of Law

Rule Of Law adalah sebuah konsep hukum yang sesungguhnya lahir dari sebuah
bentuk protes terhadap sebuah kekuasaan yang absolute disebuah Negara. Dalam rangka
membatasi kekuasaan yang absolute tersebut maka diperlukan pembatasan-pembatasan
terhadap kekuasaan itu, sehingga kekuasaan tersebut ditata agar tidak melanggar
kepentingan Asasi dari masyarakat, dengan demikian. masyarakat terhindar dari tindakan-
tindakan melawan hokum yang dilakukan oleh penguasa.

Rule of law adalah suatu prinsip dimana tidak ada kekuasaan sewenang- wenang,
kedudukan yang sama di depan hukum, dan perlindungan kebebasaan warganegara
adalah hasil dari undangundang biasa dan keputusan judisial, bukan persolaan apriori
jaminan hak-hak konstitusional (Thompson, 2015). Hal ini di kemukakan oleh Albert
Venn Dicey pada tajun 1885 dalam bukunya yang berjudul Introduction to the Study of
the Law of Constitution". Dari sinilah awal mula dimulainya pengkajian mengenai
pengembangan negara hukum.

2.3 Unsur-Unsur Rule of Law

Terdapat tiga unsur Rule of Law yakni, (Prasetyo, 2010).

1) Unsur Supremacy of Law, yang berarti tidak ada kekuasaan yang sewanang
wenang, baik raja/penguasa sebagai pemerintah, maupun rakyat sebagai yang di
perintah Hukum dijadikan sebuah alat untuk meluruskan dan membenarkan.
kekuasaan, dan juga sekaligus sebagai alat untuk membatasi kekuasaan itu sendiri.
pada intinya yang berkuasa, berdaulat, serta supreme itu ialah hukum.
2) Unsur Equqlity Before the Law. Semua warga harus tunduk termasuk para
pejabat. pada hukum yang adil, karena dalam mengadilinya pun pada pengadilan
semuanya. sama, Jadi, dapat di Tarik garis besamya bahwa semuanya sama dimata
hukum.
3) Unsur Constitution Based on Human Rights. Yakni berarti suatu undang-undang
dasar yang mengandung konstitusi. Konstitusi dalam konsep ini berarti sebuah
indicator dari hak-hak asasi manusia yang di tanam pada konstitusi. Jadi, apa yang
sudah tertuang dalam konstitusi maka harus dilindungi keberadaanya.

2.4 Pengertian hak asasi manusia (HAM)

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39. Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang dipunyai oleh semua orang sesuai
dengan kondisi yang manusiawi, Hak asasi manusia ini selalu dipandang sebagai sesuatu
yang mendasar, fundamental dan penting (Mhd. Abduh Saf, 2002). Perkara HAM ini juga
sudah ada dan diatur dalam undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM yang
didefinisikan dimana HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dilindungi negara, hukum, pemerintah, dan tiap orang, demi
kehormatan, harkat, dan martabat manusia, dengan demikian HAM merupakan hak yang
melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan
tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti.
menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan,
keturunan, jabatan, dan lain-lain (kusnaidi, 1948).

2.5 Hak Dasar dari HAM

ada beberapa hak-hak dasar dari HAM yaitu sebagai berikut:

1) Hak-hak politik atau “the political rights”, yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), hak
mendirikan partai politik dan sebagainya.
2) Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau “the social and cultural rights”, misalnya
hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
3) Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
atau “the procedural rights”, misalnya peraturan dalam hal penangkapan,
penggeledahan, peradilan, dan sebagainya.
4) Hak asasi pribadi atau “the personal rights”, yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, memeluk agama, bergerak dan sebagainya.
5) Hak asasi ekonomi atau “the property rights”, yaitu hak untuk memiliki sesuatu,
membeli dan menjual, serta memanfaatkannya.
6) Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
atau yang biasa disebut “the rights of legal equality”.
2.6 Perkembangan HAM

Dalam perkembangan HAM di Indonesia terjadi dalam 2 periode yaitu sebagai


berikut:

1. Periode sebelum merdeka


Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam organisasi
pergerakan sebagai berikut:
1) Budi Oetomo, pemikiranya," hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan
pendapat ".
2) Perhimpunan Indonesia, pemikirannya," hak untuk menentukan nasib sendiri
".
3) Serekat islam. pemikirannya, hak penghidupan yang layak dan bebas dari
penindasan dan diskriminasi rasial".
4) Partai Komunis Indonesia, pemikirannya," hak sosial dan berkaitan dengan
alat-alat produksi ".
5) Indische Party, pemikirannya, hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan
perlakuan yang sama ".
2. Periode sesudah merdeka (1945-1950)
Pada periode ini lebih menekankan pada hak-hak mengenai
1) Hak untuk merdeka
2) Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan
3) Hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di deparlemen
3. Periode (1959-1966)

Pada periode ini pemikiran HAM tidak mendapat ruang kebebasan dari pemerintah
atau denga kata lain. pemerintah melakukan pemasungan HAM, yaitu hak sipil, seperti
hak untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. Hal ini
disebabkan karena periode ini sistem pemerintahan. parlementer berubah menjadi sistem
demokrasi terpimpin.

