Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Aspek selanjutnya yang harus dianalisis dalam studi kelayakan bisnis adalah aspek
teknik dan teknologi. Aspek ini dimulai dari proses perencanaan kapasitas produksi yang
diharapkan oleh perusahaan, dilanjutkan dengan pemilihan teknologi yang paling sesuai
dengan kemampuan perusahaan. Langkah berikut adalah menentukan desain produk yang
akan dipilih, dimana menentukan lokasi pabrik yang paling baik, selanjutnya tentang lay-out
pabrik yang paling optimal, berapa luas/skala produksi yang direncanakan serta bagaimana
ketersediaan bahan baku yang aman yang harus selalu dapat digunakan jika dibutuhkan
dalam proses.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2008:145) analisis dari aspek teknis atau operasi adalah
untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan
lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan. Secara
ringkas konsep-konsep analisis aspek teknik dan teknologi ini dijelaskan sebagai berikut.
A. Rencana Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran
persatuan waktu tertentu, walaupun sampai sekarang konsep kapasitas itu sendiri masih
kabur. Proses dalam perencanaan kapasitas secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Memperkirakan permintaan dimasa depan, termasuk dampak dari teknologi,
persaingan dan lainnya.
2. Menjabarkan perkiraan itu dalam kebutuhan kapasitas fisik.
3. Menyusun pilihan rencana kapasitasnya.
4. Menganalisis pengaruh ekonomi pada pilihan rencana.
5. Meninjau resiko dan pengaruh strategis atas pilihan rencana.
6. Memutuskan rencana pelaksanaan.
B. Pemilihan Teknologi Dan Desain Produk
Menurut Husein Umar (1997:119) Ada beberapa kriteria pemilihan teknologi yaitu:
A. Kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai.
B. Keberhasilan pemakaian teknologi ditempat lain.
C. Kemampuan tenaga kerja dalam mengoperasikan teknologi.
D. Kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Proses lanjutan adalah suatu proses yang berulang. Berdasarkan desain yang
ditetapkan, perencanaan proses manufaktur dilakukan dengan menetapkan rincian
spesifikasi proses yang dibutuhkan serta urutannya secara cermat. Perencanaan proses
dapat bekerja dalam keterbatasan-keterbatasan peralatan yang tersedia, tetapi bila volume
cukup besar dan desainnya stabil, perencana proses dapat mempertimbangkan pemakaian
peralatan khusus, termasuk proses-proses otomatis serta tata letak yang khusus pula.
Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar (2008:155) yang perlu perhatikan dalam
pemilihan teknologi adalah :
1) Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya
2) Keberhasilan teknologi ditempat lain
3) Pertimbangan teknologi lanjutan
4) Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5) Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangan
6) Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja
7) Dan pertimbangan lainnya
C. Lokasi Dan Distribusi
Arti strategis lokasi pabrik berkaitan dengan keputusan mengenai kapasitas, yakni
kemana akan melakukan perluasan agar dapat sesuai dengan jaringan distribusinya
secara efektif. Kriteria pemilihan lokasi ditujukan untuk mendapatkan laba maksimal
dari kegiatan bisnis. Jika biaya semua masukan tidak tergantung pada lokasi tetapi harga
produk berbeda-beda, maka kriteria pemilihan lokasi adalah pendapatan yang
maksimum. Apabila semua harga dan biaya tidak tergantung pada lokasi, maka
pemilihan akan ditentukan oleh kedekatan pada calon pelanggan atau pembeli, adanya
organisasi yang serupa dan bersaing, dan oleh pusat kegiatan bisnis pada umumnya.
1. Lokasi pabrik
Tujuan menentukan letak lokasi pabrik adalah meminimumkan biaya-biaya,
baik untuk jangka waktu pendek maupun jangka panjang, yang diakibatkan
oleh lokasi tertentu. Menurut Brown Dan Gibson dalam buku Husein Umar
(1997 : 120-121), biaya-biaya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu yang bersifat obyektif dan subyektif seperti tertera berikut ini.
Biaya-biaya yang bersifat obyektif adalah:
 Biaya bahan
 Biaya pemasaran
 Biaya sarana
 Biaya tenaga kerja
 Biaya bangunan
 Pajak
Sedangkan biaya-biaya yang bersifat subyektif adalah biaya-biaya yang
dipakai untuk:
 Kegiatan serikat buruh
 Fasilitas rekreasi
 Perumahan
 Perkembangan masa depan
 Persaingan
 Industri pendukung
 Penyiapan transportasi
 Daerah industri
 Iklim
 Fasilitas pendidikan
 Pelayanan masyarakat
 Fasilitas transportasi pegawai, dan
 Biaya hidup
2. Penanaman modal
Analisis ini hanya dapat dipakai untuk volume yang mendekati
kapasitas rancangan atau kapasitas titik impas, karena perubahan yang besar
dalam volume akan mengakibatkan perbedaan dalam penanaman modal dan
biaya variabel.
3. Metode penilaian lokasi
Untuk menilai pilihan lokasi pabrik, berikut disajikan tiga macam cara
penilaian secara ringkas.
a. Metode kualitatif
Metode ini berpatokan pada penilaian oleh suatu tim yang dibentuk
khusus terhadap faktor-faktor yang ditentukan terlebih dahulu.
b. Metode transportasi
Metode ini terutama digunakan bila perusahaan telah memiliki
beberapa pabrik dan beberapa gudang dan bermaksud untuk
menambah kapasitas satu pabriknya, atau ada relokasi pelayan dari
setiap pabrik, atau penambahan pabrik atau gudang baru.
c. Metode analisis biaya
Konsepnya berdasarkan pada pemamfaatan biaya tetap dan biaya
variabel untuk membantu pemilihan alternatif lokasi, sehingga dapat
disusun hubungan persamaan untuk masing-masing alternatif lokasi
antara biaya yang ditanggung oleh masing-masing lokasi dan volume
produksi yang diinginkan.
D. Tata Letak Fasilitas
Tujuannya adalah untuk menciptakan dasar bagi pengatur pekerjaan yang dilakukan
dan dihubungkan dengan mesin-mesin dan teknologi. Pemaduan fisik faktor-faktor ini
disebut tata letak fasilitas (facility lay-out). Adapun kriteria yang dapat dipakai untuk
mengevaluasi tata letak pabrik antara lain adalah:
a. Konsistensi dengan teknologi produksi yang dipakai
b. Kelancaran arus produk dari satu proses keproses yang lain
c. Optimalisasi pemakaian ruangan
d. Kemudahan dalam melakukan penyesuaian maupun untuk ekspansi
e. Minimalisasi biaya produksi
f. Jaminan keselamatan kerja
E. Luas Produksi
Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai
keuntungan yang optimal. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan
luas produksi adalah:
a. Batasan permintaan
b. Kapasitas mesin-mesin
c. Kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi
d. Kemampuan finansial dan manajemen
e. Kemungkinan perubahan teknologi produksi
F. Tujuan Aspek Teknis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2008:146-147) tujuan aspek teknis secara umum yaitu :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang dan kantor pusat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih sehingga dapat meberikan efesiensi.
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat didalam
menjalakan produksi.
4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar, 2004. “ Studi Kelayakan Bisnis”. Jakarta : Kencana.


Umar, Husein. 1997. “Studi Kelayakan Bisnis ( Manajemen, metode, dan kasus )”. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai