Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI KURIKULUM PJOK

TINGKAT SMP
DAN PROBLEMATIKANYA
( MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH STRATEGI DAN INOVASI
PEMBELAJARAN PJOK )
DOSEN PENGAMPU MK :
1. PROF. DR. SYAFRUDDIN, M.PD
2. DR. ALDO NAZA PUTRA, M.PD

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

• RYZKI ADILLA 21199053


• WAFIL DAWAMI 21199057
• ZAHRA HUMAIROH 21199064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA (S2) FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan sangat berperan pentingdalam pembangunan nasional.Dengan pendidikan diharapkan dapat
melahirkan calon-calon penerus bangsa yang kompeten, kritis, kreatif, rasional, mandiri, dan berpegang pada
nilai- nilai religi. Tujuan pendidikan Indonesia dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seluruh siswa yang
melahirkan siswa yang bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas,sehat jasmani dan rohani,
kreatif,mandiri, cakap, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, serta dapat menjadi warga negara yang
mematuhi segala aturan pemerintah yang berlaku. Untukmelaksanakan pendidikan secara sistematis agar
mencapai tujuannya, maka dibutuhkan strategi pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini pemerintah
menyusunstrategi tersebut melaluikurikulum. Kurikulum merupakanpedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Dengan adanya program kurikulum, diharapkan
terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pesertadidik sesuai dengantujuan pendidikan.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi dari Kurikulum?
2. Bagaimana Implementasi Kurikulum Pendidikan jasmani tingkat sekolah menengah pertama
(SMP) ?

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami definisi dari kurikulum ?
2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana implementasi kurikulum penjas di tingkat sekolah
mengengah pertama (SMP) ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFENISI KURIKULUM
Kurikulum berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari star
sampai finish untuk memperoleh mandali atau penghargaan (Tim Pengembang MKDP, 2016: 2). Kemudian,
kurikulum tersebut juga mendapat tempat di dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan
tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga
pendidikan. Indonesia sendiri, pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan Pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab dalam
kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi
juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Oleh karena begitu pentingnya
fungsi dan peran kurikulum, maka setiap pengembangan kurikulum pada jenjang mana pun harus didasarkan pada asas-asas
tertentu. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang
harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya (Wiyani Novan ardi, 20014: 31-32). Kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat mengetahui hasil
pendidikan pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus
dialami oleh peserta didik. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.
B. Hakekat Kurikulum 2013

1. Definisi Kurikulum 2013


Dalam M.Fadlillah (2014:16)Kurikulum 2013 merupakanpengembangan dari kurikulum sebelumnya, baik
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
tahun 2006.

2. Kurikulum 2013
DalamPermendikbud No 68 tahun 2013, dijelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuanhidup sebagai pribadidan warga negarayang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
C. Proses pelaksanaan pembelajaran PJOK PJOK dalam kurikulum 2013
M.Fadlillah (2013:182) menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu
kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup.

D. Strategi Mengajar dan Metode Pembelajaran di SMP


Pembelajaran PJOK dipengaruhi kemampuan fisik peserta didik. Karena itu, guru perlu memiliki berbagai strategi
dalam perencanaan pengajaran dan pembelajaran. Strategi ini memperhatikan beberapa aspek, seperti kemampuan
motoric yang berbeda, tingkat kebugaran jasmani, spatial awaraness, perilaku, kepercayaan diri. Karena itu, guru
perlu mengenali kesulitan yang akan dihadapi peserta didik, pengaruhnya terhadap pembelajaran dan membuat
strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran dalam PJOK, menggunakan gaya mengajar yang
dikembangkan oleh Mosston dalam buku guru PJOK kelas VIII (2014:3). Mosstom menggunakan STS (spectrum of
teaching style), dimana spectrum tersebut berada di antara serangkaian gaya, dari gaya mengajar berpusat pada guru
hingga gaya mengajar berpusat pada peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
KURIKULUM MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN YANG MEMILIKI PERAN PENTING
DALAM SISTEM PENDIDIKAN, SEBAB DALAM KURIKULUM BUKAN HANYA DIRUMUSKAN
TENTANG TUJUAN YANG HARUS DICAPAI SEHINGGA MEMPERJELAS ARAH PENDIDIKAN, AKAN
TETAPI JUGA MEMBERIKAN PEMAHAMAN TENTANG PENGALAMAN BELAJAR YANG HARUS
DIMILIKI SETIAP SISWA. OLEH KARENA BEGITU PENTINGNYA FUNGSI DAN PERAN
KURIKULUM, MAKA SETIAP PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA JENJANG MANA PUN HARUS
DIDASARKAN PADA ASAS-ASAS TERTENTU. PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA
HAKIKATNYA ADALAH PROSES PENYUSUNAN RENCANA TENTANG ISI DAN BAHAN
PELAJARAN YANG HARUS DIPELAJARI SERTA BAGAIMANA CARA MEMPELAJARINYA.
KURIKULUM MERUPAKAN ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN, SEKALIGUS
SEBAGAI PEDOMAN DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN. KURIKULUM DAPAT MENGETAHUI
HASIL PENDIDIKAN PENGAJARAN YANG DIHARAPKAN KARENA IA MENUNJUKKAN APA YANG
HARUS DIPELAJARI DAN KEGIATAN APA YANG HARUS DIALAMI OLEH PESERTA DIDIK.
PEMBAHARUAN KURIKULUM PERLU DILAKUKAN SEBAB KURIKULUM HARUS DAPAT
MENYESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN YANG SENANTIASA CENDERUNG
BERUBAH.
DAFTAR PUSTAKA
Fadlillah M,. (2013). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendikbud.
Muska Mosston.(2009). Spectrum ofTeaching Style. Tersedia onlinedalam. http://www.
spectrumoftechingstyle.org. Aksestanggal 15 Desember 2009
Yusuf, S. (2007). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta : Rajawali Pers, 2016)
Wiyani Novan Ardi, Desain Pembelajaran Pendidikan. (Jakarta : Ar-Ruzz Media, 2014)

Anda mungkin juga menyukai