Anda di halaman 1dari 4

EKMA4157

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Program Studi : Manajemen-S1
Kode/Nama MK : EKMA4157/Organisasi
Tugas :2

No. Soal
1. Jelaskan pentingnya otoritas serta macam-macam otoritas!

2. Jelaskan pengertian diferensiasi vertical dan tujuannya!

3. Jelaskan pengertian formalisasi dan bentuk pengukuran formalisasi dalam suatu organisasi!

JAWABAN :

1. A. Pentingnya Otoritas :
 Kemampuan organisasi untuk berfungsi sangat tergantung pada struktur otoritas yang terdapat
di dalam organisasi itu sendiri
 karena otoritas merupakan dasar dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh seluruh anggota organisasi.
 Prinsip hierarki dinyatakan menuntut adanya otoritas yang lebih besar pada tingkatan yang
lebih tinggi agar dapat melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap tingkatan yang lebih
rendah.
 Gagasan-gagasan yang sifatnya konsep di puncak organisasi perlu didorong ke bawah, tingkat
demi tingkat sehingga akhirnya menjadi kegiatan bersifat operasional.
 Untuk mendorong gagasan- gagasan itu diperlukan semacam “tenaga” dan Weber
mengusulkan otoritas ini sebagai tenaga pendorong

B. Macam – Macam Otoritas :


This study source was downloaded by 100000825651239 from CourseHero.com on 05-20-2022 09:41:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/73530596/Tugas-2-TMK-EKMA-4157-uploaddoc/
Weber menyatakan bahwa terdapat 3 jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola
kepemimpinan maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, yaitu
berikut ini :

1) Otoritas Rasional-Legal

Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan, pembagian kerja, dan
hal dari orang yang ditempatkan sebagai pemimpin untuk memberikan perintah. Otoritas sejenis ini
merupakan dasar bagi organisasi pemerintahan.

2) Otoritas Tradisional

Otoritas yang muncul karena kepercayaan orang terhadap tradisi, termasuk status seseorang yang
karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah. Otoritas tradisional merupakan dasar bagi
organisasi gereja dan kerajaan.

3) Otoritas Kharismatik

Otoritas yang muncul pada diri seseorang yang mempunyai karakteristik pribadi yang luar biasa,
yang menyebabkan orang tersebut dianggap

2. A. Pengertian Diferensiasi Vertikal

 Diferensiasi vertikal menunjukkan banyaknya hierarki atau tingkatan yang terdapat dalam
struktur organisasi atau menggambarkan perbedaan antarunit-unit organisasi secara vertikal

 Diferensiasi vertikal menggambarkan tingkat “kedalaman” struktur suatu organisasi atau


menunjukkan besarnya jumlah tingkatan hierarki dalam organisasi.

 Semakin besar diferensiasi vertikal suatu organisasi berarti akan menambah besar tingkat
kompleksitasnya karena terjadi pertambahan jumlah tingkatan hierarki dalam organisasi
tersebut.

 Jika dalam suatu organisasi terdapat lebih banyak tingkatan hierarki antara posisi pimpinan
puncak hingga tingkatan paling rendah dalam organisasi maka kemungkinan terjadinya
gangguan terhadap komunikasi maupun aliran informasi akan menjadi lebih besar, koordinasi
yang menyeluruh akan menjadi lebih sulit dilakukan, dan pimpinan puncak akan mengalami
kesulitan untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh keseluruhan bagian dalam
organisasi.

B. Tujuan Diferensiasi Vertikal

 Tujuannya adalah agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif dengan adanya tingkatan
dalam organisasi
This study source was downloaded by 100000825651239 from CourseHero.com on 05-20-2022 09:41:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/73530596/Tugas-2-TMK-EKMA-4157-uploaddoc/
 Semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu organisasi maka semakin tinggi juga tingkat
komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang diperlukan agar organisasi menjadi lebih efektif.
Dengan demikian,

 Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu organisasi maka
akan semakin tinggi juga tuntutan agar manajemen perusahaan mampu mengelola berbagai
kegiatan organisasi agar dapat saling bekerja sama dengan baik dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

3. Formalisasi

 Formalisasi adalah derajat atau tingkat pembakuan (standardisasi) dari jabatan-jabatan yang
terdapat dalam suatu organisasi

 Keterkaitan antara derajat formalisasi dengan kompleksitas organisasi bukan merupakan


hubungan yang sederhana.
 Semakin tinggi derajat profesionalisasi suatu organisasi maka tingkat formalisasi cenderung
akan berkurang. Sebagai contoh, untuk mengatur tenaga spesialis atau profesional yang sangat
terlatih tidak akan membutuhkan terlalu banyak peraturan maupun prosedur. Adalah
berlebihan apabila tenaga profesional dicoba diatur dengan tingkat formalisasi yang terlalu
tinggi.

 Pandangan lain menunjukkan bahwa jika karyawan merupakan tenaga spesialis maka kegiatan
rutin akan menjadi lebih terstandardisasi dan juga akan disertai dengan meningkatnya jumlah
peraturan maupun prosedur yang terutama ditujukan untuk mengatur perilaku karyawan agar
sesuai dengan standar.

 Memperbesar derajat formalisasi ataupun meningkatkan kompleksitas organisasi merupakan


dua jenis tindakan yang fungsinya sama. Akan tetapi, perubahan sifat organisasi perlu
dilakukan dengan memperhatikan apakah kompleksitas terjadi karena meningkatnya
diferensiasi ke arah vertikal ataupun diferensiasi ke arah horizontal.

 Bertambahnya diferensiasi ke arah vertikal akan menambah jumlah manajer dan tenaga
penunjang, seperti tenaga teknis maupun tenaga profesional dalam organisasi. Karyawan
semacam ini biasanya tidak menjalankan tugas-tugas rutin, berbeda dengan karyawan
pelaksana yang menjalankan tugas-tugas rutin. Pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti
oleh tenaga spesialis maupun tenaga profesional membuat karyawan sejenis ini untuk
memiliki perilaku tertentu yang sifatnya baku sehingga formalisasi tidak akan dipaksakan
terlalu kental dalam organisasi.

 Diferensiasi ke arah horizontal biasanya dicapai dengan menggunakan lebih banyak karyawan
pelaksana yang menjalankan tugas rutin dan berulang (repetitive). Tingkat pembagian tugas
yang lebih tinggi akan memperbesar derajat formalisasi, terutama formalisasi untuk
mengakomodasikan meningkatnya kebutuhan akan koordinasi maupun untuk melakukan
pengendalian.

 Dengan demikian, berarti bahwa arah tindakan dalam melakukan diferensiasi akan
menentukan corak hubungan yang terjadi antara formalisasi dengan kompleksitas suatu
organisasi.

This study source was downloaded by 100000825651239 from CourseHero.com on 05-20-2022 09:41:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/73530596/Tugas-2-TMK-EKMA-4157-uploaddoc/
This study source was downloaded by 100000825651239 from CourseHero.com on 05-20-2022 09:41:12 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/73530596/Tugas-2-TMK-EKMA-4157-uploaddoc/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai