Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN VI

Perencanaan Fasilitas

MANAJEMEN
PRODUKSI

Demitria Dewi H
Prinsip dalam proses produksi
❑ Meminimalkan biaya produksi
❑ Memaksimalkan output

Perlu ada ❑ Layout pabrik


perencanaan ❑ Penempatan mesin
❑ Tempat penyimpanan produk
fasilitas
❑ Bentuk Gedung
❑ Fasilitas service
❑ dll
DAUR FASILITAS Fase I
Tetapkan tujuan
fasilitas
❑ Harus dinyatakan secara kuantitatif

❑ Harus dilaksanakan dengan persiapan


❑ Harus jelas spesifikasinya
dan pengawasan yang matang

Fase III Fase II


Terapkan rencana Kembangkan
fasilitas rencana fasilitas
DAUR FASILITAS
FASE I
1. Untuk perencanaan suatu fasilitas baru maupun pengembangan dari fasilitas yang sudah ada, barang yang
akan dibuat maupun jasa yang akan dihasilkan harus dapat dinyatakan secara kuantitatif, termasuk volume
dan tingkat kegiatannya jika mungkin

FASE II
2. Tentukan hubungan antar semua kegiatan. Tentukan kegiatan utama dan penunjang yang diperlukan dalam
mencapai tujuan tersebut. Kegiatan utama maupun penunjang serta persyaratan yang harus dipenuhi harus
jelas spesifikasinya, yaitu dalam kaitannya dengan operasi, peralatan, personil serta aliran proses.
3. Tentukan hubungan dan interaksi antar kegiatan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
4. Tentukan kebutuhan ruangan untuk semua kegiatan. Seluruh peralatan, material, dan personil yang diperlukan
harus diperhatikan dalam merencanakan kebutuhan ruangan untuk setiap kegiatan.
5. Susun alternatif dari rencana fasilitas. Kembangkan berbagai alternatif lokasi dan disain dari fasilitas yang
mungkin.
6. Evaluasi alternatif tersebut dengan menggunakan kriteria yang ditentukan, evaluasi setiap alternatif yang ada.
7. Pilih alternatif rencana fasilitas terbaik. Pilih satu alternatif yang paling dapat diterima dan memuaskan sesuai
dengan tujuan perusahaan.

FASE III
8. Terapkan rencana fasilitas tersebut. Apabila suatu alternatif rencana fasilitas telah dipilih, laksanakan perencanaan tersebut melalui persiapan
dan pengawasan yang matang.
9. Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan, lakukan penyesuaian jika diperlukan. Misalnya perubahan disain produk mungkin memerlukan
penyesuaian dalam aliran proses atau peralatan pengangkut.
10. Kembali ke arah 1 untuk mengevaluasi apakah tujuan yang semula masih tetap atau sudah ada perubahan. Evaluasi dilakukan pada selang waktu
tertentu agar fasilitas yang ada dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
KLASIFIKASI
Berdasarkan klasifikasinya perencanaan fasilitas dapat dibagi dalam tiga jenis:
❑ Perencanaan lokasi
❑ Perencanaan tata letak/layout
❑ Perencanan sistem penanganan material

❑ Perencanaan lokasi
Penentuan tempat fasilitas itu berada, yang dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor: letak pasar, bahan
baku, dan keadaan lingkungan.

❑ Perencanaan tata letak/layout


Tata letak untuk bangunan utama dan penunjang, seperti: bagian produksi, gudang, bengkel pemeliharaan,
kantor direksi, bagian personalia, tempat parkir dan tata letak mesin dalam pabrik.

