Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : THOMAS EDELWEIS

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :044952624

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4157/Organisasi

Kode/Nama UPBJJ : PADANG/14

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Setelah Anda membaca tentang teori organisasi neo klasik. Coba Anda analisis inti
pemikiran pendekatanneo klasik
Teori organisasi neo-klasik merupakan salah satu pendekatan dalam studi
manajemen dan organisasi yang berkembang pada abad ke-20, terutama setelah
periode dominasi teori manajemen ilmiah oleh Frederick Taylor. Inti pemikiran
dari pendekatan neo-klasik dapat diuraikan sebagai berikut:

Penekanan pada Struktur Organisasi:

Neo-klasik menekankan pentingnya struktur organisasi yang terorganisasi


dengan baik. Mereka percaya bahwa organisasi yang efisien harus memiliki
hierarki yang jelas dan fungsi yang terdefinisi dengan baik.

Kepemimpinan dan Manajemen:

Neo-klasik menekankan peran manajemen dan kepemimpinan dalam mencapai


tujuan organisasi. Mereka memandang manajer sebagai individu yang
bertanggung jawab untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan
mengendalikan sumber daya organisasi.

Koordinasi dan Integrasi:

Integrasi dan koordinasi berbagai bagian dan fungsi organisasi dianggap


penting. Neo-klasik memandang manajer sebagai mediator yang memastikan
bahwa berbagai departemen dan aktivitas organisasi bekerja bersama dengan
baik.

Rasionalitas dalam Pengambilan Keputusan:

Neo-klasik mendukung pengambilan keputusan yang rasional, yaitu keputusan


yang didasarkan pada analisis data dan informasi yang akurat. Keputusan harus
diambil dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dan tujuan
organisasi.

Motivasi Karyawan:

Neo-klasik memandang motivasi karyawan sebagai faktor kunci dalam


mencapai tujuan organisasi. Mereka mendorong penggunaan insentif ekonomi
dan sistem penghargaan sebagai cara untuk memotivasi karyawan.

Efisiensi dan Produktivitas:


Efisiensi dan produktivitas dianggap sebagai tujuan utama organisasi. Neo-
klasik berfokus pada pengembangan prosedur kerja yang efisien dan
peningkatan produktivitas melalui manajemen yang baik.

Fleksibilitas dan Adaptabilitas:

Meskipun neo-klasik menekankan struktur dan koordinasi, mereka juga


mengakui pentingnya fleksibilitas dan adaptabilitas dalam menghadapi
perubahan lingkungan. Organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan
situasi dan peluang bisnis.

Prinsip Kebebasan Ekonomi:

Beberapa teori neo-klasik cenderung memandang organisasi sebagai entitas


ekonomi yang harus beroperasi dalam lingkungan yang bebas dan kompetitif.
Mereka mendukung prinsip-prinsip pasar bebas dalam manajemen.

2. Ketergantungan lingkungan organisasi menyebabkan organisasi melakukan


penyesuaian. Salah satu penyesuaian yang dilakukan oleh pimpinan organisasi adalah
penyesuaian pada internal organisasinya. Coba Anda analisis satu persatu tiga
penyesuaian internal yang dapat dilakukan

Ketergantungan lingkungan organisasi memang seringkali memaksa organisasi


untuk melakukan penyesuaian internal. Berikut adalah tiga penyesuaian internal
yang dapat dilakukan oleh pimpinan organisasi sebagai respons terhadap
perubahan dalam lingkungan:

Struktur Organisasi:

Penyesuaian struktur organisasi adalah salah satu respons utama terhadap


ketergantungan lingkungan. Ketika organisasi menghadapi perubahan dalam
tuntutan lingkungan, pimpinan dapat merespons dengan mengubah struktur
organisasi. Contoh penyesuaian ini adalah restrukturisasi departemen atau
pembentukan tim lintas-fungsi untuk meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas.
Struktur organisasi yang lebih terdesentralisasi atau terpusat, atau bahkan
mungkin penggabungan departemen, juga merupakan penyesuaian yang
mungkin terjadi dalam merespons lingkungan yang berubah.

