ORGANISASI PROYEK
II.1. Pendahuluan
Pengelolaan proyek membutuhkan suatu organisasi yang kuat dengan program, visi dan misi
dan tujuan yang jelas, sehingga kegiatan yang dilakukan dengan batasan dan standar yang
telah disepakati dapat dilaksanakan dengan maksimal oleh personil penanggung jawab
masing-masing kegiatan. Oleh karena itu maka suatu organisasi proyek harus tersusun, dan
berbentuk sedemikian rupa sehingga konsep manajemen proyek dapat diterapkan dan
dijalankan dengan baik. Untuk pembahasan ini sebagai latar belakang fungsi organisasi
secara umum yang erat kaitannya dengan kegiatan proyek yaitu :
Organisasi Proyek Murni, struktur organisasi proyek ini merupakan bagian tersendiri
dari organisasi fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai otoritas penuh
terhadap proyek. Dengan status ini tim proyek memiliki komitmen dan wewenang
mandiri, namun tetap dalam koordinasi perusahaan.
Organisasi Proyek Matriks, struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari
organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu
yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak
mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.
Kuntungan yang dapat diperolh dari organisasi matriks adalah :
a. Dengan adanya penanggung jawab tunggal maka kepentingan proyek dapat dijaga,
dipelihara dan diperjuangkan terus menerus dan berkisenambungan.
2 Manajemen Proyek Konstruksi “ Organisasi Proyek “
b. Memungkinkan tanggapan atas persoalan yang timbul dengan cepat.
c. Memungkinkan tenaga ahli secara bersama atau sumber daya yang lain oleh lebih
dari satu proyek.
d. Tenaga ahli dapat memelihara profesinya sesuai kemajuan teknologi karena tetap
terikat dengan induk organisasi fungsionalnya.
e. Tenaga proyek memiliki tempat bernaung pada organisasi induk/fungsional semula
bila proyek tidak memerlukan lagi keahliannya.
Kelemahan/kesulitan organisasi matriks :
a. Tercapainya sasaran proyek seperti anngaran biaya, jadwal dan mutu berada pada
manajer proyek, tetapi keutusan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan keperluan
personel (kualitas dan kuantitas) berada di departemen lain di luar jalur komando.
b. Lebih dari satu proyek yang diperhatikan dlam kurun waktu tertentu.
c. Terdapat dua jalur pelaporan/dua atasan bagi anggotatim proyek, sehingga sering
menimbulkan kebingungan dalam mlaksanakan pekerjaan.
d. Wewenang oleh manajer proyek tidak sebanding dengan tanggungjawabnya.
Pimpinan Perusahaan
Pimpinan Perusahaan
Otoritas Proyek
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan
mengorganisir sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan
efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Agar tujuan organisasi dapat dicapai, maka dilakukan proses mengidentifikasi dan
pembagian kegiatan, pengelompokan penanggung jawab kegiatan, penentuan wewenang,
serta menyusun mekanisme pengendalian. Sehingga dalam pelaksanaan proyek di lapangan
dapat berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. Memahami tugas dan wewenang
dalam proyek baik sebagai pemiliki, konsultan perncana, konsultan pengawas, konsultan
manajemen proyek, manajer proyek, site manajer, site engineering, pelaksana, logistik dan
keuangan. Semua sistem ini dijalankan secara sinergis sehinnga tujuan (goal) dari proyek
dapat tercapai.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Menurut pendapat saudara, apakah dalam melaksanakan suatu proyek sangat
diperlukan organisasi untuk mengatur dan menjalankan proyek?, jelaskan.
2. Faktor-faktor apa saja yang perlu dilakukan dalam suatu organisasi proyek sehingga
tujuan organisasi tersebut dapat dicapai, jelaskan.
3. Sebutkan latar belakang fungsi organisasi secara umum yang erat kaitannya dengan
kegiatan proyek.
4. Sebutkan dan jelaskan susunan jenis/macam organisasi proyek.
5. Seandainya saudara diberi tanggung jawab oleh pimpinan perusahaan sebagai site
engineer untuk menangani pelaksanaan proyek, sebutkan wewenang dan tanggung
jawab saudara.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abrar Husain, Ir. MT. Manajemen Proyek (Perencanaa, Penjadwalan dan Pengendalian
Proyek) edisi revisi. Penerbit ANDI Yogyakarta, 2011.
2. Gunawan Lagowa. Manajemen Proyek Konstruksi (Bunga Rampai). Penerbit Universitas
Trisakti, 2006.
3. Harold Kerzner, Ph.D. Project Management A Systems Approach to Planning,
Scheduling, and Controlling, Fifth Edition. Van Nostrand Reinhold An International
Thomson Publishing Company New York, 1995.
4. Hira N. Ahuja, Project Management : Technique in planning and Controling Construction
Project. John Wiley & Son, New York 1994.
5. Imam Soeharto. Manajemen Proyek Industri (persiapan, pelaksanaan, pengelolaan).
Penerbit Erlangga, 1990.
6. Istimawan Dipohusodo. Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1 & 2. Penerbit Kanisius
Yogyakarta, 1996.