❑ Perencanan sistem penanganan material


Penanganan terhadap bahan baku, personil, informasi, ataupun peralatan yang diperlukan untuk dapat
memperlancar pelaksanaan proses produksi
PERENCANAAN LOKASI

Penetuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam:


1. Melayani konsumen dengan memuaskan
2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinyu dengan harga yang layak
3. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup
4. Memungkinkan perluasan perusahaan di kemudian hari

Perencanaan / evaluasi lokasi dilakukan oleh perusahaan yang baru ataupun yang
lama, yang disebabkan oleh faktor-faktor:
1. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis
2. Berubahnya adat kebiasaan masyarakat
3. Berpindahnya konsentrasi pemukiman
4. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik
5. Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Letak pasar
2. Letak sumber bahan baku
3. Ketersediaan tenaga kerja
4. Ketersediaan tenaga listrik
5. Ketersediaan air
6. Fasilitas pengangkutan
7. Fasilitas perumahan, pendidikan, perbelanjaan dan telekomunikasi
8. Pelayanan kesehatan, keamanan dan pencegahan kebakaran
9. Peraturan pemerintah setempat
10. Sikap masyarakat
11. Biaya dari tanah dan bangunan
12. Luas tempat parkir
13. Saluran pembuangan
14. Kemungkinan perluasan
15. Lebar jalan
METODE PENILAIAN LOKASI

Beberapa metode yang sering digunakan dalam pemilihan suatu lokasi


perusahaan

❑ Pemeringkatan faktor
❑ Analisis nilai ideal
❑ Analisis ekonomi
❑ Analisis volume biaya
❑ Pendekatan pusat gravity
❑ Metode transportasi
(Metode ini mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan pemenuhan
permintaan dan penawaran dengan biaya transportasi yang terendah)
PEMERINGKAT FAKTOR

1. Pemeringkatan faktor adalah suatu pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan
berbagai alternatif lokasi.
2. Memberikan suatu landasan rasional dalam menganalisis dengan cara memberikan bobot terhadap faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian lokasi.
3. Faktor-faktor dapat bersifat kuantitatif (kapasitas, biaya, jarak) dan kualitatif (sikap masyarakat, fasilitas jasa)
4. Faktor kualitatif dikuantitatifkan untuk memudahkan penilaian, jadi dengan menggunakan pendekatan total nilai
tertimbang dapat diketahui lokasi yang paling memenuhi keinginan.

PROSEDUR PENYUSUNAN PEMERINGKATAN FAKTOR Bobot Lokasi A Lokasi B


Faktor
(%) Nilai Bobot Nilai Bobot
1. Tentukan faktor-faktor yang relevan
2. Berikan bobot kepada setiap faktor Pasar 25 100 25 80 20
3. Tentukan skala penilaian terhadap semua faktor Bahan baku 20 90 18 100 20
4. Berikan nilai pada setiap alternatif lokasi Tenaga kerja 20 100 20 90 18
5. Kalikan bobot dengan nilai untuk setiap faktor Tenaga listrik 15 100 15 80 12
6. Pilih lokasi dengan total nilai tertimbang yang terbesar
Air 10 60 6 100 10
Prasarana
umum 5 80 4 100 5
Perluasan 5 100 5 100 5
JUMLAH 100 93 90
ANALISIS NILAI IDEAL
Metode analisis nilai ideal ini menggunakan bobot dari angka
NOL (0) sampai dengan nilai idealnya

Faktor Nilai Ideal Lokasi A Lokasi B BOBOT


O – Nilai Ideal
Pasar 25 25 20
Bahan baku 20 18 20
Tenaga kerja 20 20 18
Tenaga listrik 15 15 12
Air 10 6 10
Prasarana umum 5 4 5
Perluasan 5 5 5
JUMLAH 100 93 90
ANALISIS EKONOMI
❑ Metode ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif secara bersama-sama untuk mendapatkan
penilaian yang lebih lengkap
❑ Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara
membandingkan biaya total operasi dari masing-masing
Lokasi
alternatif lokasi Faktor Non Biaya
A B C
❑ Penilaian kualitatif dilakukan untuk membandingkan
Sikap masyarakat BS BS B
faktor-faktor lain yang tidak dapat diukur dengan biaya
Keaktifan serikat buruh B C BS
Fasilitas transportasi BS B B
Lokasi Fasilitas perumahan B B KS
Faktor Biaya Fasilitas kesehatan B BS B
A B C
Biaya tenaga kerja 400 350 450 Fasilitas pendidikan K BS B
Biaya transportasi 100 90 95 Keamanan lingkungan BS B BS
Biaya umum dan administrasi 40 30 35 Sarana sosial C BS B
Biaya bahan bakar dan utilisi 20 15 14 Peraturan daerah BS B BS
JUMLAH BIAYA 560 485 594 Sumber air tawar BS B BS
Keterangan: Keterangan:
Biaya dalam jutaan rupiah BS = Baik sekali - B = Baik - C = Cukup - K = Kurang - KS = Kurang sekali
ANALISIS VOLUME BIAYA
❑ Metode ini menekankan kepada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi yaitu dengan membandingkan biaya total produksi
dari berbagai alternatif lokasi
❑ Lokasi dengan biaya total produksi terendah untuk suatu volume produksi tertentu merupakan lokasi yang dipilih.
❑ Metode ini menggunakan asumsi: biaya tetap dianggap konstan untuk suatu jarak tingkat volume tertentu, biaya variabel
dianggap linier, tingkat produksi yang dikehendaki diketahui, dan hanya berlaku untuk satu jenis produk saja.

PROSEDUR ANALISIS VOLUME-BIAYA


Lokasi FC (Rp) VC (Rp) TC (Rp)
1. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap A 320.000 15 (10.000) 470.000
alternatif
2. Plot garis biaya total untuk setiap alternatif pada B 250.000 20 (10.000) 450.000
grafik yang sama
3. Pilih alternatif lokasi yang mempunyai biaya total C 200.000 30 (10.000) 500.000
terendah untuk tingkat volume produksi yang
dikehendaki
PENDEKATAN PUSAT GRAVITY Y Permintaan
❑ Digunakan untuk memilih sebuah lokasi yang dari
Agen A = 20
dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju Agen b = 30
fasilitas-fasilitas yang sudah ada Agen C = 15
❑ Dimulai dengan membuat suatu peta berskala dari Agen D = 10
tempat yang akan dituju dengan memilih suatu
titik sembarang sebagai titik pusat koordinat. 24 D
❑ Jarak dari satu tempat ke tempat lain diasumsikan
berupa garis lurus, dan biaya distribusi per unit C
18
barang per kilometer dianggap sama.
Lokasi yang terpilih (X=18,8 dan Y=12,4)
12 A

6 B
10(20)+18(30)+30(15)+22(10)
X= ----------------------------------------- = 18,8
20+30+15+10
X
0 10 18 22 30

12(20)+6(30)+18(15)+24(10)
Y= ----------------------------------------- = 12,4
20+30+15+10
ANALISIS PELUANG POKOK (BREAK-EVEN ANALYSIS)

❑ Analisis untuk menemukan 1 titik dakam kurva biaya – pendapatan bahwa pendapatan sama dengan
biaya (Titik BEP)
❑ Perlu estimasi mengenai FC, VC dan pendapatan
❑ FC = biaya yang tetap harus dikeluarkan walau tidak berproduksi/melakukan penjualan
❑ VC = Besarnya sesuai dengan produk yang dijual/diproduksi

Garis pendapatan
Garis biaya

VC
TR = TC
Keuntungan = TR - TC
FC
PERENCANAAN TATA LETAK/LAYOUT
❑ Mencakup disain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang
membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
❑ Merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk
membuat produk.
❑ Merupakan salah satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif, sehingga dapat
tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis
TUJUAN
Tujuan perencanaan tata letak ini adalah untuk mencapai suatu sistem produksi
yang efisien dan efektif, melalui:
1. Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal
2. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang optimal
3. Aliran bahan dan produk jadi yang lancar
4. Kebutuhan persediaan yang rendah
5. Pemakaian ruang yang efisien
6. Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan
7. Biaya produksi dan investasi modal yang rendah
8. Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan
9. Keselamatan kerja yang tinggi
10.Suasana kerja yang baik
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pengaturan tata
letak/layout suatu kegiatan produksi
1. Penanganan material
2. Mempermudah pemeliharaan
3. Orientasi produk
4. Perubahan produk/disain produk
5. Jarak angkut yang minimum
6. Aliran material yang baik
7. Penggunaan ruang yang efektif
8. Keselamatan barang-barang yang diangkut
9. Kemungkinan perluasan di masa yang akan datang
JENIS TATA LETAK/LAYOUT YANG DIPILIH TERGANTUNG PADA

1. Jenis produk
2. Jenis proses produksi
3. Volume produksi
TAHAPAN PERENCANAAN TATA LETAK/LAYOUT
1. Spesifikasi produk
❑ Material
❑ Proses-perlengkapan
❑Jumlah produksi, perluasan pabrik, ruang tambahan, urutan pekerjaan dalam
proses
Teknis dibandingkan dengan biaya
2. Menetapkan perlengkapan yang dibutuhkan dan jumlahnya
❑ Harus efisien
❑ Cadangan kerusakan

3. Analisis keseimbangan
❑ Urutan pengerjaan
❑ Pemetaan
❑ Aliran
❑ Penyusunan diagram blok layout
JENIS TATA LETAK/LAYOUT
Tata letak dapat dikelompokan dalam tiga jenis:
❑ Tata letak proses
❑ Tata letak produk
❑ Tata letak posisi tetap
❑ Tata letak proses
Atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang
mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama.

❑ Tata letak produk


Tata letak produk dipilih apabila proses produksinya telah distandardisasikan dan berproduksi
dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak awal sampai
akhir.

❑ Tata letak posisi tetap


Tata letak posisi tetap dipilih apabila karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain
menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Dengan demikian produk
tetap di tempat, sedangkan peralatan maupun tenaga kerja yang mendatangi produk.
Gambar: Tata Letak Proses
KELEBIHAN TATA LETAK PROSES KEKURANGAN TATA LETAK PROSES
❑ Memungkinkan utilisasi mesin yang tinggi ❑ Meningkatkan kebutuhan penanganan
❑ Memungkinkan penggunaan mesin-mesin material, karena aliran proses yang
yang multiguna, sehingga dapat dengan beragam serta tidak dapat digunakannya
cepat mengikuti perubahan jenis produksi ban berjalan
❑ Memperkecil terhentinya produksi yang ❑ Pengawasan produksi yang lebih sulit
diakibatkan oleh kerusakan mesin ❑ Meningkatnya persediaan barang dalam
❑ Sangat fleksibel dalam mengalokasikan proses
personil dan peralatan ❑ Total waktu produksi per unit yang lebih
❑ Investasi yang rendah, karena dapat lama
mengurangi duplikasi peralatan ❑ Memerlukan skill yang lebih tinggi
❑ Memungkinkan spesialisasi supervisi ❑ Pekerjaan routing, penjadwalan dan
akunting biaya yang lebih sulit, karena
setiap ada order baru harus dilakukan
perencanaan/perhitungan kembali
Gambar: Tata Letak Produk
KELEBIHAN TATA LETAK PRODUK KEKURANGAN TATA LETAK PRODUK
❑ Aliran material yang simpel dan langsung ❑ Kerusakan pada sebuah mesin dapat
❑ Persediaan barang dalam proses yang rendah menghentikan produksi
❑ Total waktu produksi per unit yang rendah ❑ Perubahan disain produk dapat mengakibatkan
❑ Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tidak efektifnya tata letak yang bersangkutan
tinggi ❑ Apabila terdapat bottle neck/kemacetan dapat
❑ Kebutuhan penanganan material yang rendah mempengaruhi proses keseluruhan
❑ Pengawasan proses produksi yang lebih ❑ Biasanya memerlukan investasi
mudah mesin/peralatan yang besar
❑ Dapat menggunakan mesin khusus atau ❑ Karena sifat pekerjaannya yang monoton dapat
otomatis mengakibatkan kebosanan
❑ Dapat menggunakan ban berjalan, karena
aliran material sudah tertentu
❑ Kebutuhan material dapat diperkirakan dan
dijadwalkan dengan lebih mudah
Gambar: Tata Letak Posisi Tetap
KELEBIHAN TATA LETAK POSISI TETAP KEKURANGAN TATA LETAK POSISI TETAP