4. Periode (1966-1998)

Dalam periode ini, pemikiran HAM dapat dilihat dalam tiga kurun waktu yang berbeda.
Pertama, tahun 1967 (awal pemerintahan presiden soeharto ), berusaha melindungi
kebebasan dasar manusia yang ditandai dengan adanya hak uji materiil yang diberikan
kepada Mahkamah Agung.

Kedua, kurun waktu 1960-1970, pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan sifat
defensif (bertahan), represif (kekerasan) yang dicerminkan dengan produk hukum yang
bersifat restriktif (membatasi) terhadap HAM. Alasan pemerintah adalah bahwa HAM
adalah produk pemikiran berat dan tidak sesuai dengan nilai- nilai luhur budaya bangsa
yang tercermin dalam pancasila.
Ketiga, kurun waktu tahu 1990-an, pemikiran HAM tidak lagi hanya bersifat wacana saja
melainkan sudah dibentuk lembaga penegakan HAM, seperti Komnas HAM berdasarkan
Keppres No. 50 tahun 1993, tanggal 7 Juni 1993. Selain itu, pemerintah memberikan
kebebasan yang sangat besar menurut UUD 1945 amandemen, piagam PBB, dan piagam
mukadimah.

5. Periode (1998-sekarang)

Pada periode ini, HAM mendapat perhatian yang resmi dari pemerintah dengan
melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan menetapakan Undang-
Undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Artinya, pemerintah memberi
perlindungan yang signifikan terhadap kebebasan HAM dalam semua aspek, yaitu aspek
politik, social, ekonomi, budaya, keamanan, hukum dan pemerintahan.

2.7 Perkembangan Rule of Law

Secara tradisional, rule of law selalu dihubungkan dengan penegak hukumnya sehingga
setiap orang dipandang sebagai pemangku kepentingan rule of law. Tetapi sejatinya, isu-isu
mengenai keamanan, hak, keadilan, dan tata kelola pemerintahan mempengaruhi semua
orang. Sementara rechtsstaat lebih cenderung kepada unsur konstitusionalisasi norma.
Sebagaimana Indonesia sebagai negara hukum maka ia merupakan negara konstitusional.
Indonesia memiliki konstitusi atau Undang-uandang dasar tertinggi sebagai peraturan tertulis
yang dapat menjamin supremasi hukum yang mengikat seluruh warga negara baik ke dalam
maupun keluar dalam mengatur mekanisme pemerintahan dan menjamin pemisahan
kekuasaan negara dan aparatur negara dengan konsensus nasional yang disepakati oleh
penyelenggara negara. Indonesia menjalankan prinsip cheks and balences dalam mengatur
seluruh kelembagaan negara yang secara eksplisit harus tercantum di dalam konstitusi.
Indonesia juga harus mencantumkan jaminan hak asasi warga negara Indonesia dalam
konstitusi Undang-undang Dasar 1945.18 Pada saat yang sama Indonesia juga sebagai negara
demokratis. Bahkan demokrasi di negara ini terbesar ketiga di dunia modern setelah Amerika
serikat, India. Persyaratan negara demokratis harus memiliki pemerintah yang sah dan diakui
legtimasinya oleh pemilik kedaulatan yakni rakyat melalui suksesi kepemimpinan yang
teratur. Hal ini berhubungan dengan prinsip rule of law.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Rule of Law (HAM) merupakan hak fundamental yang dijunjung tinggi oleh
seluruh warga negara dan dapat ditegakkan oleh pemerintah. Merupakan konsep yang
memisahkan pemerintah dari kekuasaan absolut, dengan menjamin bahwa kekuasaan
pemerintah tidak dipengaruhi oleh hukum. Negara hukum merupakan asas yang
menyatakan tidak adanya pemisahan kekuasaan, persamaan hak di depan hukum, dan
konstitusi yang berdasarkan hak asasi manusia.
HAM merupakan hak fundamental yang dijunjung tinggi oleh semua warga
negara, apapun status atau statusnya, dan dapat ditegakkan oleh pemerintah, hukum,
pemerintah, dan semua individu. Beberapa hak utama HAM antara lain hak politik,
yaitu hak untuk diajak berkonsultasi dan diajak berkonsultasi, dan hak asasi manusia,
yaitu hak yang harus dihormati dan dilindungi.
Supremasi hukum merupakan asas fundamental yang menjadi pedoman
pembangunan pemerintahan dan masyarakat. Ini adalah prinsip dasar yang memandu
tindakan dan keputusan pemerintah, memastikan bahwa tindakan pemerintah sejalan
dengan kepentingan rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

Muhaki,Peerapan Rule of Law di Indonesia Perspektif Paradigma Syari’at Islam,STAI


Pancawana Bangil ,Jawa Timur.2020

https://sipejar.um.ac.id/pluginfile.php/1127980/mod_resource/content/0/Hak%20Asasi
%20Manusia.pdf

https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/2227/1944

https://www.hukumonline.com/klinik/a/konsep-irule-of-law-i-dan-penerapannya-di-
indonesia-lt624ebfa5a3b7e

https://id.scribd.com/doc/54517404/makalah-HAM-dan-Rule-of-law

Anda mungkin juga menyukai