Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok 1
- Qori Amalia
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta΄ala, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Sistem dalam Organisasi”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Organisasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Sistem dalam Organisasi ………………………………………................. 5
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, organisasi memegang peran
penting dalam mencapai tujuan bisnis dan menjaga keberlangsungan operasional. Untuk
mencapai hal tersebut, konsep sistem dalam organisasi menjadi sangat relevan. Konsep
sistem membantu dalam memahami bagaimana sebuah organisasi bekerja secara efisien
dan efektif, serta bagaimana berbagai elemen di dalamnya saling berinteraksi.
B. Rumusan Masalah
5. Apa saja teori sistem komunikasi organisasi yang relevan dan bagaimana
pengaruhnya terhadap kinerja organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem adalah konsep sinergi, dimana konsep ini mengandaikan bahwa di dalam
suatu sistem output dari organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual atau
output masing-masing bagian. Kegiatan bersama dari bagian yang terpisah tetapi saling
berhubungan secara bersama-sama akan menghasilkan efek total yang lebih besar
daripada jumlah bagian secara individu dan terpisah (Mudrick et.al:1984) dalam Wahyudi
(2004). Karena itulah sistem organisasi mengutamakan pekerjaan-pekerjaan di dalam tim.
Selain itu cara pandang sistem mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjaan secara
integratif, baik menyangkut manusia, peralatan, metode, maupun sumberdaya yang
dimanfaatkan.
Konsep sistem dalam konteks organisasi mengacu pada pandangan bahwa organisasi
dapat dipahami sebagai suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari berbagai elemen
yang saling terkait dan saling memengaruhi. Dalam konsep ini, organisasi dipandang
sebagai suatu kesatuan yang lebih besar daripada sekadar jumlah bagian-bagiannya.
Dalam konsep sistem organisasi, organisasi dianggap sebagai suatu entitas yang memiliki
tujuan tertentu dan beroperasi dalam lingkungan yang dinamis. Organisasi tersebut terdiri
dari berbagai subsistem atau komponen, seperti individu, kelompok, struktur organisasi,
budaya organisasi, teknologi, dan lingkungan eksternal.
1. Input: Input merujuk pada segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem organisasi
sebagai sumber daya atau stimuli. Input ini bisa berupa berbagai macam hal, seperti
sumber daya manusia (tenaga kerja), modal keuangan, teknologi, informasi, bahan
baku, dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi operasi organisasi.
2. Proses: Proses merupakan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk mengubah
input menjadi output. Proses ini melibatkan berbagai kegiatan, prosedur, dan operasi
yang terorganisir secara sistematis. Contoh proses dalam organisasi meliputi produksi
barang atau jasa, pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya manusia, dan
pengembangan produk atau layanan.
3. Output: Output adalah hasil dari proses yang telah dilakukan oleh organisasi. Output
ini dapat berupa produk, jasa, layanan, keputusan, atau informasi yang disampaikan
kepada pemangku kepentingan (stakeholders) organisasi. Kualitas dan kuantitas
output menjadi indikator keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Umpan Balik (Feedback): Umpan balik adalah informasi yang diperoleh dari hasil
output dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi. Umpan balik ini
memungkinkan organisasi untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang
telah ditetapkan, mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan, dan membuat
perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sistem.
Melalui interaksi antara unsur-unsur sistem ini, organisasi dapat berfungsi secara efisien
dan efektif dalam lingkungan yang terus berubah.
Proses sistem dalam sebuah organisasi mengacu pada serangkaian langkah atau
tahapan yang terjadi dalam pengelolaan sumber daya dan aktivitas organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah gambaran umum tentang
bagaimana proses sistem berjalan dalam sebuah organisasi:
Analisis Input: Organisasi melakukan analisis terhadap input atau sumber daya
yang tersedia untuk mendukung pencapaian tujuan. Input ini dapat berupa tenaga
kerja, modal finansial, teknologi, informasi, dan sumber daya lainnya.
Siklus Berkelanjutan: Proses sistem dalam organisasi adalah suatu siklus yang
berkelanjutan, di mana setelah dilakukan perbaikan atau pengembangan, siklus ini
kembali dimulai dengan identifikasi tujuan baru atau penyesuaian terhadap tujuan
yang ada.
Dengan menjalankan proses sistem secara efisien dan efektif, organisasi dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan mencapai tujuan
organisasi dengan baik. Prosedur ini membantu organisasi untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan, meningkatkan daya saing, dan memastikan keberlanjutan
operasionalnya.
Ada beberapa teori sistem komunikasi organisasi yang relevan yang telah dikembangkan
untuk memahami hubungan antara komunikasi dan kinerja organisasi. Berikut adalah
beberapa di antaranya beserta pengaruhnya terhadap kinerja organisasi:
1. Teori Sistem Terbuka: Teori ini menggambarkan organisasi sebagai suatu sistem
terbuka yang saling berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam konteks komunikasi
organisasi, teori ini menekankan pentingnya aliran informasi antara organisasi dan
lingkungannya. Komunikasi yang efektif dengan stakeholder eksternal seperti
pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum dapat membantu organisasi untuk
memahami kebutuhan dan harapan mereka, serta merespons perubahan lingkungan
dengan cepat. Hal ini dapat meningkatkan daya adaptasi organisasi dan kinerjanya
secara keseluruhan.
2. Teori Sistem Sosial: Teori ini menekankan pentingnya hubungan antarindividu dalam
organisasi. Dalam konteks komunikasi organisasi, teori ini menyoroti peran
komunikasi dalam membangun dan memperkuat hubungan antaranggota organisasi.
Komunikasi yang efektif antara pimpinan dan bawahan, serta antarindividu di
berbagai tingkatan hierarki organisasi, dapat meningkatkan kolaborasi, koordinasi,
dan kepuasan kerja. Hal ini dapat berkontribusi pada meningkatnya produktivitas dan
kinerja keseluruhan organisasi.
3. Teori Sistem Simbolik: Teori ini menekankan peran simbol dan makna dalam
komunikasi organisasi. Dalam konteks ini, komunikasi dipandang sebagai proses
penciptaan dan interpretasi simbol-simbol yang memengaruhi pemahaman dan
perilaku anggota organisasi. Komunikasi yang dipenuhi dengan simbol-simbol yang
bermakna dapat membantu memperkuat identitas organisasi, budaya perusahaan, dan
nilai-nilai bersama. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas, motivasi, dan keterlibatan
anggota organisasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja organisasi
secara keseluruhan.
Pengaruh teori sistem komunikasi organisasi terhadap kinerja organisasi dapat terlihat
dalam beberapa aspek, termasuk adaptasi terhadap lingkungan yang berubah, efisiensi
dan efektivitas dalam mencapai tujuan organisasi, hubungan antarindividu dan kelompok
kerja, serta identitas dan budaya organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam teori-teori tersebut, organisasi dapat meningkatkan kinerjanya dan
mencapai kesuksesan jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan atau
sistem ialah tata cara kerja yang saling berkaitan, dan bekerjasama membentuk suatu
aktivitas atau mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang dimiliki oleh sistem
antara lain yaitu tujuan, masukan (input), proses, keluaran (output), mekanisme
pengendalian, dan umpan balik (feedback).
Dalam sebuah organisasi, konsep sistem menjadi landasan untuk memahami bagaimana
berbagai elemen di dalamnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Proses
sistem yang efisien dan efektif sangat penting untuk keberhasilan sebuah organisasi.
Selain itu, teori sistem komunikasi organisasi membantu dalam memahami peran
komunikasi dalam menciptakan dan memelihara hubungan di dalam organisasi.
B. Saran
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2019). Organizational Behavior (18th ed.). Pearson.
McShane, S. L., & Von Glinow, M. A. (2018). Organizational Behavior: Emerging Knowledge,
Global Reality (8th ed.). McGraw-Hill Education.