No Tugas Tutorial
1 Bila organisasi ukuran besar, bagaimana posisi atau keadaan dimensi-dimensi birokrasi
yang terjadi pada organisasi tersebut? Coba Anda analisis satu persatu dimensi
birokrasinya!
Jawab:
Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki dimensi birokrasi yang lebih kompleks
dibandingkan dengan organisasi yang lebih kecil. Berikut adalah analisis satu persatu
dimensi birokrasi dalam konteks organisasi yang ukuran besar:
1. Formalisasi
Formalisasi adalah tingkat di mana aturan, prosedur, dan kebijakan diatur secara tertulis
dan mengikat. Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat formalisasi yang
tinggi untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam proses operasional. Hal ini
karena jumlah karyawan dan departemen yang terlibat semakin kompleks dan
membutuhkan koordinasi yang lebih baik.
2. Spesialisasi
Spesialisasi adalah tingkat di mana tugas dan pekerjaan dipecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil dan spesifik. Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat
spesialisasi yang tinggi karena tugas dan pekerjaan yang lebih banyak dan kompleks
membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih spesifik.
3. Hirarki
Hirarki adalah tingkat di mana otoritas dan tanggung jawab terbagi dalam struktur
organisasi yang berjenjang. Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat
hirarki yang tinggi karena banyaknya tingkat manajemen yang dibutuhkan untuk
mengelola jumlah karyawan dan departemen yang besar.
4. Sentralisasi
Sentralisasi adalah tingkat di mana keputusan dibuat di tingkat mana di dalam organisasi.
Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat sentralisasi yang rendah karena
membutuhkan fleksibilitas dan responsifitas yang lebih baik dalam menghadapi perubahan
situasi.
5. Standarisasi
Standarisasi adalah tingkat di mana tugas, produk, dan layanan yang dihasilkan memiliki
kualitas yang sama. Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat standarisasi
yang tinggi karena membutuhkan konsistensi dan keseragaman dalam operasional dan
output yang dihasilkan.
6. Profesionalisme
Profesionalisme adalah tingkat di mana karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka. Organisasi yang ukuran besar
cenderung memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi karena pekerjaan yang kompleks
membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi.
7. Formalitas
Formalitas adalah tingkat di mana perilaku karyawan dan interaksi diatur oleh norma dan
aturan yang formal. Organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki tingkat formalitas
yang tinggi karena membutuhkan konsistensi dan keseragaman dalam interaksi karyawan
dan dalam proses operasional.
Dalam keseluruhan, organisasi yang ukuran besar cenderung memiliki dimensi birokrasi
yang lebih kompleks dan struktur organisasi yang lebih formal dan hierarkis. Namun,
pengelolaan dimensi birokrasi yang tepat dapat memperkuat efisiensi operasional dan
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Jawab:
Pendekatan neoklasik adalah salah satu aliran pemikiran dalam ekonomi yang
berkembang pada awal abad ke-20 sebagai respon terhadap kritik terhadap aliran klasik.
Pendekatan neoklasik lebih menekankan pada analisis perilaku individu, dan menekankan
pentingnya penawaran dan permintaan dalam menentukan harga dan alokasi sumber daya.
Berikut adalah prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik:
3. Prinsip elastisitas
Pendekatan neoklasik mengasumsikan bahwa harga dan jumlah barang dan jasa yang
diminta sangat bergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran. Dalam hal ini,
harga cenderung berfluktuasi sesuai dengan perubahan dalam permintaan dan penawaran.
4. Prinsip efisiensi pasar
Pendekatan neoklasik menekankan pentingnya efisiensi pasar, di mana harga
mencerminkan biaya dan manfaat dari penggunaan sumber daya. Ini berarti bahwa pasar
yang efisien dapat mencapai alokasi sumber daya yang optimal dan menghasilkan
kesejahteraan yang maksimum bagi masyarakat.
Jawab:
Diferensiasi spasial dalam konteks organisasi mengacu pada perbedaan dalam lokasi atau
tempat kerja antara bagian-bagian atau unit organisasi. Hal ini dapat terjadi dalam
organisasi besar yang memiliki banyak cabang atau kantor di berbagai tempat.
Diferensiasi spasial dapat memiliki beberapa implikasi bagi organisasi, antara lain:
2. Keterbatasan kolaborasi
Dalam organisasi yang memiliki unit di berbagai tempat, kolaborasi antar unit dapat
menjadi sulit. Ini dapat memengaruhi kemampuan organisasi untuk mengembangkan dan
menerapkan inovasi, karena adanya keterbatasan dalam pertukaran ide dan pengetahuan
antar unit.
Untuk mengatasi tantangan yang muncul dari diferensiasi spasial, organisasi dapat
mengambil beberapa tindakan, seperti:
4. Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor pembakuan (standarisasi)
berpengaruh terhadap derajat formalitas!
Jawab:
Contoh konkret dari pengaruh faktor pembakuan terhadap derajat formalitas dapat dilihat
dalam sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang yang dijual ke
pasar massal. Proses produksi harus dilakukan dengan cara yang konsisten dan efisien
untuk memastikan bahwa produk-produk tersebut berkualitas tinggi dan diproduksi dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, perusahaan
tersebut akan menerapkan berbagai macam standar dan prosedur untuk mengatur berbagai
aspek produksi, mulai dari desain produk hingga perakitan dan pengiriman.
Namun, dengan menerapkan standar dan prosedur yang ketat, organisasi juga dapat
mengalami peningkatan derajat formalitas. Peningkatan formalitas dapat terjadi karena
karyawan harus mengikuti prosedur yang ketat dan detail, yang dapat membatasi
fleksibilitas dan kreativitas mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Selain itu,
organisasi juga dapat memiliki hirarki yang ketat, di mana keputusan-keputusan harus
diberikan oleh manajemen atau staf senior, yang juga dapat meningkatkan derajat
formalitas.
Referensi:
Modul EKMA4157 Organisasi
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Handoko, T. H. (2017). Manajemen Organisasi. Yogyakarta: BPFE.