Proses dan Sistem Operasional:

Pimpinan organisasi juga dapat melakukan penyesuaian pada proses dan sistem
operasional untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas. Misalnya, mereka
dapat mengadopsi teknologi baru atau sistem informasi yang memungkinkan
perusahaan untuk merespons perubahan dengan lebih cepat. Penyesuaian dalam
prosedur kerja, aliran informasi, dan mekanisme pengambilan keputusan
internal juga dapat membantu organisasi untuk menjadi lebih responsif terhadap
perubahan lingkungan.

Kebijakan dan Budaya Organisasi:

Kebijakan dan budaya organisasi dapat berdampak besar pada kemampuan


organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Pimpinan dapat
melakukan penyesuaian pada kebijakan organisasi, seperti kebijakan pembinaan
karyawan, sistem insentif, atau kebijakan kerja fleksibel, untuk menciptakan
lingkungan di mana karyawan merasa didorong untuk berinovasi dan
beradaptasi dengan perubahan. Selain itu, penyesuaian pada budaya organisasi,
seperti nilai-nilai perusahaan dan norma-norma, dapat membantu dalam
memfasilitasi perubahan.

Pentingnya penyesuaian internal adalah agar organisasi dapat tetap relevan dan
kompetitif dalam menghadapi tantangan yang berasal dari lingkungan eksternal
yang berubah. Dengan melakukan penyesuaian yang cerdas dalam struktur,
proses, dan budaya internal, organisasi memiliki peluang yang lebih baik untuk
beradaptasi dengan dinamika lingkungan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif.

3. Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan melakukan beberapa bagian yang


bebeda dalam organisasi yakni sumber, proses, dan sasaran. Coba Anda Analisis
pendekatan proses dalam mengukurefektivitas organisasi!

Pendekatan proses dalam mengukur efektivitas organisasi berfokus pada


evaluasi sejauh mana proses-proses internal organisasi berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan dan kinerja keseluruhan organisasi. Pendekatan ini
menekankan bagaimana organisasi menjalankan operasinya, memproses
informasi, dan mengelola sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa aspek kunci dari pendekatan proses dalam pengukuran
efektivitas organisasi:

1. Identifikasi Proses Utama:

Langkah pertama dalam pendekatan proses adalah mengidentifikasi proses-


proses utama yang ada dalam organisasi. Proses-proses ini dapat mencakup
proses produksi, proses manajemen operasional, proses keputusan, dan lainnya
yang relevan dengan tujuan organisasi.

2. Penentuan Indikator Kinerja Proses:

Setelah proses-proses utama diidentifikasi, selanjutnya adalah menentukan


indikator kinerja yang relevan untuk setiap proses. Indikator kinerja ini dapat
mencakup waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proses, biaya
yang terkait dengan proses, tingkat kualitas output, dan efisiensi sumber daya
yang digunakan dalam proses tersebut.

3. Pengukuran dan Evaluasi Proses:

Organisasi melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap masing-masing proses


menggunakan indikator kinerja yang telah ditentukan. Hasil pengukuran ini
digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam proses-
proses tersebut.

4. Perbaikan dan Optimisasi Proses:

Jika hasil evaluasi menunjukkan adanya masalah atau ketidaksesuaian dengan


tujuan organisasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan dan
optimisasi proses. Ini dapat melibatkan restrukturisasi proses, peningkatan
efisiensi, atau pengembangan prosedur yang lebih baik.

5. Hubungan antara Proses dan Sasaran:

Pendekatan proses ini tidak hanya melihat proses secara terisolasi, tetapi juga
mengevaluasi bagaimana setiap proses berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Ini menciptakan hubungan yang jelas antara proses dan
sasaran, sehingga organisasi dapat memastikan bahwa setiap proses mendukung
visi dan misi organisasi.

6. Penggunaan Teknologi dan Automatisasi:

Teknologi dan otomatisasi sering digunakan dalam pendekatan proses untuk


meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses. Penggunaan sistem
informasi, perangkat lunak manajemen proses bisnis, dan alat otomatisasi
lainnya dapat membantu memantau dan mengelola proses dengan lebih baik.

Pendekatan proses dalam mengukur efektivitas organisasi membantu organisasi


untuk fokus pada operasional internal mereka, memastikan bahwa setiap proses
berjalan dengan baik, dan mengarah pada pencapaian tujuan secara lebih
efisien. Dengan mengukur dan memperbaiki proses secara terus-menerus,
organisasi dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efektivitas mereka
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai