Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 11
Suriati (22087072)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya, sampai
saat ini kita masih diberikan kenikmatan, baik berupa nikmat hidup, nikmat umur, nikmat rezeki,
nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemanduan
dan Pencarian Bakat”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi Ilmu Melatih. Penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembacanya dalam meningkatkan
pengetahuan serta wawasan tentang Aplikasi Ilmu Melatih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan,
sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan, khususnya dari dosen mata
kuliah Aplikasi Ilmu Melatih untuk dijadikan pedoman pada penulisan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saaat ini pada bidang keolahragaa
telah mengalami proses perkembangan yang pesat.(Syauqi, 2019) Olahraga (mampu
menciptakan seorang atlet yang memiliki kondisi fisik, dan kebugaran jasmani dan mental
juang yang baik yang sangat bermanfaat untuk mendukung kegiatan sehari-hari (Andriyono,
2020).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini sebagai
berikut :
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Bakat Olahraga Menurut Magdalena et al., (2020) bakat merupakan “suatu potensi
yang dimiliki seseorang yang berbakat dan lebih cepat mengerjakan pekerjaannya
dibandingkan dengan seseorang yang kurang berbakat” (hlm. 1). Bakat merupakan salah satu
faktor yang dibutuhkan dalam pencapaian prestasi suatu bidang. Artinya, prestasi yang tinggi
dapat dicapai jika didukung oleh individu yang berbakat terhadap potensi yang ditekuninya.
Pencapaian prestasi tidak hanya ditentukan oleh faktor latihan, perencanaan, dan penyusunan
program latihan yang baik dan teratur, tetapi juga ditentukan oleh faktor individunya sendiri.
Sejalan dengan itu, Mylsidayu (2022:15) mengemukakan bahwa “Bakat merupakan variabel
yang menentukan bisa tidaknya seorang atlet mencapai penampilan puncak. Pada
perkembangannya bakat individu tidak bisa berjalan sendiri, bakat harus diberi kesempatan
berkembang dengan diberi perlakuanperlakuan (treatment) secara intensif dan benar”.
Dalam olahraga bakat tersebut dapat diartikan berupa dasar-dasar yang dimiliki oleh
seseorang yang berupa keterampilan gerak dalam cabang olahraga tertentu untuk dibina dan
dikembangkan menjadi atlet yang memiliki potensi tinggi. Dengan demikian, seseorang
dikatakan berbakat artinya dalam dirinya terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju
keberhasilan, yaitu pencapaian prestasi yang lebih tinggi. Atlet berbakat tidak dapat dengan
sendirinya mencapai prestasi tinggi apabila tidak didukung dengan pembinaan yang baik.
Menurut Alderman dalam Hidayat (2008: 16) berbakat tidaknya seseorang dapat
ditinjau dari empat dimensi yaitu:
c. Dimensi fisik (Phsysical) meliputi: kondisi fisik (proporsi tubuh), tinggi badan, berat
badan, kapasitas gerak (motor capacity), dsb.
d. Dimensi psikologik (psychological) meliputi: motif berprestasi, afiliasi, berkuasa,
independen, aktualisasi, mencari ketegangan, dan sifat-sifat kepribadian, yakni: disiplin,
keinginan untuk lebih dari orang lain, agresif, percaya diri, stabilitas emosi, terbuka,
tanggung jawab, keberanian.
Semakin awal anak menunjukan kesesuaian latihan dengan kemampuan untuk belajar,
maka semakin berhasil ia dalam menyelesaikan program latihannya. Hal ini menyebabkan ia
memiliki banyak waktu untuk berlatih sebelum mencapai usia prestasi puncak dan akan
memiliki pengaruh yang berakhir positif pada latihannya. Dapat dikatakan bahwa penentuan
bakat merupakan suatu proses penentuan kemampuan-kemampuan (pra-kondisi) prestasi,
dimana anak harus memiliki kemampuan tersebut agar dapat mencapai tingkat prestasi yang
tinggi dan harus menggunakan teknik-teknik diagnosis yang sesuai (Pardomuan et al., n.d)
Melalui pendekatan dengan metode ilmiah anak-anak usia dini di tes kemudian
diidentifikasi untuk dapat diarahkan ke cabang olahraga yang sesuai dengan potensi dan
bakatnya.
1) Menurunkan waktu yang diperlukan untuk mencapai prestasi tertentu yang tinggi dan
menyeleksi calon atlet berbakat dalam olahraga tertentu.
2) Mengiliminasi volume kerja, energi dan memisahkan bakat-bakat yang tinggi bagi
pelatih keefektifan latihan dapat dicapai terutama bagi calon atlet yang memiliki
kemapuan tinggi.
3) Meningkatkan daya saing dan jumlah atlet dalam memcapai tingkat prestasi yang
tinggi.
4) Meningkatkan kepercayaan diri calon atlet, karena perkembangan prestasi tampak
makin drastis dibanding dengan atlet atlet yang memiliki usia sama yang mengalami
seleksi.
5) Secara langsung mempermudah penerapan latihan.
1) Aspek Kesehatan: Kesehatan salah satu komponen yang sangat penting dalam
mendukung aktifitas jasmani seseorang. Kesehatan merupakan sesuatu yang mutlak
bagi setiap orang yang akan berpartisipasi dalam latihan olahraga. Oleh karena itu,
calon atlet sebelum diterima dalam suatu perkumpulan harus melalui pengujian
medik.
2) Kualitas Biometrik: Kualitas biometrik atau ukuran antropometrik calon atlet
merupakan hal penting bagi beberapa cabang olahraga, oleh karenanya kualitas
biometrik ini harus dipertimbangkan diantara banyak kriteria utama dalam
identifikasi calon atlet.
Berbagai macam metode yang dapat dipergunakan untuk mengenal bakat seseorang, tetapi
pada prinsipnya ada dua metode yang paling mendasar untuk perlu kita ketahui sebagai teacher
physical education sebagai berikut
a. Seleksi alamiah; seleksi ini dianggap sebagai pendekatan normal dengan cara alamiah
dalam mengembangkan kemampuan seorang atlet dalam olahraga. Mengasumsikan
bahwa seorang atlet yang mendaftar pada cabang tertentu sebagai hasil dari pengaruh
local (tradisi sekolah, keinginan orang tua, atau teman seusia). Sehingga evolusi
kemampuan seorang atlet ditentukan oleh seleksi alamiah yang tergantung pada
berbagai factor, individual, kebetulan seorang atlet mengambil cabang yang sesuai
dengan bakatnya. Karena itu sering terjadi perkembangan kemampuan atlet sangat
lambat, diakibatkan karena pemilihan cabang olahraga yang tidak sesuai.
b. Seleksi ilmiah; adalah suatu metode yang digunakan pelatih dalam memilih anak-anak
prospektif yang telah menunjukkan kemampuan alami pada cabang olahraga tertentu.
Jadi dibandingkan dengan individu yang diidentifikasi melalui metode alamiah, waktu
untuk mencapai tingkat kemampuan yang tinggi bagi mereka yang terseleksi secara
ilmiah lebih pendek. Untuk cabang-cabang olahraga yang membutuhkan tinggi atau
berat tertentu (bola basket, sepakbola, mendayung, cabang-cabang lempar) seleksi
ilmiah sangat dianjurkan. Hal yang sama pada cabang yang membutuhkan kecepatan,
waktu reaksi, koordinasi da dan tenaga (judo, sprint, hokey, cabang-cabang lompat pada
atletik) . Dengan bantuan ilmuan olahraga, kualifikasi tersebut dapat terdeteksi. Sebagai
hasil dari tes ilmiah, individu-individu yang berbakat terseleksi secara ilmiah atau
diarahkan pada cabang olahraga yang sesuai.
a) Melakukan analisis lengkap dari fisik dan mental sesuai dengan karakteristik cabang
olahraga,
b) Melakukan seleksi pemanduan khusus dengan menggunakan instrumen dari cabang
olahraga yang bersangkutan,
c) Melakukan seleksi berdasarkan karakteristik antropometrik dan kemampuan fisik, serta
disesuaikan dengan tahapan perkembangan fisik,
d) Mengevaluasi berdasarkan data yang komprehensif dengan memperhatikan setiap anak
terhadap olahraga di dalam dan luar sekolah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pemanduan bakat adalah suatu metode atau cara mengidentifikasi bakat pencarian bibit
atlet pada olahraga cabang tertentu di usia dini untuk mendapatkan binaan secara berkelanjutan
dan maksimal sesuai dengan karakteristik bentuk tubuh, kondisi fisik, serta cabang olahraga
yang dimilikinya supaya mencapai prestasi puncak pada cabang olahraga yang ditekuni.
metode yang dapat dipergunakan untuk mengenal bakat seseorang, tetapi pada prinsipnya ada
dua metode yang paling mendasar untuk perlu kita ketahui sebagai teacher physical education
yaitu Seleksi alamiah dan Seleksi ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Bayu Nur Soma Febrianto, M. H. (2020). Indonesian Journal for. Indonesian Journal for
Physical Education and Sport, 1(1), 188–196.
Bramantha, H. (2017). Identifikasi bakat olahraga dengan menggunakan metode sport search
pada siswa putra kelas v SDN 3 Mangaran Kabupaten Situbondo. Jurnal Cermin P3M
UNARS, 1(2), 30–35.
Cahyono, D., Ramli Buhari, M., & Jupri, J. (2021). Pelatihan Pemanduan Bakat dan Minat
Olahraga Berbasis Teknologi Sport Search Pada Guru Penjas di Daerah Penajam Paser
Utara. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(5), 195–202.
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.43