Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER 2022.1

Nama : Issamaria Mas’ula


NIM : 044525926
Mata Kuliah - Kelas : Organisasi (EKMA 4157) - 09

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi besar pada umumnya


berbeda dengan organisasi kecil, terutama pada beberapa dimensi dari strukturnya,
seperti :
1. Formalisasi
Formalisasi menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi.
Pada organisasi yang lebih formal, tingkat penggunaan dokumen tertulis lebih tinggi.
Peraturan-peraturan, prosedur, dan berbagai hal lainnya, muncul dalam bentuk tertulis.
Penelitian - penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa organisasi besar
umumnya mempunyai tingkat formalisasi yang lebih tinggi dibanding organisasi
kecil. Organisasi besar memerlukan adanya peraturan, prosedur, dan juga dokumen
tertulis untuk mengontrol dan mengatur karyawan yang jumlahnya besar, dan juga
bagian -bagian yang jumlahnya lebih banyak dalam organisasi. Pada organisasi kecil
pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan secara langsung oleh pimpinan
perusahaan, karena karyawan yang perlu diperhatikan jumlahnya tidak besar.
Pada perusahaan besar prosedur formal memberikan kesempatan bagi pimpinan
untuk melakukan pengawasan yang bersifat impersonal terhadap karyawan.

2. Sentralisasi
Sentralisasi menunjukkan tingkatan yang diberi wewenang untuk melakukan
pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada organisasi yang mempunyai tingkat sentralisasi
tinggi (sentralistik), keputusan-keputusan pada umumnya dibuat hanya pada pimpinan puncak
organisasi. Jika organisasi mempunyai tingkat sentralisasi yang rendah (desentralistik),
keputusan-keputusan yang serupa dapat diambil pada tingkatan yang lebih rendah. Penelitian-
penelitian menunjukkan bahwa pada organisasi besar tingkat sentralisasi bisa menjadi lebih
rendah dibanding pada organisasi kecil".
Organisasi besar mempunyai lebih banyak bagian maupun tingkatan sehingga jumlah
keputusan yang harus diambil juga lebih besar. Jika seluruh pengambilan keputusan dibebankan
kepada pimpinan puncak organisasi maka pimpinan tersebut tidak akan sanggup untuk
menangani seluruhnya sendirian. Oleh karena itu, terpaksalah sebagian pengambilan keputusan
dipercayakan kepada tingkatan yang lebih rendah. Tetapi, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, organisasi yang besar umumnya lebih formal. Melalui formalisasi inilah seluruh
karyawan diatur agar selalu bertindak dengan cara yang seragam sehingga walaupun keputusan
tidak diarnbil oleh pimpinan, dapat diharapkan bahwa bawahan yang berhak melakukan
pengambilan keputusan akan bertindak sesuai dengan cara yang bisa disetujui oleh organisasi
secara keseluruhan.

3. Kompleksitas
Kompleksitas mencakup kompleksitas vertikal yang menunjukkan jumlah tingkatan
daJam organisasi, dan kompleksitas horizontal yang menunjukkan banyaknya bagian dalam
organisasi. Organisasi besar ternyata rnenunjukkan tingkat kornpleksitas yang lebih besar
daripada organisasi kecil''. Hal ini terjadi karena pada organi sasi berukuran besar sering kali
diperlukan adanya bagianbagian yang mempunyai tugas khusus. Contohnya, pada organisasi
berukuran kecil biasanya masalah perencanaan ditangani sendiri oleh pimpinan perusahaan.
Pada organisasi berukuran besar, perencanaan sering kali harus dilaksanakan oleh suatu bagian
yang khusus karena kompleksnya masalah yang harus direncanakan. Pada organisasi berukuran
kecil belum dirasakan kebutuhan akan tukang parkir dan satuan pengamanan (Satpam)
sementara pad a organisasi besar, di mana jumlah kendaraan karyawan sudah mencapai jumlah
yang lebih banyak, kebutuhan akan kedua posisi tersebut sudah mulai dirasakan.
Selain itu, organisasi besar juga dapat menambahkan bagian yang khusus dengan biaya
yang relatif lebih rendah karena ongkos yang harus dikeluarkan dapat ditanggung oleh
organisasi yang berukuran lebih besar. Terakhir, besarnya organisasi sering kali menuntut
adanya pernbagian rnenjadi lebih banyak bagian agar ukuran setiap bagian tersebut masih
memungkinkan untuk tercapainya pengawasan yang efektif. Pimpinan bagian tidak akan dapat
melakukan pengawasan dengan baik jika ukuran bagian tersebut terlalu besar. Jika kompleksitas
horizontal bertambah besar, berarti bahwa terdapat lebih banyak bagian dalam organisasi.
Sering kali setiap bagian tersebut harus berdiri sendiri dalam melaksanakan kegiatannya
sehingga memerlukan tambahan karyawan dengan keahlian khusus.
Penambahan karyawan tersebut membuat ukuran organisasi menjadi lebih besar, hal
ini ,nenunjukkan adanya hubungan antara kompleksitas horizontal dengan ukuran organisasi.
Jika jumlah karyawan bertambah, organisasi akan mempunyai kornpleksitas horizontal yang
tinggi, yaitu dengan bertarnbahnya jumlah bagian yang ada dalam organisasi. Agar jumlah
bagian yang harus dikoordinasikan seseorang pimpinan tidak terlalu besar, diperlukan
penambahan jumJah tingkatan dalam organisasi, yaitu untuk mengurangi rentang kendali
pimpinan tersebut. Pertambahan jumlah tingkatan ini mernperbesar kompleksitas vertikal
organisasi. Dengan dernikian, ditunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kornpleksitas
vertikal dengan ukuran organisasi.

4. Rasio Administratif
Rasio Administratif adalah perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan terhadap
jumlah keseluruhan anggota organisasi. Sehubungan dengan rasio administratif ini, Parkinson
me,npopulerkan penemuannya yang dikenal dengan nama "Hukum Parkinson", mengenai
hubungan antara jumlah anggota kelompok pimpinan dengan banyaknya pekerjaan yang harus
diselesaikan dalam suatu organisasi". Parkinson memperlihatkan bahwa pimpinan organisasi
sering kali berusaha rnernperbesar jumlah anggota kelompok pimpinan walaupun sebenarnya
pekerjaan yang harus diselesaikan tidak bertambah besar. Sebagai contoh, diperlihatkan bahwa
selarna 14 tahun (antara tahun 1914 hingga 1928) jumlah perwira pada Angkatan Laut lnggris
bertarubah sebanyak 78o/o, sementara jumlah kapal perang berkurang sebesar 32% dan
jumlah keseluruhan anggota Angkatan Laut juga mengalami penurunan sebesar 68%. Parkinson
selanjutnya menyatakan bahwa keinginan untuk memperbesar jumlah anggota kelompoknya
dilakukan oleh seorang pimpinan karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk dianggap
sebagai pimpinan yang penting karena merniliki bawahan yang besar jumlahnya.
Dengan demikian, Parkinson menunjukkan bahwa banyak organisasi, terutama yang
berukuran besar, yang mempunyai rasio administratif yang tinggi, dengan jurnlah anggota
organisasi yang terlalu besar, tidak sesuai dengan volume pekerjaan yang harus diselesaikan,
yang juga berarti bahwa organisasi besar umumnya tidak efisien.

Hubungan antara dimensi birokrasi organisasi besar akan menimbulkan beberapa akibat
berikut:
1. Menambah jumlah tingkatan manajemen (kompleksitas vertikal).
2. Menambah jumlah jabatan maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas horizontal).
3. Memperbesar tingkat spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan maupun
spesialisasi fungsional.
4. Memperbesar tingkat formalisasi.
5. Memperbesar tingkat desentralisasi (dapat juga dikatakan rnemperkecil tingkat
sentralisasi).
6. Memperkecil persentase pimpinan dalam organisasi.
7. Memperbesar persentase staf teknis dan profesional.
8. Memperbesar persentase karyawan perneliharaan rnaupun pegawai biasa.
9. Memperbesar jurnlah kornunikasi tertulis dan dokumentasi lainnya.

Gambar 1.1. hubungan Organisasi Besar dengan berbagai dimensi Birokrasi

2. Perluasan dari diferensiasi horizontal dan diferensiasi vertikal yang bisa didefinisikan
sebagai derajat penyebaran kantor, pabrik, dan personal suatu organisasi secara geografis.

Referensi:
- BMP Organisasi-EKMA 4157 Modul 4,5
- PPT Materi Inisiasi 3 Efektivitas Organisasi
-
- PPT Teori Organisasi Modern
- https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=Inw5EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA35&dq=ketergantungan+struktur+
organisasi+terhadap+lingkungan+yang+perlu+penyesuaian&ots=1tFBMO54eG&sig=
pYhwZQR9N4DWBAZIPiTCLQ9iu00&redir_esc=y#v=onepage&q=ketergantungan
%20struktur%20organisasi%20terhadap%20lingkungan%20yang%20perlu
%20penyesuaian&f=false

Anda mungkin juga menyukai