❑Berkurangnya gerakan material ❑Gerakan personil dan peralatan yang


❑Adanya kesempatan untuk melakukan tinggi
pengkayaan tugas ❑Dapat terjadi duplikasi mesin dan
❑Sangat fleksibel, dapat peralatan
mengakomodasi perubahan dalam ❑Memerlukan tenaga kerja yang
disain produk, bauran produk maupun berketerampilan tinggi
volume produksi ❑Biasanya memerlukan ruang yang besar
❑Dapat memberikan kebanggaan pada serta persediaan barang dalam proses
pekerja, karena dapat menyelesaikan yang tinggi
seluruh pekerjaan ❑Memerlukan koordinasi dalam
penjadwalan produksi
PERENCANAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL
❑ Menangani material dengan menggunakan peralatan dan metode yang
benar
❑ Perencanaan penanganan material merupakan suatu komponen penting
dalam perencanaan fasilitas, terutama dalam kaitannya dengan disain tata
letak
❑ Perencanaan tata letak dan perencanaan penanganan material selalu saling
terkait satu dengan lainnya
❑ Yang ditangani tidak hanya pada bahan baku untuk proses produksi industri
saja, tetapi dalam segala hal proses bidang lain (barang dan jasa), dapat
berkaitan dengan penanganan penyimpanan, transportasi, distribusi dan
lainnya.
❑ Sehingga hal ini akan mempengaruhi biaya operasi.
PRINSIP DASAR PERENCANAN SISTEM PENANGANAN MATERIAL

Harus dapat memenuhi tujuan dan Harus dapat memenuhi tujuan Arus data harus dapat Harus sederhana mungkin,
persyaratan dasar, serta dan persyaratan dasar, serta diintegrasikan dengan arus fisik harus mengeliminir atau
mempertimbangkan keinginan masa mempertimbangkan keinginan material menurangi peralatan yang
datang masa datang tidak perlu, dapat
mengkombinasikan peralatan
Urutan operasi dan tata letak
Penggunaan ruangan harus peralatan harus efektif dan
Merupakan sitem yang terintegrasi dimanfaatkan seefektif efisien Sedapat mungkin bisa
(penerimaan, inspeksi, penyimpanan, mungkin digunakan untuk berbagai
produksi, perakitan, pengemasan,
tugas dalam berbagai kondisi
pergudangan, pengangkutan dan
Harus distandardisasikan operasi
transportasi Sedapat mungkin sehingga terdapat kesamaan
memanfaatkan gaya berat dalam pelaksanaan
untuk memindahkan material
dengn tetap memperhatian Harus sesuai peraturan
Agar didisain sedemikin rupa dengan keselamatan yang berlaku
mempertimbangkan faktor keterbatan yang menyangkut
keselamatan tenaga kerja dan Peralatan dimekanisasikan
kemampuan manusia yang
kerusakan/kehilanagn produk untuk meningkatkan efisiensi
menggunakan sitem
Harus mencakup rencana
pemeliharaan dan jadwal
Metode dan peralatan yang dipilih Sedapat mungkin Harus memiliki dampak minimal perbaikan serta kebijakan
harus memberikan biaya yang rendah menggunakan komputerisasi terhadap lingkungan penggantian peralatan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai