Disusun Oleh :
Anif Mafatikhun Nida 19130210230 Manajemen 4-A5
Novita Helda Riwanda 19130210236 Manajemen 4-A5
Ganis Anggraeni Aidhul Fitri 19130210253 Manajemen 4-A5
A. M Trenady Manutungi .M 19130210270 Manajemen 4-A5
M. Dwi Nur Alfian Niam 19130210297 Manajemen 4-A5
Adella Dessy .K 19130210532 Manajemen 4-A5
Rama Akbar Maulana 17130210282 Manajemen 4-A5
Goza Atmaja 17130210317 Manajemen 4-A5
Mata Kuliah :
Manajemen Operasional
Dosen Pengampu :
Miftahul Munir., S.E., M.M
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................2
1.3. TUJUAN.................................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1. PENGERTIAN............................................................................................................3
2.2. TIPE LAYOUT...........................................................................................................4
1. Layout Yang Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)...................................4
2. Layout Berorientasi Produk (Product Oriented Layout)...........................................5
3. Layout Tetap (Fixed Position Layout)......................................................................7
4. Layout Ritel..............................................................................................................9
5. Layout Gudang (Warehouse Layout).......................................................................9
6. Layout Kantor (Office Layout)...............................................................................10
2.3. KONSEP DASAR LAYOUT....................................................................................11
BAB III. PENUTUP.............................................................................................................13
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................13
3.2. SARAN..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Tata Letak atau Layout ?
2. Apa saja yang termasuk tipe tipe layout ?
3. Apa yang menjadi prinsip dasar tata letak atau layout ?
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Strategi Layout atau Tata Letak dalam Dunia Industri?
2. Mengetahui Tipe-Tipe Strategi Layout atau Tata Letak dalam Dunia Industri ?
3. Mengetahui Prinsip Dasar Layout atau Tata Letak dalam Dunia Industri ?
2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
Menurut Murdifin dan Mahfud (dalan Adha : 2016) Tata letak (layout)
merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi
operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang baik akan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan.
Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan
tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat
tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.
Karena alasan tersebut diatas, maka diperlukan perencanaan layout yang seksama.
Tujuan perencanaan lay out/ tata letak yang baik yaitu :
1. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik
2. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
3. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
4. Meminimumkan hambatan pada kesehatan
5. Meminimumkan usaha membawa bahan
Keputusan strategi layout
1. Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout, yang
diikuti usaha;
2. Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan
peralatan, serta pekerja.
3. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
4. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,
5. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
6. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).
3
2.2. TIPE LAYOUT
Tipe dasar layout adalah tempat atau bentuk dari mekanisme suatu perusahaan;
apakah bengkel, apakah pabrik, maupun usaha perbankan. Semuanya tergantung dari
mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses konversi dan merupakan susunan
suatu ruang dari sumber sumber fisik untuk menghasilkan suatu produk.
1. Layout Yang Berorientasi Proses (Process Oriented Layout)
Digunakan jika arus kegiatan konversi untuk semua produk yang dihasilkan tidak
terstandarisasi, seperti halnya dengan ditemukan di pabrik yang menggunakan
proses intermitten. Arus kegiatan yang tidak terstandardisasi bisa juga tejadi
karena proses konversi menghasilkan produk yang bermacam macam, atau jika
suatu produk dasar dapat dikembangkan menjadi macam macam produk akhir.
Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan
fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
layout semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang
berproduksi dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan
yang berbeda baik dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
Gamb
ar 1. Layout yang berorientasi proses
4
b. Memungkinan penggunaan mesin-mesin yang multi guna sehingga dapat
dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi.
c. Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin.
d. Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personil dan peralatan.
e. Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi Peralatan.
f. Memungkinkan spesialisasi supervisi
5
itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos
yang rendah.
Di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan
urutan opersi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
6
Keterbatasan dari tata letak produk yaitu:
a. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi
aliran produksi.
b. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi
jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.
c. Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan
tanpa henti dari pekerjaan yang sama.
d. Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu
mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias
menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.
7
Gambar 3. Layout tetap
8
i. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam
penjadwalan produksi..
4. Layout Ritel
Pengalokasian tata letak mengikuti selera pelanggan, atau diusahakan agar dapat
memberi kesegaran dan daya tarik bagi pelanggan. Dimana setiap waktu (mingguan
atau bulanan) dilakukan pergeseran tata letak, dengan tujuan tempat semula suatu
barang dipindahkan ketempat lain, dengan tujuan mempengaruhi pandangan
pelanggan sehingga dapat menciptakan persepsi bagi pelanggan, minimal ada
anggapan suatu barang tertentu sudah habis terjual (hanya berpindah tempat saja).
9
pertama sekali, sehingga layout harus diatur sedemikian rupa, agar barang mudah
untuk dimasukkan dan dikeluarkan.
10
Gambar 6. Layout Kantor
2.3. KONSEP DASAR LAYOUT
Di dalam usaha untuk mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan layout
terhadap biaya dan efektivitas operasional, kajian layout perlu diadakan, dan secara
khusus menyangkut kajian rancangan layout untuk situasi yang berbeda.
Terdapat 6 prinsip yang digunakan dalam penyusunan tata letak, yaitu:
1. Principle of Overall Integration
Untuk menghasilkan koneksi yang harmonis serta tata letak yang baik dan
benar yaitu dengan melakukan integrasi tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan,
dan perlengkapan, serta semua faktor yang mempengaruhi proses produksi
menjadi satu unit organisasi yang besar
2. Principle of Minimum Distance Movement
Prinsip ini menerapkan jarak tempuh yang pendek, seperti pergerakan tenaga
kerja, bahan, barang jadi dan setengah jadi dapat dihemat dengan mengurangi
jarak perpindahan dengan seminimum mungkin.
3. Principle of Work Flow
Prinsip ini menerapkan cara kerja yang cepat dan lancar tanpa adanya
halangan dalam pergerakan bahan, barang, peralatan serta perlengkapan. Hal
ini akan membuat tata letak yang baik dan benar.
4. Principle of Maximum Space Utilization
Prinsip tata letak yang baik dan benar pada prinsip ini yaitu ruangan yang
tersedia telah dipergunakan secara efektif dan efisien baik secara vertikal
maupun horizontal.
5. Principle of Satisfaction and Safety
Prinsip tata letak yang baik dan benar. Pada prinsip ini yaitu membuat rasa
puas akan keselamatan dan memberikan rasa aman dengan tidak
menimbulkan kecelakaan kerja.
6. Principle of Flexibility Prinsip
11
penyusunan tata letak pada prinsip ini yaitu dapat melakukan penyesuaian
akibat perubahan dalam hal pengeluaran yang dihasilkan sehingga dapat
meminimalisasikan biaya operasi produksi.
12
BAB III. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sesuai dengan hasil pembahasan dari makalah yang telah kami kerjakan dari judul
makalah “Tipe Strategi Layout”. Maka dapat dibuat kesimpulan, bahwa
perencanaan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak positif
bagi industri karena strategi lay out yang tepat menentukan daya saing perusahaan
dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan, dan citra industri.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah
industri di dalam pencapaian tujuan yang mengarah pada peningkatan
profitabilitas industri yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja
yang baik.
3.2. SARAN
Penyusun menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah
merencanakan lokasi dan lay out industri yang baik. Karena strategi lay out yang
tepat dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Andy Wijaya, Sisca, Hery Pandapotan Silitonga, dkk. 2020. Manajemen Operasi
Produksi. (Medan: Yayasan Kita Menulis.)
Armida Silvia Asriel, Armiati, dan Leo Frista. 2016. Manajemen Kantor. Jakarta:
Kencana. Tersedia :
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Kantor/zhVNDwAAQB
AJ?hl=id&gbpv=1, Di akses pada 23 April 2021.
Charles Soetyono Iskandar, Samrius Upa’ dan Margaret Iskandar. 2019. Manajemen
Sumber Daya Manusia Berbasis Technopreneurship, (Yogyakarta:
Deepublish), hlm. 40.
Fasilitas Produksi Pada Pengolahan Ribbed Smoked Sheet (Rss) Di Gunung Pasang
Panti Kabupaten Jember. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Tersedia :
file:///C:/Users/ok/Downloads/2272-1-4550-1-10-20160106%20(1).pdf, di
akses pada 23 April 2021
Mahandik, Adha. 2016. Analisis Layout Fasilitas Produksi Roti Kacang Ud Tidar
Dengan Metode Line Balancing Untuk Mengukur Keefektifan Kinerja.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tersedia :
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/12.1.02.02.0021.pdf,
di akses pada 23 April 2021
Muhammad Arsyad dan Ahmad Zubair Sultan. 2018. Manajemen Perawatan.
Yogyakarta: Deepublish, hlm. 73.
14