Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH KECEPATAN REAKSI KAKI DENGAN KEMAMPUAN

LARI ZIG-ZAG PADA MAHASISWA KELAS B


ANGKATAN 2021 PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS LAMPUNG

Disusun Oleh :
Nama : Luthfiyyah Arij Wardani
NPM : 2113051077
Kelas : B
Prodi : Pendidikan Jasmani

Mata Kuliah : Metode Penelitian Penjas (KPS616511)


Dosen Pengampu : 1. Dr. Marta Dinata, M.Pd.
2. Dr. Candra Kurniawan, S.Pd., M.Or.

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul ”Pengaruh
Kecepatan Reaksi Kaki Dengan Kemampuan Lari Zig-Zag Pada Mahasiswa Kelas
B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung" dengan tepat waktu.
Penelitian disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tes dan Pengukuran Dalam
Penjas. Selain itu, penelitian ini bertujuan menambah wawasan terkait pengaruh
kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-zag meter bagi para pembaca
dan juga penulis.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Marta Dinata,


M.Pd. dan Dr. Candra Kurniawan, S.Pd., M.Or. selaku dosen mata kuliah Metode
Penelitian Penjas. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya penelitian ini.

Penelitian ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada pembaca
untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
penelitian ini.

Bandar Lampung, 11 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 7
BAB II .................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 8
2.1 Kecepatan reaksi kaki ............................................................................... 8
2.2 Latihan Kelincahan Lari Zig-zag............................................................ 10
BAB III ................................................................................................................. 13
METODE PENELITIAN ................................................................................... 13
3.1 Variabel dan Desain Penelitian .............................................................. 13
3.2 Defenisi Operasional .............................................................................. 13
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 15
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 16
BAB IV ................................................................................................................. 17
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 17
4.1 Pengujian Normalitas Data ..................................................................... 17
4.2 Analisis Korelasi .................................................................................... 20
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 22
BAB V................................................................................................................... 23
PENUTUP ............................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24

iii
ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruhh antara


kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari. Penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif dengan variabel bebas, yaitu kecepatan reaksi kaki satu variabel terikat
yaitu kemampuan lari zig-zag. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Kelas B
Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung. Dipilih sample
sebanyak 28 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kecepatan
reaksi kaki dengan tes lari zig-zag. Teknik analisis data yang digunakan Analisis
korelasi Pearson atau dikenal juga dengan korelasi Product Moment dengan
menggunakan fasilitas komputer melalui Microsoft Excel. Berdasarkan analisis
data diperoleh hasil: Ada kontribusi yang signifikan Kecepatan reaksi kaki dengan
kemampuan lari zig-zag. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa ada
kontribusi yang signifikan antara Kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari
zig-zag.

Kata kunci : Kecepatan Reaksi Kaki, Kemampuan Lari Zig-Zag.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan hal yang sangat fundamental bagi setiap insan.


Sesuai dengan anjuran dari bidang kedokteran bahwa kunci sehat hanya ada tiga
unsur dasar, yaitu makan- makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga
teratur. Bidang olahraga inilah yang sekarang sudah merupakan gengsi atau
prestise bagi setiap insan. Terlebih bahwa bangsa yang dikatakan maju jika
peradaban olahraganya mencapai prestasi puncak. Pernyataan ini dapat diartikan
bahwa bidang olahraga adalah sesuatu yang sakral, karena merupakan atribut
untuk mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa di kancah internasional.

Banyak kebijakan yang telah mengarah untuk meningkatkan harkat dan


martabat bangsa dengan prestasi olahraga, salah satunya adalah dengan program
“memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”. Dengan
program inilah diharapkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat sebagai
pelaku olahraga yang benar-benar olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan.
Minimal seluruh masyarakat mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang baik.
Jika tujuan ini telah berhasil maka diharapkan dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang sehat pula sesuai dengan motto “mensano in core parisano”.

Kesemuanya itu dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya.


Program tersebut di atas agar dapat tersentuh hingga ke pelosok tanah air
disalurkan melalui dunia pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan
atas. Dalam dunia pendidikan sekarang tidak hanya mencapai pada tingkat
kesegaran jasmani ataupun sebagai pengisi waktu luang saja, namun sudah

5
mengarah pada tingkat prestasi olahraga melalui ekstra kurikulernya.
Program ini akan lebih memudahkan dalam pencarian bibit atlit yang unggul
yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Bertolak dari apa yang telah dikemukakan di atas sebagai insan olahraga
penulis pada kesempatan ini ingin menyumbangkan sebuah kajian ilmiah dalam
upaya peningkatan prestasi olahraga pada Mahasiswa Kelas B Angkatan 2021
Pendidikan Jasmani Universitas Lampung. Hal utama yang harus mendapatkan
perhatian adalah bagaimana memotivasi mahasiswa, cara melatih yang efektif
dan efisien dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai dengan terus
mengadakan pengembangan keilmuan keolahragaan. Sebagai salah satu langkah
yang dapat dilakukan sebagai dasar pijakan adalah mengkaji secara empiris
faktor-faktor pendukung pencapain tujuan yang dalam hal ini penulis
memfokuskan pada komponen kebugaran jasmani yaitu kelincahan dangan lari
zig-zag. Diharapkan melalui hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan
kontribusi yang signifikan untuk dapat meningkatkan kelincahan dangan lari
zig-zag pada Mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani
Universitas Lampung. Hasil penilitian ini sebagai dasar pijakan pelatih dalam
menentukan program latihan, misalnya unsur kondisi fisik yang mana yang
paling dominan sebagai kunci meningkatkan komponen kebugaran jasmani yaitu
kelincahan.

Ditelaah lebih lanjut banyak unsur kondisi fisik yang mempunyai


peranan dalam mencapai komponen kebugaran jasmani kelincahan yang
maksimal pada lari zig-zag, namun penulis hanya membatasi pada faktor
kecepatan reaksi kaki. Unsur kondisi fisik ini akan dibuktikan secara empiris
berapa besar kontribusinya dengan pencapaian kelincahan maksimum lari zig-
zag pada Mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas
Lampung.

Penelitian ini merupakan penelitan dasar, penulis berharap dikemudian


hari dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan unsur kondisi fisik yang lain.
Sehingga nantinya akan lengkap secara rangking faktor apa saja yang dominan

6
untuk dapat mencapai kecepatan maksimum dalam lari zig-zag. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan
judul “Kontribusi antara kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-zag
pada mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas
Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:


Apakah ada kontribusi antara kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-
zag pada mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas
Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


Untuk mengetahui apakah ada kontribusi antara kecepatan reaksi kaki dengan
kemampuan lari zig-zag pada mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan
Jasmani Universitas Lampung.

1.4 Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka disusun


hipotesis dalam penelitian sebagai jawaban sementara sebagai berikut:
Ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan
lari zig-zag pada mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani
Universitas Lampung.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kecepatan reaksi kaki

Kecepatan dapat menjadi faktor penentu dalam beberapa cabang olahraga,


khususnya pada cabang olahraga atletik dalam kecepatan lari 60 meter. Kecepatan
adalah kemampuan untuk berjalan atau bergerak dengan sangat cepat seperti
semua kemampuan biomotor. Kecepatan dapat pula diartikan sebagai suatu
kemampuan yang ditandai dengan pertukaran kontraksi dan relaksasi otot dalam
waktu yang singkat. Kecepatan dalam beberapa cabang olahraga berbeda-beda
bila ditinjau dari pola geraknya.

Menurut Harsono (l988:68) tentang pengertian kecepatan, sebagai


berikut: Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakangerakan yang
sejenisnya secara turut- turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau
kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Kecepatan reaksi (Reaction speed) adalah kecepatan menjawab suatu


rangsangan dengan cepat dan dapat berupa penglihatan, suara melalui
pendengaran. Dengan kata lain kemampuan otot atau sekelompok otot untuk
bereaksi secepat mungkin setelah mendapat stimulus. Kecepatan reaksi kaki
bukan berarti sekedar menggerakkan kaki dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas
pada menggerakkan tungkai kaki dalam waktu yang sesingkat- singkatnya atau
secara tiba- tiba.

8
Kecepatan reaksi merupakan perbedaan waktu antara aksi fisik dengan
ransangan yang dikirimkan oleh sistem syaraf dari otot. Semakin singkat waktu
berarti semakin tinggi pula tingkat reaksinya. Dengan alasan bahwa seorang atlit
harus dapat memberikan keputusan berupa tindakan segera mungkin atas
kesempatan yang terjadi pada waktu yang sama.

Pendapat Bompa (1933) yang dikemukakan Harsono (1988:97),


menyatakan bahwa terdapat 6 faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan, yaitu:
1. Keturunan (heredity) dan natural talent. Akan tetapi Fox (1985) mengatakan
bahwa meskipun orang secara inherent lamban, kalau dia berlatih dengan
"maximal efectiveness", dia akan bisa lebih cepat daripada orang”.... who
has greater potential but has not yet mobilized it”.
2. Waktu reaksi
3. Kemampuan mengatasi tahanan (resistance) eksternal seperti peralatan,
lingkungan (air, salju, angin dan sebagainya) dan lawan.
4. Teknik, misalnya gerakan lengan, tungkai, sikap tubuh pada waklu lari dan
sebagainya.
5. Konsentrasi dan semangat.
6. Elastisitas otot, terutama otot-otot dipergelangan kaki dan panggul

Dari beberapa batasan tersebut di atas ada dua hal yang menjadi
perhatian utama dalam melakukan aktivitas kecepatan reaksi yaitu antara tempat
dan waktu. Dimana seseorang akan lebih cepat bereaksi dan berpindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Kecepatan reaksi kaki juga merupakan salah satu komponen kondisi fisik
yang sangat erat kaitannya terhadap seseorang yang sering menggunakan otot-otot
tungkai kakinya untuk menerima beban. Seperti halnya dalam meningkatkan
kemampuan lari cepat, tanpa adanya dukungan kecepatan reaksi kaki yang baik
mustahil seorang pelari cepat dapat memperoleh yang baik. Oleh sebab itu salah
satu jenis kecepatan yang perlu dikembangkan pada pelari cepat adalah unsur
kecepatan reaksi kaki. Namun harus disadari bahwa unsur fisik ini tidaklah berdiri

9
sendiri, akan tetapi harus didukung dan dikombinasikan dengan unsur fisik
lainnya seperti kekuatan otot tungkai, panjang tungkai dan sebagainya.

2.2 Latihan Kelincahan Lari Zig-zag

Tujuan latihan lari zig-zag adalah untuk menguasai keterampilan lari,


menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada di
sekeliling (Saputra, 2002: 21). Sesuai dengan tujuannya lari zig-zag dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Latihan lari zig-zag untuk mengukur kelincahan seseorang
a) Melatih lari segi tiga dengan ukuran garis segitiga yang telah ditentukan.
b) Latihan lari bentuk bintang dengan ukuran garis berbentuk bintang yang
telah di tentukan.
2) Latihan lari zig-zag untuk merubah arah gerak tubuh atau bagian tubuh.
a) Latihan lari angka delapan, berlari mengikuti angka delapan.
b) Berlari dengan melewati rintangan, pada saat berlari akan berbentuk garis
zig-zag.

Latihan lari zig-zag hampir sama dengan lari bolak-balik, kecuali atlet
lari melintasi beberapa titik, misalnya 10 titik (Harsono, 1988: 172).
Menurut Harsono (1988: 172) keuntungan dan kerugian zig-zag run, yaitu:

1) Keuntungan:
a) Kemungkinan cidera lebih kecil karena sudut ketajaman berbelok arah lebih
kecil (45 dan 90 derajat).
b) Banyak membutuhkan koordinasi gerak tubuh, sehingga mempermudah
dalam tes kelincahan dribbling
2) Kerugian:
a) Secara psikis arah lari perlu pengingatan lebih.
b) Atlet tidak terbiasa dengan ketajaman sudut lari yang besar sehingga pada
saat melakukan tes kelincahan dribbling atlet menganggap sudut lari tes

10
kelincahan dribbling lebih sulit. Akibatnya atlet konsentrasinya terpusat
pada arah belok dan bukan pada kecepatan larinya.

Menurut Saputra (2002 dalam Sukma 2015).Zig-zag run exercise adalah


suatu metode latihan yang dilakukan dengan gerakan berkelok-kelok melewati
rintangan yang telah disiapkan, dengan tujuan untuk melatih kemampuan atlet
berubah arah dengan cepat (Saputra, 2002 dalam Sukma 2015).

Menurut Wahjoedi (2001:61) kelincahan (agility) adalah kemampuan


tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan
atau kehilangan keseimbangan. Kelincahan memiliki peranan yang sangat
penting dalam permainan sepakbola terutama dalam menghindari sergapan
lawan pada saat melakukan dribbing, maupun digunakan untuk memasukkan
bola ke gawang lawan sehingga mendapat angka. Kemampuan tubuh untuk
meliuk-liuk menghindari sergapan lawan sangat diperlukan olah pemain
sepakbola. Dengan demikian gerakan yang eksplosif akan sangat
memungkinkan seorang pemain untuk menguasai bola dan mampu melewati
hadangan lawan, maupun untuk menerobos ketatnya pertahanan lawan.

Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007 : 56) Kelincahan
(agility) adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah
gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi. Misalnya mampu
berlari berbelok-belok, lari bolak-balik dalam jarak dan waktu tertentu, atau
kemampuan berkelit dengan cepat dalam posisi tetap berdiri stabil.

Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007 : 56) mengatakan bahwa
komponen kelincahan erat kaitannya dengan komponen kecepatan dan
koordinasi. Pendapat lain mengatakan bahwa kelincahan bagi seseorang pemain
sangat erat kaitannya dengan kemampuan melakukan gerakan mengubah-ubah
arah dengan kecepatan yang tinggi (Joko Purwanto, 2004: 41)

Menurut Dedy Sumiyarsono (2006 : 91) “Kelincahan (agility) adalah


kemampuan seseorang untuk berlari cepat dengan mengubah-ubah arahnya”.
11
Menurut Muchamad Sajoto (1988: 59) “Kelincahan atau agility adalah
kemampuan seseorang dalam mengubah arah, dalam posisi-posisi di arena
tertentu”. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi ke posisi yang berbeda,
dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahnnya
cukup baik.

Menurut Ismaryati (2008:41)“ Kelincahan (agilitas) adalah kemampuan


seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan”. Kelincahan sangat diperlukan sekali
dalam permaianan sepakbola terutama kecepatan dalam bergerak dan kecepatan
reaksinya terhadap suatu rangsang yang diberikan.

Jika dilihat dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kelincahan


adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan
cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapai di lapangan tertentu tanpa kehilangan keseimbangan tubuh.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode adalah cara utnuk mendapatkan kebenaran melalui pengamatan.


Menurut mukhtar metode penelitian adalah suatu cara yang logis, sistematis,
objektif, untuk menemukan kebenaran keilmuan. Metode diperlukan dalam
pelaksanaan suatu penelitian suatu penelitian dapat mempunyai nilai ilmiah
setinggi-tingginya (Sutrisno Hadi, 1986:4).

Bab ini akan menguraikan pertanggung jawaban metode penelitian, untuk


memperoleh hasil tersebut ditempuh langkah-langkah secara sistematis dan
kerangka kerja yang logis.

3.1 Variabel dan Desain Penelitian

Arikunto (1992:54) mengatakan bahwa: “diartikan ciri dari individu,


obyek, gejala dan peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif atau kualitatif.”
Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran kuantitatif dengan variabel yang
diselidiki terdiri atas
a. Variabel bebas, yaitu: Kecepatan reaksi kaki
b. Variabel terikat, yaitu: − Kemampuan zig zag

3.2 Defenisi Operasional

Agar kebih terarah pelaksanaan latihan maupun pengumpulan data


penelitian, maka perlu diberi batasan atau defenisi operasional tiap variabel yang
terlibat. 1. Kecepatan reaksi kaki yang dimaksud adalah kemampuan seseorang
bertindak dengan kecepatan tinggi yang ditandai dengan pengambilan keputusan

13
waktu yang tepat. Satuan yang dipergunakan dari hasil tes kecepatan reaksi kaki
adalah detik. Sedangkan lari zig-zag adalah kemampuan seseorang atau teste
untuk melakukan lari secara maksimal dengan berlari berkelok-kelok mengikuti
pola zig-zag

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat


diamatai oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang mempunyai
perhatian terhadapnya. Ambo Enre Abdullah (1984:39) menyatakan bahwa:
“populasi adalah kelompok yang menjadi sasaran perhatian penelitian didalam
usaha untuk memperoleh informasi dan menarik kesimpulan”. Sedangkan
populasi menurut Sugiyono (2000:57) memberikan defenisi sebagai berikut:
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Berdasarkan
pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah pada Mahasiswa
Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung. Namun
populasi tersebut dibatasi dengan jumlah populasi 28 mahasiswa agar
mempunyai kesamaan dalam hal jumlah populasi.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang


menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Pengertian tentang
sampel di dasari oleh pandangan Suharsimi Arikunto (1996:117) bahwa :”
Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena sample yang diambil
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Kelas B Angkatan 2021, maka peneliti
mempergunakan teknik “Cluster Random Sampling”. Teknik pengambilan
sampel ini menentukan sampel berdasar kelompok kelas dari anggota populasi
penelitian. Pada teknik ini subyek penelitian akan dikelompokkan menurut kelas
anggota populasi. Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada
bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu kelas tertentu, sehingga diperoleh
.....

14
jumlah sampel sebanyak 28 orang mahasiswa kelas B angkatan 2021
Pendidikan Jasmani Universitas Lampung.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai


bahan untuk menguji hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
meliputi: kecepatan reaksi kaki dan tes kemampuan lari zig zig.

1. Kecepatan Reaksi Kaki


a. Alat dan perlengkapan:
Whole Body Reaction Time: Perlengkapan Reaction time meter, dengan
ketelitian sampai dengan per 10.000 detik. Alat ini terdiri dari unit operator,
unit penjawab, dan unit stimulus.
b. Pelaksanaan tes:
1) Unit penjawab whole body reaction diletakan di lantai
2) Testi berdiri diatas alas unit penjawab whole body reaction
3) Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
4) Testor memberikan aba-aba peringatan “Konsentrasi”
5) Testor menekan tombol untuk menyalakan lampu ataupun audio
perangsang dan display angka akan berjalan
6) Ketika lampu menyala maupun audio berbunyi, testi secepatnya bereaksi
dengan membuka kedua kaki atau melompat kekiri atau kekanan.
7) Untuk setiap testi melakukan 2 kali tes, kemudian diambil hasil paling
baik
c. Penilaian: Mencatat skor atau data yaitu setiap testi melakukan 2 kali tes,
kemudian diambil hasil paling baik. Setelah itu akan diketahui data dari
seorang testi, dan diklasifikasikan sesuai norma whole body reaction time tes.

2. Latihan Kelincahan Lari Zig-Zag


a. Alat dan perlengkapan:
1) Lapangan
2) 5 cone

15
3) Stopwatch
b. Pelaksanaan tes:
1) Testi melakukan pemanasan selama 10 menit.
2) Testor menandai persegi panjang 10 kali 16 kaki dengan empat cone dan
menempatkan cone di tengah.
3) Tertor memberikan perintah “GO” dan memulai stopwatch.
4) Testi memulai tes di cone Start & Finish dan mengikuti rute yang sudah
ditentukan.
5) Testor menghentikan stopwatch dan mencatat waktu ketika tubuh testi
cone Start & Finish
c. Penilaian: Mencatat skor atau data yaitu setiap testi sampai cone Start &
Finish.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah semua data penelitian terkumpul yakni data kecepatan reaksi kaki,
dan data kemampuan lari zig zag. Maka untuk menguji hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini, maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis statistik
dengan bantuan komputer melalui program microsoft excel.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil tes kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-zag
mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung.
Akan dianalisis dengan tehnik statistik Korelasi Product Moment (Pearson).
Statistik Korelasi Product Moment adalah analisis untuk mengukur keeratan
hubungan secara linier antara dua variabel yang mempunyai distribusi data
normal. Namun sebelum dilakukan analisis untuk mengukur keeratan hubungan
dilakukan pengujian persyaratan analisis dengan uji normalitas data.

4.1 Pengujian Normalitas Data

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistic parametric dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah data harus mengikuti sebaran normal.
Untuk mengetahui sebaran data kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari
zig-zag mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas
Lampung, maka dilakukan uji Normalitas Liliefors. Hasil analisis normalitas data
dapat dilihat pada table betikut.

Tabel 1. Uji Normalitas data kecepatan reaksi kaki


rata- IF(ZI)-
NO Xi fi S ZI F(ZI) S(ZI)
rata S(ZI)I
1 0.254 1 0.331 0.07043 -1.09328 0.137135 0.037037 0.100098
2 0.255 1 0.331 0.07043 -1.07909 0.140275 0.074074 0.066201
3 0.256 1 0.331 0.07043 -1.06489 0.143464 0.111111 0.032352
4 0.271 1 0.331 0.07043 -0.85191 0.197132 0.148148 0.048984
5 0.276 1 0.331 0.07043 -0.78092 0.217426 0.185185 0.03224
6 0.279 2 0.331 0.07043 -0.73832 0.230159 0.222222 0.007937
7 0.293 1 0.331 0.07043 -0.53954 0.294756 0.259259 0.035497
8 0.298 1 0.331 0.07043 -0.46855 0.319696 0.296296 0.023399

17
9 0.299 1 0.331 0.07043 -0.45435 0.324788 0.333333 0.008546
10 0.301 1 0.331 0.07043 -0.42595 0.33507 0.37037 0.0353
11 0.302 1 0.331 0.07043 -0.41176 0.340259 0.407407 0.067148
12 0.306 1 0.331 0.07043 -0.35496 0.361309 0.444444 0.083136
13 0.309 1 0.331 0.07043 -0.31237 0.377381 0.481481 0.104101
14 0.315 1 0.331 0.07043 -0.22718 0.410143 0.518519 0.108375
15 0.316 1 0.331 0.07043 -0.21298 0.415672 0.555556 0.139883
16 0.318 1 0.331 0.07043 -0.18458 0.426779 0.592593 0.165814
17 0.331 1 0.331 0.07043 0 0.5 0.62963 0.12963
18 0.335 1 0.331 0.07043 0.056794 0.522645 0.666667 0.144021
19 0.343 1 0.331 0.07043 0.170382 0.567645 0.703704 0.136059
20 0.350 1 0.331 0.07043 0.269771 0.606332 0.740741 0.134409
21 0.374 1 0.331 0.07043 0.610535 0.729246 0.777778 0.048531
22 0.377 1 0.331 0.07043 0.653131 0.743164 0.814815 0.071651
23 0.385 1 0.331 0.07043 0.766719 0.778376 0.851852 0.073476
24 0.392 1 0.331 0.07043 0.866108 0.806785 0.888889 0.082104
25 0.436 1 0.331 0.07043 1.490842 0.931999 0.925926 0.006073
26 0.455 1 0.331 0.07043 1.760613 0.960848 0.962963 0.002115
27 0.576 1 0.331 0.07043 3.478631 0.999748 1 0.000252
28

SIMPULAN
Kerena L Hit lebih kecil dari L Tab
L hit 0.165814
L tab 0.1682 NORMAL
Data Berbentuk Parametrik

Tabel 2. Uji Normalitas data kemampuan lari zig-zag.


rata- IF(ZI)-
NO Yi fi S ZI F(ZI) S(ZI)
rata S(ZI)I
1 13.58 1 16.98 2.192 -1.55109 0.060439 0.038462 0.021978
2 13.67 1 16.98 2.192 -1.51004 0.065517 0.076923 0.011406
3 14.17 1 16.98 2.192 -1.28193 0.099933 0.115385 0.015452
4 14.72 1 16.98 2.192 -1.03102 0.151265 0.153846 0.002581
5 14.92 1 16.98 2.192 -0.93978 0.173665 0.192308 0.018643
6 15.32 1 16.98 2.192 -0.7573 0.224435 0.230769 0.006334
7 15.52 1 16.98 2.192 -0.66606 0.252687 0.269231 0.016544
8 15.85 1 16.98 2.192 -0.51551 0.303098 0.307692 0.004594
9 15.92 1 16.98 2.192 -0.48358 0.314343 0.346154 0.031811
10 16.23 1 16.98 2.192 -0.34215 0.366118 0.384615 0.018498
11 16.32 2 16.98 2.192 -0.30109 0.381671 0.423077 0.041406

18
12 16.42 1 16.98 2.192 -0.25547 0.399178 0.461538 0.06236
13 16.78 1 16.98 2.192 -0.09124 0.463651 0.5 0.036349
14 16.79 1 16.98 2.192 -0.08668 0.465463 0.538462 0.072998
15 16.89 1 16.98 2.192 -0.04106 0.483625 0.576923 0.093298
16 16.96 1 16.98 2.192 -0.00912 0.49636 0.615385 0.119025
17 17.14 1 16.98 2.192 0.072993 0.529094 0.653846 0.124752
18 17.17 1 16.98 2.192 0.086679 0.534537 0.692308 0.157771
19 18.19 1 16.98 2.192 0.552007 0.709528 0.730769 0.021241
20 18.29 2 16.98 2.192 0.597628 0.724956 0.769231 0.044275
21 18.42 1 16.98 2.192 0.656934 0.744388 0.807692 0.063304
22 18.81 1 16.98 2.192 0.834854 0.7981 0.846154 0.048054
23 18.98 1 16.98 2.192 0.912409 0.819223 0.884615 0.065392
24 19.42 1 16.98 2.192 1.113139 0.867176 0.923077 0.055901
25 20.54 1 16.98 2.192 1.624088 0.947821 0.961538 0.013717
26 23.9 1 16.98 2.192 3.156934 0.999203 1 0.000797
28

SIMPULAN
Kerena L Hit lebih kecil dari L Tab
L hit 0.157771
L tab 0.1706 NORMAL
Data Berbentuk Parametrik

Tabel 3. Rangkuman hasil uji Normalitas data kecepatan reaksi kaki dengan
kemampuan lari zig-zag.

Variabel N L Hit L Tab Ket Bentuk


KRK 28 0.1658 0.1682 Normal Parametrik
KLC 28 0.1577 0.1706 Normal Parametrik

Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari hasil pengujian


normalitas data dengan menggunakan uji Normalitas Liliefors menunjukkan
hasil sebagai berikut: 1) Kecepatan reaksi kaki diperoleh nilai Liliefors hitung (L
Hit) 0.1658 dimana L Hit < L Tab, maka dapat dikatakan bahwa data kecepatan
reaksi kaki mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas
Lampung mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. 2) Kemampuan lari

19
Zig Zag : diperoleh nilai Liliefors hitung (L Hit) 0.1577 dimana L Hit < L Tab,
maka dapat dikatakan bahwa data kecepatan reaksi kaki mahasiswa Kelas B
Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung mengikuti sebaran
normal atau berdistribusi normal

Oleh karena data penelitian semuanya berdistribusi normal dan berbentuk


Parametrik, maka pengujian hipotesis akan digunakan uji Statistik parametrik
yaitu korelasi pearson.

4.2 Analisis Korelasi

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan
melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui tes dan pengukuran
terhadap variabel yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara
statistik. Oleh karena data penelitian mengikuti sebaran normal, maka untuk
menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistic parametric.

Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji korelasi antara data
kecepatan reaksi kaki dengan Kemampuan lari zig-zag dengan menggunakan
tehnik korelasi pearson.

Korelasi Kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-zag


Untuk mengetahui keeratan kontribusi Kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan
lari zig-zag dilakukan analisis korelasi pearson.
Rangkuman Hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 4. Korelasi Produc Moment Kecepatan reaksi kaki dengan


kemampuan lari zig-zag.
No x y x² y² xy
1 0.350 16.78 0.1225 281.568 5.873
2 0.576 23.9 0.331776 571.210 13.766
3 0.318 13.67 0.101124 186.869 4.3471
4 0.256 19.42 0.065536 377.136 4.9715
5 0.279 14.92 0.077841 222.606 4.1627

20
6 0.335 16.89 0.112225 285.272 5.6582
7 0.315 15.85 0.099225 251.223 4.9928
8 0.377 17.14 0.142129 293.78 6.4618
9 0.271 16.96 0.073441 287.642 4.5962
10 0.392 15.32 0.153664 234.702 6.0054
11 0.316 15.52 0.099856 240.87 4.9043
12 0.306 16.32 0.093636 266.342 4.9939
13 0.276 18.98 0.076176 360.24 5.2385
14 0.302 14.17 0.091204 200.789 4.2793
15 0.385 18.19 0.148225 330.876 7.0032
16 0.255 15.92 0.065025 253.446 4.0596
17 0.436 20.54 0.190096 421.892 8.9554
18 0.331 17.17 0.109561 294.809 5.6833
19 0.279 16.23 0.077841 263.413 4.5282
20 0.374 16.79 0.139876 281.904 6.2795
21 0.254 18.81 0.064516 353.816 4.7777
22 0.343 14.72 0.117649 216.678 5.049
23 0.309 13.58 0.095481 184.416 4.1962
24 0.301 18.29 0.090601 334.524 5.5053
25 0.455 18.29 0.207025 334.524 8.322
26 0.293 18.42 0.085849 339.296 5.3971
27 0.298 16.32 0.088804 266.342 4.8634
28 0.299 16.42 0.089401 269.616 4.9096
9.281 475.53 3.210283 8205.8 159.78

1 4473.847
2 4413.39393
3 3.750963
4 3633.7507
5 60.45307
6 13630.0644
akar 6 116.747867

R Hit 0.51780878

R Tabel 0.374
Jika R hitung lebih besar dari R Tabel ada hubungan yg berarti (signifikan)
R Hit > R Tab

21
Tabel 5. Rangkuman hasil analisis korelasi Kecepatan reaksi kaki dengan
kemampuan lari zig-zag.

Variabel R Hit R Tab Keterangan


KRK (X)
KLC (Y) 0.5178 0.374 Signifikan

Berdasarkan tabel 2 diatas terlihat bahwa hasil perhitungan korelasi


pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (R Hit) = 0.5178 dimana R Hit > R Tab,
berarti ada kontribusi yang signifikan antara Kecepatan reaksi kaki dengan
kemampuan lari zig-zag mahasiswa Kelas B Angkatan 2021 Pendidikan Jasmani
Universitas Lampung. Dalam hal ini apabila siswa memiliki Kecepatan reaksi
kaki yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan lari zig-zag dengan baik
pula.

4.3 Pembahasan

Hasil analisis data melalui tehnik statistik diperlukan pembahasan teoritis


yang bersandar pada teori-teori dan kerangka berpikir yang mendasari penelitian
ini. Hasil uji hipotesis yaitu: Ada kontribusi yang signifikan Kecepatan reaksi kaki
dengan kemampuan lari zig-zag. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa ada
kontribusi yang signifikan antara Kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari
zig-zag. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka berpikir
yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan
memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Jika
Kecepatan reaksi kaki dianalisis dari segi fisik yang terlibat didalamnya, maka
unsur kecepatan reaksi kaki mendukung kemampuan lari zig-zag. Seorang
mahasiswa memiliki Kecepatan reaksi kaki yang baik akan dengan sendirinya
mampu melakukan lari zig-zag dengan baik pula. Analisa peranan dari Kecepatan
reaksi kaki sangat nampak ketika seseorang melewati suatu rintangan berkelok-
kelok pada lari zig-zag.

22
BAB V
PENUTUP

Penelitian tentang kecepatan reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-


zag dapat disimpulkan yaitu, ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan
reaksi kaki dengan kemampuan lari zig-zag pada mahasiswa Kelas B Angkatan
2021 Pendidikan Jasmani Universitas Lampung.

Berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut diatas, maka dapat


disarankan sebagai berikut: 1) Dalam memilih atlet yang akan di latih
sebaiknya, guru pendidikan jasmani dan pelatih selalu memperhatikan unsur
komponen fisik yang ikut berperan seperti kecepatan reaksi kaki. 2) Kepada
rekan-rekan peneliti di sarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan
cakupan yang luas dan melihat kemungkinan adanya variabel lain yang juga
memiliki kontribusi atau pengaruh yang positif terhadap pembinaan olahraga
atletik. 3) Kemampuan lari zig-zag sebagai salah satu opsi variabel dalam
penelitian dengan pertimbangan pendekatan karekteristik anak sekolah perlu di
informasikan secara meluas kepada guru pendidikan jasmani agar terjadi
kesepahaman dalam pemberian.

23
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga pilahan Atletik. Jakarta: Dirjen Dikti


Depdikdub.
Anderson dan Susan. Foundations of athletic training: prevention, assessment,
and management. USA. Library of Congress Cataloging-in-Publication
Data. 2009
Ateng, abdulkadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta:
P2LPTK. Ditjen Dikti Depdikbud.
Fox, EL, Bower, R.W. Foss, ML, 1988. The Physiologycal Basis Of Physica
Education and Atheletic, New York: Samders Collage Publishing..
Ismaryati. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LPP UNS Press. 2008
James Tangkudung dan Wahyuningtyas Puspitorini, Kepelatihan Olahraga,
Pembinaan Prestasi Olahraga, Edisi II. Jakarta: Cerdas Jaya. 2012
Lubis, Johansyah. Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2013.
Matteo Zago, Massimo Giuriola dan Chiarella Sforza, Effects of a combined
technique and agility program on youth soccer players’ skills.
International Journal of Sports Science & Coaching, Vol. 11(5) 710–720
The Author(s) 2016
Ria Lumintuarso. Teori kepelatihan Olahraga. Jakarta: Lembaga Akreditasi
Nasional keolahragaan, 2010
Sajoto, Mochammad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta:
Depdikbud. Dirjen. PT. PPLPTK.
Sudjana, Nana. 1985. Metode Statistik. Bandung: Penerbit tarsito
Sukadiyanto dan Muluk. Pengantar Teori dan Metodologi, Melatih Fisik.
Bandung: CV. Lubuk Agung. 2011
Soebroto, Moch. 1979. Tuntutan mengajar atletik. Jakarta: Proyek
Permasalahan dan penertiban olahraga
Syafruddin. Ilmu Kepelatihan Olahraga, Teori dan Aplikasinya dalam
Pembinaan Olahraga. Padang: UNP Press. 2011
Widiastuti, Tes dan Pengukuran Olahraga Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015.
Widiastuti. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya.
2011

24

Anda mungkin juga menyukai